Silentiu[m] 1

Pompeii atau disebut juga kota yang hilang. Kota yang pernah hancur karena letusan gunung Vesuvius yang terletak di arah barat laut sungai Sarnus, di dekat Napoli atau yang sekarang disebut Campania. Reruntuhannya tertimbun selama lebih dari seribu enam ratus tahun sebelum ditemukan kembali sebagai surga arkeologi. Kota yang menyimpan pemandangan luar biasa terinci di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi.

Ku amati lekat-lekat sekali lagi salah satu imitasi dari peninggalan karya seni mozaik yang tertempel di ball room Vittorio Grand Venue ini. Peninggalan sejarah berupa patung, lukisan, dan transkip kuno sangatlah klasik, namun berbeda dengan mozaik. Inilah kualitas bangsa Etruskan, bangsa terbaik dalam bidang seni yang juga bangsa pertama yang menduduki tanah Roma.

"Silentium Dormiant Tauri" kegiatanku terusik oleh suara seorang lelaki yang membaca tulisan di tengah mozaik ini.

Aku menoleh hanya untuk mendapati Sadeva berdiri di sampingku sambil menatap kagum pada hasil seni imitasi yang terpajang di dinding, "Apa artinya?" tanyanya penasaran.

"Itu bahasa Latin. Artinya diam, biarkan banteng-banteng itu tidur"

"Wow, pantas ada banyak kerbau di sini"

"Itu bukan kerbau, itu banteng"

"Lebih mirip kerbau."

Aku memutar mata, "Terserah".

"Apa yang dilakukan orang-orang itu di atas sana?" Sadeva menunjuk gambar beberapa manusia yang bercakap-cakap sambil menikmati perjamuan di depan mereka.

"Mereka sedang em.. berpesta. Diam-diam bersenang-senang sendiri. Mencari kepuasan di tengah kesibukan orang-orang. Dan yang terpenting jangan sampai ketahuan, itulah mengapa mozaik ini berjudul silentium."

"Ah, begitu rupanya. Kau tahu, kau terlihat sangat keren saat menjelasakannya. Kau seperti seorang kurator profesional. Aku tidak sabar menjadikanmu milikku seutuhnya, Kyla."

Senyum di wajahku memudar mendengar kalimat terakhir Deva. Menjadikan miliknya seutuhnya? Bagaimana bisa hal itu terjadi jika perasaanku masih tertinggal di tempat yang lama. Di sebuah tempat seperti kota Pompeii. Sebuah kota yang lama terlupakan, namun terkuak kembali dengan sisa-sisa keindahan yang masih melegenda.

Ingatanku melayang pada kejadian semalam. Perbincanganku dan Kaivan tentang Matteo.

"Matteo? Anak kita? Dia masih hidup?"

Kaivan mengangkat wajahnya, memandang aku lekat-lekat, dan mengangguk pelan.

"Dimana... dimana dia? Matteo, dia baik-baik saja kan?" aku memegang tangannya, berharap mendapat berita baik.

"Matteo... dia..." ucapannya terhenti, dia memandang putus asa ke arah aku, "ada bersamaku"

Serasa mendapatkan hujan di tengah kemarau, perasaan lega memenuhi setiap jengkal nafasku.

"Dia baik-baik saja kan? Bawa aku bertemu dengannya"

"Tidak bisa Stella"

Senyum yang mengembang di bibirku tiba-tiba hilang mendengar satu kalimat yang dilontarkan Kaivan.

"Tidak bisa?"

Kaivan mengangguk, "Kau tidak bisa bertemu dengannya."

"Ke..kenapa? Aku ibunya. Aku berhak bertemu dengannya."

"Ibu macam apa yang tega meninggalkan anaknya seperti itu. Apa kamu tau bagaimana Teo hidup selama ini? Apakah kamu pernah bertanya-tanya apakah dia tumbuh dengan baik? Mendapat asupan yang cukup? Tidak sama sekali kan? Dan kau masih menyebut dirimu ibu?"

Ucapan Kaivan bagai pukulan telak. Tak ada yang salah dari setiap kalimatnya dan tak ada yang bisa aku bantah. Memang benar, aku tidak layak menjadi ibu.

"Tolong.. ijinkan aku bertemu dengannya" hanya rengekan dan rintihan yang tersisa dariku sekarang. "Tolong Kaivan.."

"Tidak" satu kata penuh ketegasan yang membuatku tidak bisa berbuat apa-apa.

"Apapun.. akan aku lakukan apapun yang kamu mau tapi ijinkan aku bertemu Teo. Tolong"

"Apapun?"

"Iya. Apapun"

"Kau tak akan menyesalinya?"

"Tidak. Demi anak itu aku rela melakukan apapun"

"Kau tak akan berubah pikiran?"

"Tidak akan pernah"

"Baik." Lelaki itu mendekat ke wajahku. Sangat dekat hingga hidung kami hampir bersentuhan, "Kalau begitu berikan padaku pewaris kedua keluarga Baird"

Aku terdiam beberapa saat. Tenggorokanku tercekat. Lidahku mati rasa. Betapa aku ingin menghambur ke pelukan lelaki ini, hidup bersamanya sekali lagi dengan Teo ditengah-tengah kami. Tapi sekarang aku punya Sadeva. Orang yang sebentar lagi akan mengikat janji suci dengan ku di depan altar. Kenapa Kaivan harus kembali di saat aku sudah siap membuka lembaran baru?

Terpopuler

Comments

Denisya putri

Denisya putri

baru nemu.. thor..bagus I love it..❤️

2024-08-31

0

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

aku kmn aja ya, novel sebagus gini baru muncul di berandaku thn 2022 >_<

2022-09-22

0

Tania Indah Purnama

Tania Indah Purnama

berarti kaivan jodoh kamu Stella. dan sadeva jodoh aku 😂 sadeva pasti Sehun yaaa

2022-08-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!