#1 Tamu Kejutan

"LOH?!"

"Eh, Cherryl?"

"KAK DEVAAAA!!!" pekik Cherryl senang dan langsung berhambur memeluk cowok di depannya.

"Ya Tuhan, Erryl sudah besar ya!" kata cowok bernama Farrel Devandra itu dan balik memeluk Cherryl.

"Kak Dev kapan balik?? Erryl kangen tau ga! Kakak jahat, kok ga main-main ke sini?" kata Cherryl memasang muka kesal.

"Eh iya iya, ini Kakak ke sini kan? Urusan kantor banyak nih, sibuk. Gabisa kayak dulu lagi.." jawab cowok yang kerap disapa dengan nama depannya itu.

"Iya iya yang udah jadi bos mah beda. Padahal  kalo bos kan biasanya bebas gitu, Kak." sindir Cherryl.

"Ih gemesin kamu ini! Ya gaboleh gitu dong, Dek. Sebebas-bebasnya Kakak juga masih ada tanggungan, kemarin pas numpuk-numpuknya lagi." kata Farrel lalu mengusak puncak kepala Cherryl.

"Iyadeh Kak Dev, ayo masuk..." ajak Cherryl mengait lengan Farrel ke ruang tamu.

"BUNDA! KARIN! ADA KAK FARREL!" teriak Cherryl menggema di seluruh penjuru rumah, dahsyat memang.

"Ck ck, masih aja suara kamu kayak pake toa." ejek Farrel, membuat Cherryl manyun.

"Kakak duduk aja ya, Erryl buatkan minum. Ayah sama Bunda lagi sibuk di atas, kalau Karin gatau kayaknya ada di kamar." kata Cherryl.

Farrel mengangguk pelan, "Angga gak di rumah, Dek?" tanyanya kemudian.

"Ang'ga? Ada ada. Biasalah molor dia mah." kata Cherryl.

"Oooh yaudah, Kakak mau balik ke luar dulu ada yang kelupaan. Bentar ya.." kata Farrel terus berdiri lagi.

"Iyah Kak, btw mau minum apa?" tanya Cherryl sebelum Farrel beranjak.

"Terserah deh, Ryl. Apa aja oke." jawab Farrel lalu pergi.

Cherryl memilih untuk membuatkan Farrel jus jeruk dingin dan nggak lupa juga ia mengambil strawberry short cakenya yang selamat dari kecelakaan kecil di toko kue tadi.

Pas Cherryl balik ke ruang tamu, ternyata Angga juga sudah bangun dan sedang mengobrol dengan Farrel. Cherryl tersenyum, berharap ia akan memiliki persahabatan yang langgeng seperti Angga dan sahabat-sahabatnya. Cewek itu langsung menghampiri keduanya dan menaruh jus jeruk, cake serta beberapa piring kecil dan garpu keatas meja.

"Dimakan, Kak. Kebetulan Erryl tadi beli cake sama Karin." kata Cherryl yang mendapat anggukan dari Farrel.

"Makasih ya, Ryl." balasnya.

"Sama-sama Kak," Cherryl ikut mendudukkan dirinya di sofa lalu menyalakan televisi seraya memakan potongan cake miliknya sedangkan Angga mengobrol bersama Farrel.

"Bunda Laura apa kabar, Kak? Erryl udah lama juga ngga main ke sana." tanya Cherryl, memutuskan untuk ikut mengobrol.

"Baik kok. Sehat. Makannya yuk main nanti sore Kakak anter pulang." jawab Farrel.

"Gausah Rel, Erryl mah suka rewel. Nyusahin." sela Angga yang langsung mendapat tatapan tajam dari si bungsu.

"Ngomong apa?"

Angga hanya nyengir dan menggeleng, "Gajadi. Kalo mau lo bawa pulang juga gapapa Rel, gausah dibalikin. Gratis."

"IH ANG'GA!"

Farrel tertawa renyah melihat kelakuan kakak beradik ini. Selalu saja bertengkar, tapi di sisi lain saling menyayangi satu sama lain. Untuk kegiatan mengejek adiknya itu hanya bisa dilakukan oleh Anggara seorang. Jika ada orang lain yang mengejek dan membuat Cherryl sampai menangis, maka Angga akan maju paling depan untuk membela sang adik.

"Mau gak nih, abis ini ikut Kakak balik ke rumah. Ada Sebastian juga loh, dia udah pulang dari US." kata Farrel yang membuat Cherryl mendelik.

"Sebby? Udah balik? Ih kok ngga ada kabar sih! Udah sepuluh tahun lebih kali kita ngga ketemu. Sejak kapan dia balik Indo, Kak Dev?" ujar Cherryl yang tampak antusias mendengar kabar kedatangan sahabat masa kecilnya itu.

"Belum sampek seminggu, kayaknya. Waktu itu dia sama Ayah terus gak lama setelah itu Ayah balik lagi ke sana."

Cherryl tersenyum senang mendengarnya, sudah lama ia tidak bertemu dengan salah satu teman favoritnya saat kecil dulu. Namanya Sebastian Kenzie, si bungsu dari keluarga Sanjaya yang sudah lama ikut Ayahnya yang tinggal di New York untuk mengurus bisnis keluarga. Istilahnya, bagi tugas. Farrel yang sibuk dengan perusahaannya tinggal bersama sang bunda di sini sedangkan Sebastian menemani ayahnya.

Saking lamanya tak bertemu, untuk membayangkan dengan jelas bagaimana rupa Sebastian saja Cherryl tidak bisa, tapi dia tetap kangen.

"Tadi sih mau Kakak ajak ke sini cuma dari pagi diajak belanja sama bunda. Gabisa nolak deh." jawab Farrel.

"Yaudah sih Ryl, ikut Farrel aja. Nanti sore Abang yang jemput. Biar dia ngga repot balik lagi." ujar Angga.

"Yaudah Erryl mau siap-siap dulu, bye bye!" kata Cherryl senang lalu berlari masuk ke kamarnya sedangkan Farrel dan Angga tertawa kecil melihat kelakuan cewek berusia tujuh belas tahun itu.

.

.

.

.

.

🍪Cookie Jar🍪

.

.

.

.

Cherryl melambaikan tangan pada Irina yang berada di ambang pintu saat mobil yang ia naikki mulai melaju keluar dari pekarangan rumah. Tadi ia sudah pamit sama ayah bunda dan kedua kakaknya untuk pergi ke rumah Farrel.

"Ngga sabar deh ketemu Sebby." kata Cherryl yang membuat Farrel menoleh.

"Pangling deh kalo liat, dia udah beda. Kakak aja gak percaya." jawab Farrel, matanya tetap fokus pada jalan.

"Masa sih, Kak? Berubah gimana?" tanya Cherryl penasaran.

"Iya serius. Sekarang kulitnya putih bersih, anaknya tinggi terus mukanya tambah ganteng. Lo tau kan dulu si Bastian kucelnya kayak gimana." perkataan Farrel lagi-lagi mengundang tawa si cewek bersurai pendek sebahu itu.

"Jadi tambah penasaran deh Kak."

Sepanjang perjalanan, Cherryl terus berbicara ini itu. Bertanya ini, bertanya itu. Nggak bisa diam pokoknya. Tapi Farrel tidak kesal, dia udah biasa sama sifat cewek itu. Jadi ia berusaha menjawab sebisanya saja dan ikut bercerita kegiatannya di kantor ataupun kegiatan lainnya selama dua tahun belakangan ini yang jadi alasan kenapa Farrel gabisa main ke rumahnya Cherryl.

"Turun yuk, udah sampek." ajak Farrel setelah mobil yang ia kendarai masuk ke pekarangan rumahnya dan bersarang manis di garasi.

Cherryl mengangguk dan mengikuti Farrel yang sudah turun dari mobil. Mereka segera beranjak masuk ke dalam rumah yang kelihatannya sepi.

"Cherryl?"

Cewek manis itu menoleh saat namanya disebut, ternyata ada bunda Laura yang menghampiri mereka dengan apron ungu tua yang terpasang di tubuhnya.

"Bundaaa....Bunda apa kabar? Erryl kangen." sapa Cherryl lalu memeluk wanita paruh baya itu.

"Kabar baik, Ryl. Yuk duduk dulu," bunda Laura mengajak cewek itu untuk duduk di sofa.

"Ada siapa, Bun?"

Mereka semua menoleh dan menatap seorang cowok yang baru turun dari tangga, ia sibuk mengasak rambut dengan handuk di tangannya.

"Bas, nih ada Cherryl. Katanya kamu kangen 'kan?" kata Farrel yang membuat cowok itu mendongak.

Mata Cherryl yang memang bundar semakin membesar karena melihat cowok itu. Begitupun sebaliknya.

"Lo?!"

.

.

.

.

.

TBC.

Terpopuler

Comments

w.u.l.a.n

w.u.l.a.n

mmm babas, cherryl🙂

2020-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 #1 Tamu Kejutan
3 #2 Ternyata..
4 #3 Teman Cherryl
5 #4 Kebingungan
6 #5 Batal
7 #6 Phobia
8 #7 Bocil Kesayangan
9 #8 Adeknya Babas
10 #9 Holy Pulang
11 #10 Babas Jahil
12 #11 Poor Lily
13 #12 Camping
14 #13 Jurit Malam
15 #14 Sayang Cherryl
16 #15 Outbound
17 #16 Jealous?
18 #17 Calonnya Anggara
19 #18 Kunjungan dari New York
20 #19 Hari Buruk Cherryl
21 #20 Curcol Sama Bunda
22 #21 Baikkan
23 #22 Permintaan Maaf
24 #23 Perasaan?
25 #24 Hiking
26 #25 Kunjungan Berakhir
27 #26 Teman Baru
28 #27 Konfirmasi
29 #28. Blushing
30 #29 Kompor
31 #30 Rumah Babas
32 #31 Pacar Sebastian?
33 #32 Kepikiran
34 #33 Pengakuan
35 #34 Jadian?
36 #35 Gladi
37 #36 Tujuh Belas Agustus
38 #37 Lomba Bagian Satu
39 #38 Lomba Bagian Dua
40 #39 Hari Yang Melelahkan
41 #40 Tukang Gombal
42 #41 Undangan KKR
43 #42 Pandangan Pertama
44 #43 Devin Galau
45 #44 Cerita
46 #45 Lomba Tari
47 #46 Minta Restu
48 #47 Tentang Sebastian
49 #48 Kakak Devin
50 #49 Kacau
51 #50 Dukungan dari Farrel
52 #51 Kesempatan
53 #52 Membaik
54 #53 Devin Keceplosan
55 #54 Support System
56 #54 Salah Paham
57 #56 Ungkapan Hati
58 #57 Hari Lomba
59 #58 Kebetulan?
60 #59 Ketemu
61 #60 Heran
62 #61 HARI H
63 #62 Dansa
64 #63 Peringatan
65 #64 Chelsea Berkunjung
66 #65 Hari Pertama Liburan
67 #66 Mini Zoo Bagian Satu
68 #67 Mini Zoo Bagian Dua
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Prologue
2
#1 Tamu Kejutan
3
#2 Ternyata..
4
#3 Teman Cherryl
5
#4 Kebingungan
6
#5 Batal
7
#6 Phobia
8
#7 Bocil Kesayangan
9
#8 Adeknya Babas
10
#9 Holy Pulang
11
#10 Babas Jahil
12
#11 Poor Lily
13
#12 Camping
14
#13 Jurit Malam
15
#14 Sayang Cherryl
16
#15 Outbound
17
#16 Jealous?
18
#17 Calonnya Anggara
19
#18 Kunjungan dari New York
20
#19 Hari Buruk Cherryl
21
#20 Curcol Sama Bunda
22
#21 Baikkan
23
#22 Permintaan Maaf
24
#23 Perasaan?
25
#24 Hiking
26
#25 Kunjungan Berakhir
27
#26 Teman Baru
28
#27 Konfirmasi
29
#28. Blushing
30
#29 Kompor
31
#30 Rumah Babas
32
#31 Pacar Sebastian?
33
#32 Kepikiran
34
#33 Pengakuan
35
#34 Jadian?
36
#35 Gladi
37
#36 Tujuh Belas Agustus
38
#37 Lomba Bagian Satu
39
#38 Lomba Bagian Dua
40
#39 Hari Yang Melelahkan
41
#40 Tukang Gombal
42
#41 Undangan KKR
43
#42 Pandangan Pertama
44
#43 Devin Galau
45
#44 Cerita
46
#45 Lomba Tari
47
#46 Minta Restu
48
#47 Tentang Sebastian
49
#48 Kakak Devin
50
#49 Kacau
51
#50 Dukungan dari Farrel
52
#51 Kesempatan
53
#52 Membaik
54
#53 Devin Keceplosan
55
#54 Support System
56
#54 Salah Paham
57
#56 Ungkapan Hati
58
#57 Hari Lomba
59
#58 Kebetulan?
60
#59 Ketemu
61
#60 Heran
62
#61 HARI H
63
#62 Dansa
64
#63 Peringatan
65
#64 Chelsea Berkunjung
66
#65 Hari Pertama Liburan
67
#66 Mini Zoo Bagian Satu
68
#67 Mini Zoo Bagian Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!