Nyawa Ayah

“Ayah–Ibu, ada apa ini sebenarnya? Kenapa kalian mendadak menyuruh pulang? Apa yang terjadi,?” Tanya Ziara yang melihat kedua orang tuanya saling bertatap mata.

Ayah Ziara bingung akan menjawab pertanyaan putrinya mulai dari mana. Ia dan istri saling menatap mata satu sama lain. Sampai akhirnya ia harus mengatakan semua.

“Kalian kenapa diam, sebenarnya apa yang terjadi? Tolong jawab pertanyaanku,”

“Maafkan ayah, sudah mengganggu waktu luangmu, tapi ... ada hal yang sangat penting yang ingin aku sampaikan. Berjanjilah kamu akan menurut apa yang sudah ayah tentukan, dan berjanjilah apa yang terjadi kamu jangan marah sama kami,”

“Ziara janji,”

“Kamu ingat bukan, kejadian dua tahun lalu? Ziara mengangguk. “Saat Ayah masuk ke rumah sakit tidak ada yang mau membantu karena kita tidak punya uang, oleh sebab itu rumah sakit tidak mau menerima. Dengan berdalih alat-alat tidak lengkap. Untung Tuan Romi saat itu datang untuk menjenguk. Dialah orang yang membiayai pengobatan ayah hingga ratusan juta.” terang Ayahnya.

“Apa kedatangan orang tadi untuk menagih hutang-hutang itu, Ayah?”

“Tidak, Tuan Romi semasa hidup sangat senang jika aku bercerita tentang keluarga kita, bahkan dia sangat antusias saat ayah menceritakan cerita kamu, dia tidak pernah malu dekat denganku walau Ayah ini hanya seorang sopir. Ayah sangat berhutang budi padanya, bahkan diakhir hidupnya dia memberikan jantungnya untuku.”

“Lantas, apa yang terjadi? Aku tahu kalau Tuan Romi yang menyelamatkan ayah, aku juga tahu kalau dia banyak membantu keluarga kita. Tapi ... Aku bingung apa maksud dari semua ini!” ucap Ziara bingung.

“Tuan, Romi sebelum meninggal mempunyai pesan, ia ingin kamu menikah dengan putra semata wayangnya. sebelum dia meninggal Ayah sudah berjanji akan memberikan apapun yang ia minta tanpa menolak,”

“Terus apa? Kenapa harus dengan menikah? Apa tidak ada cara lain, ayah aku akan giat bekerja untuk membayar hutang-hutang Ayah kepada Tuan Romi, tapi jangan menjodohkan aku dengan orang yang tidak–ku cintai aku mohon,”

“Maafkan aku nak, ini sudah menjadi keputusan Tuan Raka. Ia juga sudah menerima perjodohan ini, dia adalah orang yang kejam jika ia marah bisa menghancurkan siapapun yang melawannya,”

“Ta– tapi ....” ucap Ziara tergagap.

Belum ia menyelesaikan kalimat tiba-tiba Ayahnya memegangi dada sebelah kiri sakit seperti tertusuk. Seketika Ayah Ziara pingsan. Karena kondisinya memang kurang baik.

“Ibu–.Ayah kenapa?”

“Sepertinya jantungnya kambuh, ayo kita bawa ke kamar!" Mereka mengangkat Ayah ke kamar!” Ibu panik.

Mereka segera membawa tubuh Ayah untuk ke kamar. Dan Ziara segera menelfon dokter. Tak selang berapa menit dokter yang hubungi tiba, segera memeriksa Ayahnya yang sudah tidak sadarkan diri.

“Bagaimana, dok?” ucap Ziara saat melihat dokter selsai memeruksa ayahnya.

“Keadaannya tidak baik, aku sudah mengatakan, jangan pernah membuat beliau sedih atau sakit hati. Buatlah dia gembira agar kondisinya pulih," ucap dokter.

Ziara menemui ayahnya yang terbaring di kamar. Ia sudah berjanji demi apapun akan membahagiakan orang tua.

“Ayah maafkan, aku bersalah. Jangan khawatir, Ziara mau menikah dengan laki-laki pilihanmu, sudah menjadi tanggung jawab Ziara sebagai seorang anak harus memenuhi berbakti kepada orang tua,” ucap Ziara mencoba, menenangkan Ayahnya yang baring diatas tempat tidur.

“Ini semua salahku, andai saja Ayah tidak menerima semua bantuan dari Tuan Romi. Pasti kamu akan menikah dengan orang yang kamu cintai.

“Ayah jangan bicara begitu, aku tidak masalah jika harus menikah untuk membayar balas budi Ayah. Bahkan walau aku menikah dan memberi seluruh apapun milik-ku tidak akan cukup dengan pengorbanan Tuan Romi yang telah menyelamatkan nyawa ayah,"

“Ayah bangga padamu, nak,”

“Ziara mau pergi ke kamar dulu, Ayah,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca ia sudah tidak sanggup lagi menahan hingga segera berlaril ke kamar. Supaya orang tuanya tidak melihat kesedihannya.

Sesampai di kamar ia mengunci pintu rapat tubuhnya duduk tersungkur di bawah balik pintu. Ia mengeluarkan air mata yang sudah tidak bisa dibendung lagi, ia bingung di satu ada orang tua yang ia sayangi di sisi lain ada Rio pria yang sangat di cintai.

“Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa harus aku!” Tangis Ziara pecah di dalam kamar yang sunyi. Ia menangisi nasip cintanya tidak menyangka kalau hubungan dengan Rio akan seperti ini. Dia akan menikah dengan orang yang tidak di kenal.

“Aku benci perjodohan, aku benci laki-laki itu, meskipun kamu akan menjadi suamiku namun cintaku hanya untuk Rio sang pemilik hatiku.”

Di dalam kamar Ayah Harto mengintip di pintu. Memastikan kalau anaknya itu sudah ke kamar. Sedangkan Istrinya hanya menggeleng melihat tingkah sang suami.

“Puas, sudah buat anak sendiri nangis?” ucap Ibu. Lalu Ayah Harto menoleh.

“Ini semua demi kebaikan anak kita, Bu ... kalau kita nggak segera menikahkannya dia. Hubungannya dengan pria kurang ajar itu akan semakin dekat,” ucap Ayah duduk di sebelah istrinya.

“Ayah kenapa sih, benci banget sama si Rio?”

“Dia adalah laki-laki nggak baik. Aku sudah peringatkan Ziara, tapi ... dia tidak mendengarku.”

“Baiklah Ayah, aku akan mendukung apa pun keputusanmu.” Ibu menarik napas lega. Meski pun membuat anaknya menangis ia yankin suatu saat ia akan berterima kasih.

——

Di lain tempat yaitu di sebuah rumah yang sangat besar bergaya moderen. Seorang laki-laki di atas sofa, bersandar sedang bertanya kepada Handoko.

“Bagaimana, Pak? apakah kamu sudah bertemu dengan keluarga Pak Harto? ” selidiknya.

“Sudah Tuan muda, saya mengatakan seperti yang anda katakan” ucap Handoko yang baru saja tiba dari rumah Ziara.

“ Bagus, kalau begitu, siapkan pernikahan dua hari lagi!” titah Raka. Ia tidak ingin menunda-nunda pernikahan karena akan pergi ke Malaysia untuk mengurus bisnis disana.

“Apa anda, tidak salah ,tuan?” Ucap Handoko terkejut mendengar perkataan Raka. Dia harus berpikir keras untuk menyiapkan pernikahan selama dua hari.

“kurasa tuan muda sudah kehilangan akal bagaimana mungkin menyiapkan pernikahan dalam dua hari.” gumam Handoko

“Kenapa pak? Apa kamu tidak suka?”

“Ti- tidak tuan, bagaimana mungkin aku tidak suka dengan permintaan, anda. Aku akan melakukan apapun yang anda perintahkan,” ucap Handoko

“Bagus, cepatlah urus semua aku tidak mau menunda-nunda hal yang tidak penting seperti itu. Aku hanya ingin segera menjalankan wasiat papah,” ucap Raka ia hanya ingin pernikan secepatnya, baginya pernikanhan ini hanya perjanjian semata.

Dia putra satu - satunya, pewaris keluarga Sanjaya ia sangat berkuasa dan tidak suka seseorang menentang perintahnya. Pengalaman buruk yang ia alami puluhan tahun silam menyebabkan ia tidak pernah ingin punya komitmen dengan seorang wanita.

“Kalau begitu saya permisi dulu, Tuan, saya akan mulai mempersiapkan pernikahan anda, mulai malam ini,” Handoko pergi meninggalkan Raka.

Handoko adalah orang terdekat Raka dari ia kecil sampai dewasa. Papa Raka sudah menganggap Handoko seperti adik sendiri. Ia berjanji kepada Romi akan selalu menemani Raka hingga ia bahagia bersama orang yang dicintai.

——— SamarJenny ———

NEXT»»»

Terpopuler

Comments

Antoni Purba

Antoni Purba

kena batunya ...

2023-03-12

0

yuni arti

yuni arti

Untuk bahasa Ketika Ayah bicara,harusnya sih jangan pakai bahasa "aku" Krn tidak pas mnerut saya..Krn beliau orang tua tetap menyebutkan kata Ayah,..maaf ya cuma koreksi saja🙏🤗semoga berkenan

2022-05-25

0

Nur Afifah

Nur Afifah

perjodohan karna baktinya sama papah kandung,

2022-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Dilarang Sebelum Menikah
2 Benci Perjodohan
3 Berbohong
4 Berdetak kencang
5 Nyawa Ayah
6 Persiapan Menikah
7 Menikah
8 Menikah #2
9 Rumah Yang Mulia
10 Masa kecil
11 Kembalinya Arini
12 Kedatangan Arini
13 Penghianatan
14 Terluka
15 Mengganti Pakaian
16 Kehawatiran Itu Ada
17 Bos qu
18 Bukan
19 Penyesalan
20 meminta maaf
21 Buruk masa lalu
22 menggantikan cangkir
23 Kelemahan
24 Penerus Perusahaan
25 Aroma tubuh
26 Dokter Vs Sari
27 Ulang tahun
28 Kehilangan kehormatan
29 Berdamai
30 Tidur nyenyak
31 Makan malam
32 Rio
33 Rio #2
34 Suasana hati
35 Secangkir kopi
36 Kemunculan Claris
37 Rencana
38 Rencana
39 Episode* konflik
40 Konflik #dua
41 Menyesalinya
42 Episode 42 Memperbaikinya
43 Episode 43 menyayanginya
44 Episode 44 Rencana Berlibur
45 Episode 45 Aroma ikan
46 Episode 46 Kembali
47 Episode 47 Halangan
48 Episode 48 Rencana licik
49 Rencana Ena-ena
50 Mencegah Virus
51 Gugup
52 Gugup dua
53 Malam-Malam
54 Gelombang tertahan
55 Hukuman Raka
56 Hukuman Enak
57 Hukuman Enak #2
58 Perdamaian
59 Rencana kue
60 Kesalahan Indera pendengaran
61 Wanita Penggoda
62 Istri Mesum!
63 Rindu Ayah dan Ibu
64 Kangen Ayah dan Ibu #2
65 Ronde
66 Sayang
67 Emosi
68 MATA RIO
69 Konyol
70 Ketahuan
71 Jahat
72 Mogok
73 Bonus
74 Maaf
75 Perasaan
76 Ketahuan
77 Hukuman
78 Aksi Erick
79 Tahu Namanya
80 Nama Sama
81 Bohong
82 Akhir Pekan
83 Akhir Pekan 2
84 Akhir Pekan 3
85 Akhir
86 Mulai
87 Masa Lalu
88 Salah Paham
89 Melupakan Pertanyaan
90 Pacar Pura-Pura
91 Cemburu
92 Buah Mangga
93 Terharu
94 Penculik
95 Sandiwara
96 Restu
97 Ke Dokter
98 Nasi Goreng
99 Nakal
100 Pengumuman!
101 Menemani
102 Dipertemukan
103 Salah paham Rio
104 Keinginan
105 Ending
106 Terima Kasih
107 PENGUMUMAN NOVEL LOVE SCENARIO
108 Bonchap season 2
109 Bonchap Season 2
110 Bonchap Season 2
111 Bonchap Season 2
112 Pengumuman Dijodohkan Lagi!
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Dilarang Sebelum Menikah
2
Benci Perjodohan
3
Berbohong
4
Berdetak kencang
5
Nyawa Ayah
6
Persiapan Menikah
7
Menikah
8
Menikah #2
9
Rumah Yang Mulia
10
Masa kecil
11
Kembalinya Arini
12
Kedatangan Arini
13
Penghianatan
14
Terluka
15
Mengganti Pakaian
16
Kehawatiran Itu Ada
17
Bos qu
18
Bukan
19
Penyesalan
20
meminta maaf
21
Buruk masa lalu
22
menggantikan cangkir
23
Kelemahan
24
Penerus Perusahaan
25
Aroma tubuh
26
Dokter Vs Sari
27
Ulang tahun
28
Kehilangan kehormatan
29
Berdamai
30
Tidur nyenyak
31
Makan malam
32
Rio
33
Rio #2
34
Suasana hati
35
Secangkir kopi
36
Kemunculan Claris
37
Rencana
38
Rencana
39
Episode* konflik
40
Konflik #dua
41
Menyesalinya
42
Episode 42 Memperbaikinya
43
Episode 43 menyayanginya
44
Episode 44 Rencana Berlibur
45
Episode 45 Aroma ikan
46
Episode 46 Kembali
47
Episode 47 Halangan
48
Episode 48 Rencana licik
49
Rencana Ena-ena
50
Mencegah Virus
51
Gugup
52
Gugup dua
53
Malam-Malam
54
Gelombang tertahan
55
Hukuman Raka
56
Hukuman Enak
57
Hukuman Enak #2
58
Perdamaian
59
Rencana kue
60
Kesalahan Indera pendengaran
61
Wanita Penggoda
62
Istri Mesum!
63
Rindu Ayah dan Ibu
64
Kangen Ayah dan Ibu #2
65
Ronde
66
Sayang
67
Emosi
68
MATA RIO
69
Konyol
70
Ketahuan
71
Jahat
72
Mogok
73
Bonus
74
Maaf
75
Perasaan
76
Ketahuan
77
Hukuman
78
Aksi Erick
79
Tahu Namanya
80
Nama Sama
81
Bohong
82
Akhir Pekan
83
Akhir Pekan 2
84
Akhir Pekan 3
85
Akhir
86
Mulai
87
Masa Lalu
88
Salah Paham
89
Melupakan Pertanyaan
90
Pacar Pura-Pura
91
Cemburu
92
Buah Mangga
93
Terharu
94
Penculik
95
Sandiwara
96
Restu
97
Ke Dokter
98
Nasi Goreng
99
Nakal
100
Pengumuman!
101
Menemani
102
Dipertemukan
103
Salah paham Rio
104
Keinginan
105
Ending
106
Terima Kasih
107
PENGUMUMAN NOVEL LOVE SCENARIO
108
Bonchap season 2
109
Bonchap Season 2
110
Bonchap Season 2
111
Bonchap Season 2
112
Pengumuman Dijodohkan Lagi!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!