Jiro terus berlari dengan beban tubuh Siena di punggungnya. Di ikuti Angela dari belakang untuk melindungi Siena dari serangan musuh yang mengejar mereka.
"Angel, ayo cepat!" pekik Jiro menoleh ke belakang saat tiga pria dengan membawa pedang berlari mrngejar mereka.
"Buk!!"
Jiro terjatuh tersandung kakinya sendiri, Siena terguling dari punggung Jiro.
"Ibu!" pekik Angela langsung berlari ke arah Siena dan mengangkat tubuhnya.
"Kalian mau lari kemana? Hahahaha!" pria itu tertawa terbahak bahak melihat mereka yang mengenaskan.
"Matilah kau! seru salah satu pria itu maju mengayunkan pedangnya ke arah Jiro yang berusaha bangun dan berdiri.
"Srettt!
Pedang pria itu merobek daging punggung Jiro.
" Ahhk!" Jiro tersungkur ke jalan, darah segar mengalir dari punggungnya. Melihat Jiro bangkit lagi, ia langsung mengayunkan senjatanya lagi. Namun kali ini Jiro tidak mau menyerah, ia langsung berguling dan sasaran hanya mengenai jalan aspal.
"Trang!
Jiro langsung mengayunkan kaki kanannya menendang punggung pria itu keduanya jatuh ke jalan aspal. Jiro bangkit lagi berlari ke arah pria tersebut menarik kepalanya lalu memelintirnya ke kanan.
" Krekk!
Suara tulang leher patah terdengae, setelah memastikan dia mati. Jiro menoleh ke arah Angela yang melawan dua pria langsung. Sementara Siena yang berusaha sekuat tenaga menggerakkan tubuhnya, ia tidak sanggup melihat putrinya semakin terdesak.
"Mati kau gadis sialan!" hardik pria itu mengangkat tangannya hendak menancapkan pedang ke perut Angela.
"TIDAAAAAKK!"
"BUKKKK!"
Satu terjangan di punggung pria itu dari arah belakang membuatnya tersungkur, bersamaan dengan tubuh Siena ikut terjatuh dan duduk di jalan aspal.
"Ibu?" ucap Angela pelan menatap Siena yang sudah bisa menggerakkan badannya. Saat pria itu hendak meninju Siena yang masih lemah, Jiro mengayunkan pedangnya ke leher pria itu tanpa ampun.
"Sreettt!
"Aahhhk!" bersamaan dengan erangan, pria itu ambruk tak bernyawa lagi.
"Ibuuu!" pekik Angela dan Jiro bersamaan memeluk tubuh Siena.
"Jiro, putra Ibu..Angel sayang.." Siena mencium kening putra putrinya bergantian.
"Akhirnya Ibu bisa bicara.." ucap Angela terisak menatap wajah Siena.
"Iya sayang."
"Ibu, maafkan aku.." Jiro menundukkan kepala sesaat mengusap air matanya.
"Tidak sayang, Ibu sudah memaafkanmu." Siena tersenyum getir menatap putra dan putrinya bergantian. "Sayang, putriku..maafkan Ibu.."
"Tidak Ibu, aku senang Ibu sudah kembali normal." Angela kembali memeluk erat tubuh Siena.
"Kita harus segera pergi Bu, sekarang di kota ini sudah bukan tempat yang aman buat kita." Jiro melepaskan pelukannya.
"Kau benar Kak, kita cari tempat yang aman supaya Ibu bisa cepat pulih," timpal Angela.
"Baik, ayo ikut aku." Jiro membungkukkan badannya hendak menggendong tubuh Siena lagi. Namun wanita itu menolaknya dan memilih berjalan bersama kedua anaknya.
Perasaan sedih, kecewa dan bahagia bercampur menjadi satu. Sepanjang perjalanan Jiro menceritakan semua saat jauh terpisah dengan keluarganya.
Hati Siena teriris perih mendengar itu semua, air matanya semakin deras saat mengingat mimpinya semalam.
"Adakah kau merindukanku, seperti aku merindukanmu sayang? Apakah kau masih memegang teguh kesetiaanmu seperti yang kulakukan sampai saat ini?" gumam Siena dalam hati.
***
Sementara di tempat lain, Laila sangat senang mendengar kabar dari anak buahnya kalau rumah Siena telah hancur terbakar api. Dan mereka berpikir kalau Siena dan yang lain ikut hangus terbakar di rumah itu.
Kabar yang menggembirakan buat Laila, di buat kesempatan untuk terus memberikan suntikan pada Kenzi. Hingga pria itu kecanduan tubuh Laila layaknya narkotika. Sehari saja ia tidak bertemu Laila membuat dia mabuk kepayang.
Kenzi telah kehilangan akal sehatnya, semua kenangannya, keluarga kecilnya dan cinta yang pernah ia agungkan. Meski kenangan itu masih hidup di otak Kenzi, tapi tak mampu Kenzi mengendalikan lagi nafsunya pada Laila.
"Laila, aku merindukanmu dan sangat menginginkanmu sayang. Ayolah." Kenzi membuka seluruh pakaian Laila, kini ia tidak perduli di mana ia harus melakukan sex. Entah itu di ruang tamu, atau dapur sekalipun. Kenzi sudah tidak memiliki rasa malu lagi.
"Aku mau punya anak darimu, untuk meneruskan semua kekayaan dan kekuasaanku," bisik Laila di telinga Kenzi. Namun pria itu tidak perduli dengan keinginan Laila, yang ia rasakan adalah hasratnya untuk terus menikmati tubuh Laila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Yoan Theresia Wattimury
dasar perempuan gatel ga tau diri.laki orang dibikin budak sex untuk kenikmatan sendiri.bukan di cariin keluarganya aja.malaha bikin hancur dasar cewek gila 😈😈😈😈😈
2021-10-10
0
Cicih Sophiana
dasar perempuan gatel...ga dapet sadarx kenzi mabukx aja mau😂😂😂
2021-10-03
0
Dwi Rahayu
baru kali ini aku baca bikin hati dan pikiran ngga karu karuan......menguras emosi banget
2021-08-26
0