Sepenggal Cinta Di Masa Lalu
Orang bilang,cinta di masa SMP hanya akan menjadi cerita lucu saja.Bahkan mereka sering menyebutnya cinta monyet,yang hanya di nikmati di masa remaja saat masih bersama-sama saja.Dan ketika waktunya kelulusan tiba dan kita diharuskan untuk bersekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,maka berjalannya waktu cinta itu akan pudar begitu saja.
Tapi tidak denganku,walau dulu aku dan dia bukan pasangan namun cintaku padanya masih terbingkai indah dihatiku hingga detik ini. Dan tak seorang pun sanggup menggeser namanya dari hatiku,walaupun begitu banyak wanita yang mencoba hadir dalam hidupku.
💖💖💖
Hari ini...tidak pernah ku sangka,akhirnya aku kembali lagi ke kota ini.Sebuah kota kecil yang mempunyai arti besar dalam hidupku,memberi berjuta kenangan-kenangan manis yang tak bisa terlupakan begitu saja.
Menapakkan kaki ke kota ini,ingatanku seolah merewind semua kejadian-kejadian yang pernah menemani masa remajaku. Satu per satu kenangan masa lalu ku melintas indah dalam pikiranku.Tak banyak yang berubah dari kota ini,meski aku sudah meninggalkannya sejak 13 tahun yang lalu.
Dokter Hakim Ahmad
Namaku Hakim Ahmad,lajang usia 28 tahun.Aku seorang dokter penyakit dalam lulusan Universitas Airlangga Surabaya.
Aku lahir di kota pelajar ini dan tinggal disini hingga aku melewati masa remajaku karna ketika lulus SMP aku harus ikut kedua orang tuaku yang di pindah tugaskan ke kota Surabaya.
Kini setelah 13 tahun berlalu,tugasku sebagai dokter mengantarku kembali ke kota ini. Tak pernah ku sangka aku di pindah tugaskan di sebuah rumah sakit daerah di kota ini.
Saking asiknya melamun,tak di sangka taksi yang ku tumpangani dari bandara tadi akhirnya sampai juga ke rumah Dimas sahabatku.Setelah membayar ongkos,aku pun berjalan masuk menuju rumahnya.
'Tok...tok...tok...'
"Assalamu'alaikum..." seru ku.
"Wa'alaikumsalam..." terdengar jawaban seorang wanita dari dalam rumah.
'Ckreeek...' pintu rumah pun terbuka,tampak seorang gadis cantik tersenyum manis menyambutku.Dia pasti Ayu adik dari Dimas sahabatku.
"Maaf...cari siapa ya mas..." tanyanya padaku
Matanya yang bulat itu menatapku tak berkedip,yach maklum aku kan termasuk cowok yang lumayan sanggup membuat kaum hawa terpukau oleh penampilanku. Bahkan kata teman-teman di kampusku dulu,aku termasuk Arjunanya fakultas kedokteran...hehehe...
"Dimas ada?" jawabku balik bertanya,Ayu masih diam seolah menunggu kelanjutan omonganku.
"Saya Hakim...sahabat Dimas...emm Dimasnya ada?" lanjutku sambil mengulang pertanyaanku.
"Akh...Mas Hakim...Mas Hakim temen Mas Dimas waktu SMP itu bukan?"
"Hehehe...Iya...Alhamdulillah masih ingat...kamu Ayu bukan?"
"Iya mas,saya Ayu adiknya Mas Dimas...mari silahkan masuk mas...silahkan duduk dulu..." jawabnya ramah.
"Mas Dimas lagi mandi,sebentar lagi juga selesai...Mas Hakim mau minum apa? Teh apa kopi...?" katanya lagi.
"Kopi hitam boleh tapi gulanya sedikit aja ya..."
"Okey...pesanan siap dibuat...mohon ditunggu ya..." ucap Ayu dengan gaya centilnya yang sudah ada sejak dulu.
Dulu aku memang paling sering main di rumah ini,bahkan tak jarang sampai menginap karna belajar bersama dan mengerjakan tugas bersama. Yah rumah ini salah satu rumah yang menyimpan kenanganku,rumah yang tak banyak berubah dari sejak jaman dulu.
Tak begitu lama aku menunggu,akhirnya Dimas muncul dari dalam kamarnya dengan berpakaian seragam karyawan rumah sakit. Dimas memang salah satu karyawan di bagian farmasi di rumah sakit tempat aku bertugas nanti.
"Hai...apa kabar bro..."ucapnya sambil menjabat tanganku.
"Alhamdulillah baik...kamu sendiri bagaimana???" tanyaku padanya.
"Ya seperti yang kau lihat...masih lumayan gantenglah,walaupun tak seganteng kamu tapi yang penting aku sudah laku...hahaha"
Kami pun tertawa bersama...Dimas memang orangnya gokil...tak seperti aku yang sedikit kaku dan cenderung pendiam. Makanya kami berdua dari dulu selalu cocok karna kami saling melengkapi. Dimas termasuk orang yang ramahnya diatas rata-rata. Sementara aku tipe orang yang malas berbicara hal-hal yang nggak penting,tetapi kalau aku sedang menghadapi pasien sisi ramahku muncul begitu saja. Ya maklum,sebagai dokter penyakit dalam,pasienku lebih banyak para lansia dibanding para anak muda apalagi para gadis.Makanya harus menghadapi dengan teliti dan sabar. Tapi karna lingkupku itu juga hingga usiaku yang sekarang,jangankan istri...pacar saja aku belum pernah punya.
"Tak disangka kita akan satu tempat kerja ya kim,walaupun berbeda jabatan tapi aku senang kita bisa sama-sama seperti 13 tahun yang lalu."
"Iya..." jawabku singkat
Tiba-tiba dari arah pintu masuk seorang anak kecil berusia 5 tahunan.
"Papa..." ucap anak kecil itu yang berlari menghampiri Dimas...
"Hai anak papa...mana salamnya...???" kata Dimas
"Assalamu'alaikum..." katanya
"Wa'alaikumsalam...mama mana Vio..." tanya Dimas
"Mama sama uti Vio tinggal...habis jalannya lama..."
"Papa...om ganteng ini siapa???" tanya Vio dengan gaya centilnya
"O iya...om ganteng ini teman papa,ayo salim dulu..."
Vio mendekati aku dan mengulurkan tangannya,aku pun menyambutnya dengan senyuman.
"Siapa namanya si cantik ini???" tanyaku
"Viona Olivia Darmawan...kalo om ganteng namanya siapa???" tanyanya
"Om Hakim..." jawabku
"Cuma itu??? Nama yang panjangnya dong..."
"Hakim Ahmad..." kataku tapi Vio malah tampak bengong ketika aku menyebut nama panjangku,matanya pun tak berkedip memandangku.
"Kenapa?? Apa nama om terdengar aneh??? Apa ada yang salah dari om???" tanyaku penasaran.
Dia menggelengkan kepalanya,lalu matanya berkedip-kedip lucu.
"Kok om nggak ada mirip-miripnya sama Rafi Ahmad..." katanya tanpa ekspresi.
Buahahaha...kami pun tertawa terbahak-bahak.Kirain ada apa teryata,gara-gara nama belakangku ada Ahmad nya maka dia mengira aku saudaranya artis Rafi Ahmad.Aduh Vio...Vio...
Ketika kami sedang menertawai kelucuan Vio,Ayu datang membawa dua cangkir kopi hitam bersama kue pukis kesukaanku.
"Vio bikin ulah apa ni...kok sampe pada tertawa terbahak-bahak gitu..." tanya Ayu sambil meletakkan barang bawaannya.
"Silahkan diminum dan dimakan kue nya mas" ucap Ayu
"Ateee...Vio nggak bikin ulah kok...Vio cuma bilang om ganteng kok nggak ada mirip-miripnya sama Rafi Ahmad,padahal kan namanya mirip...tapi malah diketawain sama papa dan om ganteng..." katanya polos dengan bibir cemberut.
Ayu pun terlihat menahan tawa,mungkin dia tak sampai hati jika terang-terangan tertawa,takut Vio kecewa.
.
.
.
.
.
.
.
Lanjut...
Assalamu'alaikum...
Bismillah...kali ini Author kembali menyuguhkan karya baru. Semoga diberi kemudahan dan kelancaran...
Mohon dukungan Reader semua lewat like dan komennya ya...agar Author bisa membuat karya yang lebih baik lagi...
Selamat membaca...semoga bisa menghibur...
Terimakasih...🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Prasetyani
Penulisannya baik n mudah d mengerti....syukaaa
2023-06-03
0
Rastika Wati
visualnya ganteng KK😀😀lanjutt😍😍
2022-09-17
1
sry rahayu
nyimak thor
2022-02-14
1