Nemenin Tante Melly nyalon.

Terlihat di bawah tante Melly sedang sibuk dengan para penata dekorasi ruangan. Ia ingin acara untuk merayakan ulang tahun pernikahannya dengan Om Dimas agar berjalan dengan lancar dan meriah.

" Ini tolong taruh di sana ya pak," katanya sambil menyuruh menaruh hiasan bunga disudut ruangan.

" Tante...bisa Elin bantu?..." kata Elin sambil mendekat ke arah tante Melly.

" Nggak usah sayang..." kata tante Melly.

" Katanya Elin disuruh ngebantu Tante?..."

" Nggak usah sayang. Kamu temenin Tante nyalon buat acara nanti sore, sekalian mampir ke toko mami kamu. Untuk tanya mami kamu, apa kue sama ketringan buat acara nanti sore udah selesai atau belum?."

" Ok tante..." kata Elin sambil memberi hormat ke tantenya.

" Tunggu sebentar ya sayang.Tante ambil tas dulu," kata tante Melly sambil menuju kamar untuk mengambil tasnya.

Mereka pun berangkat menuju toko mami Elin, dan setelah itu pergi ke salon tempat langganan tante Melly biasa nyalon....

************

Ini aku kasih gambar para pemainnya ya Thor.

Oke temen- temen pembaca... Ini aku tampilkan gambar dari pemainnya biar nggak pada penasaran.

Ini sebagai pemeran Elin yang tomboy.

ini fotonya Evan.

ini Yuni adik Elin. Yuni yang manis.

mami Erin ortu nya Elin sama Yuni.

Tante Melly yang modis atau sebagai mami Evan.

Kalau yang ini foto papi Evan yang berkarisma.

Biar nggak pada penasaran, ini semua visual pemeranya ya Thor...

Mohon beri komentar ya temen pembaca biar bisa buat masukan. Terimakasih banyak.

**************

Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di ruko milik maminya Elin.

" Halo jeng Erin..." sapa tante Melly sambil masuk ke toko yang di ikuti Elin dari belakang.

Mereka berdua saling cipika cipiki.

" Ayo jeng silahkan duduk," kata maminya Elin menyuruh sahabatnya untuk duduk.

" Nggak usah jeng. Aku kesini cuma mau mengecek-ngecek saja ko' jeng," kata maminya Evan dengan gayanya yang khas ibu-ibu jaman now.

" pokoknya semua beres jeng. Nanti sekitar jam lima sore semua ketringan sekaligus kue nya udah di antara jeng," jelas mami Elin menyakinkan.

" Aku percaya ko' sama jeng Erin," katanya sambil tersenyum pada sahabatnya itu. "pokoknya setiap kali aku mau ada acar, ketringan jeng Erin memang benar-benar memuaskan, aku percaya ko' sama jeng Erin," kata mami Evan yang selalu puas dengan ketringan sekaligus kue- kue pesanan dari maminya Elin.

" iya jeng..."kata maminya Elin dan membalas senyuman dari maminya Evan.

" Oh ya jeng nanti malem datang ya ke pesta sama Yuni."

" iya jeng..."

" Oh ya jeng, hari ini aku belum bisa nyuruh pulang anak kamu yang manis ini ya?. Soalnya aku masih mau mengajak Elin untuk kesalon dan membantu di rumah ku ya jeng?" kata maminya Evan sambil menggandeng Elin.

" Iya jeng..." kata mami Elin.

Sementara Elin hanya diam dan tersenyum.

" Oh ya jeng kami permisi dulu ya?" kata mami Evan." Sampai ketumu nanti malem ya..."

" iya jeng..."Kata maminya Elin sambil melambaikan tangannya

" Dada mami..." Kata Elin pula.

Sebelum mereka kesalon mereka mampir dulu ke butik langganan mami Evan.

Beberapa menit kemudian mereka sampai.

" Ayo Elin, kita masuk," ajak tante Melly.

Elin hanya diam dan mengikutinya dan masuk ke dalam butik.

Di dalam butik tante Melly sibuk memilih baju yang akan ia kenakan buat acara nanti malam. Sementara itu Elin hanya diam sambil memainkan ponselnya.

Tante Melly yang melihatnya langsung menghampiri.

" Ko' kamu nggak ikut milih Elin?..."

Elin tersenyum dan melihat tante Melly.

" Enggak ah tante. Elin nggak suka model bajunya." Kata Elin yang memang Nggak suka dengan model baju yang ada di butik itu.

Baju yang dipajang di butik itu memang gaun khusus untuk pesta jadi gaungnya terlihat lebih elegan dan seksi. Jadi Elin memang nggak suka dengan model baju seperti itu.

"Ya sudah biar tante saja yang memilihkan untuk kamu, jadi kamu harus nurut dan nggak boleh nolak," kata tante Melly sambil menuju gaun warna putih lalu menempelkan ke tubuh Elin.

"Ok...pas. Cocok. Pasti kamu terlihat lebih cantik Elin," kata tante Melly.

" Nggak ah tante, Elin nggak mau pakai baju itu, Elin nggak biasa tante," protes Elin.

" Udah, jangan banyak protes!" kata tante Melly.

Jika udah menyuruh dan memerintahkan maka nggak boleh ada yang namanya penolakan.

Elin yang udah tahu sifat tante Melly. Ia hanya bisa diam dan menurut.

Elin menghelang nafas panjang." Dasar! tante Melly. Sudah tau kalau gue nggak suka baju kayak gitu, masih aja dipaksa. Huh!" ngedumelnya.

Setelah selesai belanja baju, maminya Evan sama Elin pun pergi kesalon langganan mereka untuk dandan.

sesampainya di salon tante Melly langsung masuk salon. Tapi Elin masih ada diluar dan izin sama tante Melly untuk ketemu Rio.

Rio adalah temannya Elin yang ikut mengajar anak-anak teekwondo.

" Bentar ya Tante?. Elin temui kak Rio dulu," izin Elin.

" iya sayang, tapi jangan lama-lama ya?" kata tante Melly lalu masuk dalam salon.

Elin pun pergi menghampiri Rio yang sedang menunggunya.

" Sorry ya kak... Akhir-akhir ini aku sibuk, jadi nggak bisa ketumu sama kakak dan ngelatih anak-anak di tempat latihan. Untungnya kita ketemu disini." kata Elin." Ada apa kak?...Gimana kabar anak-anak di sanggar?..." kata Elin lagi menanyakan keadaan anak-anak di tempat latihan.

" Mereka semua baik," jawab Rio sambil tersenyum manis semanis coklat bila ada cewek yang melihatnya pasti bikin leleh karena senyumannya.

Elin pun membalas senyumannya.

Rio ini temen Elin mengajar karate. Rio sendiri juga suka sama Elin. Tapi Elin selalu cuwek dan nggak perduli, bahkan mungkin entah udah tiga kali Rio nembak dan menyatakan perasaannya ke Elin. Tapi Elin selalu menolaknya, Karena ia lebih suka dengan Evan.

Iya... Evan. Seorang sahabat sekaligus cinta pertamanya dan entah kapan perasaan itu tiba-tiba datang?.

"Hari senin nanti lo ikut ke pertandingan kan Lin?... untuk nemenin anak-anak?..." tanya Rio.

" Iya kak gue ikut."

" Ya sudah. Nanti lo, kita tunggu di tempat latihan," kata Rio.

" Ok." kata Elin sambil mengacungkan jempolnya.

Sebelum Rio berkata sesuatu Elin pun berpamitan.

" Oh ya kak. Gue ditunggu sama tante Melly. Sampai besok hari Senin di tempat latihan," katanya sambil terburu-buru dan berlari masuk ke dalam salon.

Rio hanya terdiam dan ia berharap suatu saat nanti Elin mau menerima cintanya. " Gue akan terus menunggu Lo,Lin." Gumamnya dalam hati.

fotonya Rio.

Mohon beri kritikan sama sarannya Thor...biar bisa jadi masukan. Terimakasih...

***************

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***