Menyebalkan : 3

Kalau ada yang ingin aku musnakan dari muka bumi ini, itu adalah Dean Dwi Mahendra.

Untuk apa ia bicara seperti itu, aku benar - benar tidak mengerti jalan pikirannya.

Jika sekarang Dean sedang mengerjaiku, maka tidak lucu sama sekali.

"Haha ... Dean ini lucu sekali, Ma jangan anggap serius, dia ini emang suka asal bicara."

Apa cara ini berhasil? apakah orang tuaku percaya?

"Shania, kamu mencoba ngelabui Mama, ya?" katanya orang tua akan selalu percaya kata anak - anaknya, tapi sepertinya tidak berlaku pada orang tuaku.

"Ma ... " lirihku prutasi, aku melirik kearah Dean yang tersenyum licik.

Menyebalkan!

Aku mengabaikan fakta bahwa ia adalah pria dingin, dan tak perduli dengan perempuan.

Buktinya sekarang ia sangat menyulitkanku, dan tidak membiarkanku tenang.

sampai harus bilang kalau ia, adalah pacarku.

Drttr!!!

Ponselku tiba - tiba berbunyi di tengah obrolan kami, aku memanfaatkannya untuk membawa Dean pergi dari rumahku.

"Ma, aku harus pergi sekarang." aku bangkit dari kursiku, dan siap untuk pergi.

"Tapi kan _ "

"Dah .... " aku berhasil membawanya pergi dari rumahku, setidaknya ia tidak akan melakukan apa - apa lagi.

Didalam mobil

"Hahaha ... seharusnya lo liat ekpresi lo tadi, lucu parah, haha ... " tentu saja ia tak berhentinya tertawa, karena ia telah mengerjaiku habis - habisan.

Aku memilih mengabikannya, dan menatap keluar dari jendela mobil.

Seketika pemandangan di luar terlihat lebih menarik, dibanding orang disebelahku yang tengah menyetir.

Setibanya di kampus ....

Aku langsung keluar dari mobil Dean, entah kenapa ia mengejarku, dan menahan aku untuk pergi.

Sepertinya ia belum puas menyiksaku ....

"Apa, lagi?" tanyaku, dengan nada menahan emosi.

"Gue capek berurusan sama lo, tau nggak." keluhku.

"Lagian lo kenapa sih?" tanyaku.

"Bukannya selama ini lo dingin, ya?" sambungku.

"Kenapa tiba - tiba jadi aneh, gini sih?" ia hanya diam, kini ia menatap serius kearahku, sementara aku menatap bingung kearahnya.

"Karena ... karena gue suka ngerjain lo, haha .... " setelah itu ia pergi meninggalkanku, sementara aku menahan diri untuk tidak mengeluarkan sumpah serapahku.

30 menit kemudian ....

Aku berdiri didepan perpustakaan, tepat saat perpustakaan telah buka.

Aku bertanya pada petugas, dan bertanya dimana aku bisa mendapatkan buku yang berhuhungan dengan skripsiku.

Petugas itu mengarahkanku, dan aku langsung kesana.

Pertama, aku membaca semua artikel, sambil mencari judum yang berkenaan dengan tugasku.

...Beberapa saat kemudian .......

...Kafe, pukul, 10 : 00...

Aku terpaku menatap layar laptopku sambil menyeruput kopi.

...20 menit kemudian ......

"Jadi begitu, haha ... " aku tersentak, mendengar suara yang akhir - akhir familiar bagiku, seseorang yang tengah senang menggangguku.

...Dean Dwi Mahendra....

Tapi aku tidak menoleh, karena itu akan bisa membuatnya menyadari keberadaanku.

Aku merasa pria ini ada dimana - mana, atau ia sengaja mengikutiku?

Aku bisa mati kerena tegang, aku menghela nafas. karena menyadari keberadaannya cukup jauh dariku.

Diluar aku mendengar suara mobil, dan aku melihat Allexa keluar dari sana.

...Kenapa ia ada disini juga?...

Aku terjebak diantara keduanya, yang satu gadis yang suka membully dan merendahkan orang lain. Dan yang satu dingin, dan menyebalkan.

Namun aku tidak bisa pergi dari kafe itu, karena itu bisa membuat mereka menyadari keberadaanku.

Aku memperhatikan mereka selama beberapa saat, berharap mendapatkan sesuatu yang menarik.

Seperti sesuatu yang menjelaskan tentang kedekatan mereka.

Banyak gosip yang mengatakan tentang mereka, tentang mereka yang berpacaran.

Meski kalaupun iya, itu bukan sesuatu yang menjadi urusanku.

Cara termudah adalah, mengabaikan mereka dan menganggap mereka seolah tak ada.

...Beberapa saat kemudian .......

Akhirnya, mereka pergi meninggalkan kafe. Aku penasaran apa saja yang mereka bicarakan.

Mereka sepertinya benar - benar pergi, saatnya bagiku juga untuk pergi.

Matahari mulai menunjukkan teriknya, aku hendak membuka pintu mobilku, ketika ....

"Benerkan dugaan gue, itu elo." aku mematung ditempatku, aku masih mengingatnya dengan jelas kalau ia dan teman - temannya sudah pergi.

...Lalu sedang apa ia disini?...

Aku berbalik, dan menatap malas kepadanya.

"Lo bisa nggak kayak dulu aja, nggak usah ganggu hidup gue." ucapku dengan nada dingin.

"Nggak bisa, kerana entah kenapa gue suka ganggu lo." aku memutar bola mata malas, lalu kemudian aku masuk kedalam mobilku.

"Ingat ini, gue bakal berhenti kalau gue mau berhenti, nggak usah lo suruh - suruh." aku mengabaikan perkataannya, dan tetap melanjukan mobilku.

Disaat yang sama, tepatnya setelah aku pergi. Seseorang menyentuh bahunya.

Ia berbalik. untuk melihat siapa yang berada di belakangnya. Dan mendapati kedua temannya sudah berada di belakangnya.

"Kenapa lo nggak langsung bilang aja, kalau sebenernya lo suka sama dia?" tanya Marva.

Marva Argantha Alterio, Marva adalah temannya, temannya sejak masuk sekolah dasar. dan kini menjadi sabahat dekat Dean.

"Dan yang lo lakuin selama ini, cuma sekedar menarik perhatian dia." sela Julian.

Julian Putra Syahreza, Julian adalah adalah sahabat Dean Sejak Smp hingga sekarang.

Saat itu pilihan Dean cuma ada dua, menanggapi atau mengabaikan. dan Dean memilih mengabaikan mereka.

"Yah ... Va, sekarang kita diabaiin." ucap julian.

"Dia diam, karena yang kita bicarain itu bener." Julian tertawa, Marva ikut tertawa. sementara Dean menatap kedua temannya itu dengan malas.

"Serah lo deh, sesuka lo aja." ucapnya, dengan nada datar. Lalu pergi mendahului teman - temannya.

...14 : 00...

"Arg!! kesal!" sekarang aku sedang dirumah, dan aku masih terbawa kesal dengan Dean.

Tapi aku mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahku, Ibuku.

"Kamu kenapa, kok pulang - pulang, marah - marah?" tanya, dengan menatap penuh heran.

"Itu Ma _ " saat aku ingin cerita, layar ponsel Mama bekedip. satu pesan baru masuk ke ponselnya, pengirimnya adalah Papa.

"Sayang, Mama pergi dulu, ya." Mama berdiri, dan menuju ke kamarnya untuk bersiap - siap. Sementara termenung ditempatku.

...Keesokan harinya .......

Aku baru keluar dari kamar, aku mendapat panggilan masuk dari ponselku.

Hal pertama terjadi padaku hari ini, yah ... setidaknya aku harus tahu itu siapa.

Aku lihat panggilan itu datang, dari nomor tak dikenal? siapa, ya?

Aku memutuskan membiarkannya begitu saja, yah ... jika itu penting ia akan kembali menelpon, dan ternyata aku tak dapat telpon kembali darinya.

Aku melanjutkan perjalananku, dan pergi menuju ke mall. aku memiliki jadi temu dengan temanku, disebuah kafe dimall itu.

...Beberapa saat kemudian .......

"Hei." pria itu menyadari keberadaanku, dan melambaikan tangannya ke arahku.

Aku menghampirinya, kulihat ia telah selesai memesan makanan.

"Hei Bayu, apa aku terlalu lama? jika iya aku minta maaf, hehe ... " ucapku, dengan tatapan penuh menyesal.

"Nggak kok, tenang aja." Bayu memintaku duduk, kemudian aku duduk di kursi didepannya.

"Ada apa? tumben lo minta gue buat ketemu?" tanyaku langsung.

"Habis lulus kuliah, lo ada rencana kerja dimana?" tanyanya.

"Eh?!"

Terpopuler

Comments

نور عزيزة

نور عزيزة

adara stella gladia sebenar yg mana bingung

2020-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog : 1
2 Dean Dwi Mahendra : 2
3 Menyebalkan : 3
4 Misteri Di Balik Sikap Dean : 4
5 Orang Pertama Di Hubungi : 5
6 Perpustakaan : 6
7 Kencan?!
8 Ada Masalah Apa?
9 Tentang Kau Dan Hujan
10 Tunangan?!
11 Sesuatu Yang Penting Terjadi
12 Pertemanan ?
13 Teman Baik
14 Seoul
15 Batal pulang
16 Ketauan?
17 Pilihan Untuk Arkan
18 Kepulangan Mendadak Arkan
19 Pisah?
20 Suami Mesum
21 Isi Hati Adara
22 Menjadi Sebuah Keluarga
23 Kecewa
24 Menghilangnya Adara
25 Bertahan atau pergi?
26 Hari Pertama Kerja Setelah Pernikahan
27 Menyerah Atau Masih Dengan Keputusan
28 Antara Kean dan Maura
29 Paket misterius
30 because i love you
31 Leon
32 Cemburunya Seorang Arkan
33 Anak
34 Pengumuman
35 Info update
36 Hamil
37 Kejutan Untuk Keluarga
38 Hebohnya Para Grand Father Dan Grand Mother
39 Lemah Karena Cinta
40 Tak Boleh Bekerja?
41 Arkan Marah?
42 Nama untuk calon bayi
43 Pergi Tanpa Pamit ?
44 Bertengkar?
45 Q and A
46 Semakin Parah
47 Kejutan Ulang Tahun?!
48 Kado Ulang Tahun?!
49 Me Time ?!
50 Hilang
51 Kepulangan Arkan
52 Amnesia
53 Amnesia Retrogade ?!
54 Keluar Dari Rumah Sakit
55 Berebut Remot Tv
56 Peculikan!
57 Pencarian Adara
58 Penyelamatan Adara.
59 Hamil Lagi?
60 Season2
61 masih adakah
62 Beberapa bulan kemudian
63 Rencana pernikahan untuk Shane dan Dion
64 Kean?!
65 Apa Masih bisa bersahabat?
66 Leo
67 Kejutan Permintaan Maaf Adara
68 Hari pernikahan Shane
69 Rahasia besar?!
70 Tantangan Maura
71 Apa itu?!
72 Kembali Ke Penyelidikan
73 Ancaman Dari Maura
74 Anggota Keluarga
75 Picnic dan Arkan
76 Arkan terluka?!
77 Siapa Mesyah?
78 Ke Marahan Adara
79 Ancaman dari Mesyah
80 Teror
81 Pertengkaran
82 Perang Dingin?!
83 Pindah Rumah ?
84 Adik Untuk Azka
85 Ada Apa Denganku Sebenarnya
86 Demam
87 author update
88 Interupsi Author
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog : 1
2
Dean Dwi Mahendra : 2
3
Menyebalkan : 3
4
Misteri Di Balik Sikap Dean : 4
5
Orang Pertama Di Hubungi : 5
6
Perpustakaan : 6
7
Kencan?!
8
Ada Masalah Apa?
9
Tentang Kau Dan Hujan
10
Tunangan?!
11
Sesuatu Yang Penting Terjadi
12
Pertemanan ?
13
Teman Baik
14
Seoul
15
Batal pulang
16
Ketauan?
17
Pilihan Untuk Arkan
18
Kepulangan Mendadak Arkan
19
Pisah?
20
Suami Mesum
21
Isi Hati Adara
22
Menjadi Sebuah Keluarga
23
Kecewa
24
Menghilangnya Adara
25
Bertahan atau pergi?
26
Hari Pertama Kerja Setelah Pernikahan
27
Menyerah Atau Masih Dengan Keputusan
28
Antara Kean dan Maura
29
Paket misterius
30
because i love you
31
Leon
32
Cemburunya Seorang Arkan
33
Anak
34
Pengumuman
35
Info update
36
Hamil
37
Kejutan Untuk Keluarga
38
Hebohnya Para Grand Father Dan Grand Mother
39
Lemah Karena Cinta
40
Tak Boleh Bekerja?
41
Arkan Marah?
42
Nama untuk calon bayi
43
Pergi Tanpa Pamit ?
44
Bertengkar?
45
Q and A
46
Semakin Parah
47
Kejutan Ulang Tahun?!
48
Kado Ulang Tahun?!
49
Me Time ?!
50
Hilang
51
Kepulangan Arkan
52
Amnesia
53
Amnesia Retrogade ?!
54
Keluar Dari Rumah Sakit
55
Berebut Remot Tv
56
Peculikan!
57
Pencarian Adara
58
Penyelamatan Adara.
59
Hamil Lagi?
60
Season2
61
masih adakah
62
Beberapa bulan kemudian
63
Rencana pernikahan untuk Shane dan Dion
64
Kean?!
65
Apa Masih bisa bersahabat?
66
Leo
67
Kejutan Permintaan Maaf Adara
68
Hari pernikahan Shane
69
Rahasia besar?!
70
Tantangan Maura
71
Apa itu?!
72
Kembali Ke Penyelidikan
73
Ancaman Dari Maura
74
Anggota Keluarga
75
Picnic dan Arkan
76
Arkan terluka?!
77
Siapa Mesyah?
78
Ke Marahan Adara
79
Ancaman dari Mesyah
80
Teror
81
Pertengkaran
82
Perang Dingin?!
83
Pindah Rumah ?
84
Adik Untuk Azka
85
Ada Apa Denganku Sebenarnya
86
Demam
87
author update
88
Interupsi Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!