Who is my father

Minggu pagi.

Seorang gadis berdiri memasang kuda kuda, kakinya di buka lebar lebar. Kedua tangan ia sejajarkan di pinggangnya. Mata terpejam menarik napas dalam dalam lalu ia hembuskan perlahan. Ia fokus pada latihannya, tapi telinganya mampu mendengar pergerakan yang halus. Dengan sigap ia memutar tubuhnya, tangan kiri menangkis serangan mendadak dari arah belakang.

"Tap!" matanya terbuka lebar melihat seorang wanita berumur namun masih segar bugar, matanya sipit tertawa lebar.

"Bagus," ucapnya lalu menarik tangannya kembali, namun detik berikutnya kaki kanannya ia putar menerjang perut gadis remaja itu.

"Hap!"

"Bukk!! gadis remaja itu terjungkal lalu ambruk di tanah.

" Awww, sakit Nek!" pekiknya sambil mengusap bokongnya sendiri.

"Hahahaha! wanita tua itu tertawa terbahak bahak berhasil mengelabui gadis remaja itu.

" Sial! Nenek tua tidak tahu diri," gerutu gadis itu pelan. Namun bisa terdengar jelas oleh wanita yang langsung menjewer kuping si gadis.

"Kau bilang apa? cucu kurang ajar!" serunya.

"Ampun Nek, ampun!"

"Angel, kalau kau lemah. Bagaimana kau bisa melawan teman teman sekolahmu yang sering membulymu?" ucap si wanita itu menurunkan tangannya.

"Iya Nenek bawel," sungut Angel mengusap usap kupingnya yang merah.

"Sekarang kau perhatikan di sana!" tunjuk wanita itu pada deretan botol kosong di depan mereka. "Sekarang hancurkan botol itu tepat sasaran."

Angel menganggukkan kepalanya, ia mengambil senjata api di tangan wanita itu. Lalu mengarahkan senjata api pada botol botol yang berjajar. Matanya yang kanan memicing mengincar botol itu supaya tepat sasaran.

"Dor!

"Dor!

"Dor!

Satu persatu botol itu hancur tanpa sisa. Angel tersenyum, bibirnya ia majukan meniup ujung senjata api.

"Fuhh!!

" Plok Plok Plok!!"

"Bagus Nak, sekarang kau istirahat dulu. Nanti kau lanjutkan lagi latihan menembakmu. Selagi kau libur sekolah, aku hendak pergi ke suatu tempat. Kau di rumah jaga Ibumu." Wanita itu menepuk pundak Angel sesaat, ia bangga pada gadis itu, mudah untuk memahami apapun yang di ajarkannya. Sejak bayi, ia yang merawat dan membesarkan penuh dengan rasa sayang.

"Nyonya Laura!" Laura menoleh ke belakang, nampak seorang pria sedang berjalan mendekatinya.

"Yuan."

"Mobil sudah di siapkan Nyonya. Kita berangkat sekarang." Yuan membungkukkan badannya sesaat.

"Baik." Laura melangkahkan kakinya sejajar dengan Yuan meninggalkan Angel.

"Nenek, sok sibuk," ucapnya pelan. Lalu gadis itu melangkahkan kakinya menuju rumah.

Setiap kali bangun tidur atau sepulang sekolah maupun bermain dan latihan. Yang pertama kali gadis itu masuki adalah ruangan Ibunya. Meski sudah 17 tahun, sejak melahirkan. Ibunya berhasil meraih kesadarannya. Namun sayang, wanita itu tidak mampu melakukan apa apa selain duduk di kursi roda. Bahkan ia tidak pernah bersuara sama sekali sejak 17 tahun lalu.

"Ibu.." gumam Angel berdiri di ambang pintu menatap Ibunya yang duduk di kursi roda dengan tatapan kosong tak berjiwa lagi.

Meski Laura menceritakan kalau dia itu Ibunya, namun Angel tidak pernah mendengar wanita itu menyebut namanya atau membelai manja dirinya. Perlahan gadis itu berjalan mendekati wanita itu dan jongkok di hadapannya. Tangannya menggenggam erat wanita itu tanpa melihat ke arah Angel.

"Ibu." Angel menundukkan kepalanya sesaat, tersenyum tipis. Kembali ia tengadahkan wajahnya menatap wanita itu.

"Aku tidak tahu di mana Ayah, Nenek tidak pernah tahu. Aku juga tidak tahu, apa yang telah menimpamu Ibu." Angela kembali menundukkan kepala cukup lama dengan terus menggenggam tangan wanita itu.

Sebagai anak remaja, kadang ia iri melihat anak anak seumurannya berjalan bersama, menikmati waktu libur bersama orang tuanya. Tapi tidak bagi Angela, ia tidak tahu siapa ayahnya, mengapa Ibunya seperti itu. Namun ia tidak pernah merutuki ketidakberuntungannya. Gadis itu dengan penuh kasih sayang setiap ada waktu luang akan selalu bermain dan mengajak ibunya bicara meski tidak ada respon sama sekali.

Angela kembali tengadahkan wajahnya menatap dalam wanita itu. "Apapun yang terjadi padamu, aku tahu pasti sulit. Sadarlah Ibu, aku ingin tahu seperti apa wajah Ayahku, apakah dia pria hebat?" ucapnya tersenyum menatapnya. "Apakah dia masih hidup?"

Angel menghela napas panjang, lalu ia berdiri dan mengecup kening wanita itu cukup lama. "Aku sayang Ibu, sangat menyayangimu."

Gadis itu kembali berdiri tegap, menatap wajah Ibunya yang hanya diam. Perlahan kakinya melangkah menuju pintu kamar. Di ambang pintu ia berhenti dan menoleh ke arah Ibunya. Tangannya menyeka air mata di sudut matanya, lalu menundukkan kepala sesaat.

"Ibu, apa yang sebenarnya terjadi padamu."

***

Sore.

Angel duduk di kursi meja makan, menatap makanan yang sudah tersaji, lalu beralih menatap Ibunya yang diam menatap kosong, entah apa yang di lihatnya.

"Makanlah.." Laura duduk di kursi, lalu menyodorkan mangkok kecil berisi nasi ke hadapan Angel.

Gadis itu mengalihkan pandangannya pada Laura yang diam menatap wanita itu.

"Nek, boleh aku bertanya?"

Laura mengalihkan pandangannya, menarik napas dalam. "Tanyakanlah."

"Siapa nama Ibuku?" tanya Angel.

17 tahun berlalu, namun ia tidak pernah tahu siapa nama Ibunya. Tiap kali ia bertanya pada Laura. Jawabannya selalu sama, 'tunggu usiamu dewasa'

"Nanti kalau kau-?"

"Aku sudah dewasa, Nek." Potong Angel.

Angel berdiri, lalu berpindah tempat. Duduk di sebelah Laura. "Kau Nenekku, tapi mengapa semua kau sembunyikan dariku." Angel memegang tangan Laura, menatap wanita tua itu penuh harap.

"Aku bukan Nenekmu."

"Maksudmu?" tanya Angel belum mengerti.

Laura berdiri, lalu ia berjalan mendekati sebuah lemari yang selalu di kuncinya. Lalu ia membuka lemari itu, mengambil sebuah kotak berukuran sedang.

Laura kembali duduk di sebelah Angel, meletakkan kotak itu di atas meja.

"Hanya ini yang kupunya saat aku membantu Ibumu melahirkanmu." Laura membuka kotak itu, mengeluarkan baju terakhir yang di gunakan Ibunya Angel sewaktu hendak bunuh diri di atas jembatan.

"Dan ini, sebuah sapu tangan yang tertulis nama Siena." Laura memberikan saputangan itu pada Angel. "Selebihnya aku tidak tahu apa apa." Laura menundukkan kepalanya.

" Siena.." Angel membaca sebuah tulisan yang tertera di saputangan berwarna putih itu. "Nama yang cantik, pasti wajahmu juga cantik sewaktu muda." Angela berdiri, mendekati Siena yang sama sekali tidak ada perubahan sejak 17 tahun yang lalu. Angel memeluk erat Siena dari belakang.

"Aku tidak tahu apa yang telah menimpamu, Ibu. Tapi percayalah, aku akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Di mana Ayah, siapa Ayah. Aku berjanji akan mencari tahunya." Angela tersenyum getir, ia mencium puncak kepala Siena dengan dalam.

"Maafkan aku, Angel. Kau masih terlalu muda untuk mengetahui ini semua. Suatu hari nanti, aku akan mengatakannya padamu," ucap Laura dalam hati. Selama ia merawat bayi Siena, selama itupula ia mencari tahu tentang Siena. Dan kebenaran yang Laura dapatkan, membuat wanita itu geram. Dan dia mengajari Angel bela diri dan mahir menggunakan senjata api. Untuk membalaskan semua perbuatan mereka terhadap Siena.

Terpopuler

Comments

Yeyen Dhevan

Yeyen Dhevan

suka

2021-08-18

0

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

Sedih liat Siena kaya mayat hidup,hidup tapi mati,begitu juga Kenzi yg sudah berpisah selama bertahun-tahun tpi Dy tidak gentar untuk mencari istri dan anak-anaknya...sedih banget😭😭😭😭😭😭

2021-07-06

1

AriNovani

AriNovani

aku hadir di sini author nama" makanan 🤭

2021-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Who is my father
3 Tough
4 Hurt
5 illusion
6 Warmth
7 Why?
8 Memory
9 Stalker
10 Stained
11 Presentiment
12 Anesthetized
13 Destroy me
14 You are dead
15 Reborn
16 idea
17 Revenge
18 Kartel Siloa
19 Crave
20 buy one get two
21 Beginning
22 Who Avram?
23 My husband is my enemy
24 Attack
25 Married
26 Fact
27 I hate my dad
28 A Mother's love
29 Blind heart
30 Confused
31 Say No
32 Target
33 End
34 Lament
35 sharper
36 Resistance
37 Quandary
38 Fool
39 give in
40 Faded
41 Silence
42 Decision
43 Sacrifice
44 Organized
45 Dinner
46 Fall in Love
47 Charmed
48 mysterious girl
49 Disappear
50 I Like You Doctor
51 Hunch
52 Pretented
53 Aversion
54 Give me your love
55 Nausea
56 Narcotics
57 Chain of destiny
58 goodbye
59 Best Friend
60 Challenge
61 Baby girl
62 I Need You
63 Miss you
64 I need time
65 Sincerity
66 I hate
67 Ryu's decision
68 Birthday
69 Birthday 2
70 MB 2
71 MB 2
72 MB 2
73 MB 2
74 MB 2
75 MB 2
76 MB 2
77 MB 2
78 MB 2
79 MB 2
80 MB 2
81 MB 2
82 MB 2
83 MB 2
84 MB 2
85 MB 2
86 MB 2
87 Numpang Promosi
88 MB 2
89 MB 2
90 MB 2
91 MB 2
92 MB 2
93 MB 2
94 Numpang promosi
95 numpang promosi
96 MB 2
97 MB 2
98 MB 2
99 MB 2
100 MB 2
101 MB 2
102 MB 2
103 MB 2
104 MB 2
105 MB 2
106 MB 2
107 MB 2
108 MB 2
109 MB 2
110 MB 2
111 MB 2
112 MB2
113 MB 2
114 MB 2
115 MB 2
116 MB 2
117 MB 2
118 MB 2
119 MB 2
120 MB2
121 MB 2
122 MB 2
123 MB 2
124 MB 2
125 MB 2
126 MB 2
127 MB 2
128 MB 2
129 MB 2
130 MB 2
131 MB 2
132 MB 2
133 MB 2
134 MB 3
135 MB 3
136 MB 3
137 MB 3
138 MB 3
139 MB 3
140 MB 3
141 MB 3
142 MB 3
143 MB 3
144 MB 3
145 MB 3
146 MB 3
147 MB 3
148 MB 3 (Tamat)
149 Promosi
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Prologue
2
Who is my father
3
Tough
4
Hurt
5
illusion
6
Warmth
7
Why?
8
Memory
9
Stalker
10
Stained
11
Presentiment
12
Anesthetized
13
Destroy me
14
You are dead
15
Reborn
16
idea
17
Revenge
18
Kartel Siloa
19
Crave
20
buy one get two
21
Beginning
22
Who Avram?
23
My husband is my enemy
24
Attack
25
Married
26
Fact
27
I hate my dad
28
A Mother's love
29
Blind heart
30
Confused
31
Say No
32
Target
33
End
34
Lament
35
sharper
36
Resistance
37
Quandary
38
Fool
39
give in
40
Faded
41
Silence
42
Decision
43
Sacrifice
44
Organized
45
Dinner
46
Fall in Love
47
Charmed
48
mysterious girl
49
Disappear
50
I Like You Doctor
51
Hunch
52
Pretented
53
Aversion
54
Give me your love
55
Nausea
56
Narcotics
57
Chain of destiny
58
goodbye
59
Best Friend
60
Challenge
61
Baby girl
62
I Need You
63
Miss you
64
I need time
65
Sincerity
66
I hate
67
Ryu's decision
68
Birthday
69
Birthday 2
70
MB 2
71
MB 2
72
MB 2
73
MB 2
74
MB 2
75
MB 2
76
MB 2
77
MB 2
78
MB 2
79
MB 2
80
MB 2
81
MB 2
82
MB 2
83
MB 2
84
MB 2
85
MB 2
86
MB 2
87
Numpang Promosi
88
MB 2
89
MB 2
90
MB 2
91
MB 2
92
MB 2
93
MB 2
94
Numpang promosi
95
numpang promosi
96
MB 2
97
MB 2
98
MB 2
99
MB 2
100
MB 2
101
MB 2
102
MB 2
103
MB 2
104
MB 2
105
MB 2
106
MB 2
107
MB 2
108
MB 2
109
MB 2
110
MB 2
111
MB 2
112
MB2
113
MB 2
114
MB 2
115
MB 2
116
MB 2
117
MB 2
118
MB 2
119
MB 2
120
MB2
121
MB 2
122
MB 2
123
MB 2
124
MB 2
125
MB 2
126
MB 2
127
MB 2
128
MB 2
129
MB 2
130
MB 2
131
MB 2
132
MB 2
133
MB 2
134
MB 3
135
MB 3
136
MB 3
137
MB 3
138
MB 3
139
MB 3
140
MB 3
141
MB 3
142
MB 3
143
MB 3
144
MB 3
145
MB 3
146
MB 3
147
MB 3
148
MB 3 (Tamat)
149
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!