Cherryl mengintip keluar dari balik jendela, ia tersenyum lalu berlari ke luar untuk membuka pintu utama. Di depan sudah ada Irina dan kedua temannya yang baru datang.
"Kak Gigi, Kak Puput!" sapanya lalu menghampiri ketiga cewek itu.
"Halo Sayang..." sapa cewek sipit yang biasa dipanggil Gigi.
Ditimpali juga oleh cewek berbibir tebal di sampingnya, "Hai Erryl."
"Kakak-kakak abis dari mana? Tumben bisa ke sini, biasanya kan sibuk terus." kata Cherryl seraya mereka berjalan masuk.
"Mumpung lagi sepi job nih, Ryl. Tadi juga abis dari cafe baru ke sini." jawab Gigi.
"Ohh..."
"Ayah Bunda nggak ada, Dek?" tanya Irina.
"Mereka pergi, Kak. Ang'ga juga tadi udah pulang dari kampus cuma pergi lagi sama Bang Gilang naik motor." jawab Cherryl.
"Mau ke mana mereka?" sahut Puput yang memang masuk dalam lingkar pertemanan Anggara dan teman-temannya.
Cherryl menggedikkan bahu, "Palingan kumpul-kumpul."
Gigi mengangguk, "Hooh tuh, tadi si Dean juga bilang mau mereka mau ngumpul. Udah lama nggak jalan bareng gara-gara pada sibuk."
Cewek bernama lengkap Nagita Freya Salsabila itu merupakan pacar dari Deandra, salah satu temannya Anggara. Walaupun Dean lebih muda dua tahun darinya dan masih menempuh jenjang perkuliahan, hubungan mereka dapat berjalan dengan baik dan keduanya saling menyayangi. Yah, walau kadang-kadang Dean sering berbuat nakal yang membuat Gigi kesal. Sedangkan cewek itu sendiri bekerja sebagai dokter hewan di salah satu rumah sakit khusus hewan peliharaan di pusat kota.
Untuk Joy Angelina Puteri, atau yang sering juga disapa dengan Puput itu baru saja menamatkan strata satunya di bidang sastra Indonesia, saat ini ia malah berprofesi sebagai model baik untuk produk kosmetik maupun pakaian. Katanya sih sekalian meneruskan butik peninggalan sang ibu, jadinya dia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya.
"Duduk dulu, gue mau buat minum." kata Irina lalu berjalan ke dapur, sedangkan tiga cewek lainnya duduk di sofa sambil mengobrol.
Biasalah, cewek kalau kumpul begini pasti bawaannya nggak jauh dari kata julid.
"Bang Rey ikut ngumpul juga, Kak?" tanya Cherryl pada Puput.
"Nggak tau sih, dia nggak ngomong ke Kakak." jawabnya.
"Ya pasti ikut, mereka kalo nggak lengkap gabakal ngumpul." sahut Gigi.
"Iya juga sih."
"Angga tadi nitip barang nggak, Dek?" tanya Irina yang sudah datang membawa nampan berisi empat gelas sirup.
"Oh iya itu, kata Ang'ga barangnya belum sempat dikirim. Mungkin besok atau lusa, Kak." jawab Cherryl lalu menyeruput sirupnya.
"Lo beli apa, Rin?" tanya Gigi.
"Anu, gue pesen tote bag sama sedotan besi dari temen kuliahnya si Angga. Biar ngurangin pemakaian plastik." jawab Irina.
"Wih bagus tuh, Rin. Gue jadi pengen, lagian modelnya bagus gitu bisa dibawa kemana-mana." ujar Puput.
"Murah kok itu, tanya-tanya aja sama Angga." kata Irina lagi, Gigi dan Puput mengangguk berbarengan.
"Duh ya, Kak. Erryl tuh suka sebel sama orang-orang yang buang sampah sembarangan kalau di jalan. Main lempar-lempar aja kayak jalan punya pribadi." tambah Cherryl yang sudah memasang muka kesalnya.
"Iyasih, di Indonesia masih banyak yang nggak sadar kalau kebersihan lingkungan itu penting." jawab Gigi.
"Kita mau koar-koar juga percuma kalau nggak didengarkan. Yaudahlah kita bersyukur aja kalau bisa sadar." kata Puput.
"Kuylah kurangin plastik dan buang sampah sembarangan." kata Irina yang membuat semuanya tertawa karena cara bicaranya seakan-akan seperti sales yang sedang menawarkan barang dagangannya.
"Eh Karin, besok kan ada ultah sekolahnya Erryl. Terus itu prom nightnya harus bawa pasangan, Erryl minta izin pergi ya. Soalnya kan acaranya malam." ujar Cherryl.
"Iya nanti Karin bilangkan ke Bunda sama Ayah." jawabnya.
"Kamu pergi sama siapa, Ryl?" tanya Puput.
"Belum tau, Kak. Duh ini Erryl aja bingung mau ngajak siapa." kata Cherryl.
Gigi tertawa pelan, "Memangnya nggak ada yang ngajakin, Ryl? Kalau dulu sih Kakak banyak yang ngajak jadi tinggal pilih."
Cherryl memegang tengkuknya, "Nggak ada, Kak. Soalnya Erryl jarang punya teman cowok. Palingan ya cuma beberapa orang aja."
"Kenapa nggak sama Bastian aja, Ryl? Dia kan satu sekolah sama kamu. Siapa tau belum dapat teman juga." usul Irina.
Cherryl terdiam karena baru ingat kalau sekarang ada Sebastian di sekolahnya, "Oh iya ya! Nanti Erryl chat dia deh." jawab Cherryl.
"Duh ya pangling gue liat si Bastian itu sekarang. Dulu kecilnya udah dekil, nakal, ingusan lagi!" kata Gigi yang membuat semuanya lagi-lagi tertawa.
"Namanya juga udah puber, Gi. Apalagi tinggalnya di luar negri. Auto jadi cogan." sahut Irina.
"Biasa aja, ih." kata Cherryl menimpali.
"Ye awas aja nanti sampek jadi." goda Puput yang membuat Cherryl mendelik.
"Apa sih Kak!"
.
.
.
.
.
🍪Cookie Jar🍪
.
.
.
.
.
"Lah tumben si bawel nelfon." gumam Sebastian saat mendapati panggilan telfon dari Cherryl. Tanpa basa-basi, dia langsung mengangkat telfonya.
"Halo?"
'Sebbyy...'
"Apaan dah?"
'Anu, besok lusa kan ada prom night tuh. Lo udah dikasih tau belom?'
"Belom tuh, kaga ada yang ngabarin."
'Yaitu ada HUT sekolah, terus kita kudu bawa pasangan gitu.'
Sebastian mengangkat sebelah alisnya, "Jadi, maksudnya lo mau ngajak gue?"
Mampus, mau ditaruh mana muka Cherryl sekarang. Sebastian kalau ngomong suka nggak lihat kondisi.
'Ya enggak juga.'
"Ah masa? Emang lo udah dapet temen?"
'Belom, sih..'
"Nah itu lo mau ngajak gue namanya. Yakan? Ngaku aja."
'Cuman ngasih tau, Ih! Geer!'
"Oh yaudah kalo gitu, gue cari cewek lain aja."
'Eh kok gitu sih!?'
"Lah katanya nggak mau sama gue?"
'Ya bukan gitu...Ah gatau!'
"Malah ngambek...Btw acaranya jam berapa?"
'Tujuh.'
"Okedeh."
'...'
Baru saja Cherryl ingin menekan tombol untuk memutuskan panggilan karena kesal, dia kembali mendengar suara Sebastian.
"Gue jemput jam enam."
Pip!
Panggilan diputuskan sepihak, Sebastian memandang layar ponselnya lalu tertawa.
"Hadeh, gemes gue sama ni anak." monolognya.
Cowok itu berjalan menuju balkon dan mendudukkan dirinya di sana, ia bersiul kecil seraya menatap langit yang penuh dengan bintang.
Sedangkan di sisi lain Cherryl yang awalnya sudah akan merajuk sekarang sudah mengembangkan senyum karena senang. Cewek itu keluar dari kamar untuk mengambil sekotak stroberi yang dibeli bunda Sena dari kulkas lalu kembali ke kamar untuk mengerjakan tugas.
Line!
Line!
Kedua alis milik si cewek cherry terangkat saat melihat dua notifikasi chat masuk kedalam ponselnya. Setelah ia buka ternyata pesan dari Dion.
...∆∆∆...
°Kak Dion
•] Malem, Cherryl
•] Udah tidur?
Belum Kak [•
Kenapa? [•
•] Gapapa sih
•] Kakak cuma mau tanya aja
Tanya apa ya Kak? [•
...∆∆∆...
Karena Dion belum membalas, Cherryl memutuskan untuk mengunci kembali ponselnya dan lanjut mengerjakan tugas.
**Line**!
Notifikasi kembali masuk, Cherryl langsung membacanya, "Mau ke prom night sama Kakak nggak?" gumamnya saat membaca balasan dari Dion.
Mata bundar Cherryl kembali melebar, "Waduh, jawab apa nih?!"
.
.
.
.
.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
w.u.l.a.n
setelah ada seb sab, Dion kemudian ... 😁
2020-04-02
1