Kembalinya Cinta Yang Hilang
"Sah.... "
"Sah... "
"Alhamdulillah," ucapnya serempak satu ruangan.
Begitulah kalimat terakhir yang menjadi saksi dalam pernikahan dua insan. Arsy Kesuma telah sah menjadi istri Darma Nugraha. Semua yang berada didalam acara pernikahan turut merasakan kebahagiaan, dan ucapan selamat juga membanjiri di awak media. Semua terkagum kagum melihat acara dilangsungkan Semua menganggap pasangan yang sangat serasi dan juga keduanya terlihat sempurna, ditambah lagi pernikahan telah mengikatnya menjadi pasangan suami istri yang sah dimata hukum maupun agama.
Acara pun telah selesai kini pengantin perempuan langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga mempelai laki laki.
Tibalah kini Arsy Kesuma di kediaman Tuan Nugraha. Didalam rumah hanya ada Tuan Nugraha , Nyonya Ferly dan juga Yona adik Darma dan sebagian pelayan dan penjaga rumah.
Arsy, tiba tiba kepalanya terasa sangat sakit dan nyeri pada bagian perutnya.
"Mas Darma.." sakit... auuuuw... sakit sekali, perutku sangatlah sakit Mas..." rengek Arsy dan membuat semua yang ada dirumah panik melihat Arsy tengah merintih kesakitan.
"Kamu kenapa sayang... kita ke dokter saja ya." Titah Darma sambil memegangi pundak istrinya.
"Kamu kenapa, Arsy.." Ibu Mertua yang juga ikut panik akan rintihan Arsy yang sedang kesakitan.
"Dengan cepat Darma membawa Arsy kerumah sakit secepat mungkin. Sampai lah dirumah sakit, Darma langsung menggendong Arsy dengan langkah yang cepat dan disusul oleh Ibu mertuanya dibelakang.
"Sabar sayang.. kamu yang sabar ya.. kita nunggu Dokter sebentar. " Titah Darma dengan perasaannya yang cemas melihat kondisi istrinya.
"Tapi sangat sakit sekali mas.. aku sudah tidak kuat menahannya, rengek Arsy sambil menahan rasa sakitnya.
"Sabar, sebentar saja kok.. kamu yang kuat, disini ada Ibu yang menemani kamu. " Ucap Ibu Mertua mencoba menenangkan.
Dokter pun menyuruh Arsy untuk masuk keruangan pemeriksaan, cukup lama Arsy berada didalam. Darma maupun Ibunya ikut panik tatkala menunggu Arsy yang tidak kunjung ke luar dari ruangan pemeriksaan.
Dan keluarlah Dokter dari balik ruangan.
"Dokter. Bagaimana keadaan Istri saya, Dok?" tanya Darma cemas.
"Tuan bisa ikut dengan saya keruangan saya," titah sang Dokter. Sedangkan Darma mengekorinya dari belakang.
"Saya boleh ikut masuk kan, Dok? saya Ibu mertuanya. " Pinta Ibu Ferly.
"Boleh," jawab Dokter singkat.
"Silahkan duduk," titah Dokter.
"Bagaimana dengan Istri saya Dok? baik baik saja, kan Dok? " tanya Darma dengan perasaan yang sangat cemas dan khawatir.
"Maaf Tuan, sebelumnya saya mau minta maaf, tapi saya harus mengatakan yang sejujurnya. Bahwa Istri Tuan mengalami Kanker Rahim, dan saya minta untuk tidak melakukan intim kepada Istri Tuan, karena sangat berbahaya dan beresiko tinggi.
Deg........ jantung Darma sangat lah shok setelah mendengar penjelasan dari Dokter, tubuhnya seketika itu juga berubah menjadi lemas. Kedua matanya berubah menjadi buram penglihatannya karena berkaca kaca harus menerima kenyataan yang pahit, dan jawaban dokter begitu sangat menyakitkan untuk didengarnya, begitu juga dengan Ibu nya ikut shok mendengar penuturan dari Dokter.
"Dok...! katakan, kalau ini semua bohong, dan Dokter hanya ingin mengerjain saya, iya kan Dok? " katakan Dok! kalau ini semua salah! ucap Darma keras bercampur emosi sambil menggoyangkan tubuh dokter ber kali kali. Rasanya tidak percaya akan penjelasan dari Dokter,
"Saya tidak bohong Tuan, saya sudah mengulangi pemeriksaannya namun hasilnya masih sama. Maafkan saya Tuan jika jawaban yang saya berikan sangat menyakitkan untuk Tuan," jawab Dokter.
Darma benar benar shok ketika mendengarkan ucapan dari Dokter. Hari ini seharusnya adalah hari yang bahagia untuk sepasang suami istri, Darma dan Arsy. Namun harus menjadi kenyataan yang begitu pahit untuk keduanya.
Arsy masih didalam penanganan dokter dan juga sudah diberi obat penenang. Dengan tubuhnya yang gontai melangkahkan kakinya kedalam kamar pasien. Darma seperti mimpi mendapatkan kabar tentang penyakit yang diderita Istrinya. Hatinya seakan hancur, harapannya seakan musnah. Dunia nya menjadi gelap, tidak ada secercah harapan untuknya.
Dilihatnya Istrinya yang terbaring lemah, wajahnya yang sangat pucat. Darma tidak tega melihatnya, perasaannya pun berkecamuk, bagaimana untuk menjelaskannya kepada Istrinya tentang penyakit yang dideritanya. Darma hanya tertunduk lesu disamping Arsy, Ibu Ferly pun menemani Darma di rumah sakit.
"Kamu harus sabar Darma, Arsy pasti sembuh, Ibu percaya itu, Istrimu pasti kuat. " Terangnya.
"Tapi Bu... apakah Arsy akan menerima kenyataan ini, lihatlah Istriku Bu.. seharusnya dia bahagia hari ini, tetapi apa yang didapatnya hari ini sangatlah menyakitkan untuknya Bu.." Darma tidak kuat melihatnya bersedih terus terusan Bu.. " jawab Darma lesu dan sangat sedih akan perasaannya.
"Ibu Mengerti akan posisi kamu, tapi mau bagaimana pun Arsy akan mengetahui penyakitnya meski kamu menutupinya." Ucap Ibu nya.
"Lalu Darma harus berbuat apa Bu... agar Arsy tidak hilang semangatnya. " Jawab Darma.
"Nanti kita fikirkan bersama, yang terpenting sekarang kamu hubungi orang tuanya. Apapun keadaan Arsy kamu harus memberitahunya." Titah Ibu nya.
"Baik Bu," Darma keluar sebentar." Ucap Darma bergegas keluar.
"Halo..." suara Ayah Arsy dari seberang telfon.
"Pa... maafkan Darma jika tengah malam Darma mengganggu istirahat Papa, Darma ingin menyampaikan sesuatu. " Ucap Darma cemas.
"Katakan Darma, ada apa?" jawab Ayah Arsy.
"Emmmm Arsy masuk kerumah sakit Pa... " dan Papa boleh datang besok, untuk sekarang Papa istirahatlah, karena sudah larut malam Pa.. " Ucap Darma.
"Tidak Darma, Papa akan segera kesana bersama Mama, Ucapnya cemas.
Tuan Nugraha langsung bergegas bersiap siap untuk berangkat ke rumah sakit bersama Istrinya Ibu Heninda.
" Pa... siapa yang menelfon larut malam seperti ini, " tanya Ibu Heninda.
"Darma Ma... Arsy masuk ke rumah sakit, tapi Papa belum menanyakan kenapa bisa masuk kerumah sakit. Sekarang juga kita harus cepat kerumah sakit Ma.. "
"Apa....! Arsy masuk rumah sakit? bukankah Arsy baik baik saja waktu acara pernikahannya Pa? " Ucap Ibu Heninda shok mendengar penuturan dari suaminya.
"Mungkin Arsy kecapean Ma.. sudah lah Ma.. jangan terlalu mencemaskan Arsy, doakan semoga lekas sembuh. " Jawab Ayah Arsy menenangkan.
Kedua orang tua Arsy kini sedang dalam perjalanan. Perasaan was was pun telah merasuki fikiran Ibu Heninda.Memikirkan keadaan anak semata wayangnya, hanya Arsy lah harapan kedua orang tuanya.
Mobil pun telah terparkir di area rumah sakit, kedua orang tua Arsy berjalan begitu sangat cepat langkahnya, karena sudah tidak sabar ingin menemui putri nya. Rasa cemas kini semakin bergemuruh, rasanya seperti mimpi ketika mendengar bahwa Arsy masuk ke rumah sakit.
"Darma... " seru Ayah Arsy memanggilnya.
"Pa... " kenapa harus buru buru kemari Pa," besok juga bisa kan pa? " nanti Papa dan Mama kelelahan, bukan kah Papa dan Mama sudah sangat letih... " Ucap Darma.
"Dimana Arsy, Nak Darma? " tanya Ibu Heninda cemas.
"Arsy sedang istirahat didalam bersama Ibu, Ma.. jawab Darma.
Kedua orang tua Arsy segera masuk ruangan, karena sudah tidak sabar ingin mengetahui keadaan putri nya berharap baik baik saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
💫ReNieta
saya baru baca meski dah lama ada..kna br muncul d layar saya..tp maaf skali thor...ada sdikit janggal,..diagnosa pnyakit kanker itu g bs hnya dgn skali pemerksaan bgitu z..hrs observasi dr mlai cek darah, usg , rongsen, dll..mohon maaf koreksinya🙏
2022-03-25
1
Sulastri Sulastri
lanjutttt
2021-05-12
0
Ratu Eve
dah mampir nih
2021-05-02
0