Bab 2 Rencana Jahat

"Liam, bisa kita bicara sebentar? "

"Ada apa Nona Michelle? "

Baru Zahwa akan bersuara mengajak Liam untuk berbicara, tiba-tiba Michelle datang menghampiri dirinya dan Liam di depan ruang kerja Papa nya.

"Kak Liam, bisa kita bicara sebentar? Aku mau minta tolong sama Kak Liam.. "ucap Michelle sedikit dengan nada manja ke Liam

Dan entah karena apa justru hal itu membuat Liam sangat senang. Dia bahagia jika Michelle mendekati dirinya, dia merasa jika Michelle juga mencintainya dirinya.

"Ada apa Nona Michelle? "Tanya Liam ke Michelle

"Hm, aku mau minta tolong anterin aku ke Mall.. Aku mau belikan hadiah buat Papa sama Mama, karena lusa kan Anniversary mereka.. Aku baik kan Kak Liam selalu ingat mereka, tidak seperti --- "ucapan Michelle terjeda

Namun, dia melirik ke arah Zahwa. Yang dilirik tidak menanggapi, Zahwa justru acuh berlalu meninggalkan dua makhluk yang sangat menyebalkan menurut dirinya.

"Tuh kan? Kak Liam lihat sendiri gimana Kak Zahwa? Dia memang egois.. "ucap Michelle mencoba memprovokasi Liam

Liam yang mendengar dan melihat sendiri sikap Zahwa semakin bertambah membenci Zahwa. Dia merasa sebagai Kakak harusnya Zahwa tidak bersikap seperti itu dengan Michelle. Dari yang dia tau selama ini Michelle lah yang selalu diperlakukan tidak adil oleh Zahwa, Zahwa lah yang selalu berusaha merebut semua nya dari Michelle padahal Zahwa hanyalah seorang anak angkat.

"Dasar perempuan tidak tau diri.. "geram nya dalam hati

Liam dan Michelle kemudian berjalan keluar. Sesuai dengan permintaan Michelle, Liam mengantarnya ke Mall untuk membelikan hadiah untuk orang tua nya.

Sementara itu di kamar Zahwa..

Dia mendudukkan dirinya di ranjang tempat tidurnya. Baru beberapa menit Bibi Asih datang menghampiri dirinya.

Zahwa Qarira Nazhira

"Permisi Non, boleh Bibi masuk? "Tanya Bibi Asih yang sudah di pintu kamar Zahwa

Dengan tersenyum dan mengangguk Zahwa menjawab "Boleh Bi, masuk aja.. "

Bibi Asih memberikan cokelat hangat kesukaan Zahwa, dengan senang hati Zahwa menerima dan meminumnya. Ketika selesai meminum segelas cokelat hangat itu, tak terasa air mata menetes di pipinya. Hanya Bibi Asih, orang di rumah ini yang sayang dengan dirinya.

"Terima kasih ya Bi, cuma Bibi di rumah ini yang sayang sama Zahwa.. "ucap Zahwa yang terisak

Dengan cepat Bibi Asih memeluk Zahwa, Bibi Asih adalah maid sekaligus pengasuh Zahwa. Sejak kecil kelahiran Michelle, Zahwa merasa tersingkirkan tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua nya. Hanya Bibi Asih yang tidak pernah berubah, dia masih menyayangi Zahwa hingga sekarang.

"Apa karna Zahwa anak angkat Bi, jadi Papa Mama tidak menyayangi Zahwa lagi? "Tanya nya ke Bibi Asih

Semakin erat Bibi Asih memeluk Zahwa, dan tanpa terasa Bibi Asih juga ikut menangis melihat keadaan Zahwa saat ini.

"Non, jika saya Tuan dan Nyonya masih hidup Non Zahwa tidak akan mengalami hal seperti ini.. "batin Bibi Asih yang mengingat orang tua kandung Zahwa

Bibi Asih melerai pelukan dengan Zahwa, dia mengusap air mata yang menetes di pipi Zahwa.

"Non, apa Nona Zahwa tidak mengingat apapun tentang masa kecil Non Zahwa? "Tanya Bibi Asih setelah mengusap air mata Zahwa

Zahwa hanya menggeleng, dia tidak ingat apa-apa tentang masa kecilnya. Dan entah sudah ke berapa kali Bibi Asih menanyakan hal ini. Namun, Zahwa tidak mengingat apapun memori di masa kecilnya. Yang dia ingat hanyalah perlakuan buruk kedua orang tua nya kepada dirinya.

"Bi, apa Bibi tau sesuatu tentang orang tua kandungku? "Tanya Zahwa yang merasa Bibi Asih merahasiakan sesuatu

Bibi Asih menoleh ke arah pintu, lalu dia beranjak dan menutup pintu itu.

"Non, sebenarnya apa yang dikatakan Tuan dan Nyonya jika Non Zahwa itu dari panti asuhan tidak lah benar.. "

Bibi Asih menceritakan sedikit masa kecil Zahwa, yang mana membuat Zahwa tercengang. Dia menangis mendengar cerita dari Bibi Asih.

"Apa Bibi tau siapa nama orang tua kandungku? "Tanya Zahwa sembari mengusap air mata nya.

"Nama mereka ---- "

"Zahwa.."

"Zahwa Qarira Nazhira.. "ucap seorang laki-laki yang tidak lain adalah Liam.

"Ini fotonya, kali ini jangan sampai kalian gagal.. Besok kalian bawa wanita itu ke markas, aku mau memberi dia pelajaran karena dia telah berani membuat masalah dengan wanita ku.. "ucap Liam penuh amarah

Pada saat Liam mengantar Michelle ke Mall, mereka diserang oleh beberapa orang yang tidak mereka kenal. Orang-orang itu hampir saja melec3hkan Michelle, beruntung Liam bisa menyelamatkan Michelle dari serangan orang-orang itu.

Flashback On

"Kak Liam, tolong..! "Teriak Michelle yang sedang dipegang lengannya oleh dua orang preman bertopeng

Salah satu preman itu bahkan merobek baju Michelle dan hampir melakukan pel3cehan. Melihat kejadian itu Liam yang sedang menghajar preman lain beralih menolong Michelle dari preman yang akan mulai melec3hkan Michelle.

Baku hantam pun terjadi, akhirnya preman-preman itu tumbang. Sebelum preman itu tumbang, preman itu menyebut satu nama yang membuat Liam naik darah.

Liam bergegas menghampiri Michelle dan memakaikan jas nya untuk melindungi tubuhnya. Mereka pun berlalu meninggalkan beberapa preman yang terkapar.

Yang tidak Liam sadari, Michelle memberi kode acungan jempol ke salah satu preman itu saat berjalan membelakangi mereka.

Flashback Off

"Berani macam-macam dengan Michelle, kau tanggung sendiri akibatnya Zahwa.. "ucap Liam penuh amarah hingga menggertakkan rahangnya

Liam Martin Robinson

Kembali ke kamar Zahwa

"Jadi itu nama mereka Bi? "Tanya Zahwa yang mendapat anggukan kepala dari Bibi Asih

"Apa Bibi tau dimana makam mereka? "Aku mau ziarah ke makam mereka, setidaknya aku sudah tau orang tua kandungku walaupun mereka sudah tiada.. "Tanya Zahwa kembali dengan mata berkaca-kaca

"Iya Bibi tau, nanti kita ke sana sekalian juga Bibi mau ziarah ke makam mereka.. Sudah lama Bibi tidak ziarah ke sana.. Hm, tapi Non --- "ucapan Bibi Asih terjeda

"Tapi apa Bi? "Tanya Zahwa yang melihat Bibi Asih seperti ketakutan

Selama ini Jodi dan istrinya melarang Bibi Asih mengatakan yang sebenarnya tentang siapa orang tua kandung Zahwa. Tapi hati kecil Bibi Asih tidak tega, karena sedari kecil Zahwa selalu mendapat perlakuan tidak adil dari orang tua angkatnya. Dan mungkin ini saatnya Zahwa harus mengetahui siapa orang tua kandungnya,meskipun mereka sudah tiada.

"Biar mereka nggak curiga nanti bilang saja Non Zahwa pengen ikut Bibi ke pasar, toh selama ini memang Non Zahwa juga kalau Bibi ke pasar pasti mau ikut kan? Asal kan nggak pas sibuk kerja? "Ujar Bibi Asih yang diangguki kepala Zahwa

Zahwa memeluk Bibi Asih lalu mengucapkan terima kasih ke Bibi Asih.

Selang beberapa detik pelukan mereka terlerai. Sebelum beranjak dari kamar Zahwa, Bibi Asih memberikan sebuah kalung dan cincin dari Ibu kandung Zahwa. Kalung dan cincin itu adalah hadiah dari orang tua Ibu kandung Zahwa atau lebih tepatnya Kakek Zahwa.

"Dipakai ya Non, Bibi harap dengan Non Zahwa memakai kalung dan cincin ini Non Zahwa segera bertemu dengan keluarga kandung Non Zahwa.. "ucap harapan dan doa Bibi Asih untuk Zahwa

"Apa jika nanti aku bertemu dengan keluarga kandungku, mereka akan menyayangi aku Bi? Apa mereka tidak membenciku atau memukulku? "

"Sudah dipastikan mereka akan membenci dan pasti memukulmu sampai mati..!!"

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Zahwa hanya anak diperlakukan tidak adil, orgtua angkatnya lbh sayang sm anak kandungnya....

2025-11-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!