Tangguh

Vianze masih mencengkam kedua lengan Queena dengan kuat, kedua iris mereka masih bertemu tetapi, dengan sedikit keanehan.

"Huh... Apa kau puas melakukannya?" Vianze membuka suara dengan remeh dan melepas cengkramannya dari Queena.

Queena tidak menjawab apapun yang diucapkan Vianze, setelah terlepas dari belenggu itu, Queena mendekati Fenith dengan langkah anggun serta menatapnya dengan tatapan dalam.

"Aku tidak bisa mengucapkan maaf untukmu," Jelas Queena. "Apapun yang kau lakukan semua terserah padamu, termasuk hari ini. Tetapi, jika kau melukai siapa saja yang ada di Istana..."

"Aku, sebagai Ratu akan menghentikanmu, walaupun aku akan terus mendapatkan penghinaan yang tiada akhir."

Setelah mengucapkan itu semua Queena melangkahkan kakinya ke luar, Vianze hanya terdiam dan mendalami setiap ucapan dari Queena. Vianze tahu bahwa Queena telah jujur mengatakan apa yang terjadi, tapi entah mengapa kata-kata yang diucapkan Queena pada Fenith seperti menusuk hatinya.

Queena tetap tegar apapun yang terjadi, tidak ada lagi tempat dia bersandar, tidak ada lagi jalan keluar selain jalan neraka ini. Queena tetap melangkahkan kakinya dengan tenang.

"Yang Mulia!"

Queena berhenti sejenak karena mendengar ada yang memanggilnya, itu adalah Kertia.

"............."

Kertia mendekati Sang Ratu dan tidak lupa memberikan salam hormat padanya. Queena hanya diam dan melihat gerak-gerik Kertia.

"Maafkan aku." Ucap Kertia dengan tubuh berlutut di hadapan Queena.

Sang Ratu mendekatkan dirinya dan mengangkat tangan kanannya tepat di atas kepala Kertia. Tentu saja Kertia sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Ratu padanya. Queena mengelus rambut cokelat itu dengan hangat.

"Terima kasih..."

"Kertia." Queena mengeluarkan suaranya yang rendah dan lembut di hadapan Kertia yang berlutut. Kertia merasa dirinya mendapat anugrah yang besar, dapat disentuh langsung oleh Sang Ratu.

"Aku yakin, bahwa suatu hari nanti, Anda akan mendapat kepercayaan." Balas Kertia dengan hormat.

Entah mengapa saat mendengar kata 'kepercayaan' hati Queena begitu sesak. Kertia sedikit tenang bahwa dia bisa mengajak Ratu berbicara walaupun hanya sebentar, Kertia juga langsung kembali ke sisi Vianze dengan cepat. Kepergian Kertia membuat hati Queena lega, karena mungkin dia akan menampilkan wajah sedih karena kepercayaan itu.

♤**Di Kamar Fenith♤**

"Kak apa kau baik-baik saja?" Tanya Fenith dengan wajah khawatir, karena dari tadi Fenith melihat wajah Vianze begitu kusam padahal masalah yang tadi sudah selesai.

"Ah, tentu aku baik-baik saja,"

"Kalau begitu istirahatlah, ada yang harus ku kerjakan setelah ini." Ucap Vianze yang bangkit dari sisi ranjang Fenith.

Fenith memasang wajah sedih disaat Vianze akan meninggalkan kamarnya. Vianze juga mengelus kepala Fenith dengan kasih sayang dan berjanji akan mengunjunginya kembali. Para pelayan juga mulai berdatangan ke kamar Fenith untuk mengganti balutan luka yang ada di tubuhnya.

Suara tutupan pintu terdengar.

"Huft... Luar biasa sekali aktingku." Ucap Fenith dengan wajah senangnya. Dia langsung duduk dengan sendirinya dan memerintahkan para pelayan mengganti balutan lukanya, dan tanpa disadari Fenith melihat salah satu pelayan pribadi Queena.

Fenith menyunggingkan senyuman liciknya, mungkin dia akan melakukan sesuatu.

"Hei kau! Pelayan pribadi Queena!" Fenith memanggil pelayan itu dengan kasar, dan lebih parahnya dia memanggil Ratu dengan sebutan nama.

Riena pun mendekat dengan wajah tidak suka, karena merasa direndahkan Fenith sedikit menggerakkan tubuhnya ke arah Riena.

"Apa-apaan ekspresimu itu?" Tanya Fenith tak suka.

Daang!!

Riena menjatuhkan wadah yang terbuat dari besi, sehingga jika dijatuhkan akan membuat suara bisingan yang lumayan kuat.

"Aku pelayan Ratu bukan pelayan kerdil." Ucap Riena dengan jujur.

"Apa maksud ucapanmu, kau berniat melawanku." Balas Fenith dengan amarah, kini jika dilihat dia ingin bangkit dari ranjangnya dan menampar Riena.

"Kenapa? Kau mengancamku? Kau kira aku akan takut? Begitu?" Cetus Riena. "Dengar gadis kerdil, aku rela mendapat cambukkan dari besi panas seribu kali karena melawanmu dari pada harus diam karena perbuatanmu pada Yang Mulia Ratu,"

"Yang Mulia Queena adalah Ratu, kau sebagai gadis biasa tak memiliki moral tidak pantas menyebut Ratu dengan namanya,"

"Kau belum tahu peraturan yang ada di Istana, jadi aku sarankan dirimu untuk berhati-hati pada mangsamu sendiri."

Setelah mengucapkan segala yang terpendam di hati, Riena langsung meninggalkan kamar itu dengan wajah benci pada Fenith. Dan Fenith merasa dirinya sedang direndahkan oleh pelayan, yang derajatnya sangat jauh dibandingkan dirinya.

...👑👑👑👑...

Vianze berada di ruang kerjanya seperti biasa, mengurus berkas-berkas kerajaan dan yang lainnya.

"Argh! Aku pusing dengan semua berkas ini!" Teriak Vianze dengan kesal. "Apakah aku harus meminta bantuan Ratu?" Tanya Kertia tiba-tiba.

Dari awal sebenarnya Vianze ingin memanggil Queena, namun mungkin karena perihal kemarin yang membuat Queena harus mengintropeksi diri, padahal Vianze tidak mengetahui kebenarannya. Kini pria dengan rambut hitam dan iris merah itu menunjukkan wajahnya dengan ekspres malas dan memutar-mutar kursi yang dia duduki.

"Baiklah, panggilkan Queena kemari." Ucap Vianze pada Kertia.

Mendengar perintah Vianze, Kertia dengan hormat dan mundur dari hadapan Vianze mengunjungi Sang Ratu.

"Astaga!" Ucap Kertia dengan terkejut.

Saat sampai di depan kamar Ratu, di sana terlihat banyak sekali pelayan, Kertia bingung apa yang terjadi, namun karena perintah dari Vianze dia harus tetap membawa Ratu ke hadapan Raja untuk membantu menyelesaikan berkas-berkas kerajaan. Kertia pun melangkahkan kakinya mendekati kerumunan para gadis pelayan.

"Kertia?" Panggil Riena yang melihat Kertia menuju ke kamar Ratu.

"Riena, apakah Ratu ada di kamarnya? Aku ingin menemuinya atas perintah Raja." Jelas Kertia.

Riena pun mengetuk pintu dan menyebut nama Kertia yang ingin bertemu langsung dengan Queena.

Cklek!

Para kumpulan pelayan itu termasuk Kertia, mereka semua berlutut hormat pada Queena yang sedang berdiri di antara dua daun pintu besar yang berbalut emas.

"Hormat kepada Yang Mulia Ratu, Yang Mulia Vianze membutuhkan bantuan Anda untuk menangani berkas Kerajaan dan hal lainnya." Jelas Kertia.

Itu adalah permintaan Raja untuk Ratu, Queena tidak bisa menghindarinya, karena bersangkutan dengan perihal Kerajaan. Posisinya sebagai Ratu itu mutlak untuk bersangkutan dengan masalah Kerajaan.

"Aku akan bersiap." Singkat Queena dan pelayan-pelayan lain ikut membantu Queena, Riena juga ikut ke dalam namun tertahan oleh genggaman Kertia.

"Hei, kenapa ada banyak pelayan?" Tanya Kertia bingung.

"Oh, itu karena mereka semua sudah mendengar rumor tentang Fenith," Jawab Riena pelan.

"Aku akan menceritakan semuanya padamu, tapi tidak sekarang, aku akan membantu Ratu menyiapkan dirinya untuk pagi ini." Jelas Riena yang mendapat anggukan dari Kertia.

Setelah menunggu setengah jam membantu Ratu menyiapkan dirinya, Queena pun keluar dari kamarnya, sungguh pemandangan pagi yang indah. Ratu dan Raja saat mempersiapkan diri mereka membutuhkan setengah jam sampai satu jam. Dan kini Queena menggunakan gaun layaknya Ratu yang sangat cantik dan juga tangguh, gaun yang berwarna biru langit perpaduan biru malam serta pernak-pernik dibagian biru malam layaknya bintang, rambut merah yang diikat beberapa bagian serta hiasan yang begitu mewah meramaikan kepalanya.

Kertia sebagai bawahan Raja pun terpukau melihat kecantikkan Ratu.

"Hei! Berhenti menatapi Ratu!" Ucap Riena yang memukul dahi Kertia dengan cukup kuat.

Kertia dan pelayan lainnya terkekeh pelan, kini mereka menuntun Queena menuju ruang kerja Vianze. Di tengah-tengah candaan para pelayan itu muncullah Fenith di tengah keceriaan itu. Krrtia dan Riena saling menatap satu sama lain dan saling memberi sinyal.

"..............." Bukan tidak tahu, namun hanya pura-pura tidak tahu, begitulah Queena. Dia mengetahui gerak gerik Kertia dan juga Riena.

"Yang Mulia harap hati-hati~" Ucap salah satu pelayan yang mulai menutupi satu-persatu sudut yang membuka celah Queena. "Anda tidak perlu melihat apapun Yang Mulia."

Para pelayan itu terus-menerus memanas-manasi Fenith, tentu saja gadis licik itu merasa. Dia melihat Queena yang terus berjalan dengan tenang dan juga penampilan yang luar biasa, Fenith menggenggam kedua telapak tangannya melihat itu semua, Queena Sang Ratu Soques terlihat sangat cantik yang beridiri di satu Negara. Bisa dibilang saat ini Fenith, iri.

Terpopuler

Comments

Bulurah Kebonkosong

Bulurah Kebonkosong

keren ceritanya

2021-09-19

1

Komariah maria

Komariah maria

tonjok aja tuh mukanya fenith...cuma adik tiri raja..ga bgtu penting

2021-07-19

4

👑⁹⁹Fiaᷤnͨeͦ🦂

👑⁹⁹Fiaᷤnͨeͦ🦂

Fenith tuh beneran aduknya Vianze thor? Kok jahat banget ya fitnah kakak iparnya :') padahal Queena udah baik nolongi tu orang. Bukannya berterima kasih dan minta maaf karena udah ngambil pedangnya Queena, malah Queenanya yang harus minta maaf dan disalahkan oleh Vianze.

aku baca sampe sini dulu ya thor, semangat terus 😁

2021-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 King And Queen
2 Dropped
3 Pedang Kutukkan
4 Trust
5 Tangguh
6 Red Hair
7 Pagi
8 Handsome And Beautiful
9 Masa Lalu
10 Golfous Family Hall
11 PENGUMUMAN
12 Singa Yang Tertidur
13 Find Kertia
14 Teman Baru
15 Xin Leonard
16 Kedatangan Malaikat Kecil Di Istana
17 Queena & Yanze
18 Vianze Vs Yanze
19 What Will You Do, Queen?
20 Lupa
21 Earrings
22 Queena, Lenier & Yanze
23 Night Rain
24 Rasa Sakit
25 Queena!
26 Raja Yang Egois
27 Dark Without Crying
28 KHALLEM
29 Hated Memory
30 Kebenaran
31 Spirit Guide
32 Kekangan Jiwa
33 Zuexi & Zalfar
34 Penjara Bawah Tanah
35 The arrival of Zuexi & Zalfar
36 Berbeda
37 Which Is Mine
38 Titik Kehidupan
39 Until Khallem Does His Job
40 Memulangkan Kembali
41 Change
42 Deru Hujan
43 Midnight
44 Pesan
45 The Same Weather
46 Tiara Merah & Tongkat Sihir
47 Dignity As Queen (Container)
48 Rencana
49 Devil's Blood & Pure
50 Penyesalan Sang Pangeran
51 BLORA
52 Royal Stamp
53 Malam Hari
54 Become a Queen
55 Berbentuk Diamond
56 Greenhouse
57 Segala Hal Yang Kau Ketahui
58 Appropriate Or Not
59 Tamu Yang Diundang
60 Clone?!
61 Memojokkan
62 Unique Color
63 Pedang Antik Yang Berdebu
64 Bright, Yet Cold
65 Prinsip Ratu Maupun Raja
66 Annoyance
67 Tidak Bisa Diulangi, Tetapi Bisa Diubah
68 Is It Because Of Lucifer?
69 Tanpa Matahari
70 Gripping
71 Yang Memiliki
72 Demon Eyes
73 Memohon
74 Bound Without Feelings
75 Bukan Urusanku
76 In The Dark
77 Hari Ini Dan Esok, Mereka Berbeda
78 A Hot Talk
79 Salju Di Malam Hari
80 A Couple Under The Night Snow
81 Mengubah Takdir
82 The Similar Little Prince
83 Menghancurkan Takdir
84 A little certainty
85 Dewa Roh Pembimbing Terkutuk
86 Reolius & Salazram
87 Sihir Gelap
88 No Sound
89 Apel Merah
90 Someone's Companion
91 Sang Gadis Penghuni Malam
92 The Ring is Missing
93 Merindukanmu
94 Let Go, But Don't Forget
95 Musnahkan!
96 Not the same
97 Darah Murni & Lavender Biru
98 Don't Need It Again
99 Lembaran Yang Berantakan
100 Living Without Parents
101 Pertemuan
102 Argued
103 Tidak Masalah, Apapun
104 Short time
105 Lemah, Namun Dapat Melumpuhkan
106 Flowers Frozen In Snow
107 Layaknya Manusia Tanpa Perasaan
108 Like Human Without Feelings II
109 Kembali Ke Rumah
110 LAW
111 Piyama
112 A Key
113 Salju Masih Turun
114 An Assumption
115 Sebuah Cermin
116 Melting Ice
117 Mulai Merasakan
118 Good Mood
119 Cahaya Biru Di Langit
120 Hated Or Hated
121 Tempat Pergi Dan Kembali
122 Go and back
123 Lima Jari Berada Di Pipi
124 Abandoning Trust
125 Merah, Hitam dan Emas
126 Start Facing The Same
127 Satu Yang Terpisahkan/Perlindungan
128 Himself Who is Very Excited
129 Cahaya Api Di Langit
130 New Year!
131 Tepat Di Awal Bulan Berikutnya
132 The Main Process Begins
133 Menyatukan Sesuatu Yang Terpisah
134 Half month
135 Seperti Kupu-Kupu
136 Happy News
137 Sesuatu Yang Tertuju
138 Bird Cage
139 Rasa Kasih Sayang Tidak Pernah Kalah Dari Rasa Benci
140 Judged Differently
141 Terjadi Begitu Cepat
142 Nothing Wrong, Right?
143 Kita Akan Mulai
144 An-Ying
145 Embedded Knife
146 Hanya Perlu Mengambilnya Kembali
147 Paid Draw
148 Senyuman Di Wajah Vivian
149 Spring
150 Musim Semi II
151 Devil's Wings
152 Perubahan Musim Yang Merubah Dirinya
153 Deja Vu
154 Tamu Terhormat Dari Kerajaan
155 Honored Guest From Kingdom II
156 Klise Yang Mendalam
157 Slash On Kertia
158 Tebasan Pada Kertia II
159 Negotiations Regarding Kertia
160 Peneliti gelap & Implusif
161 Pastor
162 Burung Hantu Yang Putih Pucat
163 Assault on Brothers
164 Dunia Di Balik Cermin
165 All Black
166 Kematian
167 Bad Spring
168 Mahkota Yang Sempurna
169 Holy Spear
170 Kekuatan Dari Sebuah Genggaman!
171 Blue and Red Victory
172 Kedamaian Pun Tiba
173 The Outside World Without a Degree
174 Momen Hangat
175 Not a Game
176 Terakhir
177 Shocking Letters
178 Alur Yang Terlalu Cepat
179 Chance
180 Berusaha Untuk Meraih
181 It Is Enough
182 Ketiga Kalinya
183 Decision Of Both Parties
184 Balutan Lembut
185 Best Gift
186 Tindakan Yang Hampir...
187 A Battle By Risking Something
188 Pengungkapan
189 Warm Touch
190 Undangan Resmi Akademi Fhujin
191 Fhujin II Academy Official Invitation
192 Undangan Resmi Akademi Fhujin III
193 Sebuah Kebahagiaan Yang Mulai Terbentuk
194 Midnight
195 Lima Bulan
196 The Greatest Party of the Soques Kingdom
197 Kehamilan Besar Sang Ratu
198 Royal Prince's Birth
199 Epilog
Episodes

Updated 199 Episodes

1
King And Queen
2
Dropped
3
Pedang Kutukkan
4
Trust
5
Tangguh
6
Red Hair
7
Pagi
8
Handsome And Beautiful
9
Masa Lalu
10
Golfous Family Hall
11
PENGUMUMAN
12
Singa Yang Tertidur
13
Find Kertia
14
Teman Baru
15
Xin Leonard
16
Kedatangan Malaikat Kecil Di Istana
17
Queena & Yanze
18
Vianze Vs Yanze
19
What Will You Do, Queen?
20
Lupa
21
Earrings
22
Queena, Lenier & Yanze
23
Night Rain
24
Rasa Sakit
25
Queena!
26
Raja Yang Egois
27
Dark Without Crying
28
KHALLEM
29
Hated Memory
30
Kebenaran
31
Spirit Guide
32
Kekangan Jiwa
33
Zuexi & Zalfar
34
Penjara Bawah Tanah
35
The arrival of Zuexi & Zalfar
36
Berbeda
37
Which Is Mine
38
Titik Kehidupan
39
Until Khallem Does His Job
40
Memulangkan Kembali
41
Change
42
Deru Hujan
43
Midnight
44
Pesan
45
The Same Weather
46
Tiara Merah & Tongkat Sihir
47
Dignity As Queen (Container)
48
Rencana
49
Devil's Blood & Pure
50
Penyesalan Sang Pangeran
51
BLORA
52
Royal Stamp
53
Malam Hari
54
Become a Queen
55
Berbentuk Diamond
56
Greenhouse
57
Segala Hal Yang Kau Ketahui
58
Appropriate Or Not
59
Tamu Yang Diundang
60
Clone?!
61
Memojokkan
62
Unique Color
63
Pedang Antik Yang Berdebu
64
Bright, Yet Cold
65
Prinsip Ratu Maupun Raja
66
Annoyance
67
Tidak Bisa Diulangi, Tetapi Bisa Diubah
68
Is It Because Of Lucifer?
69
Tanpa Matahari
70
Gripping
71
Yang Memiliki
72
Demon Eyes
73
Memohon
74
Bound Without Feelings
75
Bukan Urusanku
76
In The Dark
77
Hari Ini Dan Esok, Mereka Berbeda
78
A Hot Talk
79
Salju Di Malam Hari
80
A Couple Under The Night Snow
81
Mengubah Takdir
82
The Similar Little Prince
83
Menghancurkan Takdir
84
A little certainty
85
Dewa Roh Pembimbing Terkutuk
86
Reolius & Salazram
87
Sihir Gelap
88
No Sound
89
Apel Merah
90
Someone's Companion
91
Sang Gadis Penghuni Malam
92
The Ring is Missing
93
Merindukanmu
94
Let Go, But Don't Forget
95
Musnahkan!
96
Not the same
97
Darah Murni & Lavender Biru
98
Don't Need It Again
99
Lembaran Yang Berantakan
100
Living Without Parents
101
Pertemuan
102
Argued
103
Tidak Masalah, Apapun
104
Short time
105
Lemah, Namun Dapat Melumpuhkan
106
Flowers Frozen In Snow
107
Layaknya Manusia Tanpa Perasaan
108
Like Human Without Feelings II
109
Kembali Ke Rumah
110
LAW
111
Piyama
112
A Key
113
Salju Masih Turun
114
An Assumption
115
Sebuah Cermin
116
Melting Ice
117
Mulai Merasakan
118
Good Mood
119
Cahaya Biru Di Langit
120
Hated Or Hated
121
Tempat Pergi Dan Kembali
122
Go and back
123
Lima Jari Berada Di Pipi
124
Abandoning Trust
125
Merah, Hitam dan Emas
126
Start Facing The Same
127
Satu Yang Terpisahkan/Perlindungan
128
Himself Who is Very Excited
129
Cahaya Api Di Langit
130
New Year!
131
Tepat Di Awal Bulan Berikutnya
132
The Main Process Begins
133
Menyatukan Sesuatu Yang Terpisah
134
Half month
135
Seperti Kupu-Kupu
136
Happy News
137
Sesuatu Yang Tertuju
138
Bird Cage
139
Rasa Kasih Sayang Tidak Pernah Kalah Dari Rasa Benci
140
Judged Differently
141
Terjadi Begitu Cepat
142
Nothing Wrong, Right?
143
Kita Akan Mulai
144
An-Ying
145
Embedded Knife
146
Hanya Perlu Mengambilnya Kembali
147
Paid Draw
148
Senyuman Di Wajah Vivian
149
Spring
150
Musim Semi II
151
Devil's Wings
152
Perubahan Musim Yang Merubah Dirinya
153
Deja Vu
154
Tamu Terhormat Dari Kerajaan
155
Honored Guest From Kingdom II
156
Klise Yang Mendalam
157
Slash On Kertia
158
Tebasan Pada Kertia II
159
Negotiations Regarding Kertia
160
Peneliti gelap & Implusif
161
Pastor
162
Burung Hantu Yang Putih Pucat
163
Assault on Brothers
164
Dunia Di Balik Cermin
165
All Black
166
Kematian
167
Bad Spring
168
Mahkota Yang Sempurna
169
Holy Spear
170
Kekuatan Dari Sebuah Genggaman!
171
Blue and Red Victory
172
Kedamaian Pun Tiba
173
The Outside World Without a Degree
174
Momen Hangat
175
Not a Game
176
Terakhir
177
Shocking Letters
178
Alur Yang Terlalu Cepat
179
Chance
180
Berusaha Untuk Meraih
181
It Is Enough
182
Ketiga Kalinya
183
Decision Of Both Parties
184
Balutan Lembut
185
Best Gift
186
Tindakan Yang Hampir...
187
A Battle By Risking Something
188
Pengungkapan
189
Warm Touch
190
Undangan Resmi Akademi Fhujin
191
Fhujin II Academy Official Invitation
192
Undangan Resmi Akademi Fhujin III
193
Sebuah Kebahagiaan Yang Mulai Terbentuk
194
Midnight
195
Lima Bulan
196
The Greatest Party of the Soques Kingdom
197
Kehamilan Besar Sang Ratu
198
Royal Prince's Birth
199
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!