Sahabatku Cinta Pertamaku
Elin adalah cewek tomboy yang jarang sekali dandan dan suka berpenampilan sama persis layaknya anak cowok.Tapi walaupu begitu Elin bisa masak sama bantu-bantu mami nya di dapur untuk buat kue pesenan orang. Karena maminya Elin mempunyai usaha toko kue yang ada didepan. Elin dan maminya serta adiknya yang bernama Yuni tinggal di ruko peninggalan ayahnya...
Sepeninggal ayahnya. Tiga tahun yang lalu, ibunya meneruskan usaha kue yang mereka dirikan. Jadi, Elin sama adiknya Yuni yang bantu-bantu maminya.
Adiknya Yuni beda sekali dengan Elin.
Yuni anaknya manis,feminim, pinter dan cantik. Boleh di bilang, adik kesayangan Elin ini cewek idamannya anak cowok. Tapi jangan berharap bisa untuk mendapatkan cinta dari Yuni. Selain Yuni anaknya manis, dan feminim. Tapi jangan salah, dia cewek yang kuat pemegang sabuk hitam taekwondo lho...
Jadi, para cowok-cowok jangan suka sekali-kali ngrayu dia lho. Dan kalau aku sendiri, masih pelatih sekaligus guru taekwondo Yuni. Karena aku sendiri punya tempat buat melatih anak-anak yang mau belajar taekwondo.
Toko yang ramai.
Hari ini toko kue maminya Elin ramai sekali. Karena memang kue mami ku selain enak. Toko maminya Elin juga menjual banyak jajanan jadul, yang banyak sekali digemari sama mak-mak yang suka jajan. Selain itu di toko mami Elin ini juga banyak menjual kue yang bisa dijadikan oleh-oleh buat orang rumahan lho.
"Lin." pagil sahabatku Evan. Yang baru turun dari mobil sport miliknya, dan langsung masuk dalam toko, dan langsung berdiri di sebelahku sembari membantuku melayani pembeli.
Evan Aditiya. Anaknya, boleh dibilang tampan, cool,pinter, dan tajir. Selain itu, dia juga idaman para cewek-cewek cantik.
Siapa juga sih yang nggak jatuh cinta sama evan?.
Wajahnya yang tampan seperti boyband Korea. Evan juga anaknya nggak pernah memandang temennya dari statusnya. Walaupun, keluarga Evan termasuk kelas orang kaya. Bapaknya pejabat, Dia anaknya nggak sombong, selalu menghormati orang lain. Bahkan sama temen-temennya yang lain sangat baik, bahkan ia menganggap Elin sebagai sahabatnya.
Memang Elin dan Evan sudah lama sahabatan. Semenjak masih SD. Dan papi sama mami Evan udah nganggep keluarga Elin seperti keluarga sendiri. Karena memang dulu sewaktu papi masih ada, papinya Elin juga temen dekat papinya Evan, dan menganggap keluarga Elin seperti keluarga sendiri. Keluarga Evan memang keluarga yang baik.
"Lin..." kata Evan sambil menyenggol lengan Elin, saat Elin sibuk melayani pembeli.
"Apaan sih?"tanya Elin, sembari ia memasukkan kue yang dipilih sama pembeli. " Ini Tante, kuenya. Totalnya Rp 75.000, tante " kata Elin sambil memberikannya kepada pembeli.
"iya lin terima kasih, " kata si tante Evi, sambil tersenyum kepada Elin.
" Pacarnya Lin?..." tanya tante Evi, pembeli setia toko Elin yang udah lama kenal. Sambil melihat ke arah Evan.
Kontan saja kedua mata Elin Meleng. " Enggak ko' tante. Cuma temenan, " elak Elin.
Sementara Evan disamping Elin senyam senyum sembari tebar pesona sama mak-mak didepan Elin.
"kalau bukan pacarnya, berarti masnya masih jomblo kan?... Dijodohin sama anaknya tante, ya?...Soalnya ganteng, pasti cocok sama anaknya Tante yang cantik ," kata Tante Evi, sambil tersenyum sama Evan.
Elin yang mendengarnya langsung tersenyum sembari menahan tawa.
sementara Evan yang tadinya senyam senyum, langsung melotot kedua matanya.
" Maaf tante, bukanya nolak. Karena, memang gue udah punya calon istri, tante." Jawab Evan .
Sementara Elin semakin kaget dengan jawaban evan, sambil menahan tawa.
" waduh...sayang dong...kalah duluan tante sama calon istri kamu " kata tante Evi. " Ya udah deh...maaf ya Evan, kirain belum punya calon istri." Kata Tante Evi dengan nada sedikit kecewa.
Tante Evi lalu pergi meninggalkan toko setelah membayar kue yang dibelinya.
Sementara, Elin langsung saja melepas tawanya yang sedari tadi ditahannya.
" Hahahaha..."
"syukurlah..." ucap Evan, sambil menghela nafas lega. Ia tahu kalau anak tante Evi itu gembrot, makanya Evan langsung menolaknya.
"Kenapa Van bukanya seneng, dijodohkan sama anak tante Evi?. Kenapa lo tolak?" tanya Elin, sambil ketawa melihat wajah Evan yang seperti kepiting rebus.
"Gila Lo!" serunya, sambil cemberut.
Sementara Elin masih ketawa sambil melayani para pelanggan toko.
"Ogah!" katanya." Lo tahu kan anaknya tante Evi seperti apa?... Bisa-bisa gue ****** ditindihnya saat malam pertama, " tambahnya, sembari ngebayangin anaknya tante Evi yang gendut kayak gajah. Hahaha....
Elin masih aja tertawa megangin perutnya yang sakit karena kelamaan tertawa.
"puas lo, ngatain gue terus!" kata Evan, sambil ngejitak kepala Elin.
"Sialan lo! sakit tahu!!" gerutu Elin, sambil megangin kepalanya.
Lalu Elin dan Evan sibuk kembali melayani pembeli bersama Yuni dan Mami.
Evan memang sering ke sini main di toko kue. Salain ia terkadang ngebantu Elin di toko, Ia juga kadang mengambil Kue pesenan maminya, kalau nggak sibuk di cafe miliknya.
Evan memang memiliki cafe yang cukup terkenal dikalangan anak muda jaman sekarang, di usianya yang masih tergolong muda, ia juga seorang pengusaha yang suksek dan udah banyak cabang cafe-cafenya. Makanya, banyak sekali cewek-cewek yang ngebet pengen jadi pacarnya.
" Kenalin ya thor... Ini novel pertama aku. Jika ada yang kurang dari penulisnya atau kata katanya tolong komentar dan like temen-temen... Salam kenal 😘😘😘 ....
Melepas lelah.
Akhirnya....
Semua kue dan jajanan ruko udah habis... dan jam udah nunjukin jam 04.00 sore. Jadi, udah waktunya ruko mami Elin untuk di tutup.
Iya... Memang, ruko mami Elin buka dari jam 07.00 sampai jam 16.00. Jadi, sudah waktunya tutup.
Sambil duduk di kursi Elin, Yuni, Evan, dan Mami Erin berbincang-bincang sembari melepas lelah.
" Nak Evan... Gimana kabar papi sama mami?..." tanya mami Erin.
"Alhamdulillah... baik ko' tante, " jawab Evan. Lalu meminum jus yang disuguhkan oleh Yuni.
" Ayo kak... dicoba, kue dengan resep baru dari mama," kata Yuni, dan menyuguhkan kue yang ada di piring saji untuk Evan.
Dengan segera dan tanpa aba-aba, Evan langsung mencomotnya dan memasukan kemulutnya yang mengangah seperti gua. Dan merasakan kelezatan yang luar biasa dari kue yang disuguhkan.
" Enak tante, " katanya sambil mengunyah dan mulutnya penuh dengan kue.
Elin tertawa melihatnya, sementara maminya Elin dan juga Yuni tersenyum melihatnya.
" itu resep baru dari tante, " jawab mami Elin. Dan menaruh kotak kue dimeja yang dibungkus kantong plastik warna putih. " Ini nak Evan. Sekalian, kamu berikan sama mami di rumah. Sampaikan salam Tante sama mami kamu, " ujar mami Elin.
" Iya tante, " jawab Evan. Sementara tangannya mencomot kue terakhirnya. Lalu mengunyahnya dan memakannya. Kemudian menyedot abis jus jeruknya, yang tinggal setengah tadi, sampai ludes. Bahkan, mungkin saja kalau gelasnya bisa ditelan mungkin sudah iya telan...Hahaha...
Mami dan Yuni tersenyum melihatnya.
Lalu masuk kedalam yang diikuti Yuni dibelakang mami.
" Lin..."katanya, sambil menendang kecil kaki Elin yang sedari tadi memainkan ponsel.
"Hem..."kata Elin. Yang masih fokus dengan ponselnya.
" Lin... Lo udah lama nggak main kerumah, ditanyain sama mami."
"iya... Entar gue ke sana." Jawab Elin. Masih asik mainin ponselnya.
Tanpa berkata apa-apa, Evan langsung menyahut ponsel yang Elin pegang.
" Sialan lo! " gerutu Elin. Dan mencoba merebut kembali ponselnya yang dipegang Evan. "Aaaaa ... Sakit tahu!.... Brengsek!..." umpat Elin, sambil memegangi kepalanya yang di ketok sama Evan.
" Makanya, kalau diajak ngomong itu diperhatiin. Jangan asyik sendiri " omelnya.
" iya..iya...bawel! " kata Elin sembari meledeknya.
" Entar Lo beneran ya, kerumah. Bisa-bisa gue dicoret dari pewaris tunggal harta orang tua gue. Kalau gue nggak bisa ngajak calon menantu kesayangan mami aku," katanya seenaknya yang asal ceplas-ceplosnya.
kontan saja kedua mata gue melotot melihatnya." What's?!!..." seru Elin. " Enak aja Lo bilang?...sejak kapan?!. Mami lo sami mami gue jodohin kita?!... Gila apa?. Lagian, siapa juga yang mau sama lo. Dasar, playboy cap kampret, lo!" kata Elin meninju lenganya Evan.
" Lagian... Siapa juga yang mau, sama cewek tomboy yang nggak punya body, " katan Evan, balik mengejek Elin sambil memegangi lenganya yang kesakitan habis di tinju Elin.
" Sialan... Evan ngatain gue cewek tomboy nggak punya body. Dasar cowok playboy yang suka nya gonta ganti cewek " gerutu Elin dalam hati.
Tapi... Enggak salah juga, Evan ngatain Elin cewek tomboy yang nggak punya body. Karena memang Elin nggak pernah memakai pakaian layaknya cewek yang suka dandan dan feminim. Ia lebih suka pakai kaos oblongnya, sehingga gayanya tidak seperti seorang cewek, malah terlihat seperti cowok. Itulah keseharian Elin yang suka memakai kaos oblong dan celana layaknya anak cowok. Tapi untungnya, rambutnya nggak ia potong cepak. Jika mungkin tuh rambut dipotong cepak, orang kalau liat dia, pasti manggilnya mas-mas. Hahaha...
"iya entar malam gue kerumah lo. Sekalian, gue nginep di rumah lo. Karena besok, kata mami gue, gue disuruh bantuin mami lo. Buat acara ultah pernikahan mami lo sami papi lo yang ke 25 tahun " jelas Elin.
" Nah...Lo tahu?..." katanya.
" Iya. Karena, gue dari tadi ngebales chat dari mami lo!" jawab Elin.
" ko' lo nggak bilang-bilang?..."
" Gimana gue bilang, kalau hp gue lo rebut... Brengsek!. " Gerutunya
" Lo bareng aja sama gue " katanya.
" nggak ah, males. Lagian, gue masih ada urusan. " jawab Elin menolak.
" urusan apaan sih?..."tanya Evan penasaran.
" Kepo!" jawab Elin sambil nyengir.
" Brengsek lo!."
Elin tertawa melihat tingkah Evan yang berhasil ia kerjain.
" ya udah. Gue pulang duluan. Tapi bener ya, entar lo ke rumah?..." kata Evan memastikan.
" Ok Bos. " kata Elin sembari memberi hormat kepadanya.
Lalu Evan pun pulang sambil membawa kotak kue yang diberikan mami Elin tadi untuk di berikan kepada nyokapnya.
Elin memang males jika harus bareng sama Evan. Soalnya, Evan nggak akan langsung pulang kerumahnya. Pasti di mampir ke rumahnya Susanti pacar Evan. Lagian, ngapain juga dia harus nungguin orang pacaran?...Apalagi, Elin minder banget, kalau harus berhadapan sama Susanti cewek seksi pacarnya evan itu. Kalau di bandingkan dia sama Susanti, ibaratnya langit sama bumi.
Sebenernya Elin cemburu sama Evan. Jika Evan Deket sama Susanti. Entah sejak kapan Elin merasakan hal itu ke Evan?. Tapi Elin mengelak perasan perasaannya. Lagian, Evan nggak akan suka sama Elin. Dia kan cewek tomboy nggak bisa dandan. Dan satu lagi...nggak punya body... " gumam Elin sambil menarik nafas panjang dan mengeluarkannya pelan.
*****************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™
like balik 1 ❤
2020-12-21
1
R_armylove ❤❤❤❤
aku mampir Kaka
2020-12-21
2
Zinnia Azalea
aku hadir kak. Mulai dari sini 🤗
2020-12-20
3