Akhirnya.
sampai juga Elin di rumah Evan. Dengan santainya Ia langsung masuk ke halaman rumah setelah sorang satpam yang udah lama mengenal Elin membukakan pintu pagar rumah...
"Malam mbk?..." sapa pak Herman,satpam rumah Evan menyapanya.
" Malam pak Herman..." kata Elin balik menyapanya.
Lalu dengan santainya Elin melangkah kan kaki berjalan masuk, dan menuju pintu sambil membunyikan bel yang dekat dengan pintu rumah.
Terdengar pintu dibuka
Terlihat mbak Wati ART rumah mewah itu membuka sambil tersenyum kepada Elin." Malem mbak Elin..." sapa mbak wati.
" Malem juga mbak Wati..." kata Elin balik menyapa, karena memang sudah lama mengenalnya.
" Udah ditunggu sama tuan Dimas sama nyonya Melly, nona..." katanya sambil menyuruh Elin masuk ke dalam rumah.
Lalu dengan santainya Elin langkahkan kaki, masuk ke dalam dan langsung menuju ke ruang makan.
Terlihat om Dimas sama tante Melly sedang asyik menikmati makan malam mereka.
Elin sudah sering main kerumah Evan, ia juga sering menginap di rumah Evan. Karena sejak dari kecil tante Melly sering mengajak Elin kalau Evan nangis nggak punya temen. Bahkan sampai-sampai tante Melly seringkali menyuruhnya tidur bareng dikamar Evan. Disaat Evan lagi rewel dan nggak boleh membiarkan Elin pulang sebelum tuh anak puas ngajak bermain.
Evan memang anak tunggal dan mami Evan nggak bisa ngasih adik buat Evan. Setelah Tante Melly melahirkan Evan, Kandungannya harus diangkat, karena ada tumor ganas di dalam rahim tante Melly. Jadi, demi keselamatan tante Melly mau nggak mau harus diangkat.
" Hai...om,tante. " Sapa Elin sambil duduk disebelah tante Melly.
" waduh...masak apaan tante?!. Kelihatannya enak?" kata Elin sambil melihat menu yang ada di meja makan.
Di meja yang besar ini penuh dengan aneka lauk; dari mulai rendang, opor, semur jengkol, sambel trasi, hampir semuanya ada. Mirip, seperti orang mau prasmanan. Hehehehe...Sampai bingung mau pilih yang mana?.
Dengan santainya Elin mengambil piring yang ada di meja lalu mengisinya dengan sedikit nasi sama rendang dan juga semur jengkol kesukaannya.
Lalu dengan santainya Elin melahapnya. Soalnya dari tadi ia belum makan. Saat di rumah ia sibuk bantu mami nyiapin bahan kue buat besok. Kemudian ia langsung kerumah bu Joko untuk mengantarkan kue pesanan bu Joko. Setelah itu ia langsung menuju kesini dan alhasil Elin lupa makan dech.
" Om..tante. Ko' Evan nggak ikut makan malam?...Apa Evan belum pulang tante?..." tanya Elin sambil menyendok nasi beserta lauknya yang kemudian ia memasukkannya kedalam mulutku yang terbuka lebar seperti mulut gua.
" Udah." jawab tante Melly sambil memperhatikan Elin yang sedang makan dengan lahapnya.
" Ko' nggak ikut makan tante Evannya?..." tanya Elin lagi sambil kembali menyantap makanannya.
" Katanya udah kenyang. Soalnya tadi habis makan malam diluar sama Susanti ," jawab tante Melly dengan mimik tidak begitu suka dengan pacarnya Evan itu.
Elin hanya mengangguk-angguk seperti ayam yang lagi asyik menikmati makanannya.
" Tante nggak suka kalau Evan deket-deket sama pacarnya yang namanya Susanti itu, " kata tante Melly sambil menyudahi makan malamnya.
" Memangnya kenapa tante?..." tanya Elin. sambil melahap semur jengkol kesukaannya yang ada di piringnya.
Sementara om Dimas hanya diam sambil menikmati makan malamnya sambil mendengarkan pembicaraan dua wanita yang ada di depannya.
" Soalnya, Susanti itu cewek kecentilan dan sok manja sama Evan. Tante tahu, kalau Susanti cuma manfaatin Evan saja. Itu yang tante nggak suka ," jelas tante Melly. " Hampir semua pacar Evan mengincar Evan hanya karena uang. Mereka cuma mau uangnya Evan. Itulah yang Tante tidak suka dari mereka, " tambahnya.
Tante Melly memegang tangan Elin lalu... " Tante lebih suka sama kamu, Elin. Tante lebih suka kalau kamu yang jadi menantu tante."
Kontan saja kedua mata Elin melotot mendengar ucapan tante Melly dan hampir saja ia tersendak makanya dan segera mengambil minum. Ia pun meminumnya sampai habis.
" Gila nih Tante Melly?!... Apa enggak salah denger nih kuping gue?!. Buru-buru Evan mau sama gue. Gue kan bukan cewek kriteria dia. Dasar tante Melly! " gumamnya dalam hati.
" Iya Elin...Tante lebih suka kalau kamu jadi menantu tante. Lagian kan tante sudah kenal kamu dari kecil. Dan tante juga sudah tahu siapa kamu. Ngapain juga tante cari yang lain, kalau didekat tante sudah ada yang pasti. Dan seratus persen nggak abal-abal." kata tante Melly menegaskan.
"Iya Elin...om juga setuju ko'. Kalau kamu menikah sama Evan. Lagian, Almarhum papi kamu sama om juga dulu berniat mau jodohin kamu sama Evan. Tapi papi kamu sudah dipanggil duluan sama sang Pencipta. Jadi tertunda dech, niatan kita." kata om Dimas menimpali.
" Ya Allah... Apa bener gue mau di jodohkan sama Evan?... Apa Evannya mau?..." pikirnya dalam hati walaupun sebenarnya ia mengharapkan.
" Sudahlah Elin...Tante tahu ko' kalau kamu juga suka sama Evan.Tapi kamu belum bisa bilang ke Evan. Soalnya, Evan lagi asyik dengan cewek-cewek barunya. Jadi kamu nggak bisa mengungkapkan perasaan kamu itu." Kata Tante Melly yang seakan-akan sudah tahu dan bisa nebak isi hati Elin.
Elin hanya diam aja.
" Kamu nggak usah perlu tahu tante tahu itu dari mana?. Tante akan tetep menjadikan kamu sebagai menantu tante... Biarin tuh Evan. Biar dia puas pancaran sama cewek-cewek nggak jelas. Entar kalau udah bosen berpetualang tuh si Evan. Dia pasti baru nyadar kalau ada berlian seindah kamu, Elin. Kalau tuh anak sudah sadar, baru akan terus mengejar mu, Elin. "Ucap tante Melly panjang lebar dengan nada kesal sambil memuji Elin.
Elin hanya tersenyum mendengar Omelan tante Melly dan memujinya. " Sudahlah tante, nggak usah terlalu berlebihan memuji Elin," kata Elin sambil tersenyum manis.
Lalu Elin berdiri dan hendak menuju kamar Evan.
" Lin..." suara tante Melly memanggil dan menghentikan langkahnya.
" Iya tante ," kata Elin menghentikan langkahnya.
" Kamu biasa kan tidur di kamar Evan?..."
" Iya tante." jawab Elin sambil tersenyum.
" Ya sudah...Entar kalau Evan mecoba macam-macam sama kamu, kamu bilang sama tante. Biar tante sekalian panggilin penghulu buat nikahin kamu sama Evan sekalian ," kata tanya Melly sambil tersenyum.
Sementara om Dimas terkekeh dengan sikap istrinya itu.
Konta saja kedua mata Elin Meleng dibuatnya. " Enak aja tante Melly ngomongnya." Gumamnya dalam hati.
Walaupun sebetulnya hatinya sangat senang dan ingin berteriak kegirangan.
"udah ah tante. Elin ke kamarnya Evan." kata Elin sambil berjalan menuju kamar Evan.
Memang udah lama Elin menaruh suka sama Evan tapi?... Apakah Evan mau sama Elin. Dan selama ini, Elin belum pernah tahu yang namanya pacaran. Karena sifat tomboy nya nggak ada cowok yang dekat sama dia, dan satu-satunya cowok yang dekat sama dia ya si Evan. Jadi, Evan ia anggap sebagai sahabat plus cinta pertamanya Elin.
*********************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™
like balik 2 ❤
2020-12-21
1
R_armylove ❤❤❤❤
5 like dulu ya , udah aku kasih bintang
2020-12-21
1
Titin
mampir thor 🥰
2020-12-20
3