Hai semua tolong bantu aku ya,dan memberi dukungan ya untuk karyaku ini trimakasih.
Aku kembali menulis tapi berkali kali salah dan aku merobeknya lagi.
Ah semuanya terasa hampa pikirku,dah lah aku istirahat aja.
Akupun menutup buku dan memasukkan buku dan pena pada laciku.
Apa yang harus kulakukan?menulis aku tidak bisa konsentrasi,ah mending aku masak,mungkin ini bisa menghilangkan,kejenuhan ku.
Akupun melangkah menuju dapur,kuambil alat masak,dan sayur yang tersisah dimeja.
Kuhidupkan kompor,tapi pikiranku lagi-lagi hanya mengingat wajah mama,
aku terus bermain dengan pikiranku sampai akhirnya aku sadar setelah mendengar gedoran pintu didepan.
kulihat kuali diatas kompor sudah berasap akupun mematikan api kompor,lalu menuju ruang depan untuk melihat siapa yang sedang . menggedor pintu.
Ya sia..belum selesai aku ucapkan kata-kata ku,ibu pemilik kontrakan suadah duluan menyambar.
"keluar...kamu dari rumahku,enak aja kamu bayar nggak malah nyantai ucap ibu itu."
"Maaf bu jangan usir saya nanti kalau saya sudah punya uang aku bayar bu."
"Enak aja sudah ada yang mau menempati,"kalau saya nunggu kau ,yang ada saya mati kelaparan.
"Sudah pergi sana!"aku berjalan gontai menuju kamar,aku berkemas dengan air mata yang tidak dapat ku bendung lagi.
Mama bawalah aku bersamamu,aku sepi disini,aku tidak punya siapa-siapa,aku tidak punya tempat lagi ma.
Ajaklah aku ma,ucapku dalam tangis.
Aku mengambil tasku lalu keluar.
Dengan perasaan yang hancur aku terus berjalan.
Aku berhenti untuk mengambil kekuatan ,dan mencoba mencari arah untuk melangkahkan kakiku.
Akupun tidak menemukan arah tujuan,aku mau kemana ini,uang tidak punya,teman tidak ada,keluarga pun tidak ada.
Kembali teringat kenangan bersama mama yang selalu menemaniku walaupun dalan sakitnya,namun tetap tegar dan tidak pernah mengeluh.
Berkali -kali pengalaman ini menemaniku,berjalan untuk mencari tempat berlindung.
Tapi hari ini jauh menyakitkan ,karna aku yang menanggung sendirian,tanpa mama.
Diseberang jalan aku lihat ada mobil barang,aku melangkahdan menghampiri nya dan bertanya maaf pa ganggu boleh aku numpang?ucapku.
"Kemana neng?"ucap bapak sopir.
"Apa mobil ini ke kota pak?" tanyaku.
"Ya neng"tapi maaf dibelakang ya neng,soalnya anak istri saya ikut.
"Tidak apa pak ucapku."
Ayo neng kita akan berangkat.
Akupun naik ke bak mobil dan mencari duduk yang nyaman.
Aku melihat pemandangan sepanjang jalan,lelah melihat pemandangan akupun tertidur.
Tanpa terasa rupanya sudah sampai.
"Bangun neng" sudah sampai,.
"Baik pak"ucapku dan akupun turun dan tidak lupa tas bututku.
"Trimakasih ya pak,bu" semoga dapat rejeki dan selamat sampai tujuan ucapku.
Setelah mereka pergi akupun duduk di pinggir jalan,aku tidak tau harus kemana.Aku hanya memandang mobil yang lewat.
Tiba -tiba adek kecil berlari ke arahku dan memberikan bunga.
"Ini untuk kakak,"ucapnya.
"Tapi aku tidak mau beli bunga dek" ucapku pelan,lelah dihati dan diwajahku tidak dapat ku sembunyikan.
"Khusus untuk kakak,"sejak tadi aku perhatikan kakak bengong aja,jadi ini untuk menghibur kakak,aku tidak punya apa-apa kak,ucap anak kecil itu.
Sedang kami mengobrol seorang anak laki-laki menghampiri kami,
"Ini minum kak,"pasti haus kan?trimakasih dek kalian baik bangat.
"Perkenalkan dek nama kakak Clara,kalian namanya siapa?saya Reni kakak,dan ini Abang aku namanya,Saya Ronal kak ,ucapnya dengan cepat."
"Kakak mau kemana?" aku bingung mau jawab apa,dan akhirnya aku jujur pada mereka.
"aku tidak punya tujuan dek,"kakak baru diusir dari kontrakan,didesa tempat kakak,keluarga kakak ga punya.
Kakak hanya punya mama itupun itupun sudah meninggal satu bulan yang lalu.
Kalau gitu kakak ikut kami,tapi kami hanya penjual bunga di pinggir jalan kak.
"Kami punya ibu,dia juga jualan bunga tapi di toko Pa mamat."
"Kalau kakak ikut kalian nanti ibu marah,"ucapku.
Ga lah kak ibu baik kok ucap Reni.
"Ya udah kakak ikut,"sini biar kakak jual sebagian.
Kamipun membagi bunga yang mereka punya.
Setelah satu jam kami jualan,bunganya pun habis lalu kami pulang.
Sesampai di toko Pak Mamat kedua anak kecil tadi,memperkenalkanku dan menceritakan pertemuan kami.
Akupun semakin gugup kalau ibu tidak menerimaku,tapi tiba-tiba ibu tersenyum ke arahku.
"Sini nak,ga usah takut,duduklah ibu beres -beres dulu,biar kita pulang."
Setelah semua beres kamipun berjan menuju pulang.sesampai dirumah,ayo nak inilah rumah kami semoga kamu betah ya,anggaplah rumahmu.
"Anggap ibu mama kamu dan anak ibu adik kamu."
"Reni ajak kakaknya nak kekamar kamu,biar mandi ya,ibu masak dulu."
Setelah kami mandi kami menemui ibu,tapi rupanya ibu sedang mandi.
"Kita tunggu ibu dulu ya kak ucap Ronal.Ibupun keluar dari kamar lalu kami makan malam bersama."
"Clara ... panggil ibu,terus selama ini kerja kamu apa nak?"apa ikut jualan bunga sama adek kamu?ucap ibu.
"Selama ini aku kerja di toko bu,"tapi hasinya hanya untuk buat makan,sewaktu mama sakit kami masih ada utang,jadi gaji aku bulan lalu untuk bayar utang Bu,makanya tidak bisa bayar kontrakan.
"Kalau masalah jual bunga ya mau lah bu,tapi mungkin aku akan cari kerja pagi bu."
"Apa masih banyak utangmu nak?"tanya ibu.
Kalau kerja ditoko mungkin gaji dua bulanan bu ucapku.
"Ya udah nak,nanti ibu bantu tanya sama teman ibu siapa tau butuh karyawan."Trimakasih Bu ucapku.
Tanpa terasa sudah satu minggu bersama keluarga baruku.
Akupun sudah bekerja di toko baju khusus anak-anak.
Setelah aku dari toko akupun menjumpai kedua adeku.
Setiap sore kami menjual bunga bersama-sama.Hasilnya kami bagi rata,sesudah modal dan untuk makan kami.
Kebaikan yang mereka berikan,perlahan aku bisa mengiklas kan pergian mama dan penderitaan yang aku terima.
Aku tahu bahwa Tuhan tidak pernah tidur,dan membiarkan aku tidur terlelap dalam keterpurukan ku.
Setelah dua bulan aku bekerja di toko dan sore hari jualan bunga,akupun sudah bisa melunasi utang-utangku.
Hari ini aku berencana membaya utang pada rentenir,dan juga uang kontrak rumah dua bulan lalu.
Aku pun permisi pada ibu,aku menuju kerumah yang punya kontrakan.
Akupun mengetok pintu rumahnya,tok....tok....tok.permisih bu ucapku.
Aku mendengar suara langkah dari dalam rumah.Dan pintupun dibuka cekklek he.
"Ngapain lagi kamu tidak ada rumah kosong,"sana pergi ucap ibu punya kontrakan.
"Maaf bu saya kesini bukan mau cari kontrakan,saya mau bayar tunggakan saya,biar enak bu,ucaku sambil menatap ibu yg sudah mulai reda emosinya itu."
"O...kirain."Sini! ucapnya sambil merampas uang yang aku pegang.
Akupun pergi meninggalkan ibu pemilik kontrakan,sedihnya jika tidak punya batinku,tapi sudahlah yang penting aku tidak punya utang lagi,akupun merasa lega,karna sudah tidak punya beban batin.
Sesudah selesai urusanku, akupun menjumpai ibu.Ibu aku pulang,ucapku.
"Sini nak duduk sama ibu.Kamu pasti capekkan,ini minum tehnya biar segar dikit."
"Makasih bu,ibu baik dan selalu perhatian samaku."
"Ya sudah,ga usah muji ibu terus,kamu anak ibu jadi,sudah selayaknya ibu perhatian sama anak ibu.Kamu anak yang baik,jadi selayaknya kamu mendapat kebahagiaan.
Bangkitlah dari ketetpurukanmu nak,kebahagiaan akan menantimu.
Oya,katamu ada pesan mama mu yang harus kamu lakukan.Carilah kakak kamu sesuai pesan mamamu nak."
"Tapi aku tidak tau harus cari kemana bu,"mama hanya kasih Poto tapi tidak dengan alamat.
Bagaimana aku mencari alamat kakak.Sedangkan rumah kami dulu aku tidak ingat sama sekali.
Sambil berjalannya waktu kamu harus berusaha,tapi sebelumya kamu harus lanjutkan pendidikanmu.Itu juga keinginan mama sih bu ucapku.
"Makanya ibu ingatkan,"supaya kamu mulai menabung,Ibu akan bantu kamu nak,jika kamu nanti sukses,gantian kamu yang bantu adek kamu.
"Itu pasti bu,"merekalah penyemangat hidupku dan membawaku keluar dari jerat deritaku bu.
"Aku tidak akan melupakan itu,"sekalipun dengan kehidupan kita yang pas-pasan,tapi aku tidak luntang lantung cari tempat untuk berteduh bu.
"Ya sudah ibu bukan mau mengingatkanmu akan masa lalumu yang menyakitkan itu."
"Ibu juga mempunyai pengalaman pahit, tapi ibu tidak diam ditempat Ibu berjuang demi adek kamu.
Biar kamu tau nak,Reni masih dua bulan ibu Bawak kesini.
Sebenarnya keluarga ibu bukan orang sudah,mertua ibu juga orang berada,tapi tidak menerima ibu dan kedua adek mu,makanya ibu membawa kemari.
Ibu bahagia disini walaupun secara ekonomi susah tapi batin ibu tenang."
"Apakah bapak masih hidup Bu?"ucapku.Masih nak tapi dia tidak bisa berkutik,karna mertua ibu mengancam menarik semua pasilitasnya.
Jadi dia lebih memilih untuk diam ucap ibu.
"Apa adek tahu Bu?"tanyaku.
"Tidak nak,ibu tidak mau menyakiti hati mereka.Ronal pernah tanya ibu , tapi ibu hanya bilang bahwa ibu berpisah aja."
"Kalau nenek dari ibu?" ucapku lagi,mereka dari awal tidak setuju dengan pernikahan ibu,jadi apapun yang terjadi pada ibu,mereka tidak peduli nak,ucap ibu dengan wajah yang sedih.
"Ternyata beban ibu berat juga ya Bu,"Clara pikir selama ini akulah yang paling susah.
Setiap orang yang mengalami pasti merasakan seperti nak,makanya sampai ada yang bunuh diri.
Tapi itu pemikiran yang sempit,karna hanya melihat kekecewaan nya saja,tanpa melihat makna dari semua derita itu.
"Makanya sebelum terlambat ibu mengingatkanmu nak."
"Baiklah Bu,"aku akan berusaha jadi anak yang berguna.
"Apa kamu tahu nak" kenapa dulu mama kamu membawamu pergi ?tanya ibu.
"Tidak Bu mama tidak pernah cerita,"aku juga tidak ingat semuanya.
"Ya sudah apapun penyebabnya pasti mamamu punya alasan sendiri,yang jelas keinginannya harus kamu perjuangkan sekalipun butuh pengorbanan ya nak."
Ya sudah kita masuk,biar istirahat sambil nunggu adek mu pulang nak,ayo.
Bersambung
Setelah perbincangan ku dengan ibu,akupun menetapkan dalam hati untuk tetap semangat.
Baiklah Clara kau pasti bisa,rejeki pasti menghampiri mu.
Kau harus jadi orang yang sukses,sekalipun tidak jadi dokter tapi pasti ada jalan.
Kembali kenangan bersama mama terngiang di benak ku,mama besok kalau dah besar aku mau dokter,biar bisa ngobatin mama.
Aku pasti punya rumah sakit sendiri , agar bisa bantu mereka yang susah seperti kita.Amin nak semoga cita-cita mu tercapai.
Tanpa terasa air mata ku sudah membasahi pipiku.
Mama aku akan bangkit,tapi maaf ma mungkin aku tidak jadi seorang dokter.
Aku takut nanti tidak punya biaya yang cukup.
Hari ini sudah dua bulan sejak perbincangan ku bersama ibu,akupun sudah punya tabungan.
Aku berjalan sambil membawa bunga di tangan,untuk mencari toko yang bisa tempat jual bunga.
Di persimpangan aku melihat, sebuah tulisan toko ini dikontrak,aku mengambil hand pon kesayanganku,menekan angka yang tertulis no sipemilik.
Kesepakatan pun sudah ada diantara kami,aku mengontrak rukonya selama satu tahun.
Setelah bunga di tangan kupun habis terjual,akupun segera menjumpai kedua adeku,dan kamipun segera pulang.
Dengan perasaan gembira aku mendekati ibu.
Ada apa ya seperti nya anak ibu bahagia bangat ucap ibu,
ya karena apa ya bu?ada deh.
Apaan si kak? tanya Reni .
Ya deh aku jujur nih,aku tadi dah dapet ruko untuk tempat kita jualan dan selama satu tahun sudah dapat kontrak nya.
Jadi mulai besok kita mulai jualan di sana ya bu.
Maaf ya nak, biar lah ibu tetap kerja di tempat pak Mamat,agar pendapatan kita tetap.
Kamu dan adek -adekmu yang jaga.
Oklah bu,mana yang terbaik menurut ibu,aku pikir biar ibu yang jaga toko,kami tetap jualan seperti biasa.
Ya sudah,besok pagi kita sama-sama ke toko untuk bersih-bersih lalu berdoa agar jadi berkat.
Baik bu, sekarang kita mending mandi lalu makan dan tidur.
Besok pagi segar deh.
Pada pagi hari, kami pun bersiap-siap dan berangkat ke toko.
Ditoko
Semuanya sudah beres kan? ibu balik ke toko Pa Mamat.
Selamat ya nak semoga sukses.
Satu jam kemudian pembeli pun lumayan banyak.
Saat kami sedang menyiapkan pesanan tiba-tiba seorang pria masuk dan memesan cukup banyak bunga.
Tolong antar kealamat ini ya,dan untuk setiap hari dengan jumlah seperti ini.
Sekilas aku melihat pria itu,apa mungkin ini orang yang bawa aku dari pemakaman mama ya, apa aku salah orang.
Selagi aku masih bimbang eh ternyata orang itu telah pergi,ya gagal lagi deh,ucapku.
Ronal yang bingung melihat ku lalu berkata,apa kakak kenal orang itu?
Gak taulah dek, tapi sepertinya aku pernah melihatnya tapi dimana ya.
Ya sudah lah kak yang jelas,dia tidak nyakitin kakak kan?
ga dek ucapku.
Setelah semua pesanan kami antar,kamipun bersiap untuk pulang.
Sesudah sampai rumah, seperti biasa kami mandi lalu makan malam.
Sesudah membereskan bekas makanan kamipun duduk untuk menonton tv.
Setelah sinetron kesayangan kami,selesai kami berdoa bersama kemudian masuk kamar untuk istirahat.
Satu bulan sudah berlalu sejak buka toko,hari ini aku berniat berkunjung ke makam mama.
Akupun mengambil bunga mawar putih untuk kebawah.
Dek kakak pamit ya tolong jaga tokonya kakak ke makam mama kakak dulu.da..ucapku,akupun berjalan dan menyebrang jalan untuk mencari angkutan umum.
Ketika aku mau nyetop angkutan,tiba-tiba motor melaju kencang membuat mobil yang dibelakang nyapun hilang keseimbangan lalu menyerempet ku.
Au...kepalaku,ha ternyata masih hidup,gila kenapa dia yang mau mati aku yang celaka.
Kamu tidak apa-apa dek, tiba-tiba suara pria pemilik mobil memapah ku,ayo saya antar kerumah sakit,ga usah kak hanya lecet ko ,ucapku.
Diapun menatap ku,kaki kamu luka,bukan lecet,ayo aku ga mau karena aku kamu jadi lumpuh.
Kamipun masuk kedalam mobilnya menuju rumah sakit.
Beberapa menit kemudian kami sampai di rumah sakit.
Pria itu membawa ku ke UGD,Setelah dokter mengobati kaki ku,pria itupun berkata tidak perlu di rawat dokter?lalu dokter berkata tidak usah Hanyar tidak boleh banyak jalan dulu,karna pergelangan kaki nya keseleo dan luka nya cukup dalam.
Tapi tiga hari lagi datang untuk kontrol.
Baik dokter trimakasih kami permisi.
Kamipun keluar dari ruangan dokter menunggu di ruang tunggu apotik untuk mengambil obat.
Setelah semuanya selesai kamipun menuju parkiran mobil untuk segera pulang.
Sesudah dekat mobil pria itu membantu aku untuk masuk.
Setelah aku duduk, dia pun berputar untuk duduk di belakang kemudi.
Kamu aku antar ke mana?ucapnya.
Tapi tatapannya cukup lama,hingga aku merasa kikuk.
Ada apa kak? tanyaku.
O..ga ada ucapnya dengan cepat.
Nama kamu siapa? tanyanya.
Aku Clara kak,ucapku.Aku yang sudah biasa menyebut nama ku Clara pun dengan cepat menyebut nya tanpa mengikuti nama asli ku.
Cahaya/terang itulah arti namaku yang di berikan ibu yang selalu baik pada ku saat bersama mama.
Aku ingin menjadi cahaya bagi banyak orang.
Namaku Vernandes,tadi di mana alamat rumah mu? ucapnya lagi.Jalan mawar kak no 55 ucapku.
20menit kemudian kami saat di depan rumah ibu.
Dia pun membatu aku untuk turun,sesudah aku duduk di kursi teras dia pun pamit untuk pulang.
Ingat ya tiga hari lagi aku jemput kamu.
Trimakasih kak Vernandes ucapku,panggil Andes saja biar singkat ok!
dada kak,setelah kak Andes pergi,aku berpikir bahwa nama itu seperti nya dekat dengan ku, tapi siapa ya ucapku.
Ketika aKu masih bergulat dengan pikiran ku, tiba-tiba ibu pulang.
Kamu kenapa ya nak? tanya ibu dengan panik, tadi ga papa bu hanya keseleo,tadi dah berobat kok bu tidak usah kwatir ucapku.
Ibu meraba semua Lukaku.
Apanya ga apa nak?kaki kamu seperti nya agak dalam lukanya.
Tidak usah bohong.
Ia bu ,tadi keserempet mobil bu,ucapku jujur.
Melihat wajah ibu yangat kwatir,aku merasa bersalah, sekaligus bahagia, karena aku dapat ibu yang sangat baik.
Hari jadwal aKu kontrol,tapi kaki masih tersa sakit dan masih susah untuk jalan.
Sementara di tempat lain
hari ini aku berjumpa lagi dengan dia,apa mungkin dia adeku?tapi namanya ko Clara?apa mama mengganti nama nya ya.
Ya pusing deh, siapa pun dia, yang jelas aku harus bawa dia berobat.
Aku akan suruh orang untuk mencari tau.
Setelah ibu siap membantu ku, aku pun duduk di teras untuk menunggunya.
Dan belum lama aku menunggu sebuah mobil berhenti di depan rumah.Dia pun turun untuk membantu aku.
Setelah kami masuk ke mobil, diapun melajukan mobil menuju rumah sakit.
Setelah dokter mengobati lukaku, dan mengambil obat,kamipun pulang,di dalam mobil aku minta di antar ke toko bungaku.
Sampai lah kami di depan toko, kamu yakin mau kerja? ucap nya.Ya kak, kasihan adeku ga ada yang bantu.
Tapi kamu masih sakit, biarkan aku ganti rugi waktu kamu deh.
Ga perlu ko kak,Disana aku juga duduk ko kerja nya.
Boleh aku bertanya sesuatu pada mu?ucap ka Andes.
Ya ada apa kak?Sia belum selesai dia bicara tiba-tiba Ronal datang,ko kakak kesini? kakak ga percaya sama kami?bukan gitu dek, kakak bosan aja sendiri di rumah makannya kakak kesini.
Ya udah ayo aku bantu kakak.Makasih ya kak sudah ngantar kakak pulang.
Kak Ronal pun senyum tapi ikut turun,Jadi kamu jualan bunga? kata kak Andes.
Ya kak, kami harus jualan biar bisa makan, ucap ku.
Sekali lagi saya minta maaf, sudah mengganggu kesehatan kamu. Kalau gitu aku beli bunga sekalian deh,ucapnya.
Setelah kepergian kak Andes,kami mulai menyiapkan kan pesanan orang.
Aku antar bunganya duluan ya kak,kata Ronal.Ya dek hati-hati ucapku.
Tanpa terasa suda malam, kami pun bersiap-siap untuk pulang.
Aku jemput angkutan kesini aja ya kak, biar kak ga usah jauh-jauh jalan.
Baik bos ucapku.Dari segi usia Ronal masih tergolong anak kecil tapi pemikiran nya cukup dewasa.
Keadaan yang serba kekurangan membuat dia cepat dewasa.
Ayo kak itu da datang angkutan nya, suara Reni mengagetkan ku.
Ronal cepat-cepat turun dan membantu aku untuk naik mobil.Sepuluh menit perjalanan kami pun sampai di depan rumah.
Aku pun turun dengan kedua adeku.
Ibu yang sudah pulang duluan cepat menyebut kami.
Ngapain si nak kamu harus bekerja, kaki kamu aja belum sembuh.
Tidak apa bu,di rumah juga aku bosan.
Ya sudah mandi sana,bau tau,ucap ibu sambil bercanda.
Ya baik lah bu, kami pun segera mandi, lalu menuju meja makan.
Setelah siap makan, ibu langsung menyuruh ku istirahat.
Tanpa banyak protes aku segera masuk kamar,dan tak berapa lama Reni pun menyusul ku.
Kakak pasti sangat lelah, tidur lah duluan, biar AKu kerjain sendiri pr ku,ucap Reni.
Baiklah bos kecil,kakanda siap laksanakan tugas, dan segera untuk tidur.
E..e...baginda kakak ratu,jangan lupa, obat harus diminum.
Astaga hampir lupa ucap ku.
Kakak tunggu disini aku ambilkan minum ok.
Silahkan kakanda ratu.
Trimakasih bos kecilku.
Setelah minum obat aku pun tidur kembali, seuntai senyum manis di bibir ku,aku bahagia atas kelulusan orang yang aku terima dari orang di rumah ini.
Tidak butuh waktu lama aku pun tidur.Bersama mimpi' indah kulalui malam ini.
Sehingga pagi har aku bangun dengan semangat dan senyum manis.
Selamat pagi dunia, selamat pagi rejekiku, selamat pagi sobat semua, bahagia untuk hari ini.
Bersambung.
Hari ini adalah hari yang paling indah bagi ku, dimana setelah dua
minggu aku merasakan sakit pada kaki ku, sekarang sudah tidak sakit lagi.
Pagi tadi aku hendak ke kamar mandi lalu aku menurunkan kaki ku, perlahan aku berjalan, aKu merasa tidak sakit lagi.
Karna penasaran aku berjalan sambil menghentakan kaki ku.Dan ternyata memang tidak terasa sakit'lagi aku berlutut sembari mengucapkan terimakasih kepada Tuhan atas rahmatNya untuk kesembuhan yang aku terima.
Akupun pergi untuk melanjutkan niat awal ku untuk mandi.Setelah mandi lalu aku menuju dapur untuk membantu ibu menyiapkan sarapan dan bekal untuk bekerja, sedang kan kedua adeku untuk bekal di sekolah.
Setelah semua selesai bersiap-siap kemudian kami duduk di kursi plastik kesayangan kami ya gimana ga sayang orang hanya punya kursi plastik.he...he...
Setelah kami duduk ibu pun memimpin doa makan.Makanan pun sudah habis,kedua adeku datang menyalami ibu dan aku.
Setelah kedua adeku pamit aku pun ikut pamit pada ibu. E....tunggu teriak ibu, ada apa bu? ucapku.Itu kaki dah sembuh nak? ucap ibu.Ya Bu ucapku, ini semua karena cinta ibu dan kedua adeku yang paling aku sayang.
Semua berkat Tuhan nak.bersyukur lah selalu.Ya sudah berangkat sana nanti adek mu terlambat lagi ucap ibu.Baiklah kami berangkat, selamat kerja ibu semoga sukses selalu.
Kamipun berangkat, setelah sampai di persimpangan jalan aku dan kedua adeku berpisah, sampai jumpa nanti kakak.ya hati - hat ya dek rajin belajar ucapku.
Akupun berjalan untuk mencari angkutan umum.Tiba -tiba sebuah motor melaju dengan cepat dan aku seketika mundur.Ya jantungku apa masih ada ya ucap ku.
Apa ini, baru saja kaki ku sembuh ya malah jantungku yang mau copot.
Kenapa ya banyak orang memakai jalan sesuka hatinya.Padahal ini kan jalan umum bukan jalan pribadi heran daku ucapku dengan bibir ku yang komat kamit.
Setela sepuluh menit aku menunggu angkutan umum,kembali aku komat kamit.pada kemana semua ya angkot .Ga mungkin kan semua pada rusak atau, semua mogok aduh nasib...nasib...
Akupun berjalan tapi baru beberapa langkah dari belakang ku dengar suara klakson mobil . Aku berhenti untuk melihat siapa yang berisik itu, seorang pria mendongakan kepalanya dan mengajak aku,ayo naik biar aku antar kamu ke toko mu ucapnya.
Tanpa banyak bicara aku berjalan menuju mobil pria itu.Setelah aku duduk , aku melihat pria itu.Aku bertanya dalam hati apa orang ini malaikat yang di kirim Allah padaku.
Kamu kenapa?ga pernah melihat orang ganteng apa?ucapnya.E..ya maksudku bukan begitu,jawabku dengan gugup.
Pria itupun hanya tersenyum ke arahku.
Apa bapak seorang malaikat?tanyaku.Ah kamu, aku itu manusia biasa, sama seperti kamu.
Tetapi kenapa bapak selalu ada saat aku sedang membutuhkan sesuatu dalam kehidupanku? ucapku.
Itu perasaan kamu saja,ya kebetulan saya lewat ya ga salahkan ngajak kamu, sekalian ada teman untuk bicara.ucapnya santai.
perkenalkan nama saya Oktav,kamu Zita Aliriana kan?ucapnya.
Darimana bapak tau tanyaku.ya gampanglah cari biodata seorang gadis cantik.
O ya bapak beli bunga, setiap hari buat apa?tanyaku,ya yang pasti ada keperluan lah,ga mungki buang ke sampah sayang dong.ucapnya santai.
AKu melihat pria itu,benar membuat aku terpesona.Ucapku dalam hati.
Tanpa terasa mobil pun sudah berhenti.Hai nona kamu tidak mau turun, Ok ga apa ikut aku ya.
Ga..ga aku harus kerja,baiklah aku turun, ucapku.
Terimakasih banyak atas tumpanganya,hati-hati. Diapun langsung melajukan mobilnya.
Aku berjalan menuju toko ku, setelah kubuka pintu aku merapikan toko.
Baiklah semua sudah beres tinggal tunggu rejeki deh.Akupun duduk sambil melihat buku hasil jualanku, lumayan aku bisa menabung untuk biaya kuliah.
Mama doakan aku anakmu ini supaya sukses.O ya aku dah lama gak mampir ke makam ibu, nanti aku akan kesana.
Setelah adeku pulang, akupun pamit untuk keluar.Kakak mau kemana? tanya Ronal.Kakak mau kemakam mama kakak ya, kakak titib toko, soalnya kakak sudah lama gak mampir ike makam mama kakak.
Baiklah kak hati-hati.Ok kakak berangkat ya dek.Akupun melangkah untuk mencari angkutan.
Setelah sampai di makam mama aku duduk lalu berdoa,aku bercerita pada mama ku.Maaf ma bukan aku gak ingat sama mama tapi aku kemarin itu benar-benar gak bisa jenguk mama,aku sakit ma, tapi tenang ma, aku sudah sembuh.
Doakan anakmu ini supaya sukses.O ya ma,masalah surat mama itu,aku harus kasih sama siapa,aku harus cari kemana ma?.
Kenapa mama gak pernah cerita ma, tentang hidup kita.Apa yang mama alami selama ini? Perasaan bahagia apa yang mama, selalu bilang samaku, sementara Mama sangatlah menderita.
Mama aku pulang dulu.Akupun berjalan melewati pemakaman umum.
Setelah dari pemakaman aku langsung sesampai di toko aku melihat pria separuh baya duduk sambil menatap ke arah ku.
Tapi rntah kenapa aku malas untuk menyapanya.
Aku berjalan menuju tempat adeku,kak ada yang mencari kakak apa kakak kenal?Tanya Ronal,ga dek ucapku, saat kami bicara tiba-tiba bapak itu sudah berdiri dekat aku.
Boleh bapak bicara sebentar? ucapnya.
Ada apa ya pak?ak.. belum selesai bapak itu bicara tiba-tiba Ronal datang, kakak Reni.Kenapa? tanpa pikir panjang aku langsung menuju tempat Reni terletak.
Cepat-cepat aku menggendong tubuh mungil Reni,kamu kenapa dek? aku berlari untuk mencari kendaraan yang bisa membawa kerumah sakit.
Biar saya antar kata bapak paroh baya itu, tapi aku tidak menghiraukan,didepan kulihat mobil yang tidak asing bagi ku, tolong adeku pak ucapku, cepat-cepat dia membantu aku untuk naik ke mobil sambil ngendong Reni.
Sesampai di rumah sakit,Renipu cepat di tangani oleh dokter.
Setelah dokter keluar,kamupun bertanya keadaan Reni.Adek anda terkena tipus jadi harus dirawat,ucap dokter.
Tolonglah dokter adeku kasihan dia masih kecil.Dokter itupun mengangguk lalu pergi.
Aku kembali ke dekat pak Oktav, trimakasih banyak pak,sekali lagi aku merasa bahwa bapak adalah malaikat bagiku.
Aku duduk kembali setelah bicara sama pak Oktav.Lalu aku mengambil hand phone untuk menyuruh Ronal tutup toko,dan segera jemput ibu.
Satu jam kemudian Ibu datang bersama Ronal,dan Renipun sudah di ruang rawat.Setelah ibu nyampai Pak Oktav pun pamit pulang.Selama Reni dirawat kami bergantian menjaganya.
Hari ini Reni sudah boleh pulang,kami sangat senang, apalagi hari ini hari ulang tahun ibu.Aku menyiapkan semua, keperluan yang kuinginkan.
Setelah mereka sampai di rumah,aku membawa Reni kekamar.Setelah malam, seperti biasa kami kumpul untuk makan,makanan,bunga,kue,sudah tertata rapi.
Ibu berdiri disampingku,dan langsung memelukku,ets tahan dulu ibu,belum saatnya ucap ku.
Aku membawa ibu kekursi yang telah disiapkan, kursi plastik kesayangan kami, tapi tidak seperti biasa aku sudah menghiasi dengan sangat cantik.
Ibu duduk disini baru kita bernyanyi,kami pun bernyanyi selamat ulang tahun, setelah itu ibu tiup lilin,ucapku.
Sekarang baru' acara pelukan.Selamat ulang' tahun ibu,kami pun bergantian memeluk ibu.
Rasa bahagia yang kami alami membuat kami menangis bersama,Ronal pun memelukku , Trimakasih kak, selama ini kami tidak pernah saling mengucapkan selamat ulang tahun.
Berkat kakak kebahagiaan kami bertambah.Keadaan ekonomi selama ini membuat kami lupa untuk bersyukur.
Sitelah peluk-pelukan,aku mengajak untuk makan.Ya udah deh mari kita makan,nanti keburu dingin ga enak loh , ucapku.
Kakak tadi ga jemput aku berarti untuk menyiapkan semua ini tanya Reni.yaps tepat sekali.Ada masalah adek manis?tadi sih aku sempat sedih,kupikir kakak gak sayang sama aku.
Maaf adek manis membuat mu, sedikit yaa....meot bibir gitu.
Tapi sekarang gak lagi ko kak.ya harus itu,kalau masih marah betartiy bukan adeku yang manis dong.
Setelah kami dari meja makan kami pun segera masuk kamar untuk istirahat.
Pagi Hari
Setelah Istirahat yang cukup nyaman, akupun bangun,aku berjalan menuju kamar mandi lalu membersihkan diri.
Setelah selesai membantu ibu aku bersiap-siap untuk pergi ke toko.Hari ini tanggal merah jadi cukup banyak pelanggan kami.
Saat Istirahat siang kak Andes datang sambil membawa makanan.Kami ga mesan makanan kak ucap ku sambil bergurau.
Ya setelah kejadian bulan lalu kami semakin kompak,kak Andes bukan hanya sekedar beli bunga tapi juga mengajak kami main bahkan makan bersama.
Makanan yang di bawa kak Andes sudah ludes.kamu pun mulai pekerjaan rutin kami hingga menjelang malam.
Setelah kami tutup toko kami pulang.Setelah sampai di rumah tak lupa ucapkan salam,lalu kami masuk ke kamar untuk mandi.
Makan malam adalah tempat kami untuk saling berbagi cerita.Setelah semua beres dengan makan malam kami menuju kamar tidur.
Akupun beristirahat dan tak lupa ucapkan banyak terima kasih atas rahmat yang Tuhan berikan.
Har ini aku berencana kekampus yang udah menerima aku dengan jalur bea siswa.Aku memesan ojek untuk mengantar ku, karena jujur aja aku belum tahu alamat nya.
Saat aku berjalan sebuah mobil mewah lewat dengan cepat dan byur..... pakaianku pun basah semua.Sial banget ya nasibku,setiap dijalan selalu sial.
Aku menarik napasku denga kasar dan membuangnya.
Tepat dibelakang ku sebuah mobil berhenti,Hai nona, kenapa senang'Skali bermain dijalan ucap nya.
Akupun melihat arah suara itu,ya sudah nasib ucapku karena kesal.
Ayo ikut,kemana?tanyaku ganti pakaian kamu,emang gak risih apa mandi becek ucap nya.
Baiklah aku akan ikut,sial benar' nasibku bosan aku ucap ku.
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!