Setelah sarapan, Bu Maya mengajak Nayra duduk di sofa untuk berbincang-bincang. Alina pun mengikuti mereka. Sementara Bu Aini masuk ke kamar untuk mengecek baby Kyara.
"Nayra mulai sekarang kamu panggil Tante sama Om Syamsul 'Mama sama Papa' ya! Sekarang kamu adalah bagian dari keluarga kami" tutur Bu Maya.
"E.. iya Tante, eh Mama"
"Nay, aku senang sekali karena kamu akan jadi kakak iparku" imbuh Alina.
Nayra hanya menanggapinya dengan memaksakan sebuah senyuman di bibir mungilnya.
"Nayra nanti kamu ikut Mama, kita cari pakaian pengantin buat pernikahan kamu besok"
"E.. nggak usah Ma, Nayra pakai pakaian biasa saja. Kebetulan Nayra bawa pakaian yang lumayan bagus"
"Nggak bisa begitu Nayra, ini kan pernikahan. Mungkin pernikahan ini hanya terjadi sekali seumur hidup kamu. Apa kamu nggak ingin memakai pakaian pengantin? Mama nggak mau kamu menyesal nanti. Mama bisa mengerti kalau kamu nggak mau ada pesta karena kita masih dalam kondisi berkabung. Tapi kalau memakai pakaian pengantin, Mama rasa itu harus Nayra"
'Aku memang pernah memimpikan, suatu hari nanti aku akan menjadi seorang pengantin. Pengantin yang sangat cantik dengan gaun putih yang sangat indah bak princess. Dan aku duduk bersanding di pelaminan bersama Mas Adit. Tapi kini semua mimpi itu seolah hancur berkeping-keping. Mimpi itu tidak akan pernah menjadi kenyataan. Karena kenyataannya adalah... aku harus menikah dengan Mas Rama, suami dari kakakku sendiri... dan itu pun besok pagi' gumam Nayra dalam hati.
"Nayra" seru Bu Maya.
"Eh.. iya Ma"
"Apa yang sedang kamu pikirkan? Kamu mau kan ikut Mama?"
"I iya Ma"
"Kalau begitu bersiaplah. Kita berangkat sekarang"
"Alin boleh ikut nggak Ma?"
"Tentu saja sayang"
Setelah ganti pakaian dan berpamitan dengan Bu Aini, Nayra pun pergi bersama Bu Maya dan Alina ke salah satu wedding organizer terbaik di Jakarta.
"Selamat pagi Bu. Ada yang bisa kami bantu?" tanya pemilik WO.
"Tolong carikan pakaian pengantin yang paling bagus untuk calon menantu saya ini" sahut Bu Maya seraya menunjuk Nayra.
"Baik Bu. Silahkan ikut saya. Saya punya banyak sekali koleksi kebaya modern dan gaun pengantin yang bagus-bagus"
Bu Maya pun memilihkan beberapa kebaya yang bagus dan menyuruh Nayra untuk mencobanya. Nayra pun mencoba satu per satu kebaya itu dibantu oleh pemilik WO kemudian menunjukkannya kepada Bu Maya dan Alina. Semuanya terlihat sangat cantik dan pas sekali di badan Nayra.
"Nay kamu cantik banget pakai baju pengantin. Iya kan Ma?" puji Alina.
"Iya sayang. Nayra sama cantiknya dengan Aisha" sahut Bu Maya.
Deg!
Jantung Nayra tiba-tiba berdebar kencang begitu mendengar Bu Maya menyebut nama Aisha. Raut wajah Nayra seketika berubah muram. Bu Maya dan Alina menyadari perubahan raut wajah Nayra.
"Emh... maafkan Mama Nayra, Mama nggak bermaksud untuk..."
"Nggak pa pa Ma. Nayra baik-baik saja"
"Ya sudah, kamu pilihlah salah satu baju yang kamu sukai. Semuanya kelihatan bagus-bagus"
"Iya Ma. Nayra juga bingung mau pilih yang mana"
"Bagaimana kalau yang ini saja Nay? Tadi kamu terlihat sangat cantik memakai ini" sahut Alina seraya menunjukkan satu kebaya yang tadi sudah dicoba sama Nayra.
"Mama juga suka yang itu" Bu Maya menimpali.
"Baiklah Alina, terserah kamu saja"
Mereka pun mengambil satu set kebaya modern berwarna putih beserta satu set pakaian pengantin pria untuk Rama. Bu Maya juga menyuruh pihak WO untuk datang ke rumah besok pagi-pagi sekali untuk merias Nayra.
Setelah urusan pakaian pengantin selesai, Bu Maya mengajak mereka ke mall untuk membeli seperangkat alat sholat yang akan dijadikan sebagai mahar. Nayra hanya menuruti Bu Maya tanpa membantah sedikit pun. Tapi pada saat Bu Maya mengajaknya ke sebuah toko perhiasan dan menyuruh Nayra untuk memilih satu set perhiasan, Nayra langsung menolaknya mentah-mentah.
"Nayra kamu pilihlah satu set perhiasan yang kamu sukai"
"Nggak perlu Ma. Nayra nggak mau"
"Kenapa Nay? Ini untuk mahar kamu"
"Mahar Nayra cukup seperangkat alat sholat saja Ma. Nggak perlu pakai perhiasan"
"Nayra, kamu nggak boleh nolak rezeki. Mama ikhlas membelikannya untukmu"
"Sudah pilih saja Nay, atau biar aku saja yang memilihkannya untukmu?" Alina menimpali.
"Tapi Alina..."
Nayra tidak bisa menolak lagi. Alina langsung gercep memilihkan satu set perhiasan emas yang terdiri dari kalung, gelang, dan cincin yang sangat indah untuk Nayra. Setelah urusan pakaian pengantin dan mahar selesai, Bu Maya pun mengajak mereka pulang ke rumah.
***
Pak Syamsul sudah menghubungi Pak Penghulu yang akan menikahkan Rama dan Nayra besok pagi. Dia juga sudah mempersiapkan para saksi. Pak Syamsul juga sudah mencarikan seorang baby sitter untuk merawat Kyara.
Sementara Rama masih mengurung dirinya di dalam kamar. Setelah selesai sarapan tadi pagi, dia langsung masuk ke dalam kamar dan tidak pernah keluar lagi. Bu Maya tadi sempat mengajak Rama untuk fitting baju pengantin tapi Rama dengan tegas menolaknya. Bu Maya pun tidak bisa memaksa Rama, akhirnya dia pergi dengan Nayra dan Alina.
Tok.. Tok.. Tok...
Ada orang yang mengetok pintu kamar Rama beberapa kali. Rama yang sedang berdiri di tepi jendela pun menoleh ke arah sumber suara.
"Masuk!" seru Rama.
Ceklek!
Bu Maya dan Alina terlihat memasuki kamar Rama. Bu Maya membawa sesuatu di tangannya.
"Rama, ini baju pengantin kamu. Kamu coba dulu ya pas atau enggak!" tutur Bu Maya seraya meletakkan satu set pakaian pengantin pria di atas tempat tidur Rama.
Rama hanya membisu. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Dia hanya melirik sekilas pakaian pengantin itu kemudian mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Dia sama sekali tidak tertarik untuk mencoba pakaian pengantin itu. Saat ini yang ada di pikirannya cuma Aisha.
"Kak Rama kenapa Kak? Kenapa Kak Rama diam saja? Mama sedang bicara sama Kak Rama" tanya Alina.
"Kak Rama hanya ingin sendiri Alina. Tolong tinggalkan Kak Rama sendirian!"
Alina dan Bu Maya saling berpandangan. Kemudian Bu Maya memberi isyarat kepada Alina untuk keluar. Bu Maya dan Alina pun keluar meninggalkan Rama sendirian di kamar.
'Aisha... jika Mas bisa memilih, Mas lebih memilih untuk menduda seumur hidup Mas daripada harus menikah lagi. Kau tau Mas sangat mencintai kamu, Aisha. Mas nggak akan bisa mencintai perempuan lain selain kamu. Jika bukan demi Kyara anak kita, Mas nggak akan setuju menikah dengan Nayra' ucap Rama dalam hati.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.................
Jangan lupa tekan LIKE dan komentarnya setelah membaca...!!!
Terima kasih 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Alanna Th
betul betul betul!!! 👍😘😍😂🤣
2023-01-20
0
Tri Hartatik
nayra lebih menderita
2020-12-21
1
Heny Ekawati
hmmmmm sungguhkah rama kmu sanggup menduda
2020-10-17
1