MY BLOCK OF ICE

MY BLOCK OF ICE

Dia Nadin

Tidak perlu semuanya diceritakan pada dunia. Tetap sisakan misteri. Bukankah rasa penasaran yang membuat mereka terus menggali lebih dalam tentangmu?

by Feirsa Besari

***

Namaku Nadinda Aulya Putri, orang biasa memanggilku Nadin. Aku anak ke

dua dari dua bersaudara. Aku tumbuh dari keluarga sederhana. Di besarkan oleh

seorang ayah yang tampan namanya Roy. Ayah adalah panutan kami.

Kakakku perempuan. Kami pernah menyukai satu pria yang sama,

sebelum kami tahu maksudnya mendekati kakakku. Kak Ana namanya. Tapi kemudian

kakakku dipertemukan dengan orang yang benar-benar mencintainya dengan tulus.

Jujur aku iri pada kakakku...., aku juga ingin di pertemukan dengan pria yang seperti

itu.

Kak Dio, dia baik tapi tak sebaik yang aku pikir. Aku menyukainya,

entah itu obsesi atau aku merasa nyaman dekat dengannya. Setelah hubungannya

berakhir dengan kakakku, aku tidak tahu detailnya kenapa mereka berpisah, yang

aku tahu dari kakakku dia menghianati kakakku. Tapi penghianatan seperti apa

itu, aku tidak pernah tahu. Kak Dio masih sering menghubungiku. Tapi tak

sedekat dulu, aku harus menghargai perasaan kakakku.

***

Seperti biasa

sore ini aku keluar dari kampusku, aku dulu lebih suka nebeng sama Dio dari

pada bawa motor sendiri. Tapi akhir-akhir ini beda. Aku tak mau lagi tergantung

pada kak Dio. Aku menuju ke parkiran kampus untuk mengambil motor. Tapi

langkahku segera terhenti oleh seseorang. Seseorang itu adalah orang yang begitu

ingin aku hindari. Dia adalah kak Dio.

“Nadin ....”

kak Dio menghampiriku.

“hei kak ....”

sapaku pada kak dio .

“mau pulang

ya?”

“iya ....!”

jawabku singkat

“mau bareng

sama aku?” tawar kak Dio.

“nggak usah

kak, aku bawa motor sendiri ...” jawabku sambil menunjuk ke arah motorku yang

terparkir tak jauh dari tempat kami berdiri.

“baiklah ...,

hati-hati ya ..., besok aku jemput ya ...!”

“nggak usah kak

..., aku bawa motor sendiri aja ...”

“kenapa sih

kamu menghindariku?” tanya kak Dio yang tampak kecewa.

“maaf kak, tapi

aku nggak bisa.”

“kamu merasa

tidak enak dengan kakakmu ...? kami sudah putus, kamu tahu sendiri kan? Jadi

ijinkan aku dekat denganmu.”

“maksud kakak?”

aku gagal mencerna ucapan kak Dio, apa maksud dari perkataannya?

“aku menyukaimu

dari dulu, aku dekat dengan kakakmu supaya aku bisa dekat denganmu.”

“apa?” aku

benar-benar syok setelah tahu kebenarannya. Betapa sakit hati kakakku, saat

tahu kenyataan itu. Tapi kenapa kakak tak pernah cerita. Sunggu saat ini aku

begitu kecewa pada kak Dio. Dia sudah memanfaatkan kakakku.

“maafkan aku

Nad ..., aku sungguh menyesal.”

“kakak

keterlaluan ...”

“tapi aku nggak

bisa membohongi perasaanku lebih lama lagi ...”

“aku kecewa

sama kakak, biarkan aku pergi.” Aku pun meninggalkan kak Dio seorang diri.

Hatiku hancur. Kenapa? Kenapa baru sekarang? Kenapa?

Aku merasa jadi

orang yang paling naif untuk saat ini. Aku tehianati oleh perasaanku sendiri.

Di dalam hatiku yang paling dalam aku merasa senang karena selama ini ternyata

aku tidak mencintai sendirian. Tapi kenapa caranya salah. Seandainya,

seandainya bukan seperti itu. Kenapa takdir sepertinya menertawakanku.

Brakk

“auhhhggg ...”

Aku tidak

konsentrasi dengan motorku. Aku menabrak mobil seseorang. Aku kecelakaan.

Mataku masih terpejam. Apa aku sudah mati.apa aku sudah naik ke surga. Tapi

rasanya punggungku sakit. Kakiku juga sakit.

“kau tidak pa

pa?” hah ..., ada yang bertanya padaku. Aku perlahan membuka mata. Kataku

terpaku pada manik matanya yang tajam. Tapi terlihat menyeramkan. Apa dia

malaikant pencabut nyawa? Tapi dia tampan.

“kau tidak pa

pa...”

Barulah aku

tersadar. Aku masih di jalan yang sama. Aku  terduduk di jalan di samping motorku yang tergeletak. Aku menatapnya

kembali.

“kau siapa?”

aku dengan ragu bertanya.

“kau yang siapa?

Apa yang kau lakukan?” dia. Pria itu bertanya balik padaku.

“aku jatuh, apa

kau tidak liat, masih tanya lagi, sakit tahu ..., kau ini robot ya ...” omelku

padanya, pada pria itu.

“nona yang

menabrakku ...”

“terserahlah

..., aku yang sakit ...” aku pun bangun dan membangunkan motorku kembali. Aku

malas berurusan terlalu lama dengan pria asing ini. Dia , wajahnya tampan

tampak menyebalkan.

“aku buru-buru

..., aku harus pergi, ini kartu nama saya ..., jika anda meminta ganti rugi,

bisa menghubungi nomor yang ada di situ ...” ucap pria itu sambil menyerahkan

secarik kertas kecil seukurang KTP. Ini jika di lihat memang seperti kartu

nama. Dia bukan orang sembarangan dong, punya kartu nama. Dia pun pergi

meninggalkanku seorang diri. Aku perhatikan kartu itu, di sana tertera mananya Narendra

Rendiansyah. Nama yang bagus. Tapi cukup familiar. Siapa dia?

“Nad ..., kamu

kenapa?” tiba-tiba kak Dio yang kebetulan lewat menghampiri kami.

Dia turun dari

motornya.

“aku jatuh kak

...” aduku padanya.

“mana yang sakit?”

“tidak pa

pa..., sepertinya motorku saja yang rusak.”

“baiklah kamu

tunggu di sini, motormu biar aku bawa ke benkel yang ada di sana.” Aku hanya

mengangguk dan menunggu kak Dio menuntun motorku ke seberang jalan. Tak berapa

lama ia kembali menghampiriku.

“kita tinggal

saja motornya, sepertinya harus mengganti beberapa yang rusak. Kamu bareng sama

aku saja ya ..” aku pun hanya bisa pasrah. Aku mengangguk. Akhirnya kami jadi

pulang bersama.

kami pun sampai

di depan rumah,

“sini biar aku

bantu” kak Dio membantuku melepaskan helm yang ku kenakan, perhatian-perhatian

kecil yang di berikan Dio inilah yang menumbuhkan rasa suka di hati kecilku,

walau tak bisa di pungkiri aku juga merasa bersalah dengan kak Ara, perhatian

itu masih sama

“terimakasih kak

...” itu yang bisa aku ucapkan, dan di balas dengan senyum ramah oleh kak Dio,

membuat hatiku semakin dilema.

“aku langsung

aja ya ...”

“iya ....”

Kak Dio pun meninggalkan

halaman rumah kami, aku segera masuk ke dalam rumah dengan kaki yang terpincang.

Entahlah mungkin kakiku terkilir.

“assalamualaikum

...” ucapku sambil memasuki rumah.

“waalaikum

salam ...”

“ayah ....”

“kamu kenapa?”

tanya ayah sambil menghampiriku yang sudah terduduk di sofa ruang tamu.

“aku jatuh yah

...” aduku.

“kok bisa ...?”

“ya bisa lah

yah ..., namanya juga kecelakaan ...”

***

Hari demi hari

aku lewati tampa kak Dio lagi. Aku benar-benar menghindarinya. Aku tak ingin

membuat hatiku semakin tertahan di hati kak Dio.

Aku lebih

sering menghabiskan waktuku di rumah. Walaupun sepi, karena kakakku lebih

sering pulang malam.

“ayah ....,

sepi sekali ..., kakak belum pulang lagi?”

“belum ...,

biasa lembur dari bosnya. Tadi bosnya malah terpon kalau kakakmu nggak pulang

hari ini karena ada pertemuan di luar kota.”

“ah ...., kakak

sibuk banget sih ...”

***

Pagi ini kak Ara sudah kembali ke rumahnya, setelah kemarin tidak

pulang. Aku dan ayah percaya jika kakak memang ada pekerjaan di luar kota.

“kakak capek ya ...?” tanya ku pada kakak. Terlihat dari wajahnya

jika dia begitu lesu.

“iya ..., aku ingin istirahat , dek .” kak Ara menjatuhkan tubuhnya

di kempat tidur.

“kakak beneran putus sama kak Dio?”

“iya dek ....!”

“kenapa?”

“dia nggak baik dek ..., pokoknya kamu juga nggak boleh dekat sama

dia.”

“tapi kenapa kak?”

“nggak boleh, ya nggak boleh titik ...” ucap kak Ara penuh

penegasan.

“baiklah ...., selamat istirahat ...”

Aku pun meninggalkan kamar kakak. Aku ke dapur untuk membatu bibi

memasak untuk makan malam.

Setelah mengurung diri di dalam kamar seharian dan semalaman. Pagi ini ara

keluar dari dalam kamar dan langsung di sambut oleh ayahnya dan Nadin yang

sudah di buatnya cemas

"sayang ...., kamu sudah tak apa? sebenarnya apa

yang terjadi? ceritakan pada ayah" ayah ara segera menuntun ara ke meja

makan untuk sarapan bersama, ara pun duduk di salah satu kursi dan ayahnya

menyusul di sampingnya

"sekarang ayo ceritakan pada ayah"

"aku lapar yah ..." ara segera membalik

piringnya dan mengambil nasi serta lauk pauk

"iya kak ayo cerita pada kami" Nadin yang baru

keluar dari dapur dengan membawa sebaskom sayur segera ikut bicara. Ia begitu

penasaran dengan cerita kakaknya. Apa yang di ceritakan kakaknya kemarin belum

membuatnya puas.

Ayah dan nadin benar-benar penasaran dengan masalah

yang dihadapi ara hingga membuatnya mengurung diri, mereka begitu mencemaskan

keadaan ara

"iya nak ..., ayah merasa tidak berguna jika kamu

tak mau cerita sama ayah"

"ayah ini bicara apa ...., aku sudah baik-baik

saja ..." ara mencoba membantah

"iya kak, aku benar-benar penasaran kak, mungkin

dengan cerita sama aku dan ayah akansedikit meringankan beban pikiran

kakak"

"jika kamu tidak mau cerita berati kamu tak

pernah menganggap ayah penting dalam hidupmu" mendengar penuturan ayahnya

menjadikan ara merasa bersalah

"maafkan aku ayah ...."

"cerita ya ..." ayah ara benar-benar memaksa

"aku sedang patah hati yah ...., aku putus"

Hahahahaha

Ayah  malah

tertawa keras saat mendengar penjelasan Ara. Sedang Nadin, ia di buat bingung

dengan hatinya. Ia takut jika hatinya berhasil menguasai pikirannya. Ia takut

jika bahagia. Ia takut perasaannya akan menghianati kakaknya.

"kenapa ayah malah tertawa ...? jahat sekali

..."

"hanya patah hati ...., jadi seperti itu ..., kau

benar-benar membuatku geli ..." ayahnya kembali menertawakannya

"ayah benar-benar jahat ..."

bretttt brettttt brettttt

Obrolan mereka terhenti saat ponsel ara bergetar, ada

panggilan masuk di sana

"pak Rendi" ara berucap tanpa mengeluarkan

suara saat melihat nama Rendi di layar panggilan

"siapa kak?" nadin pun ikut penasaran

"pak rendi, aku angkat dulu ..." ara pun

segera menjauh dari meja makan dan menggeser tombol hijau. Dan sedikt menjauh

dari Nadin dan ayahnya.

Nadin yang nendengar nama Rendi di sebut, ia kemudian

teringat pada kartu nama itu. Apa orang itu pak Rendi? atasan kak Ara? Orang

yang telah menyebabkan motornya masih di bengkel. Karena biaya perbaikannya

yang cukup mahal. Membuat Nadin enggan mengambilnya. Walaupun bukan sepenuhnya

kesalahan pria itu. Tapi tetap saja pria itu bersalah.

panggilan pun terputus, ara pun kembali ke meja makan

"ada apa kak?" tanya Nadin yang sedang

membereskan meja makan. Tapi pikirannya bukan di situ. Ia ingin sekali

menunjukkan kartu nama itu pada kakaknya. Tapi, entahlah, dia ragu.

"pak Rendi mengajak ketemu ..."

"wah ..., itu ya yang sama kak agra , yang kata

kakak keren itu ya kak?"

"iya, tangan kanan pak Agra, ya udah aku

siap-siap dulu ya, nggak pa pa ya kamu beres-beres sendiri dek, soalnya aku

buru-buru"

"beres kak..., asalkan uang sakunya jangan

lupa"

"siap"

****

Kamu tidak akan menyadarinya sampai hal itu benar-benar terjadi, tapi sebuah tamparan mungkin menjadi hal yang paling baik di dunia untukmu." - Walt Disney

Hai-hai ...., aku datang lagi di sini ....

jangan lupa kasih like dan komentarnya ya

kasih vote juga .....

happy reading ....😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Lia Shechibie'slove

Lia Shechibie'slove

blm bisa komen soalnya blm ngeh sama ceritanya😀

2022-11-17

0

Marni Sumarni

Marni Sumarni

aku mampir, ngeliat cover novelnya idola ku cutsyifa 😍

2021-08-02

0

Arum Cattrie

Arum Cattrie

Ikutan nimbrung aah...
Sptnyaa bagus nih cerita..
Gak bertele. Tele..

2021-06-21

1

lihat semua
Episodes
1 Dia Nadin
2 Narendra Rendiansyah
3 Bisakah kau mencintaiku?
4 Dasar Bocah
5 Kenapa aku kesal?
6 Dia Calon Jodohku
7 Ya kau benar, Dia ISTRIMU
8 Cintai Aku
9 Sekarang aku sudah jatuh cinta
10 Dia sangat mempengaruhiku
11 Tak ada yang benar-benar sial
12 Tak ada yang benar-benar sial
13 Si Pengacau
14 Si Cerewet
15 Di gigit Ular
16 Suapi aku
17 Kue pertama Nadin
18 Dia itu konyol
19 Pacar? Istri?
20 Rasanya tak lagi sama
21 Di Save ya!!!
22 Ada apa dengan kakimu
23 Telur Rebus
24 Siapa Dia?
25 Cemburu?
26 Jatuh cinta?
27 Kekecewaan Salman
28 Pintar sekali dia bersandiwara
29 Menepi
30 aku salah faham
31 Mencari Kado
32 Dia mengingatnya
33 Kepulangan Roy
34 Masih lama .,...
35 Nenek Nani
36 Bukan mimpi
37 Bukan mimpi (Spesial Visual)
38 Hari pertama masuk kuliah (Davina)
39 Beruntung sekali dia
40 kenapa mataku perih
41 Gaun pesta
42 Pesta
43 Aku memberimu kesempatan
44 Aku tidak bisa berbagi
45 Aku butuh psikiter
46 Mungkin spesialis jantung
47 Aku baik tapi aku tidak lemah
48 Hatiku panas
49 Bisakah kita berkencan?
50 Apakah itu artinya kita berpacaran?
51 Tiga bulan
52 Surat magang
53 Berkunjung ke perusahaan
54 Makan siang
55 Kita partner
56 Pembelaan dr. Frans
57 Pasal pemaksaan
58 Pesan pertama
59 Mr. perfect
60 Dua singa
61 Teman baru
62 Kotak makan siang
63 Jangan tersenyum
64 Jangan tersenyum
65 aku tahu semuanya
66 Rendi datang dengan dr. Frans
67 Jangan takut
68 shopping dengan baby twins (1)
69 Shopping dengan baby twins (2)
70 Shopping dengan baby twins(3)
71 Shopping dengan baby twins (4)
72 Shopping dengan baby twins (5)
73 Nonton (1)
74 Nonton (2)
75 Insident
76 Pengakuan Davina
77 Perasaan Rendi
78 Nadin terkejut!
79 Kenapa dengan kakimu lagi
80 Apa yang kau pikirkan?
81 Salah faham
82 Lamaran tak terduga
83 Alergi seafood
84 Kemarahan Rendi
85 Temani aku
86 Terciduk
87 Sah
88 marah tapi sayang
89 pengumuman
90 Pengumuman lagi
91 Ayah ayah yang luar biasa
92 mengoleskan minyak
93 Kedatang Divta
94 Kedatangan Divta 2
95 Aturan baru
96 Morning kiss
97 Senyum dikit dong mas
98 Bunga
99 Romantis ala Rendi
100 Ide gila
101 Mau hamil
102 Memasak ala Nadin 1
103 Masak ala Nadin 2
104 Aku nggak mau khilaf
105 Isyarat Cinta
106 Libur (1)
107 Si junior penggangu
108 Apa aku mencobanya?
109 Kencan
110 Pengaman
111 Ke apotek
112 Curiga
113 Diamkan dia
114 Ada wanita lain
115 Jangan-jangan mereka?!
116 Kalah taruhan
117 Paman salman
118 Kelupaan baju
119 Suapi aku
120 Mr. RJ
121 Rutinitas
122 Kemarahan Davina
123 Sama-sama menangis
124 Rendi cemburu
125 Sahabat Nadin
126 Marahnya Nadin
127 Honeymoon (Rendi)
128 Honeymoon (Rendi)
129 Honeymoon (Rendi)
130 Pengumuman (Permintaan maaf)
131 Kecemasan Rendi
132 Mulai saling merindukan
133 Pesta? (Davina)
134 Rencana Divta
135 Istana Changdeok
136 Keterkejutan Davina
137 Kebimbangan Rendi
138 Siapa?
139 Penculikan Nadin
140 Alex
141 Kekacauan Rendi tanpa Nadin
142 karena cinta
143 Pemilik wajah tegar
144 pengunduran diri Rendi (Bagian dari Rencana)
145 Seikat Bayam
146 Surat Bayam
147 Sungguh merindukannya
148 Menghayati Perannya
149 Melepas Rindu
150 Rencana ke dua Alex
151 Flaskback Alex vs Rendi
152 Nadin baru tahu
153 Lariiii!!!!
154 Cerewet yang bermanfaat
155 Mas Endra ...., mas Endra ....
156 Kekesalan Nadin
157 Akhirnya pulang
158 Perpisahan dengan mr D
159 Janji Div
160 Wisuda
161 Salah prediksi
162 Tokki
163 Dimasak dengan
164 Ajun (Pengawal Pribadi)
165 Kekhawatiran Rendi
166 Sikap Rendi
167 Selidiki Dia
168 Siapa Pemiliknya?
169 Ini Semua Gara-gara Kamu
170 makan siang untuk Rendi
171 Sate kambing
172 Siapa wanita itu?
173 Cek Kehamilan
174 Kecurigaan nadin
175 Nadin melihatnya
176 Dia suaminya
177 Memutuskan pergi
178 Awal dari sebuah perjalanan
179 Rumah bercat biru
180 Hari-hari Rendi tanpa Nadin
181 Nadin Pingsan
182 Pertemuannya dengan Alex
183 Surat dari Nadin
184 Davina melahirkan
185 kamu bukan daddynya
186 Mereka cocok sekali
187 Sejak kapan Alex punya istri?
188 Rendi ikut merasakannya
189 Elan Narendra
190 Diam bukan berarti tidak mengetahui
191 Aku akan menjemputnya
192 Aku seorang ayah
193 Menemui Davina
194 Titik terang
195 Sudah sangat dekat
196 Aku bahagia bersama kalian
197 Aku tidak salah rumah kan?
198 Pria dingin
199 Siapa yang mencariku di rumahku?
200 mengambil hak ku
201 Aku tidak akan melepasmu
202 Usaha Rendi
203 Rasanya tidak akan adil
204 Nadin terus menghindar
205 Pertemuan Alex dan Rendi
206 Apa yang seharusnya terjadi
207 Biarkan dia pergi
208 Hari istimewa Nadin
209 Sejak kapan?
210 Syarat yang ku ajukan
211 Pertemuan tak terduga
212 Aku tidak akan melepasmu
213 Aku juga bersalah
214 Aku ciptakan sendiri deritaku
215 Kapan dia mengambilnya?
216 Acara peresmian
217 Kepulangan Nadin
218 Kepulangan Nadin 2
219 Surat dari Davina
220 bertemu dengan Divta
221 Pernikahan Alex
222 Kenapa jadi serba salah
223 pernikahan dr. frans
224 pengumuman
225 bonschap 1 (Hebohnya ayah Rendi)
226 bonschap 2 (big bos bergosip)
227 pengumuman
228 bonschap 3 (Pertahanan Rendi)
229 bonschap 4 (jadwal cek up)
230 bonschap 5 (Si kecil aja tahu)
231 bonschap 6 (gegara ngidam)
232 bonschap 7 (manjat pohon mangga)
233 bonschap 8 (belajar dari yang berpengalaman)
234 bonschap 9 (susahnya mau buka puasa)
235 bonschap 10 (Sejak kapan?)
236 bonschap 11 (Ke rumah ayah Roy)
237 bonschap 12 (Kasih sayang ayah)
238 bonschap 13 (Seorang Rendi)
239 bonschap 14 (si cuek)
240 bonschap 15 (anak pak Tama)
241 bonschap 16 (Seorang tentara)
242 Bonschap 17 (best Couple)
243 Bonschap 18 (Imbas masalalu)
244 Bonschap 19 (Posesif nya Rendi)
245 Bonschap 20 (Dini)
246 Bonschap 21 (Dini)
247 Bonschap 22 (Jangan main-main)
248 Bonschap 23 (Oleh-oleh untuk yang ngidam)
249 Bonschap 24 (Reoni Revita)
250 Bonschap 25 (pulang)
251 Bonschap 26 (Si dingin)
252 Bonschap 27 (Dini)
253 Bonschap 28 (Dini)
254 Bonschap 29 (Dini)
255 Bonschap 30 (Dini)
256 Bonschap 31 (Dini)
257 Bonschap 32 (Dini)
258 Bonschap 33 (Dini)
259 Bonschap 34 (Dini)
260 Bonschap 35 (Dini)
261 Bonschap 36 (Dini)
262 Bonschap 37 (Dini)
263 Bonschap 38 (Dini)
264 Bonschap 39 (Dini)
265 Bonschap 40 (Dini)
266 Bonschap 41 (Dini)
267 Bonschap 42 (Dini)
268 Bonschap 43 (Ajun)
269 Bonschap 44 (Ajun)
270 Bonschap 45 (Ajun)
271 Bonschap 46 (Ajun)
272 Bonschap 47 (Ajun)
273 Bonschap 48 (Ajun)
274 Bonschap 49 (Juna)
275 bonschap 50 (Juna)
276 bonschap 51 (Juna)
277 bonschap 52 (Ajun)
278 bonschap 53 (Juna)
279 bonschap 54 (Juna)
280 bonschap 55 ( Ajun)
281 bonschap 56 (penyelamatan)
282 bonschap 57 (Penyelamatan)
283 Bonschap 58 ( Penyelamatan)
284 Bonschap 59 (pengakuan Juna)
285 Bonschap 60 (End)
286 Author menyapa
287 pengumuman
Episodes

Updated 287 Episodes

1
Dia Nadin
2
Narendra Rendiansyah
3
Bisakah kau mencintaiku?
4
Dasar Bocah
5
Kenapa aku kesal?
6
Dia Calon Jodohku
7
Ya kau benar, Dia ISTRIMU
8
Cintai Aku
9
Sekarang aku sudah jatuh cinta
10
Dia sangat mempengaruhiku
11
Tak ada yang benar-benar sial
12
Tak ada yang benar-benar sial
13
Si Pengacau
14
Si Cerewet
15
Di gigit Ular
16
Suapi aku
17
Kue pertama Nadin
18
Dia itu konyol
19
Pacar? Istri?
20
Rasanya tak lagi sama
21
Di Save ya!!!
22
Ada apa dengan kakimu
23
Telur Rebus
24
Siapa Dia?
25
Cemburu?
26
Jatuh cinta?
27
Kekecewaan Salman
28
Pintar sekali dia bersandiwara
29
Menepi
30
aku salah faham
31
Mencari Kado
32
Dia mengingatnya
33
Kepulangan Roy
34
Masih lama .,...
35
Nenek Nani
36
Bukan mimpi
37
Bukan mimpi (Spesial Visual)
38
Hari pertama masuk kuliah (Davina)
39
Beruntung sekali dia
40
kenapa mataku perih
41
Gaun pesta
42
Pesta
43
Aku memberimu kesempatan
44
Aku tidak bisa berbagi
45
Aku butuh psikiter
46
Mungkin spesialis jantung
47
Aku baik tapi aku tidak lemah
48
Hatiku panas
49
Bisakah kita berkencan?
50
Apakah itu artinya kita berpacaran?
51
Tiga bulan
52
Surat magang
53
Berkunjung ke perusahaan
54
Makan siang
55
Kita partner
56
Pembelaan dr. Frans
57
Pasal pemaksaan
58
Pesan pertama
59
Mr. perfect
60
Dua singa
61
Teman baru
62
Kotak makan siang
63
Jangan tersenyum
64
Jangan tersenyum
65
aku tahu semuanya
66
Rendi datang dengan dr. Frans
67
Jangan takut
68
shopping dengan baby twins (1)
69
Shopping dengan baby twins (2)
70
Shopping dengan baby twins(3)
71
Shopping dengan baby twins (4)
72
Shopping dengan baby twins (5)
73
Nonton (1)
74
Nonton (2)
75
Insident
76
Pengakuan Davina
77
Perasaan Rendi
78
Nadin terkejut!
79
Kenapa dengan kakimu lagi
80
Apa yang kau pikirkan?
81
Salah faham
82
Lamaran tak terduga
83
Alergi seafood
84
Kemarahan Rendi
85
Temani aku
86
Terciduk
87
Sah
88
marah tapi sayang
89
pengumuman
90
Pengumuman lagi
91
Ayah ayah yang luar biasa
92
mengoleskan minyak
93
Kedatang Divta
94
Kedatangan Divta 2
95
Aturan baru
96
Morning kiss
97
Senyum dikit dong mas
98
Bunga
99
Romantis ala Rendi
100
Ide gila
101
Mau hamil
102
Memasak ala Nadin 1
103
Masak ala Nadin 2
104
Aku nggak mau khilaf
105
Isyarat Cinta
106
Libur (1)
107
Si junior penggangu
108
Apa aku mencobanya?
109
Kencan
110
Pengaman
111
Ke apotek
112
Curiga
113
Diamkan dia
114
Ada wanita lain
115
Jangan-jangan mereka?!
116
Kalah taruhan
117
Paman salman
118
Kelupaan baju
119
Suapi aku
120
Mr. RJ
121
Rutinitas
122
Kemarahan Davina
123
Sama-sama menangis
124
Rendi cemburu
125
Sahabat Nadin
126
Marahnya Nadin
127
Honeymoon (Rendi)
128
Honeymoon (Rendi)
129
Honeymoon (Rendi)
130
Pengumuman (Permintaan maaf)
131
Kecemasan Rendi
132
Mulai saling merindukan
133
Pesta? (Davina)
134
Rencana Divta
135
Istana Changdeok
136
Keterkejutan Davina
137
Kebimbangan Rendi
138
Siapa?
139
Penculikan Nadin
140
Alex
141
Kekacauan Rendi tanpa Nadin
142
karena cinta
143
Pemilik wajah tegar
144
pengunduran diri Rendi (Bagian dari Rencana)
145
Seikat Bayam
146
Surat Bayam
147
Sungguh merindukannya
148
Menghayati Perannya
149
Melepas Rindu
150
Rencana ke dua Alex
151
Flaskback Alex vs Rendi
152
Nadin baru tahu
153
Lariiii!!!!
154
Cerewet yang bermanfaat
155
Mas Endra ...., mas Endra ....
156
Kekesalan Nadin
157
Akhirnya pulang
158
Perpisahan dengan mr D
159
Janji Div
160
Wisuda
161
Salah prediksi
162
Tokki
163
Dimasak dengan
164
Ajun (Pengawal Pribadi)
165
Kekhawatiran Rendi
166
Sikap Rendi
167
Selidiki Dia
168
Siapa Pemiliknya?
169
Ini Semua Gara-gara Kamu
170
makan siang untuk Rendi
171
Sate kambing
172
Siapa wanita itu?
173
Cek Kehamilan
174
Kecurigaan nadin
175
Nadin melihatnya
176
Dia suaminya
177
Memutuskan pergi
178
Awal dari sebuah perjalanan
179
Rumah bercat biru
180
Hari-hari Rendi tanpa Nadin
181
Nadin Pingsan
182
Pertemuannya dengan Alex
183
Surat dari Nadin
184
Davina melahirkan
185
kamu bukan daddynya
186
Mereka cocok sekali
187
Sejak kapan Alex punya istri?
188
Rendi ikut merasakannya
189
Elan Narendra
190
Diam bukan berarti tidak mengetahui
191
Aku akan menjemputnya
192
Aku seorang ayah
193
Menemui Davina
194
Titik terang
195
Sudah sangat dekat
196
Aku bahagia bersama kalian
197
Aku tidak salah rumah kan?
198
Pria dingin
199
Siapa yang mencariku di rumahku?
200
mengambil hak ku
201
Aku tidak akan melepasmu
202
Usaha Rendi
203
Rasanya tidak akan adil
204
Nadin terus menghindar
205
Pertemuan Alex dan Rendi
206
Apa yang seharusnya terjadi
207
Biarkan dia pergi
208
Hari istimewa Nadin
209
Sejak kapan?
210
Syarat yang ku ajukan
211
Pertemuan tak terduga
212
Aku tidak akan melepasmu
213
Aku juga bersalah
214
Aku ciptakan sendiri deritaku
215
Kapan dia mengambilnya?
216
Acara peresmian
217
Kepulangan Nadin
218
Kepulangan Nadin 2
219
Surat dari Davina
220
bertemu dengan Divta
221
Pernikahan Alex
222
Kenapa jadi serba salah
223
pernikahan dr. frans
224
pengumuman
225
bonschap 1 (Hebohnya ayah Rendi)
226
bonschap 2 (big bos bergosip)
227
pengumuman
228
bonschap 3 (Pertahanan Rendi)
229
bonschap 4 (jadwal cek up)
230
bonschap 5 (Si kecil aja tahu)
231
bonschap 6 (gegara ngidam)
232
bonschap 7 (manjat pohon mangga)
233
bonschap 8 (belajar dari yang berpengalaman)
234
bonschap 9 (susahnya mau buka puasa)
235
bonschap 10 (Sejak kapan?)
236
bonschap 11 (Ke rumah ayah Roy)
237
bonschap 12 (Kasih sayang ayah)
238
bonschap 13 (Seorang Rendi)
239
bonschap 14 (si cuek)
240
bonschap 15 (anak pak Tama)
241
bonschap 16 (Seorang tentara)
242
Bonschap 17 (best Couple)
243
Bonschap 18 (Imbas masalalu)
244
Bonschap 19 (Posesif nya Rendi)
245
Bonschap 20 (Dini)
246
Bonschap 21 (Dini)
247
Bonschap 22 (Jangan main-main)
248
Bonschap 23 (Oleh-oleh untuk yang ngidam)
249
Bonschap 24 (Reoni Revita)
250
Bonschap 25 (pulang)
251
Bonschap 26 (Si dingin)
252
Bonschap 27 (Dini)
253
Bonschap 28 (Dini)
254
Bonschap 29 (Dini)
255
Bonschap 30 (Dini)
256
Bonschap 31 (Dini)
257
Bonschap 32 (Dini)
258
Bonschap 33 (Dini)
259
Bonschap 34 (Dini)
260
Bonschap 35 (Dini)
261
Bonschap 36 (Dini)
262
Bonschap 37 (Dini)
263
Bonschap 38 (Dini)
264
Bonschap 39 (Dini)
265
Bonschap 40 (Dini)
266
Bonschap 41 (Dini)
267
Bonschap 42 (Dini)
268
Bonschap 43 (Ajun)
269
Bonschap 44 (Ajun)
270
Bonschap 45 (Ajun)
271
Bonschap 46 (Ajun)
272
Bonschap 47 (Ajun)
273
Bonschap 48 (Ajun)
274
Bonschap 49 (Juna)
275
bonschap 50 (Juna)
276
bonschap 51 (Juna)
277
bonschap 52 (Ajun)
278
bonschap 53 (Juna)
279
bonschap 54 (Juna)
280
bonschap 55 ( Ajun)
281
bonschap 56 (penyelamatan)
282
bonschap 57 (Penyelamatan)
283
Bonschap 58 ( Penyelamatan)
284
Bonschap 59 (pengakuan Juna)
285
Bonschap 60 (End)
286
Author menyapa
287
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!