Narendra Rendiansyah

Namaku Narendra Rendiansyah. Aku ..., aku bukan

siapa-siapa. Aku adalah anak laki-laki biasa yang menjadi luar biasa karena

seseorang yang luar biasa di sampingku. Aku anak piatu, aku di besarkan

seorang ayah yang luar biasa. Ayahku adalah panutan ku. Kesetiaan yang selalu

ayah ajarkan padaku. Aku tumbuh menjadi diri yang kuat. Aku punya dua sahabat,

Frans dan Agra. Ayahku adalah tangan kanan keluarga Agra. Kami tumbuh bersama

di waktu kecil. Tapi kejadian 15 tahun yang lalu mengubahku menjadi anak yang

tangguh, saat ayahku memintaku dalam sebuah dilema.

“apa kau siap jika aku memintamu sesuatu?” tanya ayah

padaku.

“apa itu ayah?”

“jika hari ini aku meminta nyawamu, apa kau akan

memberikannya?”

“maksud ayah?”

“jawab saja.” Aku begitu ragu menjawabnya. Apa mungkin

ayah akan membunuhku? Itu tidak mungkin kan? Aku tahu ayah lebih menyayangi

Agra sahabatku dari pada aku. Tapi tidak mungkin ayah memasukkan ku ke lubang

macan.

“kau tidak bisa ...” wajah ayah begitu kecewa. Aku

sungguh tidak menyukai wajah itu. Ekspresi itu. Rasanya aku begitu tidak

berguna. Apa yang ayah inginkan dari anak berusia 10 tahun.

“aku bisa ...” jawabku ragu.

“jika kau sudah melangkah, kau tidak akan bisa mundur.

Ingat itu, jika kau tidak bisa aku akan mencari anak lain.” Aku tidak mau ayah

lebih percaya pada anak lain. Aku iri, ya aku memang iri. Aku cemburu. Ya aku

memang cemburu.

Tanpa tahu apa perintah ayahku. Aku pun

menyanggupinya. Ternyata aku di kirim ke rumah besar itu. Aku harus

menggantikan tempat sebagai putra mahkota dari sebuah kerajaan bisnis. Ya aku

menggantikan posisi Agra, sahabatku ...

Karena hal itu, hubunganku dengan Agra menjadi

renggang. Ia menganggap ku merebut ibunya.

Aku menjadi tameng di rumah itu. Itu sesuai dengan apa

yang di berikan oleh tuan Wijaya Sangat berhutang budi pada tuan Wijaya, ayah

Agra. Beliau harus meninggal karena pembunuhan.

Karena rasa khawatir nyonya Ratih. Ia melakukan semua

ini. Beliau mengirim putranya sendiri ke panti asuhan, sedangkan aku harus

menggantikannya.

Benar sekali firasat nyonya Ratih. Berkali-kali aku

mengalaminya. Percobaan pembunuhan dan penculikan.

Setelah kami mulai dewasa. Pelaku pembunuhan atas tuan

Wijaya tertangkap. Kami kembali pada posisi kami. Aku kembali menjadi anak

biasa. Tapi nyonya Ratih tak benar-benar melepasku. Beliau menganggap kami

sebagai putranya. Aku, Frans dan agra. Kami sekolah di tempat yang sama. Bahkan

nyonya mengirim kami ke luar negri untuk pendidikan kami.

Aku tumbuh menjadi anak yang lebih waspada. Dingin dan

mungkin akan menyebalkan bagi yang tidak begitu mengenalku.

***

Hari ini kami kembali ke tanah air. Kami langsung di suguhi

dengan beberapa pekerjaan. Ya Agra harus mengemban tugas sebagai CEO

perusahaan, sedang aku menjadi tangan kanannya. Lalu bagaimana dengan Frans,

dia sedikit berbeda. Dia menjadi seorang dokter. Nyonya Ratih sudah

membangunkan sebuah rumah sakit yang harus dia kelola.

Satu tahun pertama adalah tahun yang cukup sulit bagi

kami. Karena kami harus belajar dari awal. Dua tahu, tiga tahun berlalu dengan

cepat, kami mulai jadi pengusaha yang di segani. Banyak lawan bisnis kami yang

segan dengan kami.

Di kehidupan kami yang datar dan biasa saja, kemudian

menjadi berwarna saat seorang karyawan baru masuk di perusahaan kami. Gadis itu

memberi warna yang berbeda. Dia adalah Ara, Putri Aulia Zahra.

Ya dia sekertaris baru untuk Agra. Awalnya Agra begitu

suka mengerjainya. Rasa simpatiku lama-lama menjadi rasa suka. Aku kira kita

tidak akan menyukai wanita yang sama, karena agra sudah punya kekasih. Aku

mulai mendekati Ara.

Tapi keputusanku untuk mencintai Ara, mengukir namanya

di hatiku seakan pupus, saat nyonya Ratih memintaku menyelidiki latar belakang

Ara. Untuk apa? Apa yang salah dengan Ara? Pikiranku cukup sulit di artikan.

Aku perlahan mulai menjauhi Ara. Mengikis perasaanku

yang sudah terlanjur dalam. Aku mungkin kuat dalam segala hal, aku mungkin

cerdas dalam segala masalah. Tapi kenapa aku merasa bodoh saat berhadapan

dengan gadis itu. Aku mencintainya. Ya aku memang mencintainya.

Setelah kembali dari rumah besar. Aku terus memikirkan

Ara. Hingga tanpa sadar aku menabrak motor seseorang. Seorang gadis, dia cukup

menyebalkan, entah kenapa aku benci melihat wajah itu. Wajah yang

mengingatkanku pada seseorang. Tapi siapa. Aku tak bisa berlama-lama menangani

gadis ingusan itu, aku harus segera pergi.

Aku meninggalkannya bersama motornya. Aku memberinya

kartu namaku. Aku harus segera pergi karena aku harus mencari agra yang sedang

patah hati karena di hianati kekasihnya, Viona.

Mungkin aku tampak jadi orang yang tak bertanggung

jawab karena meninggalkannya. Tapi mungkin lain waktu, jika aku bertemu

dengannya aku akan memberi ganti rugi jika dia tidak menghubungiku dulu.

***

Dan benar saja apa yang aku khawatirkan. Setelah

sekian lama aku mencintai sendiri. Cinta itu harus pupus sebelum mekar.

Nyonya Ratih memiliki rencana. Dia menginginkan Ara

sebagai pendamping Agra. Aku tahu mungkin agra saat ini belum mencintai Ara,

tapi nanti ...

Aku pun memutuskan menghubungi Ara. Memintanya

bertemu. Entah apa yang terjadi antara Agra dan Ara. Tapi aku harus memastikan

sesuatu kan.

Aku menunggunya. Aku menyiapkan semuanya. jam sepuluh

lebih lima belas menit Ara baru sampai di kafe yang telah ku sebutkan, ia

terlambat tapi entah kenapa aku memakluminya. Aku menatapnya dari layar CCTV, ia

mengedarkan pandangannya pada semua penjuru.

“jemput dia ...” ucapku pada salah seorang pengawalku.

“baik tuan ...” ia pun keluar dari ruanganku dan

menghampiri Ara.

"nona ara" sapa pria itu

"iya ..."

"anda sudah di tunggu di dalam nona, mari saya

antar"

Hatiku, perasaanku, kenapa? Apa yang terjadi? Aku

gugup. Aku sakit. Tapi aku harus melakukan ini.

"mari nona ..." Ara semakin dekat padaku.

Aku pun berdiri untuk menyambut kedatangannya. Dalam hitungan hari dia akan

menjadi atasanku. Aku juga harus terbiasa memanggilnya nona.

"selamat datang ..., maaf mengganggu waktumu, silahkan

duduk ..." ku geser sebuah kursi dan mempersilahkan ara untuk duduk.

"terimakasih pak, anda terlalu repot" aku

tahu Ara tidak terbiasa dengan perlakuanku ini, tapi ia harus terbiasa.

"maaf membuat janji mendadak"

"tidak apa"

"silahkan mencicipi makanannya ..." aku

memcoba menghilangkan rasa canggung dengan memulai makan.

"maaf saya minum saja ..."

"kamu terlihat banyak pikiran ..." aku

mencoba menebak.

"sedikit

pak ..."

"sebenarnya

ada hal penting yang ingin aku pastikan padamu"

"apa?"

aku tahu Ara pasti bingung dengan apa yang aku lakukan.

"Terkadang

kamu harus merelakan seseorang yang tak bisa kamu miliki. Meskipun sulit namun

itu hal yang terbaik untuk dirimu"

"Kebahagiaan

terbesar dalam hidup adalah keyakinan bahwa kita dicintai;

dicintai

untuk diri kita sendiri, atau lebih tepatnya, dicintai

terlepas

dari diri kita sendiri."

"maksud

pak Rendi?"

"aku

ingin melihat kau maupun sahabatku bahagia ..., kalian begitu berarti di

hidupku"

"bisakah

pak Rendi bicara dengan kata yang mudah aku mengerti"

"aku

memohon padamu setelah ini tolong bahagiakan agra, dan aku juga berharap kija

kamu juga bahagia bersamanya, dan aku hanya akan memastikan kalian bahagia"

"jangan

membuatku bingun pak, aku sungguh tak mengerti"

"aku

yakin kamu sudah tahu apa yang aku katakan"

"aku

tak ada hubungan apapun dengan pak agra"

'tapi

setelah ini akan ada, aku cuma mohon padamu tolong jaga dia"

"jika

aku bisa, aku akan melakukannya pak, tapi jelaskan dulu padaku apa

maksudnya"

"maafkan

aku, aku aja janji lain, silahkan lanjutkan makannya, aku harus pergi" aku

pun langsung beranjak dari dudukku dan meninggalkan tempat , meninggalkan ara

yang masih di buat bingung. Aku tidak bisa terlalu lama di sana, aku takut jika

aku tidak bisa menahannya. Atau mungkin aku tidak bisa melepasnya.

Aku segera

keluar dari kafe dan menuju mobil yang sudah terparkir di depan kafe.

“silahkan

masuk tuan ...”

Sebelum aku

masuk ke dalam mobil, aku kembali menoleh ke pada sopirku.

“aku sendiri

...”

“baik tuan” aku

segera masuk ke dalam mobil. Setelah duduk di balik kemudi aku segera

menyenderkan kepalaku di senderan kursi mobil, rasanya berat.

"kenapa

sakit sekali merelakan orang yang kita cintai pada orang lain ..." aku

memukul kemudi berharap rasa sakit ini bisa berkurang.

"apakah

aku benar-benar bisa rela ..."

" hari

ini aku tahu, beratnya merelakan setelah menemukan, pedihnya kehilangan sebelum

memiliki"

***

"Dunia ini ibarat bayangan. Kalau kau berusaha menangkapnya, ia akan lari. Tapi kalau kau membelakanginya, ia tak punya pilihan selain mengikutimu." - Ibnu Qayyim Al Jauziyyah

Happy Reading 😘😘😘

Jangan lupa bayar aku dengan memberikan LIKE dan KOMENTARnya ya

jangan lupa kasih vote juga

makasih ......

Terpopuler

Comments

Lia Shechibie'slove

Lia Shechibie'slove

Berarti si Ara punya kepribadian yg baik dan cantik,,,,,

2022-11-17

0

Siti Hajar NurSarianti Lage

Siti Hajar NurSarianti Lage

aku baru liat karyamu thor 👍👍👍

2021-02-23

1

Yeti Karniati

Yeti Karniati

Rendi melepas Ara utk Agra bahkan sebelum Ara menyadari bila Rendi ingin memilikinya

2020-12-07

2

lihat semua
Episodes
1 Dia Nadin
2 Narendra Rendiansyah
3 Bisakah kau mencintaiku?
4 Dasar Bocah
5 Kenapa aku kesal?
6 Dia Calon Jodohku
7 Ya kau benar, Dia ISTRIMU
8 Cintai Aku
9 Sekarang aku sudah jatuh cinta
10 Dia sangat mempengaruhiku
11 Tak ada yang benar-benar sial
12 Tak ada yang benar-benar sial
13 Si Pengacau
14 Si Cerewet
15 Di gigit Ular
16 Suapi aku
17 Kue pertama Nadin
18 Dia itu konyol
19 Pacar? Istri?
20 Rasanya tak lagi sama
21 Di Save ya!!!
22 Ada apa dengan kakimu
23 Telur Rebus
24 Siapa Dia?
25 Cemburu?
26 Jatuh cinta?
27 Kekecewaan Salman
28 Pintar sekali dia bersandiwara
29 Menepi
30 aku salah faham
31 Mencari Kado
32 Dia mengingatnya
33 Kepulangan Roy
34 Masih lama .,...
35 Nenek Nani
36 Bukan mimpi
37 Bukan mimpi (Spesial Visual)
38 Hari pertama masuk kuliah (Davina)
39 Beruntung sekali dia
40 kenapa mataku perih
41 Gaun pesta
42 Pesta
43 Aku memberimu kesempatan
44 Aku tidak bisa berbagi
45 Aku butuh psikiter
46 Mungkin spesialis jantung
47 Aku baik tapi aku tidak lemah
48 Hatiku panas
49 Bisakah kita berkencan?
50 Apakah itu artinya kita berpacaran?
51 Tiga bulan
52 Surat magang
53 Berkunjung ke perusahaan
54 Makan siang
55 Kita partner
56 Pembelaan dr. Frans
57 Pasal pemaksaan
58 Pesan pertama
59 Mr. perfect
60 Dua singa
61 Teman baru
62 Kotak makan siang
63 Jangan tersenyum
64 Jangan tersenyum
65 aku tahu semuanya
66 Rendi datang dengan dr. Frans
67 Jangan takut
68 shopping dengan baby twins (1)
69 Shopping dengan baby twins (2)
70 Shopping dengan baby twins(3)
71 Shopping dengan baby twins (4)
72 Shopping dengan baby twins (5)
73 Nonton (1)
74 Nonton (2)
75 Insident
76 Pengakuan Davina
77 Perasaan Rendi
78 Nadin terkejut!
79 Kenapa dengan kakimu lagi
80 Apa yang kau pikirkan?
81 Salah faham
82 Lamaran tak terduga
83 Alergi seafood
84 Kemarahan Rendi
85 Temani aku
86 Terciduk
87 Sah
88 marah tapi sayang
89 pengumuman
90 Pengumuman lagi
91 Ayah ayah yang luar biasa
92 mengoleskan minyak
93 Kedatang Divta
94 Kedatangan Divta 2
95 Aturan baru
96 Morning kiss
97 Senyum dikit dong mas
98 Bunga
99 Romantis ala Rendi
100 Ide gila
101 Mau hamil
102 Memasak ala Nadin 1
103 Masak ala Nadin 2
104 Aku nggak mau khilaf
105 Isyarat Cinta
106 Libur (1)
107 Si junior penggangu
108 Apa aku mencobanya?
109 Kencan
110 Pengaman
111 Ke apotek
112 Curiga
113 Diamkan dia
114 Ada wanita lain
115 Jangan-jangan mereka?!
116 Kalah taruhan
117 Paman salman
118 Kelupaan baju
119 Suapi aku
120 Mr. RJ
121 Rutinitas
122 Kemarahan Davina
123 Sama-sama menangis
124 Rendi cemburu
125 Sahabat Nadin
126 Marahnya Nadin
127 Honeymoon (Rendi)
128 Honeymoon (Rendi)
129 Honeymoon (Rendi)
130 Pengumuman (Permintaan maaf)
131 Kecemasan Rendi
132 Mulai saling merindukan
133 Pesta? (Davina)
134 Rencana Divta
135 Istana Changdeok
136 Keterkejutan Davina
137 Kebimbangan Rendi
138 Siapa?
139 Penculikan Nadin
140 Alex
141 Kekacauan Rendi tanpa Nadin
142 karena cinta
143 Pemilik wajah tegar
144 pengunduran diri Rendi (Bagian dari Rencana)
145 Seikat Bayam
146 Surat Bayam
147 Sungguh merindukannya
148 Menghayati Perannya
149 Melepas Rindu
150 Rencana ke dua Alex
151 Flaskback Alex vs Rendi
152 Nadin baru tahu
153 Lariiii!!!!
154 Cerewet yang bermanfaat
155 Mas Endra ...., mas Endra ....
156 Kekesalan Nadin
157 Akhirnya pulang
158 Perpisahan dengan mr D
159 Janji Div
160 Wisuda
161 Salah prediksi
162 Tokki
163 Dimasak dengan
164 Ajun (Pengawal Pribadi)
165 Kekhawatiran Rendi
166 Sikap Rendi
167 Selidiki Dia
168 Siapa Pemiliknya?
169 Ini Semua Gara-gara Kamu
170 makan siang untuk Rendi
171 Sate kambing
172 Siapa wanita itu?
173 Cek Kehamilan
174 Kecurigaan nadin
175 Nadin melihatnya
176 Dia suaminya
177 Memutuskan pergi
178 Awal dari sebuah perjalanan
179 Rumah bercat biru
180 Hari-hari Rendi tanpa Nadin
181 Nadin Pingsan
182 Pertemuannya dengan Alex
183 Surat dari Nadin
184 Davina melahirkan
185 kamu bukan daddynya
186 Mereka cocok sekali
187 Sejak kapan Alex punya istri?
188 Rendi ikut merasakannya
189 Elan Narendra
190 Diam bukan berarti tidak mengetahui
191 Aku akan menjemputnya
192 Aku seorang ayah
193 Menemui Davina
194 Titik terang
195 Sudah sangat dekat
196 Aku bahagia bersama kalian
197 Aku tidak salah rumah kan?
198 Pria dingin
199 Siapa yang mencariku di rumahku?
200 mengambil hak ku
201 Aku tidak akan melepasmu
202 Usaha Rendi
203 Rasanya tidak akan adil
204 Nadin terus menghindar
205 Pertemuan Alex dan Rendi
206 Apa yang seharusnya terjadi
207 Biarkan dia pergi
208 Hari istimewa Nadin
209 Sejak kapan?
210 Syarat yang ku ajukan
211 Pertemuan tak terduga
212 Aku tidak akan melepasmu
213 Aku juga bersalah
214 Aku ciptakan sendiri deritaku
215 Kapan dia mengambilnya?
216 Acara peresmian
217 Kepulangan Nadin
218 Kepulangan Nadin 2
219 Surat dari Davina
220 bertemu dengan Divta
221 Pernikahan Alex
222 Kenapa jadi serba salah
223 pernikahan dr. frans
224 pengumuman
225 bonschap 1 (Hebohnya ayah Rendi)
226 bonschap 2 (big bos bergosip)
227 pengumuman
228 bonschap 3 (Pertahanan Rendi)
229 bonschap 4 (jadwal cek up)
230 bonschap 5 (Si kecil aja tahu)
231 bonschap 6 (gegara ngidam)
232 bonschap 7 (manjat pohon mangga)
233 bonschap 8 (belajar dari yang berpengalaman)
234 bonschap 9 (susahnya mau buka puasa)
235 bonschap 10 (Sejak kapan?)
236 bonschap 11 (Ke rumah ayah Roy)
237 bonschap 12 (Kasih sayang ayah)
238 bonschap 13 (Seorang Rendi)
239 bonschap 14 (si cuek)
240 bonschap 15 (anak pak Tama)
241 bonschap 16 (Seorang tentara)
242 Bonschap 17 (best Couple)
243 Bonschap 18 (Imbas masalalu)
244 Bonschap 19 (Posesif nya Rendi)
245 Bonschap 20 (Dini)
246 Bonschap 21 (Dini)
247 Bonschap 22 (Jangan main-main)
248 Bonschap 23 (Oleh-oleh untuk yang ngidam)
249 Bonschap 24 (Reoni Revita)
250 Bonschap 25 (pulang)
251 Bonschap 26 (Si dingin)
252 Bonschap 27 (Dini)
253 Bonschap 28 (Dini)
254 Bonschap 29 (Dini)
255 Bonschap 30 (Dini)
256 Bonschap 31 (Dini)
257 Bonschap 32 (Dini)
258 Bonschap 33 (Dini)
259 Bonschap 34 (Dini)
260 Bonschap 35 (Dini)
261 Bonschap 36 (Dini)
262 Bonschap 37 (Dini)
263 Bonschap 38 (Dini)
264 Bonschap 39 (Dini)
265 Bonschap 40 (Dini)
266 Bonschap 41 (Dini)
267 Bonschap 42 (Dini)
268 Bonschap 43 (Ajun)
269 Bonschap 44 (Ajun)
270 Bonschap 45 (Ajun)
271 Bonschap 46 (Ajun)
272 Bonschap 47 (Ajun)
273 Bonschap 48 (Ajun)
274 Bonschap 49 (Juna)
275 bonschap 50 (Juna)
276 bonschap 51 (Juna)
277 bonschap 52 (Ajun)
278 bonschap 53 (Juna)
279 bonschap 54 (Juna)
280 bonschap 55 ( Ajun)
281 bonschap 56 (penyelamatan)
282 bonschap 57 (Penyelamatan)
283 Bonschap 58 ( Penyelamatan)
284 Bonschap 59 (pengakuan Juna)
285 Bonschap 60 (End)
286 Author menyapa
287 pengumuman
Episodes

Updated 287 Episodes

1
Dia Nadin
2
Narendra Rendiansyah
3
Bisakah kau mencintaiku?
4
Dasar Bocah
5
Kenapa aku kesal?
6
Dia Calon Jodohku
7
Ya kau benar, Dia ISTRIMU
8
Cintai Aku
9
Sekarang aku sudah jatuh cinta
10
Dia sangat mempengaruhiku
11
Tak ada yang benar-benar sial
12
Tak ada yang benar-benar sial
13
Si Pengacau
14
Si Cerewet
15
Di gigit Ular
16
Suapi aku
17
Kue pertama Nadin
18
Dia itu konyol
19
Pacar? Istri?
20
Rasanya tak lagi sama
21
Di Save ya!!!
22
Ada apa dengan kakimu
23
Telur Rebus
24
Siapa Dia?
25
Cemburu?
26
Jatuh cinta?
27
Kekecewaan Salman
28
Pintar sekali dia bersandiwara
29
Menepi
30
aku salah faham
31
Mencari Kado
32
Dia mengingatnya
33
Kepulangan Roy
34
Masih lama .,...
35
Nenek Nani
36
Bukan mimpi
37
Bukan mimpi (Spesial Visual)
38
Hari pertama masuk kuliah (Davina)
39
Beruntung sekali dia
40
kenapa mataku perih
41
Gaun pesta
42
Pesta
43
Aku memberimu kesempatan
44
Aku tidak bisa berbagi
45
Aku butuh psikiter
46
Mungkin spesialis jantung
47
Aku baik tapi aku tidak lemah
48
Hatiku panas
49
Bisakah kita berkencan?
50
Apakah itu artinya kita berpacaran?
51
Tiga bulan
52
Surat magang
53
Berkunjung ke perusahaan
54
Makan siang
55
Kita partner
56
Pembelaan dr. Frans
57
Pasal pemaksaan
58
Pesan pertama
59
Mr. perfect
60
Dua singa
61
Teman baru
62
Kotak makan siang
63
Jangan tersenyum
64
Jangan tersenyum
65
aku tahu semuanya
66
Rendi datang dengan dr. Frans
67
Jangan takut
68
shopping dengan baby twins (1)
69
Shopping dengan baby twins (2)
70
Shopping dengan baby twins(3)
71
Shopping dengan baby twins (4)
72
Shopping dengan baby twins (5)
73
Nonton (1)
74
Nonton (2)
75
Insident
76
Pengakuan Davina
77
Perasaan Rendi
78
Nadin terkejut!
79
Kenapa dengan kakimu lagi
80
Apa yang kau pikirkan?
81
Salah faham
82
Lamaran tak terduga
83
Alergi seafood
84
Kemarahan Rendi
85
Temani aku
86
Terciduk
87
Sah
88
marah tapi sayang
89
pengumuman
90
Pengumuman lagi
91
Ayah ayah yang luar biasa
92
mengoleskan minyak
93
Kedatang Divta
94
Kedatangan Divta 2
95
Aturan baru
96
Morning kiss
97
Senyum dikit dong mas
98
Bunga
99
Romantis ala Rendi
100
Ide gila
101
Mau hamil
102
Memasak ala Nadin 1
103
Masak ala Nadin 2
104
Aku nggak mau khilaf
105
Isyarat Cinta
106
Libur (1)
107
Si junior penggangu
108
Apa aku mencobanya?
109
Kencan
110
Pengaman
111
Ke apotek
112
Curiga
113
Diamkan dia
114
Ada wanita lain
115
Jangan-jangan mereka?!
116
Kalah taruhan
117
Paman salman
118
Kelupaan baju
119
Suapi aku
120
Mr. RJ
121
Rutinitas
122
Kemarahan Davina
123
Sama-sama menangis
124
Rendi cemburu
125
Sahabat Nadin
126
Marahnya Nadin
127
Honeymoon (Rendi)
128
Honeymoon (Rendi)
129
Honeymoon (Rendi)
130
Pengumuman (Permintaan maaf)
131
Kecemasan Rendi
132
Mulai saling merindukan
133
Pesta? (Davina)
134
Rencana Divta
135
Istana Changdeok
136
Keterkejutan Davina
137
Kebimbangan Rendi
138
Siapa?
139
Penculikan Nadin
140
Alex
141
Kekacauan Rendi tanpa Nadin
142
karena cinta
143
Pemilik wajah tegar
144
pengunduran diri Rendi (Bagian dari Rencana)
145
Seikat Bayam
146
Surat Bayam
147
Sungguh merindukannya
148
Menghayati Perannya
149
Melepas Rindu
150
Rencana ke dua Alex
151
Flaskback Alex vs Rendi
152
Nadin baru tahu
153
Lariiii!!!!
154
Cerewet yang bermanfaat
155
Mas Endra ...., mas Endra ....
156
Kekesalan Nadin
157
Akhirnya pulang
158
Perpisahan dengan mr D
159
Janji Div
160
Wisuda
161
Salah prediksi
162
Tokki
163
Dimasak dengan
164
Ajun (Pengawal Pribadi)
165
Kekhawatiran Rendi
166
Sikap Rendi
167
Selidiki Dia
168
Siapa Pemiliknya?
169
Ini Semua Gara-gara Kamu
170
makan siang untuk Rendi
171
Sate kambing
172
Siapa wanita itu?
173
Cek Kehamilan
174
Kecurigaan nadin
175
Nadin melihatnya
176
Dia suaminya
177
Memutuskan pergi
178
Awal dari sebuah perjalanan
179
Rumah bercat biru
180
Hari-hari Rendi tanpa Nadin
181
Nadin Pingsan
182
Pertemuannya dengan Alex
183
Surat dari Nadin
184
Davina melahirkan
185
kamu bukan daddynya
186
Mereka cocok sekali
187
Sejak kapan Alex punya istri?
188
Rendi ikut merasakannya
189
Elan Narendra
190
Diam bukan berarti tidak mengetahui
191
Aku akan menjemputnya
192
Aku seorang ayah
193
Menemui Davina
194
Titik terang
195
Sudah sangat dekat
196
Aku bahagia bersama kalian
197
Aku tidak salah rumah kan?
198
Pria dingin
199
Siapa yang mencariku di rumahku?
200
mengambil hak ku
201
Aku tidak akan melepasmu
202
Usaha Rendi
203
Rasanya tidak akan adil
204
Nadin terus menghindar
205
Pertemuan Alex dan Rendi
206
Apa yang seharusnya terjadi
207
Biarkan dia pergi
208
Hari istimewa Nadin
209
Sejak kapan?
210
Syarat yang ku ajukan
211
Pertemuan tak terduga
212
Aku tidak akan melepasmu
213
Aku juga bersalah
214
Aku ciptakan sendiri deritaku
215
Kapan dia mengambilnya?
216
Acara peresmian
217
Kepulangan Nadin
218
Kepulangan Nadin 2
219
Surat dari Davina
220
bertemu dengan Divta
221
Pernikahan Alex
222
Kenapa jadi serba salah
223
pernikahan dr. frans
224
pengumuman
225
bonschap 1 (Hebohnya ayah Rendi)
226
bonschap 2 (big bos bergosip)
227
pengumuman
228
bonschap 3 (Pertahanan Rendi)
229
bonschap 4 (jadwal cek up)
230
bonschap 5 (Si kecil aja tahu)
231
bonschap 6 (gegara ngidam)
232
bonschap 7 (manjat pohon mangga)
233
bonschap 8 (belajar dari yang berpengalaman)
234
bonschap 9 (susahnya mau buka puasa)
235
bonschap 10 (Sejak kapan?)
236
bonschap 11 (Ke rumah ayah Roy)
237
bonschap 12 (Kasih sayang ayah)
238
bonschap 13 (Seorang Rendi)
239
bonschap 14 (si cuek)
240
bonschap 15 (anak pak Tama)
241
bonschap 16 (Seorang tentara)
242
Bonschap 17 (best Couple)
243
Bonschap 18 (Imbas masalalu)
244
Bonschap 19 (Posesif nya Rendi)
245
Bonschap 20 (Dini)
246
Bonschap 21 (Dini)
247
Bonschap 22 (Jangan main-main)
248
Bonschap 23 (Oleh-oleh untuk yang ngidam)
249
Bonschap 24 (Reoni Revita)
250
Bonschap 25 (pulang)
251
Bonschap 26 (Si dingin)
252
Bonschap 27 (Dini)
253
Bonschap 28 (Dini)
254
Bonschap 29 (Dini)
255
Bonschap 30 (Dini)
256
Bonschap 31 (Dini)
257
Bonschap 32 (Dini)
258
Bonschap 33 (Dini)
259
Bonschap 34 (Dini)
260
Bonschap 35 (Dini)
261
Bonschap 36 (Dini)
262
Bonschap 37 (Dini)
263
Bonschap 38 (Dini)
264
Bonschap 39 (Dini)
265
Bonschap 40 (Dini)
266
Bonschap 41 (Dini)
267
Bonschap 42 (Dini)
268
Bonschap 43 (Ajun)
269
Bonschap 44 (Ajun)
270
Bonschap 45 (Ajun)
271
Bonschap 46 (Ajun)
272
Bonschap 47 (Ajun)
273
Bonschap 48 (Ajun)
274
Bonschap 49 (Juna)
275
bonschap 50 (Juna)
276
bonschap 51 (Juna)
277
bonschap 52 (Ajun)
278
bonschap 53 (Juna)
279
bonschap 54 (Juna)
280
bonschap 55 ( Ajun)
281
bonschap 56 (penyelamatan)
282
bonschap 57 (Penyelamatan)
283
Bonschap 58 ( Penyelamatan)
284
Bonschap 59 (pengakuan Juna)
285
Bonschap 60 (End)
286
Author menyapa
287
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!