Setelah aku selesai urusan pribadi ku,aku pun segera pergi ke makam mama.
Aku pun segera mencari angkutan umum langganan ku.Sesampai di makam, aku langsung duduk.Mama hati ku sedih ma, bagaimana ya cara mengatasi, selagi aku berusaha melupakan malahan aku harus berjumpa setiap hari.
Aku tidak mau ma, hati aku meruntuhkan cita-cita ku, tapi bagaimana cara mengatasi risau hati aku.
Mama aku ingin menjadi seorang anak yang sukses, agar mama di sana bisa bahagia.
Setelah aku selesai mencurahkan isi hati aku, aku pun segera menabur bunga mawar putih yang aku bawa.Kembali mata ku terkejut melihat bunga mawar putih yang masih segar.
AKu melihat keadaan di sekitar ku, tapi tidak ada seorang pun di sana.
Siapa ya yang datang ke makam mama? gumamku dalam hati.
Rasa penasaran yang ada dalam hati ku sungguh sangat besar.Akupun pergi untuk segera pulang.
Disepanjang perjalanan aku masih memikirkan siapa yang datang ke makam mama.
Sesudah sampai di rumah aku langsung menuju kamar, merasa sangat lelah seluruh tubuh dan pikiran ku.
Ah... pusing deh aku, belum selesai tentang penasaran dengan sikap pak Oktav yang berbeda dengan bulan lalu yang selalu ada di saat aku sedang membutuhkan.
Sekarang malah seperti tidak pernah bertemu,lama aku sibuk dengan urusan pikiran akhirnya aku tertidur.
Saat aku terbangun ternyata sudah jam sebelas.Akupun secepatnya melompat menuju kamar mandi.
Tanpa menunggu lama aku pun segera melangkah ke luar.Terlambatlah aku ini,aku akan dihukum malu nya....
Sesampai di kampus,benar apa yang kupikirkan.dosen pun sudah mulai pelajaran.
Sepuluh menit pikirku, tapi terserah mau marah, mau di hukum terserah.Tapi sebelum aku mengetok, pintu sudah terbuka.Aku yang terkejut langsung mundur.
Sejak kapan mendaftar sebagai sekuriti ?ucap dosen tersebut yang tak lain adalah pak Oktav.
Maaf pak saya terlambat, ucapku.Ya sudah ayo silahkan duduk.
Kita lanjut belajar, pelajaran pun berlanjut sampai tiba saatnya pelajaran selesai.
Silahkan kamu ikut saya ucap pak Oktav sambil menatap ke arah ku.
Akupun mengikuti langkah pak Oktav menuju ke ruangannya.Sesudah sampai di ruangan, duduk lah ucap pak Oktav.Akupun duduk dan menatap ke arah sekitar ruangan.
Tiba-tiba pak Oktav memberi aku botol minuman.Minumlah dan bantu aku memeriksa tugas anak-anak.
Hari ini hanya ada satu jam mata kuliah kan?aku mengangguk.Ya sudah sebagai hukuman mu tadi ucap pak Oktav.Baiklah pak ucapku.
Setelah semua selesai kami pun segera pulang sampai di depan toko, aku pun turun.
Trimakasih ya sudah bantu saya.Saya permisi dulu ucap pak Oktav.Pak Oktav pergi aku pun segera masuk ke toko.
Dengan segala kesibukan yang aku lakukan, sehingga aku lupa akan segalanya, sudah jam tujuh rupanya tapi kenapa adeku tidak ada komentar untuk segera pulang ya, biasanya sudah pada ribut, akupun berjalan untuk mencari kedua adeku.
Aku terkejut ternyata mereka sudah makan di temani oleh Pak Oktav.Akupun mendekati mereka,ye.. yang punya makanan dan teman, kakak nya di lupakan.ucapku sambil duduk.
Maaf kak, tapi makanan sangat enak ,try Pak Oktav . melarang kita untuk memanggil kakak.Kata Reni sambil tersenyum.
O...gitu ya,ok deh gak apa.ya sudah lanjutkan dengan makan nya kakak beres-beres dulu biar kita pulang.Akupun mulai membereskan semua.
Setelah semua selesai aku berjalan menuju lantai dua untuk mengambil tasku.Sesampai di bawah aku tidak melihat kedua adeku yang ada hanya Pak Oktav yang lagi tersenyum manis kearah aku.
Kedua adeku kemana ko gak ada ya?O.. mereka sudah pulang duluan.Sudah ayo apa mau nginep di sini, kalau ya aku temani deh.ucap pak Oktav sambil tersenyum , membuat aku semakin takut.Ga ga.. aku mau pulang, ucapku dengan cepat menarik pintu.
Kita makan yo kamu juga belum makan malam kan?
Tanpa menunggu jawaban dari ku pak Oktav langsung menarik tangan ku dam membuka pintu mobil.
Setelah beberapa saat kemudian mobil berhenti di depan rumah yang sangat besar dan bagus.
Ayo turun, apa mau makan di mobil?o..aku tahu kau mau kugendong sambil mendekati aku.Ga aku bisa berjalan sendiri,akupun dengan cepat turun.
Setelah kami masuk aku berjalan sambil melihat sekilas sekeliling,sepi banget.Ini rumah makan apa? gak ada orang gumamku.
Kenapa bingung?o.. kamu heran karena tidak ada orang? ucapnya sambil tersenyum ke arah ku.
Ini rumah aku, jadi jelaslah gak ada banyak orang.ngapain bapak bawa aku ke sini? ucapku dengan suara yang agak besar.
Ets...s jangan marah dulu nona, disini juga bisa makan malam ucapnya tanpa ada perasaan bersalah.
Ya....ya... jangan kan disini di kolong jembatan juga bisa makankan? memang bapak tidak pernah salah selalu benar ucapku.
Tuh kamu tahu, jadi buat apa kamu banyak tanya.kata pak Oktav sambil tersenyum lalu berjalan menuju meja makan.
Pak Oktav sudah duduk,mau makan sambil berdiri nona? atau perlu disiapin sambil berdiri dengan caraku? ucapnya.
Cepat-cepat aku berjalan menuju meja makan, kemudian duduk di kursi yang sudah di tarik oleh pak Oktav.
Selama makan kami bercerita tentang kehidupan kami selama beberapa Minggu lalu.
Saat hening, tiba-tiba pak Oktav bertanya,Ra kenapa nama kamu dipanggil Clara, sedang nama kamu Zita Aliriana?
Akupun menatap ke arah yang ada di depan aku.Aku tersenyum dan berkata , sebenarnya nama itu pemberian seseorang, tapi sekarang aku tidak tau dimana beliau.
Saat aku masih kecil , karena mama lagi sakit, jadi aku mencari kerja, walupun aku gak yakin kalau ada yang mau menerima aku bekerja.
Tapi tanpa kuduga seorang wanita yang cantik dan baik hati menerima aku dan memanggil nama ku dengan Clara.
Karna sudah biasa dipanggil dengan nama itu jadi aku merasa aman aja ya sudah sampai sekarang.Lagian mama juga tidak keberatan.
Malahan mama ikut memanggil nama aku dengan Clara.
Apakah kamu tahu sekarang dimana wanita itu,? tanya pak Oktav.
Ga tau, sejak mereka sudah pindah aku tidak pernah bertemu lagi.ucapku.
Masih ingat ciri-ciri nya gak?apa dia punya anak? Tanya pak Oktav.
Ada sih tapi aku tidak dekat dengan dia, selama aku kerja penyiraman tanaman di rumah ibu itu jarang aku melihat.ucapku.
Kalau gak salah sepertinya Ibu itu panggil Al gitu.
Memang kenapa bapak tanya gitu?
Gak apa-apa tanya aja.ucapnya
O...kepo banget ya jadi orang.gumamku.
Ra jangan panggil bapak napa?
aku tidak setua itu kali.
Terus panggil Kakek gitu? ucapku
Ya ga juga ,panggil kakak atau Abang,kan enak didengar.ucap pak Oktav sambil tersenyum.
Tapi bapak kan dosen jadi wajar saja aku panggil bapak.Itukan kalau di kampus,ya ini kita ada di rumah.
Panggil Abang aja det gak apa, lagian umur kita tidak jauh beda hanya enam tahun kan?
Kan gak lucu beda umur enam tahun punya anak sebesar kamu,ya kalau kita sudah punya anak panggil bapak ya gak apa sih goda Pak Oktav.
Tiba-tiba wajah ku terasa panas, mendengar ucapan pak Oktav.
Pak Oktav pun tertawa terbahak-bahak, dengan wajah jutek aku pun segera mencari alih.Tolong ada yang kesurupan,ucapku.Dan seketika itu juga tawa Pak Oktav berhenti.
Siapa yang kesurupan?akutuh geli aja lihat wajah kamu sudah seperti 🍤 rebus.gumam pak Oktav.
Sudah ah aku mau pulang.ucapku sambil berdiri.
Nona marah ya goda Pak Oktav.
Ga tuh ucapku tanpa ekspresi.
Gak.. tapi kok jutek banget ya.ucap pak Oktav.Kamu benaran mau pulang? Gak mau jumpa sama ibu yang memberi nama kamu?
Tanya pak Oktav sambil berjalan menuju ruang tengah.Disana ada foto seorang wanita cantik.
Ada juga foto keluarga, perlahan aku mulai mendekati foto tersebut, lama aku menatap foto itu.
Ibu ini? tanya ku.
Ya jawab Pak Oktav.Apa kamu mengenal?
Dia ini ibu yang sangat baik hati itu,apa bapak anak ibu itu? terus dimana sekarang ibu yang baik itu.?
Pertanyaan yang aku lontarkan membuat aku semakin bingung melihat pria yang ada di depan ku.Senyum..
ya pak Oktav hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan aku.Kamu bertanya seperti kereta aja ya, satu-satu kenapa? ucapnya.
Ayo ikut aku, kita cerita sambil duduk, memang kamu tidak capek berdiri terus.
Akupun mengikuti langkah pak Oktav, setelah kami duduk pak Oktav mulai bercerita, Ibu yang memberi kamu nama itu mama aku.
Pak Oktav berhenti sejenak lalu menarik napas dalam-dalam.Kalau kamu tanya dia dimana,jawabku dia sudah punya tempat sendiri.Dan mungkin kamu tidak percaya tapi itulah kenyataannya.
Maksudnya ibu sudah meninggal gitu?tanyaku.
Ya Ra,lima 🌒 bulan setelah kami pindah ke sini mama meninggal dunia, itupun dengan cara yang paling mengkaitkan.
Maksudnya gimana ya? dibunuh maksudnya?
ucapku.
Mama mengakhiri hidupnya dengan cara memotong urat nadinya.
Apa?ya Ra tapi tidak ada yang tau, hanya aku,papa,dan ibu pengasuh ku.Semua tahu kalau mama meninggal karena sakit.
Apakah aku boleh kemakam ibu? boleh Ra, kamu beruntung karena sampai sekarang kamu masih disayang oleh mama.
Maksudnya?ucapku karena aku bingung tiba-tiba pak Oktav bicara seperti itu,.
Ya dulu sering mama cerita tentang kamu dan menyuruh untuk melindungi kamu, tapi berapa kali aku mencari dekat dengan rumah kami dulu, kamu gak ada, sampai akhirnya aku mimpi Mama menyuruh aku untuk kemakam mama, dan setelah sampai di sana aku melihat banyak orang.
Akupun bertanya siapa yang meninggal, setelah aku mencari tahu tentang kamu...dan ternyata cocok deh.
###$###.............###$###
Bagi kakak yang baik hati bantu aku ya untuk melanjutkan karya ku in.
Mohon maaf masih banyak kesalahan maklumlah karya pertama.Trimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐😇 saling mendukung ya Thor 👌
2021-01-14
1