Pulang

Arsy sedang bersiap siap untuk pulang, sedangkan Darma sedang menemui Dokter untuk mengirim hasil tes kesehatan Arsy ke alamat rumah nya. Karena Darma tidak ingin Arsy berlama lama di rumah sakit untuk menunggu hasilnya.

Arsy yang sudah siap untuk pulang sembari menunggu Darma menghampirinya.

"Sayang.. " apakah kamu sudah siap untuk pulang? " tanya Darma.

"Siap komandan, " ledek Arsy dengan senyum yang mengembang. Darma pun heran dengan keadaan Arsy, serasa Arsy tidak mempunyai sesuatu penyakit apapun , karena Arsy terlihat sangat sehat dan tidak ada keluhan.

"Baik lah Nona Muda, kita segera pulang karena aku sudah sangat merindukanmu. Aku sudah tidak sabar ingin membelaimu. " Ucap Darma menggoda, sedangkan Arsy tersipu malu dibuatnya.

Darma dan Arsy sudah dalam perjalanan pulang, keduanya terlihat sangat bahagia.

"Bagaimana perasaan kamu ketika sudah keluar dari rumah sakit? " tanya Darma.

"Tentu saja aku sangat lega, karena aku serasa terbebas dari penjara." Jawab Arsy dengan senyum yang mengembang.

"Tapi.... " ucap Arsy kembali tiba tiba wajahnya terlihat lesu serasa tak kuasa untuk melanjutkannya.

"Tapi kenapa sayang? " tanya Darma penasaran.

"Aaah tidak, aku hanya terlalu memikirkan sesuatu yang tidak aku ketahui. " Jawab Arsy senyum terpaksa, agar Darma tidak khawatir.

"Kamu tidak usah terlalu banyak fikiran, membuat aktivitas menjadi down. Lebih baik kamu memikirkan hal hal yang positif, contohnya menjadi Istriku yang bisa membuat suaminya tambah cinta. " Ucap Darma menenangkan.

"Iya juga sih... tapi tetap saja rasa khawatir bahkan takut pasti ada, apalagi Dokter sudah mengatakannya positif, meski ada pemeriksaan selanjutnya. Namun masih saja menghantui fikiranku sebelum jawaban yang kedua keluar. Sampai kapan aku akan dibayangi rasa takut yang berkepanjangan. Aku takut sesuatu yang sudah aku rangkai kini akan terurai." Jawab Arsy lesu dan bersedih.

"Apa kamu lupa, kamu masih ada aku, dan aku ini suami kamu. Aku yang akan menjaga kamu dan aku juga yang akan merawat kamu jika kamu sakit aku sangat mencintai kamu, hanya kamu yang ada dihatiku. Percayalah padaku sayang... " ucap Darma menenangkan hatinya yang sedang berkecamuk.

"Sudah lah.. kita cukup menunggu hasilnya keluar, dan siap tidak siap aku harus menerimanya. Meski itu pahit aku siap menjalaninya, mungkin ini awal ujianku sebagai Istri. " Ucapnya lirih.

Angga langsung menghentikan mobilnya dan memeluk Istrinya dan mengelus elus punggunggnya dengan lembut, seraya memberi semangat dan kekuatan lalu mencium kening Arsy dengan lembut.

Cup.... Darma mengecup bibir Arsy dengan lembut, seketika itu juga Arsy kaget dengan sikap Darma.

" Aku sangat mencintaimu sayang, dan akan mencintaimu terus dan terus.. " ucap Darma meyakinkan.

Arsy pun tersenyum bahagia, apa yang dikhawatirkan sedikit berkurang, dan Arsy percaya bahwa Darma tidak akan meninggalkannya. Fikir Arsy.

"Kamu sudah percaya, kan? bahwa aku tidak akan berpaling, dan aku akan selalu ada untukmu dan cintaku hanya kamu seorang. " Ucap Darma kembali.

"Terimakasih ya Mas, aku percaya kok sama Mas, maafkan aku ya, jika aku sudah berfikiran buruk tentang kamu. Karena sangat mencintaimu dan tidak ingin kehilangan kamu. " Jawab Arsy.

"Sama... Mas juga tidak mau kehilangan kamu, karena kamu lah wanita yang akan selalu singgah dihati Mas. " Ucap Darma tersenyum bahagia.

Arsy hanya mengangguk dan tersenyum yang mengembang.

"Iya sudah, kalau begitu kita lanjut pulang dan beristirahat, aku sudah sangat tidak sabar ingin mengganggumu." Ucap Darma kembali.

Darma langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dan tanpa Arsy sadari sudah sampai di halaman rumah orang tua Darma.

Pelayan rumah langsung menghampiri Arsy, membantu membawa bawaan.

"Tidak perlu repot repot Bi.. Arsy bisa bawa sendiri, Arsy sudah tidak sakit lagi." Ucap Arsy.

Kedua orang tua Darma menyambutnya dengan hangat, kedua orang tua Darma menyukai Arsy sudah sejak lama, tapi Arsy tidak tahu apa yang akan terjadi jika kenyataannya Positif, mungkinkah akan tetap menyayangi atau bahkan sangat membencinya, bayangan buruk selalu terngiang difikiran Arsy. Bahkan Arsy berusaha menepis fikiran buruknya, namun masih saja terngiang ngiang.

"Bagaimana keadaanmu Arsy?" tanya Ibu Ferly.

"Baik baik saja kok Bu.. " jawab Arsy.

"Hasilnya sudah keluar? " tanya Ibu Ferly lagi.

"Hasilnya Darma meminta untuk dikirim Bu, karena Darma tidak ingin berlama lama dirumah sakit, kasihan Arsy, kan Bu? " jawab Darma menimpali.

"Tidak apa apa menunggu hasilnya dirumah, justru lebih baik dirumah bisa istirahat dengan cukup. Dan tidak begitu bosan. " Ucap Ayah nya Darma.

Kedua orang tua Darma berpamitan untuk keluar, karena mau ada urusan di luar Kota.

Darma mengajak Arsy untuk beristirahat dikamarnya, Arsy sedikit gugup masuk kamar Darma, pintu langsung ditutup oleh Darma, perasaannya Arsy kini berkecamuk tidak menentu. Tiba tiba pintu kamar pun diketuk, entah siapa yang mengetuknya. Darma yang masih di dekat pintu langsung membukanya.

"Ibu.. ada apa Bu," ucap Darma kaget,

"Ibu hanya mau mengingatkan, sebelum ada keputusan Dari dokter hasil pemeriksaan Arsy, kamu jangan berhubungan intim. Ingat itu, jangan melakukan nya. " Titah Ibu nya dengan pelan.

Darma hanya mengangguk, dan segera menutup pintunya, wajahnya terlihat sangat lesu.

Arsy yang sedari tadi masih berada di kamar mandi, membuatnya tidak mendengar ucapan dari Ibu mertuanya.

"Kok masih berada di depan Pintu Mas? " tanya Arsy penasaran.

"Aaah tadi aku sedang mengingat ingat, takut ada yang tertinggal didalam mobil, " Ucapnya bohong.

"Oooh kirain ada apa, " Aku mandi dulu ya Mas..? " tubuhku sudah gerah," ucap Arsy.

"Iya.. Mas mau rebahan dulu," ucap Darma.

Untung...Arsy tidak mendengarkan ucapan dari Ibu, maafkan aku ya sayang... batin Darma.

Arsy didalam kamar mandi sedang menikmati sensasi aroma sabun, tubuhnya terasa sangat segar.

Sedangkan Darma terasa sangat lelah dari hari pernikahannya sampai dirumah sakit belum juga beristirahat dengan cukup.

Arsy yang sudah membersihkan diri, langsung mengeringkan rambutnya. Didepan cermin Arsy menatap wajahnya dengan lekat.

Apa yang akan terjadi jika kenyataanya aku benar benar positif mengidap penyakit jahat itu. Ya Tuhan... apakah Suamiku akan tetap mencintaiku atau akan membenciku dan membuangku. Sungguh aku tidak kuasa untuk memberontaknya. Batin Arsy.

Arsy langsung merebahkan tubuhnya disamping Darma, Arsy memandangi wajah Darma begitu lekat. Rasa tidak percaya kini sudah menjadi Istrinya, namun hari pernikahannya justru seperti mendapat bencana yang begitu besar. Arsy harus mendapat hantaman yang begitu berat untuk diterimanya. Arsy masih tidak percaya dengan apa yang telah Dokter katakan, dan memvonis mengidap penyakit kanker rahim. Ucapan Dokter sangat menbuat Arsy sangat terpukul. Hidupnya seakan menjadi gelap dan hancur.

Darma tiba tiba terbangun, dan ditatap nya wajah Istrinya dengan tatapan yang penuh kesedihan. Arsy pun kaget ketika mendapati suaminya telah bangun dari tidurnya.

"Kamu sedang memikirkan apa sayang?" tanya Darma penasaran.

"Aku sedang bahagia, karena sekarang aku sudah sah menjadi Istri kamu Mas.. " jawab Arsy bohong.

Terpopuler

Comments

Rhu

Rhu

kyaknya novel ni penuh bwang yak,siap" tissu pemirsa

2021-11-20

0

Fie Mustaghfiroh

Fie Mustaghfiroh

kok angga kan darma

2021-05-22

0

Afseen

Afseen

helleh lama2 jga gk tahan cari yg lain deh, msh baru aja itu darma

2021-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan Pahit
2 Khawatir
3 Di Rumah Sakit
4 Pulang
5 Surat
6 Merasa Aneh
7 Takut kehilangan
8 Menemui
9 Pengumuman
10 Perasaan Tidak Enak
11 Merasa Tidak Berguna
12 Pilihan yang sulit
13 Mencoba Bertahan
14 Rencana pindah rumah
15 Merasa tidak percaya
16 Kesedihan Arsy
17 Pingsan
18 Di Rumah Sakit
19 Pulang Ke Rumah
20 Sebuah Kebenaran
21 Pertanyaan
22 Merindukan
23 Keputusan yang sangat sulit
24 Tergoda
25 Merasa sendiri
26 Persiapan
27 Pernikahan
28 Di Restoran
29 Pertemuan
30 Rasa khawatir
31 Mati Rasa
32 Sebatang Kara
33 Bertemu gadis kecil
34 Merindukan
35 Ketahuan
36 Berusaha kuat dan tegar
37 Menyusuri jalan
38 Tidak sengaja
39 Pertemuan yang tidak disangka
40 Mengejutkan
41 Terjebak dalam keadaan
42 Rahasia yang terbongkar
43 Bertemu sahabat
44 Perasaan Campuraduk
45 Perasaan takut
46 Bersabar
47 Di rumah kakek
48 Sedikit takut dan gugup
49 Jantung terasa mau copot
50 Amarah Darma
51 Permintaan sang kakek
52 Di Taman
53 Salah paham
54 Penasaran.
55 Sebuah harapan yang semu
56 Serba bingung
57 Kebenaran yang ada
58 Meminta maaf
59 Di rumah tua
60 Rahasia yang terkuak
61 Amarah
62 Penyesalan
63 Pernikahanku yang kedua
64 Pertemuan
65 Malam yang menegangkan
66 Hanyut dalam sunyi
67 Jalan jalan di taman
68 Pertemuan yang tidak di duga
69 Merasa lega dan bahagia
70 Berdebar
71 Siang hari
72 Mengejutkan
73 Masa lalu
74 Pesan kakek
75 Kebahagiaan yang sempurna
76 Keinginan
77 Di klinik
78 Tidak percaya
79 Kebahagiaan yang sempurna
80 Penerus keluarga Gantara
81 Cemburu
82 Merasa tersindir
83 Kejujuran
84 Ingin sesuatu
85 Menikmati sarapan pagi bersama suami
86 Cemburu yang berlebihan
87 Kebersamaan dengan anak anak asuh
88 Ingin memberi kejutan
89 Merubah penampilan
90 Emosi yang memuncak
91 Merasa bersalah
92 Kesialan
93 Sebuah Ancaman
94 Ditawari pekerjaan
95 Merasa sial
96 Kesialan terulang kembali
97 Perasaan
98 Merasa terhina
99 Ucapan yang pedas
100 Sampai di Kantor
101 Penyeleksian sekretaris baru
102 Jaga sikap
103 Salah paham
104 Rumah Baru
105 Pergi
106 Pulang
107 Cemburu lagi
108 Merasa bersalah
109 Makan malam
110 Dibuat emosi
111 Dibuat heran
112 Mulai bekerja
113 Dikagetkan
114 Ketahuan
115 Semua memperhatikan
116 Merasa diganggu
117 Perubahan
118 Di Restoran mewah
119 Merasa ingin tahu
120 Kebahagian #End
121 #Bonus Chapter #Kaget
122 Seperti tidak percaya
123 Berterus terang
124 Pulang
125 Ide konyol
126 Heboh
127 Ngidam
128 Permintaan
129 Pusat perhatian
130 Mencari pengganti sekretaris baru
131 Dikagetkan
132 Terluka
133 Tidak ada yang percaya
134 Sibuk memikirkan
135 Kenyataan yang sama
136 Terjebak macet
137 Sampai tujuan
138 Duduk santai
139 Pengumuman
140 Jalan jalan pagi
141 Kegagalan
142 Memilih tinggal di kampung
143 Pergi
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Kenyataan Pahit
2
Khawatir
3
Di Rumah Sakit
4
Pulang
5
Surat
6
Merasa Aneh
7
Takut kehilangan
8
Menemui
9
Pengumuman
10
Perasaan Tidak Enak
11
Merasa Tidak Berguna
12
Pilihan yang sulit
13
Mencoba Bertahan
14
Rencana pindah rumah
15
Merasa tidak percaya
16
Kesedihan Arsy
17
Pingsan
18
Di Rumah Sakit
19
Pulang Ke Rumah
20
Sebuah Kebenaran
21
Pertanyaan
22
Merindukan
23
Keputusan yang sangat sulit
24
Tergoda
25
Merasa sendiri
26
Persiapan
27
Pernikahan
28
Di Restoran
29
Pertemuan
30
Rasa khawatir
31
Mati Rasa
32
Sebatang Kara
33
Bertemu gadis kecil
34
Merindukan
35
Ketahuan
36
Berusaha kuat dan tegar
37
Menyusuri jalan
38
Tidak sengaja
39
Pertemuan yang tidak disangka
40
Mengejutkan
41
Terjebak dalam keadaan
42
Rahasia yang terbongkar
43
Bertemu sahabat
44
Perasaan Campuraduk
45
Perasaan takut
46
Bersabar
47
Di rumah kakek
48
Sedikit takut dan gugup
49
Jantung terasa mau copot
50
Amarah Darma
51
Permintaan sang kakek
52
Di Taman
53
Salah paham
54
Penasaran.
55
Sebuah harapan yang semu
56
Serba bingung
57
Kebenaran yang ada
58
Meminta maaf
59
Di rumah tua
60
Rahasia yang terkuak
61
Amarah
62
Penyesalan
63
Pernikahanku yang kedua
64
Pertemuan
65
Malam yang menegangkan
66
Hanyut dalam sunyi
67
Jalan jalan di taman
68
Pertemuan yang tidak di duga
69
Merasa lega dan bahagia
70
Berdebar
71
Siang hari
72
Mengejutkan
73
Masa lalu
74
Pesan kakek
75
Kebahagiaan yang sempurna
76
Keinginan
77
Di klinik
78
Tidak percaya
79
Kebahagiaan yang sempurna
80
Penerus keluarga Gantara
81
Cemburu
82
Merasa tersindir
83
Kejujuran
84
Ingin sesuatu
85
Menikmati sarapan pagi bersama suami
86
Cemburu yang berlebihan
87
Kebersamaan dengan anak anak asuh
88
Ingin memberi kejutan
89
Merubah penampilan
90
Emosi yang memuncak
91
Merasa bersalah
92
Kesialan
93
Sebuah Ancaman
94
Ditawari pekerjaan
95
Merasa sial
96
Kesialan terulang kembali
97
Perasaan
98
Merasa terhina
99
Ucapan yang pedas
100
Sampai di Kantor
101
Penyeleksian sekretaris baru
102
Jaga sikap
103
Salah paham
104
Rumah Baru
105
Pergi
106
Pulang
107
Cemburu lagi
108
Merasa bersalah
109
Makan malam
110
Dibuat emosi
111
Dibuat heran
112
Mulai bekerja
113
Dikagetkan
114
Ketahuan
115
Semua memperhatikan
116
Merasa diganggu
117
Perubahan
118
Di Restoran mewah
119
Merasa ingin tahu
120
Kebahagian #End
121
#Bonus Chapter #Kaget
122
Seperti tidak percaya
123
Berterus terang
124
Pulang
125
Ide konyol
126
Heboh
127
Ngidam
128
Permintaan
129
Pusat perhatian
130
Mencari pengganti sekretaris baru
131
Dikagetkan
132
Terluka
133
Tidak ada yang percaya
134
Sibuk memikirkan
135
Kenyataan yang sama
136
Terjebak macet
137
Sampai tujuan
138
Duduk santai
139
Pengumuman
140
Jalan jalan pagi
141
Kegagalan
142
Memilih tinggal di kampung
143
Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!