KKN DI DESA BERACUN (SANTAU)

KKN DI DESA BERACUN (SANTAU)

Pembagian

"Horeeee..," teriak beberapa mahasiswa, saat nama mereka disebutkan dalam satu kelompok untuk menjalani KKN bersama.

Bukan tanpa sebab, hal itu karena mereka ditempatkan didaerah yang eksotis. Dimana pemandangan alamnya sangat indah, tentu saja itu sebuah keberuntungan bagi mereka.

Disisi lain. Seorang gadis bernama Andana, masih harap-harap cemas ,untuk mendengar namanya disebut, apakah ia juga akan berada dilokasi yang eksotis?

"Kelompok Sepuluh, atas nama, Andana, Yuli, Yudi, Darmadi, Yayuk, Emy, Fitri, dan Kiky ditempatkan di desa Pahang." terdengar suara moderator membacakan namanya yang tergabung dalam dua fakultas, dengan tiga prodi.

Andana melirik pada Emy, dan Yuli. Mereka satu Fakultas dengan prodi yang sama, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bertujuan menjadi guru. Sedangkan Darmadi dan Yayuk pada program Kependidikan Islam (KI) yang mendalami tentang Agama Islam. Lebih ke seorang Ulama.

Sedangkan untuk Yudi dan Kiky, ia berada pada Fakultas Syariah, dan mengambil prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al-Syakhshiyyah, atau disingkat AHS): fokus mendalami hukum keluarga dalam islam, yang membahas tentang pernikahan, perceraian, waris, dan perwalian.

Demikian penjelasan singkat tentang prodi dalam fakultas Tarbiyah dan Syariah.

"Desa Pahang? Dimana itu?" gumam gadis manis tersebut, dengan rasa penasaran. Ia mengerutkan alisnya, mencoba mencari tahu tentang nama desa yang asing baginya.

Saat bersamaan, Emy, dan Yuli menghampirinya. "Yeeay, kita satu kelompok," ucap Emy, sembari mencolek lengan Andana yang masih memikirkan nama lokasi tempat mereka akan dikirim kesana.

"Kalian tau gak, dimana lokasinya?" tanya Andana, kepada kedua sahabatnya, dan kebetulan juga mereka satu kelas.

"Enggak," jawab keduanya serentak.

"Yang pastinya didesa," celetuk Yuli, sembari mengunyah permen karet.

"Ya, desalah, masa iya harus kota. Namanya juga Desa Pahang," Emy menyahut.

Saat ketiganya masih sibuk mencari keberadaan lokasi mereka, moderator kembali meminta agar mereka mencari nama rekan kelompoknya, agar dapat berdiskusi untuk hal apa saja yang akan mereka lakukan, dan setelahnya mereka mendapatkan pembekalan, sebelum nantinya akan dikirim kedaerah masing-masing tempatan.

"Yang namanya Yudi dan Darmadi yang mana?" tanya Emy dengan rasa penasaran. Sebab mereka tidak mengenal nama dari kedua laki-laki itu.

Yuli mengangkat kedua pundaknya. "Entahlah, coba tanya sama yang lain," usulnya.

Mereka akhirnya bertanya kepada mahasiswa lainnya, tentang nama-nama pemuda yang akan menjadi satu tim mereka nantinya.

Setelah bertanya kesana dan kesini, akhirnya mereka bertemu dengan semuanya. Lalu pembekalan untuk KKN dimulai, dan mereka mendengarkannya dengan seksama.

*****

"Bang, namamu Darmadi, ya?" tanya Andana pada pria pendiam dan irit bicara itu.

Ia hanya menganggukkan kepalanya. Membuat Andana merasa kesal. "Kalau ditanya itu jawab, Bang. Jangan cuma angguk-angguk doank." gadis itu terlihat sewot, pengen rasanya ia menggetok kepala sang pemuda yang terlihat diam, sembari memikirkan sesuatu..

"Iya, jawab gitu, kek!" Emy tak kalah sewot melihat sikap Darmadi yang terkesan cuek. Lalu ketiganya berbisik, dan merencanakan sesuatu.

Semenit kemudian. "Bang, kamu kami angkat jadi ketua Tim, kita semua setuju!" Andana menatap pada Yayuk, Fitri, Kiky dan juga Yudi, agar menyetujui rencana mereka, tanpa ada bantahan.

Keempat mahasiswa yang belum sempat berkenalan itu akhirnya menganggukkan kepalanya, menyetujui ajakan Andana, yang mana ucapannya sebuah intimidasi pada mereka.

Tanpa persetujuan Darmadi, mereka resmi mengangkatnya sebagai ketua Tim, dan sepertinya pria itu hanya tercengang, mendengar keputusan yang sepihak, dan tidak dapat diganggu gugat.

"Bang, desa Pahang dimana? Lokasinya pinggir pantai atau pegunungan?" cecar Emy dengan tak sabar.

"Pinggir kali," jawabnya dengan datar. Sepertinya ia mengambil kesempatan atas jabatan yang disandangnya.

Ketujuh mahasiswa itu saling pandang satu sama lain. "Seriusan?" tanya Yayuk yang sedari tadi diam bungkam.

"Ya, pinggir kali, tapi kalinya sangat besar dan panjang, dan disana terkenal dengan...," Darmadi menghentikan ucapannya. Ia seperti memikirkan sesuatu.

"Terkenal dengan apanya?" desak Kiky yang tak sabar dengan kelanjutan ucapan Darmadi, yang mana terlihat sedang menyimpan sebuah rahasia.

"Lupakan saja. Kita angkat saja sekretaris dan bendahara, untuk membuat Tim ini agar lebih teratur," pemuda itu mengalihkan pembicaraannya.

"Sebagai ketua Tim, aku mengangkat kamu sebagai sekretaris." tunjuknya pada Andana, sebagai bentuk balas dendamnya.

Dan sialnya, anggota menyetujuinya. Gadis itu membolakan kedua matanya. Sepertinya ia masuk dalam jebakannya sendiri.

"Dan sebagai bendahara, aku memilihmu." Darmadi menunjuk Emy. Lalu pandangannya tertuju pada Yayuk dan Yuli,. "Kalian tim memasak, pasti jago masakkan? Kelihatan kok, dari wajah-wajah kalian," ucap Darmadi menimpali.

Kali ini ia benar-benar menggunakan jabatannya untuk memberikan mandat yang tak bisa dibantah. Itu tidak salahnya--bukan?

"Tunggu!" Andana melirik pada Yudi dan Kiky, yang belum mendapatkan tugas. "Mereka berdua belum mendapatkan tugasnya,"

Darmadi menoleh ke arah Yudi, dan juga Kiky. "Yudi dan aku akan bertugas mengambil air, sedangkan, dia." Darmadi menoleh kearah Kiky, gadis berparas cantik, dengan hidung mancung, namun terlihat lemah. "Dia dan juga Fitri, akan membersihkan rumah kost," ucapnya dengan penuh penegasan.

Ia mengenal para mahasiswa itu karena sering bertemu saat dalam acara panitia seminar kampus.

Emy terlihat memikirkan sesuatu. Ada yang janggal baginya, dari perkataan Darmadi barusan.

"Kenapa harus ada acara ambil air? Apakah tidak ada air PDAM disana?" tanyanya dengan intens.

Darmadi mendekatinya, menatapnya dengan dingin. "Sudah ku katakan, desa itu terletak dipinggir kali, dan bahkan kamar mandi mereka berada diluar, dipinggir kali," jawabnya dengan nada penuh penekanan.

"Hah?!" sontak saja ke enam gadis itu tersentak kaget mendengarnya.

"Ya kalau begitu, cari rumah kos yang ada kamar mandinya dan juga toiletnya didalam," protes Fitri. Ia bergidik membayangkan, jika saja malam hari harus kebelet, dan membuang hajat dipinggir kali, maka hal itu akan sangat menakutkan baginya.

Tetapi bayangan buruk itu, tak hanya dirasakan oleh Fitri saja. Tetapi juga para gadis lainnya.

"Kalau mau toilet yang ada didalam, maka bawa toilet sendiri dari dalam rumah," jawab pemuda itu santai.

tentu saja hal itu membuat para gadis merasa kesal padanya. Satu kesalahan mereka, mengangkatnya menjadi ketua.

Dengan perasaan dongkol, mereka harus menerima nasib, karena ditempatkan didesa terpencil, dan bahkan tanpa toilet yang memadai.

Sedangkan rrkan-rekan yang lainnya yang mendapatkan lokasi eksotis, seperti pegunungan dengan air terjun yang menarik, pantai, dan pedesaan yang sesuai kriteria mereka, tentu sangat berbahagia sekali.

"Tetapi kenapa dia banyak tahu tentang desa itu?" Andana bergumam dalam hatinya, sembari memandang pemuda yang ia anggap sangat misterius, menyimpan sejuta rahasia, yang ia sembunyikan.

Meski para gadis merasa sangat jengkel, namun mereka tak dapat menolak keputusan kampus, bahwa mereka ditempatkan didesa yang bahkan mereka tak pernah mendengar sebelumnya.

Terpopuler

Comments

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Mak kenapa kemarin cerita ini pake dihapus mak.Aku baca dibab 4 sudah mau selesai, karena ngantuk tak sempat selesai.Bangun2 kulihat sudah dihapus.

2025-08-08

2

kinoy

kinoy

wah..SDH up aj ni karya br KA siti

2025-08-07

4

Wida_Ast Jcy

Wida_Ast Jcy

Desa Pahang ada kat Malaysia kan Thor. Cameron Highlands terletak di negeri Pahang, Malaysia, Pernah travell kesana loh

2025-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Pembagian
2 Hari Pertama
3 Rumah Kos
4 Peselisihan
5 Kesal
6 Pria Itu
7 Mendadak Pendiam
8 Lelah
9 Makan Bajambar
10 Makan bajambar-2
11 Pemeriksaan
12 Batuk Panjang
13 Makanan itu
14 Ataok Hasyim
15 Malam Itu
16 Pengobatan
17 Kembali KKN
18 Obat
19 Santau Angin
20 Santau Angin-2
21 Santau Angin-3
22 Santau Angin-3
23 Rasa Takut
24 Tatapan Itu
25 Kekacauan
26 Berobat
27 Dendam
28 Malam Yang Dingin
29 Kembali
30 Tidak berselera
31 Maghrib Yang Mendebarkan
32 Malam Yang Sunyi
33 Rasa Itu
34 Berbalik
35 Berbalik-2
36 Membusuk
37 Sorak
38 Rodiah
39 Mengulik Sisi Lain
40 Mengulik-2
41 Mengembalikan
42 Bulan
43 Pemupakatan
44 Ungakapan Hati Kiky
45 Teror malam ini
46 Kegaduhan
47 Kegaduhan-2
48 Kegaduhan-3
49 Firasat
50 Hilang
51 Bercak Darah
52 Bercak darah-2
53 Susuk
54 Pertemuan Kembali
55 Menggigil
56 Membawa Pulang
57 Perobatan
58 Rasa Sesal
59 Yudi
60 Hati
61 Hati--2
62 Sidang Skripsi
63 Cinta itu
64 Menggigil-2
65 Wisuda
66 Rasa yang ada
67 Denyutan didahi
68 Sorot mata yang Sayu
69 Pemandangan yang indah
70 Makan
71 Senyum Termanis Yang Pernah Ada
72 Pemakaman
73 Ikhlas
74 Cinta itu
75 Hati itu
76 Rasa yang telah usai
77 Rasa sesal
78 Mereka
79 Mereka
80 Siapa gadis itu?
81 Gadis itu-2
82 Pesan
83 Tumbal
84 Pemuda Itu
85 Desa Penuh Misteri
86 Attah
87 Hasutan
88 Dilema
89 Romlah
90 Berlalu
91 Dia
92 Sosok itu
93 Hari Itu
94 Racun itu
95 Panik
96 Jasad Titin
97 Darmadi
98 Yudi
99 Badai
100 Hambatan
101 Bersih Desa
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pembagian
2
Hari Pertama
3
Rumah Kos
4
Peselisihan
5
Kesal
6
Pria Itu
7
Mendadak Pendiam
8
Lelah
9
Makan Bajambar
10
Makan bajambar-2
11
Pemeriksaan
12
Batuk Panjang
13
Makanan itu
14
Ataok Hasyim
15
Malam Itu
16
Pengobatan
17
Kembali KKN
18
Obat
19
Santau Angin
20
Santau Angin-2
21
Santau Angin-3
22
Santau Angin-3
23
Rasa Takut
24
Tatapan Itu
25
Kekacauan
26
Berobat
27
Dendam
28
Malam Yang Dingin
29
Kembali
30
Tidak berselera
31
Maghrib Yang Mendebarkan
32
Malam Yang Sunyi
33
Rasa Itu
34
Berbalik
35
Berbalik-2
36
Membusuk
37
Sorak
38
Rodiah
39
Mengulik Sisi Lain
40
Mengulik-2
41
Mengembalikan
42
Bulan
43
Pemupakatan
44
Ungakapan Hati Kiky
45
Teror malam ini
46
Kegaduhan
47
Kegaduhan-2
48
Kegaduhan-3
49
Firasat
50
Hilang
51
Bercak Darah
52
Bercak darah-2
53
Susuk
54
Pertemuan Kembali
55
Menggigil
56
Membawa Pulang
57
Perobatan
58
Rasa Sesal
59
Yudi
60
Hati
61
Hati--2
62
Sidang Skripsi
63
Cinta itu
64
Menggigil-2
65
Wisuda
66
Rasa yang ada
67
Denyutan didahi
68
Sorot mata yang Sayu
69
Pemandangan yang indah
70
Makan
71
Senyum Termanis Yang Pernah Ada
72
Pemakaman
73
Ikhlas
74
Cinta itu
75
Hati itu
76
Rasa yang telah usai
77
Rasa sesal
78
Mereka
79
Mereka
80
Siapa gadis itu?
81
Gadis itu-2
82
Pesan
83
Tumbal
84
Pemuda Itu
85
Desa Penuh Misteri
86
Attah
87
Hasutan
88
Dilema
89
Romlah
90
Berlalu
91
Dia
92
Sosok itu
93
Hari Itu
94
Racun itu
95
Panik
96
Jasad Titin
97
Darmadi
98
Yudi
99
Badai
100
Hambatan
101
Bersih Desa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!