One Separate

One Separate

King And Queen

Sang Raja berjalan dengan santai seakan akan seluruh dunia miliknya, dan memiliki ketamakan yang luar biasa serta hati yang begitu keras.

"Sekarang kau milikku." Ucap Sang Raja dengan tatapan kesombongan.

"Aku membencimu, dan selalu membencimu, apapun keadaannya aku akan terus membencimu." Ucap Sang Ratu dengan tatapan dingin.

...👑👑👑👑...

Sebuah Kerajaan yang di duduki oleh Sang Raja yang diketahui sangat menggila akan kekuatan, rumor buruk dan baik itu tidak menjadi perihal buruk bagi dirinya yang mengaku hebat. Negara itu bernama Soques, Negara di mana letak kekuatan sihir terbesar, tapi hanya satu keluarga yang memilikinya dan bisa diwariskan khusus untuk para penerus perempuan, namun pria tidak bisa mewariskannya. hidup dengan penuh kemewahan dari awal memang menjadi kebiasaan sampai sekarang, jadi memang hal yang lumrah bagi pria dengan rambut hitam serta iris merah yang menatap langit dengan santai.

"Yang Mulia acara malam ini akan berlangsung pukul tujuh malam, tamu akan mulai berdatangan sebelum jam acara tiba." Ucap salah satu pengawal sejati Raja atau bisa disebut dengan bawahan langsung dan terpercaya.

Raja itu hanya tersenyum miris lalu berdiri dari duduk santainya, dan langsung bergegas dari tempat itu menuju ruangan lain.

Vianze Fendrich, Raja yang kini di akui oleh semua Negara, Vianze adalah Raja yang sangat kuat yang selalu tersenyum di atas penderitaan sang gadis.

Di sisi lain, seorang gadis yang kini menjadi Ratu 'paksa' dari Istana Soques selalu duduk di taman dengan anggun serta rambut merah uniknya terkibar lurus panjang, hanya satu satunya tempat itu yang membuat gadis itu tenang dan damai gaunnya yang begitu cantik berbaring di atas rumput rumput halus. Memandangi beberapa bunga serta langit dan buku yang selalu dia bawa untuk sampingan.

"Yang Mulia Ratu!" Teriak seorang gadis yang lebih muda menghampiri gadis lain yang sedang berdiam diri di taman sepanjang hari.

Karena merasa terpanggil, gadis dengan rambut merah serta gaun yang berwarna biru serta perpaduan hitam itu berdiri dengan tegap serta wajah yang selalu sama, datar dan dingin. Queena Molfza, itulah nama gadis dengan wajah dingin itu, yang kini dipanggil dengan sebutan Ratu di Istana Soques, yang artinya dia adalah Istri sekaligus Ratu dari Yang Mulia Raja Vianze.

"............."

"Yang Mulia, aku dengar malam ini akan ada acara besar-besaran dan itu adalah acara hari pernikahan Anda dengan Yang Mulia Vanze!" Ucap sang gadis muda itu yang disebut dengan pelayan setia dan pribadi Queena.

"..............."

Tidak ada jawaban dari Queena, gadis dengan rambut merah khas dari keluarga sihir Molfza yang selalu menurunkan kekuatan sihir yang besar pada anak perempuan, dan kini Queena mewariskannya dengan sempurna, namun semua itu hanya menjadi kenangan lama.

"Yang Mulia?"

"Tolong jangan bahas itu, Riena." Ucap Sang Ratu dengan tatapan yang sama sekali tidak berubah. Sejak saat dia menginjakkan kedua kakinya ke Istana, salam satu detik kehidupan Queena berubah dengan drastis, maupun dengan perilaku pribadinya.

Riena, pelayan pribadi Queena langsung tertunduk dan terdiam atas ucapan Queena, Riena mengetahui semuanya dari awal, sejak Queena memasuki Istana dengan ekspresi wajah menyedihkan serta aura amarah yang selalu dia pendam seorang diri.

Queena melanjutkan dirinya duduk di atas rumput itu dengan menatapi langit sore, itu menjadi kebiasaan dan keseharian Queena selama di Istana.

Riena juga mengikuti Sang Ratu, dia duduk di belakang Queena sambil merapikan setumpuk helaian merah itu dengan rapi, Queena menjadi terbiasa dengan semua ini, tiga tahun berada di Istana ini tidak mengubah apapun termasuk perilakunya yang dingin pada semua orang, termasuk Raja.

"Yang Mulia Ratu." Ucap pria yang muncul tiba-tiba dari belakang Queena dan Riena. Sebagai perwakilan Riena menanggapi panggilan itu dengan sopan.

"Kertia?"

Find Kertia, seorang bawahan terpercaya Vianze. Kertia berasal dari keluarga terpandang yang rata-rata menjadi pengawal Istana dari Negara Negara lain, begitu pula dengan dirinya, yang saat ini menjadi bawahan langsung dari Vianze Fendrich, Raja Soques.

"Ada permintaan dari Yang Mulia Vianze, Ratu Queena, Raja ingin mengajak Anda untuk turut hadir dalam acara besar itu." Ucap Kertia dengan posisi tunduk patuh pada Queena. Queena merasa muak dalam hatinya, namun dia harus menahan itu semua, Queena mulai beranjak dari tempatnya meninggalkan Kertia yang masih berlutut.

"Hmmm... bukankah tidak sopan jika kau berperilaku seperti itu Yang Mulia Ratu?" Ucap seorang pria dari balik tembok yang berada di taman, Queena mengetahui suara ini, ini sudah menjadi suara yang khas di Istana.

Vianze menunjukkan dirinya.

"Jadi ba-"

"Bukankah kau telah tahu apa jawabanku." Queena mulai bersuara namun dengan tubuh membelakangi Vianze. "Semua tidak akan berubah Vianze." Tambah Queena langsung dan meninggalkan tempat secepatnya.

Di hadapan Vianze semua telah terjawab dari dulu, Queena sama sekali tidak ada perubahan... sampai kapan pun.

Di sisi lain, Queena meratapi koridor panjang di Istana menuju kamarnya, ini sudah biasa bagi dirinya dan orang-orang di Istana, setiap acara apapun dan sepenting apapun, Queena sama sekali tidak pernah menghadirinya kecuali acara pribadi. Queena langsung memasuki kamarnya dan merebahkan dirinya di sofa besar, kamarnya bukanlah kamar Vianze mereka berbeda kamar dengan jarak yang sangat jauh.

Queena merasa kepalanya sakit, karena

keserakahan dari Vianze yang merenggut kekuatannya dan menimbulkan beberapa nyeri di kepalanya, Queena sebagai Putri terakhir dari keluarga besar Molfza dari enam saudara. Bukan hanya Vianze yang salah keluarganya juga bersalah, hanya demi harta dan kekayaan yang lebih, mereka rela melepaskan Queena di tangan Sang Raja yang tamak akan kekuatan dan memaksanya untuk menikah dengan Vianze.

"Sial!" Batin Queena sambil memegang erat kepalanya lalu melihat kedua tangannya yang begitu lupuh dari kekuatan. "Aku harus kuat menghadapi semua ini, lagipula, aku tidak memiliki siapapun." Gumam Queena menenggelamkan wajahnya ke dalam kedua kakinya yang dia tekuk.

Tak terasa satu jam lebih Queena terlelap dalam tidurnya, sambil menahan sakit yang mengiringi kepalanya, mungkin seluruhnya telah terkuras habis.

Tok! Tok! Tok!

"Yang Mulia, ini aku Riena."

Queena langsung terbangun dari tidurnya, dia menatap sekeliling.

"Aku tertidur."

Queena bangkit dari sofa besar itu dan berjalan ke depan pintu untuk menyambut Riena. Dia merasa kepalanya masih terasa sakit, namun dia akan mencoba menahannya sekuat mungkin, di hadapan siapa pun, Queena tidak boleh terlihat lemah.

Cklek!

"Yang Mulia? Anda baik-baik saja? Kurasa Anda terlihat pucat." Ucap Riena dengan khawatir saat melihat wajah Queena.

"Aku baik-baik saja, apa yang membuat mu kemari?" Kini Queena berbalik menanyakan alasan Riena berada di depan kamar Queena namun Queena memerintahkan Riena untuk segera masuk sebelum ada orang yang berlalu.

Riena hanya mengatakan bahwa dirinya hanya merasa khawatir pada Queena karena selama acara dimulai Queena tidak menampakkan dirinya. Namun Riena memakluminya, hubungan Raja dan Ratu itu sama sekali tidak bagus melainkan kawan dan lawan, Riena juga menceritakan beberapa hal yang terjadi selama acara yang dia lihat tadi, banyak yang menanyai Queena, karena selama ini, dalam tiga tahun lamanya, Queena sama sekali tidak pernah menunjukkan dirinya pada orang-orang luar, memang ada beberapa orang yang tahu bagaimana Queena seperti apa wajahnya, namun sejak menjadi Ratu di Soques Queena sama sekali tidak pernah menampakkan dirinya pada orang-orang. Queena tidak memperdulikan semua itu yang hanya dia lakukan hanya bertahan dan tanggung jawab sebagai Ratu di Istana.

"Maaf Yang Mulia, aku ingin mengatakan beberapa hal pada Anda," Ucap Riena yang berhasil membuat Queena menoleh. "Ratu... jika Anda lelah di kamar, Anda bisa keluar untuk menghirup udara." Tambahnya.

"Tidak perlu Riena, aku berterima kasih padamu karena mengkhawatirkan diriku, tapi aku tidak akan melakukannya." Queena menjawabnya dengan tenang tanpa ekspresi.

Di saat yang sama, di tengah-tengah acara besar itu. Di sana cukup ramai, banyak dari Kerajaan lain yang berdatangan serta para bangsawan tinggi lainnya, namun seperti biasa, tanpa kehadiran Ratu, kini kursi takhta itu kosong, sejak pertama kali Vianze menikahi Queena hanya disaat itulah Queena meletakkan tubuhnya di atas kursi takhta itu, dan sampai sekarang menyentuhnya pun tidak, yang wajib dia kenakan hanya mahkota Ratu untuk di Istana, dan jika ada perihal pribadi pada Queena, Queena akan menggunakan mahkota resminya, yang begitu indah.

"Salam Yang Mulia."

"Yang Mulia Raja Soques, semoga Anda diberikan keberkahan dan panjang umur."

Semua orang terus berdatangan untuk memberi salam pada Vianze dan memberi doa untuknya.

Vianze begitu bosan pada acara ini, dan kini Queena tidak menunjukkan dirinya di depan umum. Hanya ada Kertia yang setia bersamanya, karena terlalu asik dengan lamunan ada seorang gadis yang memberanikan dirinya untuk mendekati Sang Raja.

"Hormat pada Yang Mulia Raja Soques..." Ucap gadis itu dengan merendahkan tubuhnya serta pandangan tunduk hormat. "Dimana Yang Mulia Ratu?" Tanya gadis itu dengan berani.

Vianze menatap gadis yang juga melihat kepadanya.

"Ratu sedang tidak enak badan." Kertia mengambil alih pembicaraan.

"Benar juga, kalau di perhatikan Ratu tidak pernah menunjukkan dirinya."

"Ku dengar Ratu memiliki rambut berwarna merah."

"Ku dengar Ratu berasal dari keluarga Molfza, keluarga yang memiliki kekuatan sihir yang luar biasa, namun hanya penerus perempuan yang bisa menguasainya."

Kericuhan terjadi, bermula dari seorang gadis yang menanyakan perihal Queena, Vianze memanggil Kertia untuk mengurus hal ini lebih lanjut Vianze akan meninggalkan ruangan sebentar. Atas perintah Vianze Kertia mencoba untuk menenangkan kembali para tamu.

Vianze berjalan di koridor dengan tatapan suram, tak lama kemudian dia bertemu dengan Reina, pelayan pribadi Queena, entah apa yang membuat dirinya kesal, Vianze langsung menarik lengan Reina dengan sedikit tekanan. Reina bingung dengan perilaku Rajanya yang kini sedang marah.

"Y-Yang Mulia!" Lirih Reina kesakitan.

"Katakan pada Queena, dia telah berhasil mempermalukan ku." Ucapan singkat dari Vianze berakhir begitu saja, dan langsung meninggalkan Reina dalam sekejap.

Terpopuler

Comments

Na Ys

Na Ys

Nama Lengkap Rajanya Jelek Thor Thor
💰💎💳

2021-10-16

2

cici

cici

...

2021-07-16

1

💎⃞⃟вѕᷞ¢ͧнͤση яσѕηα☾akun OFF

💎⃞⃟вѕᷞ¢ͧнͤση яσѕηα☾akun OFF

aku mampir kk onel wkwkk

2021-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 King And Queen
2 Dropped
3 Pedang Kutukkan
4 Trust
5 Tangguh
6 Red Hair
7 Pagi
8 Handsome And Beautiful
9 Masa Lalu
10 Golfous Family Hall
11 PENGUMUMAN
12 Singa Yang Tertidur
13 Find Kertia
14 Teman Baru
15 Xin Leonard
16 Kedatangan Malaikat Kecil Di Istana
17 Queena & Yanze
18 Vianze Vs Yanze
19 What Will You Do, Queen?
20 Lupa
21 Earrings
22 Queena, Lenier & Yanze
23 Night Rain
24 Rasa Sakit
25 Queena!
26 Raja Yang Egois
27 Dark Without Crying
28 KHALLEM
29 Hated Memory
30 Kebenaran
31 Spirit Guide
32 Kekangan Jiwa
33 Zuexi & Zalfar
34 Penjara Bawah Tanah
35 The arrival of Zuexi & Zalfar
36 Berbeda
37 Which Is Mine
38 Titik Kehidupan
39 Until Khallem Does His Job
40 Memulangkan Kembali
41 Change
42 Deru Hujan
43 Midnight
44 Pesan
45 The Same Weather
46 Tiara Merah & Tongkat Sihir
47 Dignity As Queen (Container)
48 Rencana
49 Devil's Blood & Pure
50 Penyesalan Sang Pangeran
51 BLORA
52 Royal Stamp
53 Malam Hari
54 Become a Queen
55 Berbentuk Diamond
56 Greenhouse
57 Segala Hal Yang Kau Ketahui
58 Appropriate Or Not
59 Tamu Yang Diundang
60 Clone?!
61 Memojokkan
62 Unique Color
63 Pedang Antik Yang Berdebu
64 Bright, Yet Cold
65 Prinsip Ratu Maupun Raja
66 Annoyance
67 Tidak Bisa Diulangi, Tetapi Bisa Diubah
68 Is It Because Of Lucifer?
69 Tanpa Matahari
70 Gripping
71 Yang Memiliki
72 Demon Eyes
73 Memohon
74 Bound Without Feelings
75 Bukan Urusanku
76 In The Dark
77 Hari Ini Dan Esok, Mereka Berbeda
78 A Hot Talk
79 Salju Di Malam Hari
80 A Couple Under The Night Snow
81 Mengubah Takdir
82 The Similar Little Prince
83 Menghancurkan Takdir
84 A little certainty
85 Dewa Roh Pembimbing Terkutuk
86 Reolius & Salazram
87 Sihir Gelap
88 No Sound
89 Apel Merah
90 Someone's Companion
91 Sang Gadis Penghuni Malam
92 The Ring is Missing
93 Merindukanmu
94 Let Go, But Don't Forget
95 Musnahkan!
96 Not the same
97 Darah Murni & Lavender Biru
98 Don't Need It Again
99 Lembaran Yang Berantakan
100 Living Without Parents
101 Pertemuan
102 Argued
103 Tidak Masalah, Apapun
104 Short time
105 Lemah, Namun Dapat Melumpuhkan
106 Flowers Frozen In Snow
107 Layaknya Manusia Tanpa Perasaan
108 Like Human Without Feelings II
109 Kembali Ke Rumah
110 LAW
111 Piyama
112 A Key
113 Salju Masih Turun
114 An Assumption
115 Sebuah Cermin
116 Melting Ice
117 Mulai Merasakan
118 Good Mood
119 Cahaya Biru Di Langit
120 Hated Or Hated
121 Tempat Pergi Dan Kembali
122 Go and back
123 Lima Jari Berada Di Pipi
124 Abandoning Trust
125 Merah, Hitam dan Emas
126 Start Facing The Same
127 Satu Yang Terpisahkan/Perlindungan
128 Himself Who is Very Excited
129 Cahaya Api Di Langit
130 New Year!
131 Tepat Di Awal Bulan Berikutnya
132 The Main Process Begins
133 Menyatukan Sesuatu Yang Terpisah
134 Half month
135 Seperti Kupu-Kupu
136 Happy News
137 Sesuatu Yang Tertuju
138 Bird Cage
139 Rasa Kasih Sayang Tidak Pernah Kalah Dari Rasa Benci
140 Judged Differently
141 Terjadi Begitu Cepat
142 Nothing Wrong, Right?
143 Kita Akan Mulai
144 An-Ying
145 Embedded Knife
146 Hanya Perlu Mengambilnya Kembali
147 Paid Draw
148 Senyuman Di Wajah Vivian
149 Spring
150 Musim Semi II
151 Devil's Wings
152 Perubahan Musim Yang Merubah Dirinya
153 Deja Vu
154 Tamu Terhormat Dari Kerajaan
155 Honored Guest From Kingdom II
156 Klise Yang Mendalam
157 Slash On Kertia
158 Tebasan Pada Kertia II
159 Negotiations Regarding Kertia
160 Peneliti gelap & Implusif
161 Pastor
162 Burung Hantu Yang Putih Pucat
163 Assault on Brothers
164 Dunia Di Balik Cermin
165 All Black
166 Kematian
167 Bad Spring
168 Mahkota Yang Sempurna
169 Holy Spear
170 Kekuatan Dari Sebuah Genggaman!
171 Blue and Red Victory
172 Kedamaian Pun Tiba
173 The Outside World Without a Degree
174 Momen Hangat
175 Not a Game
176 Terakhir
177 Shocking Letters
178 Alur Yang Terlalu Cepat
179 Chance
180 Berusaha Untuk Meraih
181 It Is Enough
182 Ketiga Kalinya
183 Decision Of Both Parties
184 Balutan Lembut
185 Best Gift
186 Tindakan Yang Hampir...
187 A Battle By Risking Something
188 Pengungkapan
189 Warm Touch
190 Undangan Resmi Akademi Fhujin
191 Fhujin II Academy Official Invitation
192 Undangan Resmi Akademi Fhujin III
193 Sebuah Kebahagiaan Yang Mulai Terbentuk
194 Midnight
195 Lima Bulan
196 The Greatest Party of the Soques Kingdom
197 Kehamilan Besar Sang Ratu
198 Royal Prince's Birth
199 Epilog
Episodes

Updated 199 Episodes

1
King And Queen
2
Dropped
3
Pedang Kutukkan
4
Trust
5
Tangguh
6
Red Hair
7
Pagi
8
Handsome And Beautiful
9
Masa Lalu
10
Golfous Family Hall
11
PENGUMUMAN
12
Singa Yang Tertidur
13
Find Kertia
14
Teman Baru
15
Xin Leonard
16
Kedatangan Malaikat Kecil Di Istana
17
Queena & Yanze
18
Vianze Vs Yanze
19
What Will You Do, Queen?
20
Lupa
21
Earrings
22
Queena, Lenier & Yanze
23
Night Rain
24
Rasa Sakit
25
Queena!
26
Raja Yang Egois
27
Dark Without Crying
28
KHALLEM
29
Hated Memory
30
Kebenaran
31
Spirit Guide
32
Kekangan Jiwa
33
Zuexi & Zalfar
34
Penjara Bawah Tanah
35
The arrival of Zuexi & Zalfar
36
Berbeda
37
Which Is Mine
38
Titik Kehidupan
39
Until Khallem Does His Job
40
Memulangkan Kembali
41
Change
42
Deru Hujan
43
Midnight
44
Pesan
45
The Same Weather
46
Tiara Merah & Tongkat Sihir
47
Dignity As Queen (Container)
48
Rencana
49
Devil's Blood & Pure
50
Penyesalan Sang Pangeran
51
BLORA
52
Royal Stamp
53
Malam Hari
54
Become a Queen
55
Berbentuk Diamond
56
Greenhouse
57
Segala Hal Yang Kau Ketahui
58
Appropriate Or Not
59
Tamu Yang Diundang
60
Clone?!
61
Memojokkan
62
Unique Color
63
Pedang Antik Yang Berdebu
64
Bright, Yet Cold
65
Prinsip Ratu Maupun Raja
66
Annoyance
67
Tidak Bisa Diulangi, Tetapi Bisa Diubah
68
Is It Because Of Lucifer?
69
Tanpa Matahari
70
Gripping
71
Yang Memiliki
72
Demon Eyes
73
Memohon
74
Bound Without Feelings
75
Bukan Urusanku
76
In The Dark
77
Hari Ini Dan Esok, Mereka Berbeda
78
A Hot Talk
79
Salju Di Malam Hari
80
A Couple Under The Night Snow
81
Mengubah Takdir
82
The Similar Little Prince
83
Menghancurkan Takdir
84
A little certainty
85
Dewa Roh Pembimbing Terkutuk
86
Reolius & Salazram
87
Sihir Gelap
88
No Sound
89
Apel Merah
90
Someone's Companion
91
Sang Gadis Penghuni Malam
92
The Ring is Missing
93
Merindukanmu
94
Let Go, But Don't Forget
95
Musnahkan!
96
Not the same
97
Darah Murni & Lavender Biru
98
Don't Need It Again
99
Lembaran Yang Berantakan
100
Living Without Parents
101
Pertemuan
102
Argued
103
Tidak Masalah, Apapun
104
Short time
105
Lemah, Namun Dapat Melumpuhkan
106
Flowers Frozen In Snow
107
Layaknya Manusia Tanpa Perasaan
108
Like Human Without Feelings II
109
Kembali Ke Rumah
110
LAW
111
Piyama
112
A Key
113
Salju Masih Turun
114
An Assumption
115
Sebuah Cermin
116
Melting Ice
117
Mulai Merasakan
118
Good Mood
119
Cahaya Biru Di Langit
120
Hated Or Hated
121
Tempat Pergi Dan Kembali
122
Go and back
123
Lima Jari Berada Di Pipi
124
Abandoning Trust
125
Merah, Hitam dan Emas
126
Start Facing The Same
127
Satu Yang Terpisahkan/Perlindungan
128
Himself Who is Very Excited
129
Cahaya Api Di Langit
130
New Year!
131
Tepat Di Awal Bulan Berikutnya
132
The Main Process Begins
133
Menyatukan Sesuatu Yang Terpisah
134
Half month
135
Seperti Kupu-Kupu
136
Happy News
137
Sesuatu Yang Tertuju
138
Bird Cage
139
Rasa Kasih Sayang Tidak Pernah Kalah Dari Rasa Benci
140
Judged Differently
141
Terjadi Begitu Cepat
142
Nothing Wrong, Right?
143
Kita Akan Mulai
144
An-Ying
145
Embedded Knife
146
Hanya Perlu Mengambilnya Kembali
147
Paid Draw
148
Senyuman Di Wajah Vivian
149
Spring
150
Musim Semi II
151
Devil's Wings
152
Perubahan Musim Yang Merubah Dirinya
153
Deja Vu
154
Tamu Terhormat Dari Kerajaan
155
Honored Guest From Kingdom II
156
Klise Yang Mendalam
157
Slash On Kertia
158
Tebasan Pada Kertia II
159
Negotiations Regarding Kertia
160
Peneliti gelap & Implusif
161
Pastor
162
Burung Hantu Yang Putih Pucat
163
Assault on Brothers
164
Dunia Di Balik Cermin
165
All Black
166
Kematian
167
Bad Spring
168
Mahkota Yang Sempurna
169
Holy Spear
170
Kekuatan Dari Sebuah Genggaman!
171
Blue and Red Victory
172
Kedamaian Pun Tiba
173
The Outside World Without a Degree
174
Momen Hangat
175
Not a Game
176
Terakhir
177
Shocking Letters
178
Alur Yang Terlalu Cepat
179
Chance
180
Berusaha Untuk Meraih
181
It Is Enough
182
Ketiga Kalinya
183
Decision Of Both Parties
184
Balutan Lembut
185
Best Gift
186
Tindakan Yang Hampir...
187
A Battle By Risking Something
188
Pengungkapan
189
Warm Touch
190
Undangan Resmi Akademi Fhujin
191
Fhujin II Academy Official Invitation
192
Undangan Resmi Akademi Fhujin III
193
Sebuah Kebahagiaan Yang Mulai Terbentuk
194
Midnight
195
Lima Bulan
196
The Greatest Party of the Soques Kingdom
197
Kehamilan Besar Sang Ratu
198
Royal Prince's Birth
199
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!