Khawatir

Wajah pucat Arsy kini tengah terbaring lemas. Tatapan sendu Ibu Henin tak kuasa menatap putrinya.

Ibu Henin menghampiri Darma, dengan perasaan yang tidak percaya putrinya terbaring dirumah sakit.

"Katakan kepada Mama, kenapa Arsy bisa berada di rumah sakit, katakan kepada Mama, Darma.... " ucap Ibu Henin.

"Arsy.... " tiba tiba ucapannya terhenti, tidak kuasa Darma mengatakannya, karena takut akan menambah shok ketika mendengarkan penuturan dari nya.

"Mama Arsy.. saya akan keluar. Dan kamu Darma, bicaralah baik baik dengan Ibu mertua kamu," jangan membuatnya khawatir." Ucap Ibu Ferly.

"Baik Bu... " jawab Darma.

Didalam hanya ada orang tua Arsy dan dan Darma, sedangkan Arsy sedang tidur.

"Maafkan Darma Bu.. jika ucapan Darma akan menyakiti hati Ibu, tapi percayalah Darma akan selalu mencintai Arsy. Sebenarnya Arsy mempunyai penyakit Kanker rahim Bu... " Ucap Darma sedih.

"Apa....!" kanker rahim, tidak! tidak mungkin! kamu jangan coba coba membohongi Mama, kamu pasti bohong! ucap Ibu Henin tidak terima.

"Kamu jangan macam macam Darma! putriku tidak mempunyai penyakit yang kamu sebutkan. Kamu pasti bohong, dikeluarga Kesuma tidak ada yang mempunyai riwayat kanker." Ucap Ayah Arsy dengan emosi memuncak.

Sedangkan Darma hanya tertunduk lemas, Darma sudah siap menerima perlakuan apapun dari kedua orang tua Arsy.

"Apa...! " kanker rahim... tidak.. tidak..! " tidak mungkin aku mempunyai penyakit rahim.. itu tidak mungkin.. " ucap Arsy tiba tiba lesu dan lemas.

"Sayang... tidak sayang.. kamu baik baik saja, percayalah padaku. Aku akan melakukan pemeriksaan lagi, kamu jangan terlalu memikirkannya. Kamu pasti baik baik saja sayang.. " jawab Darma dan memeluk Arsy untuk menenangkan fikiran nya.

"Ibu Henin pun langsung mendekati Arsy untuk menguatkan hati nya.

Tatapan kedua mata Arsy kosong, perasaannya seketika itu juga hancur mendengar pengakuan dari Darma. Arsy masih saja terdiam tanpa ingin berbicara meski hanya sepatah kata.

Ibu nya Arsy langsung memeluk putrinya, seraya memberikan kekuatan untuk anaknya.

" Ma.. Arsy baik baik saja, kan Ma? " Arsy bisa sembuh, kan Ma?" ucap Arsy dengan isak tangisnya.

"Kamu pasti baik baik saja sayang.. " kamu tidak perlu takut, Ada Mama dan Papa dan juga Suami kamu dan Ibu Mertua kamu, dan kamu tidak sendirian. Kita semua selalu ada untuk kamu sayang.. " jawab Ibu nya meyakinkan.

"Iya Arsy.. " kamu masih ada kita semua, kamu jangan bersedih, masih ada Darma yang akan selalu menjaga kamu. " Ucap Ibu Ferly menimpali.

"Sekarang kamu jangan banyak fikiran dulu sayang, agar kondisi kamu cepat pulih. Aku tidak ingin kamu terlalu cemas hanya memikirkan sesuatu yang belum pasti. Besok aku akan mencari Dokter yang jauh lebih baik untuk memeriksa kamu. Sekarang istirahatlah, " titah Darma. Sedangkan Arsy hanya mengangguk.

"Aku hanya ingin bersama Ibu, kalian semua keluar, termasuk Ayah." Titah Arsy dengan sedih.

Ketiganya pun keluar meninggalkan ruangan, semua khawatir jika terjadi sesuatu pada Arsy. Darma sebenarnya tidak ingin meninggalkan Arsy, namun karena permintaannya hanya ingin bersama Ibu nya. Ketiganya mengalah untuk keluar, meski masih diliputi dengan perasaan cemas.

"Ma... ini semua bohong, kan Ma? " Arsy baik baik saja, kan Bu?" Arsy belum siap Ma, jika Arsy harus menerima kenyataan ini Ma.. Arsy ingin segera mempunyai anak Ma.. " Ucap Arsy sambil menangis.

"Sabar ya sayang.. Ibu berharap semua ini adalah bohong, karena di keluarga kita tidak ada yang memiliki riwayat Kanker sayang.. " jawab Ibu menguatkan putrinya.

Arsy masih memeluk Ibu nya, perasaan nya masih hancur. Hidupnya terasa kelam dan pahit, semua harus terjadi saat hari bahagianya.

"Kamu yang kuat ya sayang.. percayalah sama Mama, bahwa kamu pasti baik baik saja. " Ucap Ibu nya lagi.

"Tapi Ma... jika semua ini benar kenyataannya, apa yang harus Arsy lakukan Ma? " tanya Arsy sedih.

"Sudah lah sayang.. kamu anak Mama yang sangat kuat dan tangguh, kamu pasti bisa menerimanya, masih banyak cara untuk mengobatinya sayang... " nanti Papa akan mencarikan Dokter paling bagus untuk memeriksa kesehatan kamu. " Jawab Ibu nya menenangkan.

"Sekarang kamu beristirahatlah, sekarang Mama harus pulang. kasihan Papa belum istirahat, besok Mama akan datang kemari. Tidak apa apa, kan sayang.. " ada suami kamu. Jadi kamu tidak perlu takut merasa sendiri. "Ucap Ibu Heninda kembali.

" Iya Ma... " Kesehatan Papa dan Mama jauh lebih penting. Arsy tidak apa apa disini ada Mas Darma. " Ucap Arsy.

"Kamu istirahat ya, jangan terlalu difikirkan, percayalah kamu baik baik saja. " Jawab Ibu nya.

Arsy hanya mengangguk dan tersenyum yang dipaksa.

Ibu Heninda telah keluar, Perasan nya sangat berat meninggalkan putrinya. Tetapi kesehatan Suaminya jauh lebih penting, karena Ayah Arsy mempunyai penyakit jantung.

"Darma... Mama pulang dulu ya.." besok Mama akan datang lagi. Mama titip Arsy denganmu, jagain Arsy. Maafkan Mama jika sudah merepotkan kamu." Ucap Ibu Heninda.

"Mama tidak perlu khawatir, Darma akan selalu menjaga Arsy. Sekarang Arsy sudah menjadi tanggung jawab Darma. " Jawab Darma.

"Papa juga mau minta maaf sudah merepotkan kamu dan Ibu mu, besok Papa akan usahakan mencari Dokter yang jauh lebih baik untuk memeriksakan Arsy. " Imbuhnya.

"Iya Pa , Papa tidak perlu khawatir, Darma akan selalu menjaga Arsy, sekarang Arsy sudah menjadi istri Darma, jadi sudah sepatutnya Darma yang bertanggung jawab ... " Ucap Darma.

"Baik lah, Papa percaya sama kamu." Jawab Ayah Arsy.

"Bu Ferly.. Maafkan saya jika sudah merepotkan, saya titip putri saya Bu.. saya jadi tidak enak merepotkan Ibu Ferly. " Ucap Ibu Heninda.

"Tidak apa apa toh Bu.. saya sudah menganggap Arsy anak saya sendiri, apalagi sekarang Arsy sudah sah menjadi istri Darma, berarti juga sama saja putri saya Bu Henin... " Jawab Ibu Ferly.

"Kalau begitu kami pamit pulang ya Bu Ferly.. " ucap Ibu Henin pamit.

"Hati hati ya Bu Henin.. " ucap Ibu Ferly.

Kedua orang tua Arsy kini telah pulang, sekarang tinggallah Darma dan Ibu nya.

Keduanya masuk dalam ruangan, didapati Arsy yang tengah bersandar di tempat tidurnya.

"Kenapa kamu masih belum tidur sayang.. " sekarang sudah jam berapa ini loh, apa kamu tidak sayang dengan kesehatan kamu? " ucap Darma.

"Aku tidak bisa tidur Mas, aku masih kepikiran dengan penyakit aku. Dan aku sangat takut jika aku benar benar mengidap penyakit kanker Mas.. " ucap Arsy sedih.

"Kamu tidak perlu bersedih sayang.. ada Aku dan Ibu, dan juga kedua orang tua kamu. " Jawab Darma menenangkan.

"Darma.. Arsy.. Ibu harus pulang dulu ya.. Ibu doakan semoga besok sudah di izinkan pulang, sekarang Pak Somad sudah menunggu diluar. Tidak apa apa, kan Arsy? " ucap Ibu Ferly pamit.

"Tidak apa apa kok Bu.. Arsy sudah ada Mas Darma yang akan menjaga Arsy. Ibu pulang dan istirahatlah," jawab Arsy.

"Iya sudah, Ibu pulang ya.. kalian berdua cepat istirahatlah. " titah Ibu Ferly.

Terpopuler

Comments

Yusneli Usman

Yusneli Usman

nyimak Thor

2021-05-12

0

Teh Ai..

Teh Ai..

Awal certa dah bikin nyesek...thor

2021-03-25

0

So Imah

So Imah

nyimak dulu thor

2021-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Khawatir
3 Di Rumah Sakit
4 Pulang
5 Surat
6 Merasa Aneh
7 Takut kehilangan
8 Menemui
9 Pengumuman
10 Perasaan Tidak Enak
11 Merasa Tidak Berguna
12 Pilihan yang sulit
13 Mencoba Bertahan
14 Rencana pindah rumah
15 Merasa tidak percaya
16 Kesedihan Arsy
17 Pingsan
18 Di Rumah Sakit
19 Pulang Ke Rumah
20 Sebuah Kebenaran
21 Pertanyaan
22 Merindukan
23 Keputusan yang sangat sulit
24 Tergoda
25 Merasa sendiri
26 Persiapan
27 Pernikahan
28 Di Restoran
29 Pertemuan
30 Rasa khawatir
31 Mati Rasa
32 Sebatang Kara
33 Bertemu gadis kecil
34 Merindukan
35 Ketahuan
36 Berusaha kuat dan tegar
37 Menyusuri jalan
38 Tidak sengaja
39 Pertemuan yang tidak disangka
40 Mengejutkan
41 Terjebak dalam keadaan
42 Rahasia yang terbongkar
43 Bertemu sahabat
44 Perasaan Campuraduk
45 Perasaan takut
46 Bersabar
47 Di rumah kakek
48 Sedikit takut dan gugup
49 Jantung terasa mau copot
50 Amarah Darma
51 Permintaan sang kakek
52 Di Taman
53 Salah paham
54 Penasaran.
55 Sebuah harapan yang semu
56 Serba bingung
57 Kebenaran yang ada
58 Meminta maaf
59 Di rumah tua
60 Rahasia yang terkuak
61 Amarah
62 Penyesalan
63 Pernikahanku yang kedua
64 Pertemuan
65 Malam yang menegangkan
66 Hanyut dalam sunyi
67 Jalan jalan di taman
68 Pertemuan yang tidak di duga
69 Merasa lega dan bahagia
70 Berdebar
71 Siang hari
72 Mengejutkan
73 Masa lalu
74 Pesan kakek
75 Kebahagiaan yang sempurna
76 Keinginan
77 Di klinik
78 Tidak percaya
79 Kebahagiaan yang sempurna
80 Penerus keluarga Gantara
81 Cemburu
82 Merasa tersindir
83 Kejujuran
84 Ingin sesuatu
85 Menikmati sarapan pagi bersama suami
86 Cemburu yang berlebihan
87 Kebersamaan dengan anak anak asuh
88 Ingin memberi kejutan
89 Merubah penampilan
90 Emosi yang memuncak
91 Merasa bersalah
92 Kesialan
93 Sebuah Ancaman
94 Ditawari pekerjaan
95 Merasa sial
96 Kesialan terulang kembali
97 Perasaan
98 Merasa terhina
99 Ucapan yang pedas
100 Sampai di Kantor
101 Penyeleksian sekretaris baru
102 Jaga sikap
103 Salah paham
104 Rumah Baru
105 Pergi
106 Pulang
107 Cemburu lagi
108 Merasa bersalah
109 Makan malam
110 Dibuat emosi
111 Dibuat heran
112 Mulai bekerja
113 Dikagetkan
114 Ketahuan
115 Semua memperhatikan
116 Merasa diganggu
117 Perubahan
118 Di Restoran mewah
119 Merasa ingin tahu
120 Kebahagian #End
121 #Bonus Chapter #Kaget
122 Seperti tidak percaya
123 Berterus terang
124 Pulang
125 Ide konyol
126 Heboh
127 Ngidam
128 Permintaan
129 Pusat perhatian
130 Mencari pengganti sekretaris baru
131 Dikagetkan
132 Terluka
133 Tidak ada yang percaya
134 Sibuk memikirkan
135 Kenyataan yang sama
136 Terjebak macet
137 Sampai tujuan
138 Duduk santai
139 Pengumuman
140 Jalan jalan pagi
141 Kegagalan
142 Memilih tinggal di kampung
143 Pergi
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Khawatir
3
Di Rumah Sakit
4
Pulang
5
Surat
6
Merasa Aneh
7
Takut kehilangan
8
Menemui
9
Pengumuman
10
Perasaan Tidak Enak
11
Merasa Tidak Berguna
12
Pilihan yang sulit
13
Mencoba Bertahan
14
Rencana pindah rumah
15
Merasa tidak percaya
16
Kesedihan Arsy
17
Pingsan
18
Di Rumah Sakit
19
Pulang Ke Rumah
20
Sebuah Kebenaran
21
Pertanyaan
22
Merindukan
23
Keputusan yang sangat sulit
24
Tergoda
25
Merasa sendiri
26
Persiapan
27
Pernikahan
28
Di Restoran
29
Pertemuan
30
Rasa khawatir
31
Mati Rasa
32
Sebatang Kara
33
Bertemu gadis kecil
34
Merindukan
35
Ketahuan
36
Berusaha kuat dan tegar
37
Menyusuri jalan
38
Tidak sengaja
39
Pertemuan yang tidak disangka
40
Mengejutkan
41
Terjebak dalam keadaan
42
Rahasia yang terbongkar
43
Bertemu sahabat
44
Perasaan Campuraduk
45
Perasaan takut
46
Bersabar
47
Di rumah kakek
48
Sedikit takut dan gugup
49
Jantung terasa mau copot
50
Amarah Darma
51
Permintaan sang kakek
52
Di Taman
53
Salah paham
54
Penasaran.
55
Sebuah harapan yang semu
56
Serba bingung
57
Kebenaran yang ada
58
Meminta maaf
59
Di rumah tua
60
Rahasia yang terkuak
61
Amarah
62
Penyesalan
63
Pernikahanku yang kedua
64
Pertemuan
65
Malam yang menegangkan
66
Hanyut dalam sunyi
67
Jalan jalan di taman
68
Pertemuan yang tidak di duga
69
Merasa lega dan bahagia
70
Berdebar
71
Siang hari
72
Mengejutkan
73
Masa lalu
74
Pesan kakek
75
Kebahagiaan yang sempurna
76
Keinginan
77
Di klinik
78
Tidak percaya
79
Kebahagiaan yang sempurna
80
Penerus keluarga Gantara
81
Cemburu
82
Merasa tersindir
83
Kejujuran
84
Ingin sesuatu
85
Menikmati sarapan pagi bersama suami
86
Cemburu yang berlebihan
87
Kebersamaan dengan anak anak asuh
88
Ingin memberi kejutan
89
Merubah penampilan
90
Emosi yang memuncak
91
Merasa bersalah
92
Kesialan
93
Sebuah Ancaman
94
Ditawari pekerjaan
95
Merasa sial
96
Kesialan terulang kembali
97
Perasaan
98
Merasa terhina
99
Ucapan yang pedas
100
Sampai di Kantor
101
Penyeleksian sekretaris baru
102
Jaga sikap
103
Salah paham
104
Rumah Baru
105
Pergi
106
Pulang
107
Cemburu lagi
108
Merasa bersalah
109
Makan malam
110
Dibuat emosi
111
Dibuat heran
112
Mulai bekerja
113
Dikagetkan
114
Ketahuan
115
Semua memperhatikan
116
Merasa diganggu
117
Perubahan
118
Di Restoran mewah
119
Merasa ingin tahu
120
Kebahagian #End
121
#Bonus Chapter #Kaget
122
Seperti tidak percaya
123
Berterus terang
124
Pulang
125
Ide konyol
126
Heboh
127
Ngidam
128
Permintaan
129
Pusat perhatian
130
Mencari pengganti sekretaris baru
131
Dikagetkan
132
Terluka
133
Tidak ada yang percaya
134
Sibuk memikirkan
135
Kenyataan yang sama
136
Terjebak macet
137
Sampai tujuan
138
Duduk santai
139
Pengumuman
140
Jalan jalan pagi
141
Kegagalan
142
Memilih tinggal di kampung
143
Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!