Ch 5 - Altar Naga

"Hahahahaha... Baiklah, aku akan menghabisi nyawa kalian berempat karena kalian telah berani membuat onar di markas Klan Serigala Putih dan membunuh semua anggotaku," ucap Pendekar Sigong murka. Ia nampak sudah tidak sabar ingin menghabisi semua musuhnya itu.

"Jurus Gong iblis, Dengung Maut!"

Sebuah gong raksasa setinggi tiga meter tiba-tiba muncul di hadapan Sigong. Dalam waktu yang bersamaan, sebuah alat pemukul gong juga tiba-tiba muncul di genggamannya.

Sebelum keempat musuhnya sempat bereaksi, Sigong sudah terlebih dahulu memukul gong raksasa itu menggunakan benda yang ada di tangannya dengan kekuatan penuh.

Sebuah gelombang suara yang teramat dahsyat memenuhi seisi ruangan. Semua benda yang berada di ruangan itu melayang-layang di udara. Terlihat ratusan mayat manusia dan Serigala meliuk-liuk mengikuti gelombang suara yang ditimbulkan oleh Jurus Gong Iblis.

Pendekar Koroa dari Klan Konjo dan Pendekar Sparta dari Klan Yunan terlihat mengeluarkan darah dari mulut dan lubang hidungnya. Tidak lama kemudian, mereka berdua jatuh ke lantai dan tak sadarkan diri.

Matsuhito dan Aron juga terlihat memuntahkan darah dari mulutnya. Meski begitu, mereka berdua masih bisa berdiri.

Gong raksasa dan suara dengung yg ditimbulkan oleh gong tersebut menghilang dalam waktu yang bersamaan. semua benda yang sebelumnya melayang-layang di udara, serentak jatuh ke lantai.

"Hahahahaha... Aku akui kalian berdua lumayan juga... Aku tidak menyangka kalian berdua masih bisa bertahan setelah terkena Jurus Gong Iblis," ucap Sigong sinis.

"Aku yakin kalian tidak akan mampu bertahan pada pukulan kedua." Tanpa menunggu reaksi lawannya, Sigong kemudian mengeluarkan jurus yang sama.

"Jurus Gong Iblis, Dengungan Maut!"

Sebuah gong raksasa kembali muncul di hadapan Sigong.

Di sisi lain, Aron dan Matsuhito terlihat tak mampu bergerak akibat luka dalam yang mereka berdua alami. Bahkan untuk berdiri saja mereka nyaris tak mampu.

"Kali ini tamatlah riwayat kalian," teriak Pendekar Sigong sambil melompat ke arah gong raksasa yang berada di hadapannya.

Tiba-tiba, "Ahhh... Apa yang terjadi?" pekik Sigong keheranan.

Sigong hanya memukul angin. Pada saat alat pemukulnya tinggal beberapa senti sebelum menyentuh gong raksasa, tiba-tiba gong raksasa itu menghilang seketika.

Sigong menjadi sangat waspada. Ia tidak menyangka akan ada orang lain di ruangan itu. Ia benar-benar tidak mampu mendeteksi kehadiran orang yang mampu mematahkan jurusnya itu.

"Sekarang saatnya, habisi orang tua itu!" Sin Toga memberi arahan kepada Sin Rara.

Sin Rara kemudian melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Sigong dan, "Prakkk." Sebuah tendangan tiba-tiba mendarat tepat di perut Sigong.

"Akhkh!" Sigong memuntahkan darah.

Belum sempat Sigong mengusap darah di sekitar mulutnya, sebuah tendangan kembali mendarat tepat di kepalanya.

Seketika itu juga, Pendekar Sigong jatuh tersungkur dan kemudian terkapar tak bernyawa.

Tampak ekspresi kebingungan di wajah Matsuhito. Nalarnya benar-benar tidak mampu membaca situasi yang telah terjadi. Ia heran melihat Sigong tiba-tiba mengerang kesakitan sambil memegang perutnya, dan tidak lama kemudian jatuh terkapar tak bernyawa.

Berbeda dengan Matsuhito, Aron justru tersenyum lembut menyaksikan situasi itu. Dengan kemampuan matanya, ia mampu melihat Sin Rara dan apa yang dilakukannya.

Sigong sang ketua Klan Serigala Putih akhirnya meregang nyawa tanpa tahu siapa yang telah menghabisi nyawanya. Semua terjadi tiba-tiba dan begitu cepat.

Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Sigong sempat bertanya dalam hati, “Siapakah pendekar yang begitu hebat mampu membunuhku hanya dengan dua kali serangan?”

Matsuhito yang menyaksikan kejadian itu juga merasa sangat tercengang, dia tidak menduga kalau Sigong yang sebelumnya hampir  memenangkan pertarungan justru bernasib sebaliknya.

“Apa yang terjadi. Apa yang telah menewaskan Pendekar Sigong?”

Belum sempat Matsuhito berpikir lebih jauh, ia kembali dikejutkan dengan kemunculan seorang lelaki tua dan seorang gadis cantik di dekat mayat Sigong secara tiba-tiba.

“Siapa mereka? Darimana datangnya kedua orang itu? Mungkinkah mereka yang telah menewaskan Pendekar Sigong?” gumam Matsuhito.

Melihat kedua orang itu melangkah ke arahnya, Matsuhito kemudian meningkatkan kewaspadaan. Ia ragu apakah kedua orang yang tak dikenalnya itu adalah teman atau lawan.

“Bagaimana keadaan kalian?” tanya Sintoga sambil memandang ke arah

Aron dan  Matsuhito.

Matsuhito bungkam, mulutnya seperti terkunci. Setelah merasakan aura Sintoga dan Sin Rara dari dekat, ia baru menyadari kalau dua orang yang ada di depannya itu bukanlah manusia biasa.

Aron sebaliknya justru terlihat santai. Ia cukup yakin kalau dua sosok yang ada di depannya itu bukanlah musuh. Aron kemudian membungkukkan badan memberi hormat kepada Sin Toga dan Sin Rara.

“Kami terluka cukup parah. Namun kami bersyukur karena masih hidup dan itu berkat anda berdua, jadi kami ingin berterima kasih,” jawab Aron sambil memberi senyum hormat.

Sin Toga berjalan menghampiri Koroa dan Sparta yang tergeletak tak sadarkan diri. Ia kemudian mengalirkan energi yang terlihat berwarna biru dari telapak tangannya ke tubuh Koroa dan Sparta. Sesaat kemudian Koroa dan Sparta membuka mata. Keduanya kemudian bangkit dan terlihat sangat bugar. Mereka seolah-olah tidak pernah mengalami luka dari pertarungan sebelumnya.

Melihat Sin Toga menolong kedua rekannya, perasaan Matsuhito sedikit lega. Ia kemudian menghampiri Sin Toga lalu memberi hormat sambil bertanya, “Kami sungguh berterima kasih atas pertolongan anda. Namun bolehkah kami mengetahui siapa anda berdua dan apa tujuan anda datang ke tempat ini?”

“Nama saya Sin Toga, dan ini anak saya Sin Rara.”

Sin Toga kemudian menceritakan bahwa kedatangannya ke tempat itu adalah untuk menghentikan Klan Serigala Putih yang telah membuka Gerbang Naga dan telah menimbulkan kehancuran yang sangat besar di seluruh permukaan bumi.

Sin Toga juga menjelaskan, bahwa jalan satu-satunya untuk menghentikan para naga itu adalah dengan menghancurkan Tujuh Altar Naga.

Sin Toga juga menjelaskan bahwa Tujuh Altar Naga adalah tujuh batu besar yang berbentuk seperti peti mati dan terbuat dari batu mulia dan berasal dari Semesta Naga. Ketujuh Altar Naga itu diberikan oleh Raja Naga Merah kepada Klan Serigala Putih yang telah melakukan Kontrak Pengabdian dengan Raja Naga Merah. Dalam kontrak tersebut, Klan Serigala Putih harus mempersembahkan tujuh tumbal gadis perawan yang berdarah bangsawan setiap 12 purnama. Sebagai imbalan atas kesetiaan Klan Serigala Putih itu, sang Raja Naga Merah akan memenuhi beberapa permintaan Klan Serigala Putih. Hal itu sudah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu.

Akibat tidak diterimanya Klan Serigala Putih untuk bergabung dengan Perserikatan Bumi. Mereka memutuskan membuat ritual persembahan, tiga purnama sebelum masa perjanjian mereka. Hal itu mereka lakukan karena mereka ingin segera membalas penghinaan Perserikatan Bumi terhadap mereka.

Terpopuler

Comments

Yomz Tadde

Yomz Tadde

ok

2022-04-21

1

Ali Imron

Ali Imron

cukup menarik

2021-12-17

0

3 jagoan

3 jagoan

💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪✍✍✍✍✍✍✍✍🙏🙏🙏🙏🙏🙏🤝🤝🤝🤝

2021-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 Ch 1 - Pedang Langit
2 Ch 2 - Membantai Para Naga
3 Ch 3 - Klan Gojo
4 Ch 4 - Gerbang Naga
5 Ch 5 - Altar Naga
6 Ch 6 - Ini Memang Sudah Takdir
7 Ch 7 – Mutiara Kehidupan
8 Ch 8 - Sikap Pangeran Yong
9 Ch 9 - Keputusan Raja Langit
10 Ch 10 – Era Baru
11 Ch 11 - Bertemu Dengan Para Penyamun
12 Ch 12 - Perempuan Misterius
13 Ch 13 – Perempuan Misterius II
14 Ch 14 - Pasukan Dari Kekaisaran
15 Ch 15 - Pertemuan
16 Ch 16 - Rencana Licik Jenderal Lee
17 Ch 17 - Penginapan Bulan Sabit
18 Ch 18 - Penginapan Bulan Sabit II
19 Ch 19 - Akhir Kisah
20 Ch 20 - Kekuatan Firon
21 Ch 21 - Pengorbanan Malaga
22 Ch 22 - Manusia Setengah Dewa
23 Ch 23 - Kubus Cahaya
24 Ch 24 - Perkenalan
25 Ch 25 - Lembah Kupu-Kupu
26 Ch 26 - Kekaisaran Nogufuji
27 Ch 27 - Mencari Makanan
28 Ch 28 - Identitas Noguchi
29 Ch 29 - Kemurkaan Sang Kaisar
30 Ch 30 - Manusia Bertopeng
31 Ch 31 - Pedang Katana dan Pedang Ratu Iblis
32 Ch 32 - Ilusi Hutan Terlarang
33 Ch 33 - Kota Hidden
34 Ch 34 - Kota Hidden II
35 Ch 35 - Kota Hidden III
36 Ch 36 - Perangkap Ilusi
37 Ch 37 - Konflik Di Tepi Hutan Terlarang
38 Ch 38 - Konflik Di Tepi Hutan Terlarang II
39 Ch 39 - Konflik Di Tepi Hutan Terlarang III
40 Ch 40 - Generasi Terakhir Klan Akane
41 Ch 41 - Seruling Iblis
42 Ch 42 - Serangan Lima Perisai Emas
43 Ch 43 - Serangan Lima Perisai Emas II
44 Ch 44 - Serangan Lima Perisai Emas III
45 Ch 45 - Serangan Lima Perisai Emas IV
46 Ch 46 - Serangan Lima Perisai Emas V
47 Ch 47 - Inikah Kekuatan Surudoi?
48 Ch 48 - Rencana Firon
49 Ch 49 - Rencana Firon II
50 Ch 50 - Pendekar Rundup
51 Ch 51 - Rencana Berangkat Ke Ibu Kota
52 Ch 52 - Kota Nikoto
53 Ch 53 - Kota Nikoto II
54 Ch 54 - Membuat Kekacauan Di Istana
55 Ch 55 - Membuat Kekacauan Di Istana II
56 Ch 56 - Membuat Kekacauan Di Istana III
57 Ch 57 - Kemunculan Sang Jenderal
58 Ch 58 - Bantu Aku Menghabisi Mereka!
59 Ch 59 - Pertemuan Dua Jenderal Langit
60 Ch 60 - Kemenangan - Arc 1 END
61 Ch 61 - Perjalanan Ke Benua Kuning
62 Ch 62 - Perjalanan Ke Benua Kuning II
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Ch 1 - Pedang Langit
2
Ch 2 - Membantai Para Naga
3
Ch 3 - Klan Gojo
4
Ch 4 - Gerbang Naga
5
Ch 5 - Altar Naga
6
Ch 6 - Ini Memang Sudah Takdir
7
Ch 7 – Mutiara Kehidupan
8
Ch 8 - Sikap Pangeran Yong
9
Ch 9 - Keputusan Raja Langit
10
Ch 10 – Era Baru
11
Ch 11 - Bertemu Dengan Para Penyamun
12
Ch 12 - Perempuan Misterius
13
Ch 13 – Perempuan Misterius II
14
Ch 14 - Pasukan Dari Kekaisaran
15
Ch 15 - Pertemuan
16
Ch 16 - Rencana Licik Jenderal Lee
17
Ch 17 - Penginapan Bulan Sabit
18
Ch 18 - Penginapan Bulan Sabit II
19
Ch 19 - Akhir Kisah
20
Ch 20 - Kekuatan Firon
21
Ch 21 - Pengorbanan Malaga
22
Ch 22 - Manusia Setengah Dewa
23
Ch 23 - Kubus Cahaya
24
Ch 24 - Perkenalan
25
Ch 25 - Lembah Kupu-Kupu
26
Ch 26 - Kekaisaran Nogufuji
27
Ch 27 - Mencari Makanan
28
Ch 28 - Identitas Noguchi
29
Ch 29 - Kemurkaan Sang Kaisar
30
Ch 30 - Manusia Bertopeng
31
Ch 31 - Pedang Katana dan Pedang Ratu Iblis
32
Ch 32 - Ilusi Hutan Terlarang
33
Ch 33 - Kota Hidden
34
Ch 34 - Kota Hidden II
35
Ch 35 - Kota Hidden III
36
Ch 36 - Perangkap Ilusi
37
Ch 37 - Konflik Di Tepi Hutan Terlarang
38
Ch 38 - Konflik Di Tepi Hutan Terlarang II
39
Ch 39 - Konflik Di Tepi Hutan Terlarang III
40
Ch 40 - Generasi Terakhir Klan Akane
41
Ch 41 - Seruling Iblis
42
Ch 42 - Serangan Lima Perisai Emas
43
Ch 43 - Serangan Lima Perisai Emas II
44
Ch 44 - Serangan Lima Perisai Emas III
45
Ch 45 - Serangan Lima Perisai Emas IV
46
Ch 46 - Serangan Lima Perisai Emas V
47
Ch 47 - Inikah Kekuatan Surudoi?
48
Ch 48 - Rencana Firon
49
Ch 49 - Rencana Firon II
50
Ch 50 - Pendekar Rundup
51
Ch 51 - Rencana Berangkat Ke Ibu Kota
52
Ch 52 - Kota Nikoto
53
Ch 53 - Kota Nikoto II
54
Ch 54 - Membuat Kekacauan Di Istana
55
Ch 55 - Membuat Kekacauan Di Istana II
56
Ch 56 - Membuat Kekacauan Di Istana III
57
Ch 57 - Kemunculan Sang Jenderal
58
Ch 58 - Bantu Aku Menghabisi Mereka!
59
Ch 59 - Pertemuan Dua Jenderal Langit
60
Ch 60 - Kemenangan - Arc 1 END
61
Ch 61 - Perjalanan Ke Benua Kuning
62
Ch 62 - Perjalanan Ke Benua Kuning II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!