Bunga Indah
Hai semua tolong bantu aku ya,dan memberi dukungan ya untuk karyaku ini trimakasih.
Aku kembali menulis tapi berkali kali salah dan aku merobeknya lagi.
Ah semuanya terasa hampa pikirku,dah lah aku istirahat aja.
Akupun menutup buku dan memasukkan buku dan pena pada laciku.
Apa yang harus kulakukan?menulis aku tidak bisa konsentrasi,ah mending aku masak,mungkin ini bisa menghilangkan,kejenuhan ku.
Akupun melangkah menuju dapur,kuambil alat masak,dan sayur yang tersisah dimeja.
Kuhidupkan kompor,tapi pikiranku lagi-lagi hanya mengingat wajah mama,
aku terus bermain dengan pikiranku sampai akhirnya aku sadar setelah mendengar gedoran pintu didepan.
kulihat kuali diatas kompor sudah berasap akupun mematikan api kompor,lalu menuju ruang depan untuk melihat siapa yang sedang . menggedor pintu.
Ya sia..belum selesai aku ucapkan kata-kata ku,ibu pemilik kontrakan suadah duluan menyambar.
"keluar...kamu dari rumahku,enak aja kamu bayar nggak malah nyantai ucap ibu itu."
"Maaf bu jangan usir saya nanti kalau saya sudah punya uang aku bayar bu."
"Enak aja sudah ada yang mau menempati,"kalau saya nunggu kau ,yang ada saya mati kelaparan.
"Sudah pergi sana!"aku berjalan gontai menuju kamar,aku berkemas dengan air mata yang tidak dapat ku bendung lagi.
Mama bawalah aku bersamamu,aku sepi disini,aku tidak punya siapa-siapa,aku tidak punya tempat lagi ma.
Ajaklah aku ma,ucapku dalam tangis.
Aku mengambil tasku lalu keluar.
Dengan perasaan yang hancur aku terus berjalan.
Aku berhenti untuk mengambil kekuatan ,dan mencoba mencari arah untuk melangkahkan kakiku.
Akupun tidak menemukan arah tujuan,aku mau kemana ini,uang tidak punya,teman tidak ada,keluarga pun tidak ada.
Kembali teringat kenangan bersama mama yang selalu menemaniku walaupun dalan sakitnya,namun tetap tegar dan tidak pernah mengeluh.
Berkali -kali pengalaman ini menemaniku,berjalan untuk mencari tempat berlindung.
Tapi hari ini jauh menyakitkan ,karna aku yang menanggung sendirian,tanpa mama.
Diseberang jalan aku lihat ada mobil barang,aku melangkahdan menghampiri nya dan bertanya maaf pa ganggu boleh aku numpang?ucapku.
"Kemana neng?"ucap bapak sopir.
"Apa mobil ini ke kota pak?" tanyaku.
"Ya neng"tapi maaf dibelakang ya neng,soalnya anak istri saya ikut.
"Tidak apa pak ucapku."
Ayo neng kita akan berangkat.
Akupun naik ke bak mobil dan mencari duduk yang nyaman.
Aku melihat pemandangan sepanjang jalan,lelah melihat pemandangan akupun tertidur.
Tanpa terasa rupanya sudah sampai.
"Bangun neng" sudah sampai,.
"Baik pak"ucapku dan akupun turun dan tidak lupa tas bututku.
"Trimakasih ya pak,bu" semoga dapat rejeki dan selamat sampai tujuan ucapku.
Setelah mereka pergi akupun duduk di pinggir jalan,aku tidak tau harus kemana.Aku hanya memandang mobil yang lewat.
Tiba -tiba adek kecil berlari ke arahku dan memberikan bunga.
"Ini untuk kakak,"ucapnya.
"Tapi aku tidak mau beli bunga dek" ucapku pelan,lelah dihati dan diwajahku tidak dapat ku sembunyikan.
"Khusus untuk kakak,"sejak tadi aku perhatikan kakak bengong aja,jadi ini untuk menghibur kakak,aku tidak punya apa-apa kak,ucap anak kecil itu.
Sedang kami mengobrol seorang anak laki-laki menghampiri kami,
"Ini minum kak,"pasti haus kan?trimakasih dek kalian baik bangat.
"Perkenalkan dek nama kakak Clara,kalian namanya siapa?saya Reni kakak,dan ini Abang aku namanya,Saya Ronal kak ,ucapnya dengan cepat."
"Kakak mau kemana?" aku bingung mau jawab apa,dan akhirnya aku jujur pada mereka.
"aku tidak punya tujuan dek,"kakak baru diusir dari kontrakan,didesa tempat kakak,keluarga kakak ga punya.
Kakak hanya punya mama itupun itupun sudah meninggal satu bulan yang lalu.
Kalau gitu kakak ikut kami,tapi kami hanya penjual bunga di pinggir jalan kak.
"Kami punya ibu,dia juga jualan bunga tapi di toko Pa mamat."
"Kalau kakak ikut kalian nanti ibu marah,"ucapku.
Ga lah kak ibu baik kok ucap Reni.
"Ya udah kakak ikut,"sini biar kakak jual sebagian.
Kamipun membagi bunga yang mereka punya.
Setelah satu jam kami jualan,bunganya pun habis lalu kami pulang.
Sesampai di toko Pak Mamat kedua anak kecil tadi,memperkenalkanku dan menceritakan pertemuan kami.
Akupun semakin gugup kalau ibu tidak menerimaku,tapi tiba-tiba ibu tersenyum ke arahku.
"Sini nak,ga usah takut,duduklah ibu beres -beres dulu,biar kita pulang."
Setelah semua beres kamipun berjan menuju pulang.sesampai dirumah,ayo nak inilah rumah kami semoga kamu betah ya,anggaplah rumahmu.
"Anggap ibu mama kamu dan anak ibu adik kamu."
"Reni ajak kakaknya nak kekamar kamu,biar mandi ya,ibu masak dulu."
Setelah kami mandi kami menemui ibu,tapi rupanya ibu sedang mandi.
"Kita tunggu ibu dulu ya kak ucap Ronal.Ibupun keluar dari kamar lalu kami makan malam bersama."
"Clara ... panggil ibu,terus selama ini kerja kamu apa nak?"apa ikut jualan bunga sama adek kamu?ucap ibu.
"Selama ini aku kerja di toko bu,"tapi hasinya hanya untuk buat makan,sewaktu mama sakit kami masih ada utang,jadi gaji aku bulan lalu untuk bayar utang Bu,makanya tidak bisa bayar kontrakan.
"Kalau masalah jual bunga ya mau lah bu,tapi mungkin aku akan cari kerja pagi bu."
"Apa masih banyak utangmu nak?"tanya ibu.
Kalau kerja ditoko mungkin gaji dua bulanan bu ucapku.
"Ya udah nak,nanti ibu bantu tanya sama teman ibu siapa tau butuh karyawan."Trimakasih Bu ucapku.
Tanpa terasa sudah satu minggu bersama keluarga baruku.
Akupun sudah bekerja di toko baju khusus anak-anak.
Setelah aku dari toko akupun menjumpai kedua adeku.
Setiap sore kami menjual bunga bersama-sama.Hasilnya kami bagi rata,sesudah modal dan untuk makan kami.
Kebaikan yang mereka berikan,perlahan aku bisa mengiklas kan pergian mama dan penderitaan yang aku terima.
Aku tahu bahwa Tuhan tidak pernah tidur,dan membiarkan aku tidur terlelap dalam keterpurukan ku.
Setelah dua bulan aku bekerja di toko dan sore hari jualan bunga,akupun sudah bisa melunasi utang-utangku.
Hari ini aku berencana membaya utang pada rentenir,dan juga uang kontrak rumah dua bulan lalu.
Aku pun permisi pada ibu,aku menuju kerumah yang punya kontrakan.
Akupun mengetok pintu rumahnya,tok....tok....tok.permisih bu ucapku.
Aku mendengar suara langkah dari dalam rumah.Dan pintupun dibuka cekklek he.
"Ngapain lagi kamu tidak ada rumah kosong,"sana pergi ucap ibu punya kontrakan.
"Maaf bu saya kesini bukan mau cari kontrakan,saya mau bayar tunggakan saya,biar enak bu,ucaku sambil menatap ibu yg sudah mulai reda emosinya itu."
"O...kirain."Sini! ucapnya sambil merampas uang yang aku pegang.
Akupun pergi meninggalkan ibu pemilik kontrakan,sedihnya jika tidak punya batinku,tapi sudahlah yang penting aku tidak punya utang lagi,akupun merasa lega,karna sudah tidak punya beban batin.
Sesudah selesai urusanku, akupun menjumpai ibu.Ibu aku pulang,ucapku.
"Sini nak duduk sama ibu.Kamu pasti capekkan,ini minum tehnya biar segar dikit."
"Makasih bu,ibu baik dan selalu perhatian samaku."
"Ya sudah,ga usah muji ibu terus,kamu anak ibu jadi,sudah selayaknya ibu perhatian sama anak ibu.Kamu anak yang baik,jadi selayaknya kamu mendapat kebahagiaan.
Bangkitlah dari ketetpurukanmu nak,kebahagiaan akan menantimu.
Oya,katamu ada pesan mama mu yang harus kamu lakukan.Carilah kakak kamu sesuai pesan mamamu nak."
"Tapi aku tidak tau harus cari kemana bu,"mama hanya kasih Poto tapi tidak dengan alamat.
Bagaimana aku mencari alamat kakak.Sedangkan rumah kami dulu aku tidak ingat sama sekali.
Sambil berjalannya waktu kamu harus berusaha,tapi sebelumya kamu harus lanjutkan pendidikanmu.Itu juga keinginan mama sih bu ucapku.
"Makanya ibu ingatkan,"supaya kamu mulai menabung,Ibu akan bantu kamu nak,jika kamu nanti sukses,gantian kamu yang bantu adek kamu.
"Itu pasti bu,"merekalah penyemangat hidupku dan membawaku keluar dari jerat deritaku bu.
"Aku tidak akan melupakan itu,"sekalipun dengan kehidupan kita yang pas-pasan,tapi aku tidak luntang lantung cari tempat untuk berteduh bu.
"Ya sudah ibu bukan mau mengingatkanmu akan masa lalumu yang menyakitkan itu."
"Ibu juga mempunyai pengalaman pahit, tapi ibu tidak diam ditempat Ibu berjuang demi adek kamu.
Biar kamu tau nak,Reni masih dua bulan ibu Bawak kesini.
Sebenarnya keluarga ibu bukan orang sudah,mertua ibu juga orang berada,tapi tidak menerima ibu dan kedua adek mu,makanya ibu membawa kemari.
Ibu bahagia disini walaupun secara ekonomi susah tapi batin ibu tenang."
"Apakah bapak masih hidup Bu?"ucapku.Masih nak tapi dia tidak bisa berkutik,karna mertua ibu mengancam menarik semua pasilitasnya.
Jadi dia lebih memilih untuk diam ucap ibu.
"Apa adek tahu Bu?"tanyaku.
"Tidak nak,ibu tidak mau menyakiti hati mereka.Ronal pernah tanya ibu , tapi ibu hanya bilang bahwa ibu berpisah aja."
"Kalau nenek dari ibu?" ucapku lagi,mereka dari awal tidak setuju dengan pernikahan ibu,jadi apapun yang terjadi pada ibu,mereka tidak peduli nak,ucap ibu dengan wajah yang sedih.
"Ternyata beban ibu berat juga ya Bu,"Clara pikir selama ini akulah yang paling susah.
Setiap orang yang mengalami pasti merasakan seperti nak,makanya sampai ada yang bunuh diri.
Tapi itu pemikiran yang sempit,karna hanya melihat kekecewaan nya saja,tanpa melihat makna dari semua derita itu.
"Makanya sebelum terlambat ibu mengingatkanmu nak."
"Baiklah Bu,"aku akan berusaha jadi anak yang berguna.
"Apa kamu tahu nak" kenapa dulu mama kamu membawamu pergi ?tanya ibu.
"Tidak Bu mama tidak pernah cerita,"aku juga tidak ingat semuanya.
"Ya sudah apapun penyebabnya pasti mamamu punya alasan sendiri,yang jelas keinginannya harus kamu perjuangkan sekalipun butuh pengorbanan ya nak."
Ya sudah kita masuk,biar istirahat sambil nunggu adek mu pulang nak,ayo.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ucy (ig. ucynovel)
Aku baru mampir thor
Salam kenal 🤝
2021-01-14
1
ARSY ALFAZZA
Permisi Thor penduduk bunian mampir 😇 fav and like 👍❤️
2021-01-14
1