Setelah perbincangan ku dengan ibu,akupun menetapkan dalam hati untuk tetap semangat.
Baiklah Clara kau pasti bisa,rejeki pasti menghampiri mu.
Kau harus jadi orang yang sukses,sekalipun tidak jadi dokter tapi pasti ada jalan.
Kembali kenangan bersama mama terngiang di benak ku,mama besok kalau dah besar aku mau dokter,biar bisa ngobatin mama.
Aku pasti punya rumah sakit sendiri , agar bisa bantu mereka yang susah seperti kita.Amin nak semoga cita-cita mu tercapai.
Tanpa terasa air mata ku sudah membasahi pipiku.
Mama aku akan bangkit,tapi maaf ma mungkin aku tidak jadi seorang dokter.
Aku takut nanti tidak punya biaya yang cukup.
Hari ini sudah dua bulan sejak perbincangan ku bersama ibu,akupun sudah punya tabungan.
Aku berjalan sambil membawa bunga di tangan,untuk mencari toko yang bisa tempat jual bunga.
Di persimpangan aku melihat, sebuah tulisan toko ini dikontrak,aku mengambil hand pon kesayanganku,menekan angka yang tertulis no sipemilik.
Kesepakatan pun sudah ada diantara kami,aku mengontrak rukonya selama satu tahun.
Setelah bunga di tangan kupun habis terjual,akupun segera menjumpai kedua adeku,dan kamipun segera pulang.
Dengan perasaan gembira aku mendekati ibu.
Ada apa ya seperti nya anak ibu bahagia bangat ucap ibu,
ya karena apa ya bu?ada deh.
Apaan si kak? tanya Reni .
Ya deh aku jujur nih,aku tadi dah dapet ruko untuk tempat kita jualan dan selama satu tahun sudah dapat kontrak nya.
Jadi mulai besok kita mulai jualan di sana ya bu.
Maaf ya nak, biar lah ibu tetap kerja di tempat pak Mamat,agar pendapatan kita tetap.
Kamu dan adek -adekmu yang jaga.
Oklah bu,mana yang terbaik menurut ibu,aku pikir biar ibu yang jaga toko,kami tetap jualan seperti biasa.
Ya sudah,besok pagi kita sama-sama ke toko untuk bersih-bersih lalu berdoa agar jadi berkat.
Baik bu, sekarang kita mending mandi lalu makan dan tidur.
Besok pagi segar deh.
Pada pagi hari, kami pun bersiap-siap dan berangkat ke toko.
Ditoko
Semuanya sudah beres kan? ibu balik ke toko Pa Mamat.
Selamat ya nak semoga sukses.
Satu jam kemudian pembeli pun lumayan banyak.
Saat kami sedang menyiapkan pesanan tiba-tiba seorang pria masuk dan memesan cukup banyak bunga.
Tolong antar kealamat ini ya,dan untuk setiap hari dengan jumlah seperti ini.
Sekilas aku melihat pria itu,apa mungkin ini orang yang bawa aku dari pemakaman mama ya, apa aku salah orang.
Selagi aku masih bimbang eh ternyata orang itu telah pergi,ya gagal lagi deh,ucapku.
Ronal yang bingung melihat ku lalu berkata,apa kakak kenal orang itu?
Gak taulah dek, tapi sepertinya aku pernah melihatnya tapi dimana ya.
Ya sudah lah kak yang jelas,dia tidak nyakitin kakak kan?
ga dek ucapku.
Setelah semua pesanan kami antar,kamipun bersiap untuk pulang.
Sesudah sampai rumah, seperti biasa kami mandi lalu makan malam.
Sesudah membereskan bekas makanan kamipun duduk untuk menonton tv.
Setelah sinetron kesayangan kami,selesai kami berdoa bersama kemudian masuk kamar untuk istirahat.
Satu bulan sudah berlalu sejak buka toko,hari ini aku berniat berkunjung ke makam mama.
Akupun mengambil bunga mawar putih untuk kebawah.
Dek kakak pamit ya tolong jaga tokonya kakak ke makam mama kakak dulu.da..ucapku,akupun berjalan dan menyebrang jalan untuk mencari angkutan umum.
Ketika aku mau nyetop angkutan,tiba-tiba motor melaju kencang membuat mobil yang dibelakang nyapun hilang keseimbangan lalu menyerempet ku.
Au...kepalaku,ha ternyata masih hidup,gila kenapa dia yang mau mati aku yang celaka.
Kamu tidak apa-apa dek, tiba-tiba suara pria pemilik mobil memapah ku,ayo saya antar kerumah sakit,ga usah kak hanya lecet ko ,ucapku.
Diapun menatap ku,kaki kamu luka,bukan lecet,ayo aku ga mau karena aku kamu jadi lumpuh.
Kamipun masuk kedalam mobilnya menuju rumah sakit.
Beberapa menit kemudian kami sampai di rumah sakit.
Pria itu membawa ku ke UGD,Setelah dokter mengobati kaki ku,pria itupun berkata tidak perlu di rawat dokter?lalu dokter berkata tidak usah Hanyar tidak boleh banyak jalan dulu,karna pergelangan kaki nya keseleo dan luka nya cukup dalam.
Tapi tiga hari lagi datang untuk kontrol.
Baik dokter trimakasih kami permisi.
Kamipun keluar dari ruangan dokter menunggu di ruang tunggu apotik untuk mengambil obat.
Setelah semuanya selesai kamipun menuju parkiran mobil untuk segera pulang.
Sesudah dekat mobil pria itu membantu aku untuk masuk.
Setelah aku duduk, dia pun berputar untuk duduk di belakang kemudi.
Kamu aku antar ke mana?ucapnya.
Tapi tatapannya cukup lama,hingga aku merasa kikuk.
Ada apa kak? tanyaku.
O..ga ada ucapnya dengan cepat.
Nama kamu siapa? tanyanya.
Aku Clara kak,ucapku.Aku yang sudah biasa menyebut nama ku Clara pun dengan cepat menyebut nya tanpa mengikuti nama asli ku.
Cahaya/terang itulah arti namaku yang di berikan ibu yang selalu baik pada ku saat bersama mama.
Aku ingin menjadi cahaya bagi banyak orang.
Namaku Vernandes,tadi di mana alamat rumah mu? ucapnya lagi.Jalan mawar kak no 55 ucapku.
20menit kemudian kami saat di depan rumah ibu.
Dia pun membatu aku untuk turun,sesudah aku duduk di kursi teras dia pun pamit untuk pulang.
Ingat ya tiga hari lagi aku jemput kamu.
Trimakasih kak Vernandes ucapku,panggil Andes saja biar singkat ok!
dada kak,setelah kak Andes pergi,aku berpikir bahwa nama itu seperti nya dekat dengan ku, tapi siapa ya ucapku.
Ketika aKu masih bergulat dengan pikiran ku, tiba-tiba ibu pulang.
Kamu kenapa ya nak? tanya ibu dengan panik, tadi ga papa bu hanya keseleo,tadi dah berobat kok bu tidak usah kwatir ucapku.
Ibu meraba semua Lukaku.
Apanya ga apa nak?kaki kamu seperti nya agak dalam lukanya.
Tidak usah bohong.
Ia bu ,tadi keserempet mobil bu,ucapku jujur.
Melihat wajah ibu yangat kwatir,aku merasa bersalah, sekaligus bahagia, karena aku dapat ibu yang sangat baik.
Hari jadwal aKu kontrol,tapi kaki masih tersa sakit dan masih susah untuk jalan.
Sementara di tempat lain
hari ini aku berjumpa lagi dengan dia,apa mungkin dia adeku?tapi namanya ko Clara?apa mama mengganti nama nya ya.
Ya pusing deh, siapa pun dia, yang jelas aku harus bawa dia berobat.
Aku akan suruh orang untuk mencari tau.
Setelah ibu siap membantu ku, aku pun duduk di teras untuk menunggunya.
Dan belum lama aku menunggu sebuah mobil berhenti di depan rumah.Dia pun turun untuk membantu aku.
Setelah kami masuk ke mobil, diapun melajukan mobil menuju rumah sakit.
Setelah dokter mengobati lukaku, dan mengambil obat,kamipun pulang,di dalam mobil aku minta di antar ke toko bungaku.
Sampai lah kami di depan toko, kamu yakin mau kerja? ucap nya.Ya kak, kasihan adeku ga ada yang bantu.
Tapi kamu masih sakit, biarkan aku ganti rugi waktu kamu deh.
Ga perlu ko kak,Disana aku juga duduk ko kerja nya.
Boleh aku bertanya sesuatu pada mu?ucap ka Andes.
Ya ada apa kak?Sia belum selesai dia bicara tiba-tiba Ronal datang,ko kakak kesini? kakak ga percaya sama kami?bukan gitu dek, kakak bosan aja sendiri di rumah makannya kakak kesini.
Ya udah ayo aku bantu kakak.Makasih ya kak sudah ngantar kakak pulang.
Kak Ronal pun senyum tapi ikut turun,Jadi kamu jualan bunga? kata kak Andes.
Ya kak, kami harus jualan biar bisa makan, ucap ku.
Sekali lagi saya minta maaf, sudah mengganggu kesehatan kamu. Kalau gitu aku beli bunga sekalian deh,ucapnya.
Setelah kepergian kak Andes,kami mulai menyiapkan kan pesanan orang.
Aku antar bunganya duluan ya kak,kata Ronal.Ya dek hati-hati ucapku.
Tanpa terasa suda malam, kami pun bersiap-siap untuk pulang.
Aku jemput angkutan kesini aja ya kak, biar kak ga usah jauh-jauh jalan.
Baik bos ucapku.Dari segi usia Ronal masih tergolong anak kecil tapi pemikiran nya cukup dewasa.
Keadaan yang serba kekurangan membuat dia cepat dewasa.
Ayo kak itu da datang angkutan nya, suara Reni mengagetkan ku.
Ronal cepat-cepat turun dan membantu aku untuk naik mobil.Sepuluh menit perjalanan kami pun sampai di depan rumah.
Aku pun turun dengan kedua adeku.
Ibu yang sudah pulang duluan cepat menyebut kami.
Ngapain si nak kamu harus bekerja, kaki kamu aja belum sembuh.
Tidak apa bu,di rumah juga aku bosan.
Ya sudah mandi sana,bau tau,ucap ibu sambil bercanda.
Ya baik lah bu, kami pun segera mandi, lalu menuju meja makan.
Setelah siap makan, ibu langsung menyuruh ku istirahat.
Tanpa banyak protes aku segera masuk kamar,dan tak berapa lama Reni pun menyusul ku.
Kakak pasti sangat lelah, tidur lah duluan, biar AKu kerjain sendiri pr ku,ucap Reni.
Baiklah bos kecil,kakanda siap laksanakan tugas, dan segera untuk tidur.
E..e...baginda kakak ratu,jangan lupa, obat harus diminum.
Astaga hampir lupa ucap ku.
Kakak tunggu disini aku ambilkan minum ok.
Silahkan kakanda ratu.
Trimakasih bos kecilku.
Setelah minum obat aku pun tidur kembali, seuntai senyum manis di bibir ku,aku bahagia atas kelulusan orang yang aku terima dari orang di rumah ini.
Tidak butuh waktu lama aku pun tidur.Bersama mimpi' indah kulalui malam ini.
Sehingga pagi har aku bangun dengan semangat dan senyum manis.
Selamat pagi dunia, selamat pagi rejekiku, selamat pagi sobat semua, bahagia untuk hari ini.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Lia Lia
mamplr thor blm di like ya, krn mau baca dulu
2021-01-14
1
ARSY ALFAZZA
like like 👍
2021-01-14
1