Pedang Kutukkan

"Riena, apa kau melihatnya?" Ucap Queena yang sedang membongkar kamarnya mencari pedang miliknya.

"Hmm... kurasa aku meletakkannya di bawah ranjang, entah mengapa tidak ada." Jawab Riena dengan rasa bersalah.

Queena mencoba untuk menasihati Riena agar tidak terus menerus menyalahkan dirinya sendiri. Queena juga bingung, benda yang sangat penting sama sekali tidak pernah dia tinggalkan di manapun, secara tiba-tiba hilang, karena hanya dirinya yang dapat menggunakan benda itu, benda kutukkan khusus untuk Queena, benda yang terlahir dari darah serta sihirnya.

"Huft... kurasa aku harus berlatih menggunakan yang lain," gumam Queena. "Riena, aku akan menuju ruangan peralatan dan tolong kau terus mencarinya, minta bantuan pada Kertia karena benda itu sangat berbahaya, saat ini masih bisa dibilang aman selama sarungnya masing terpasang,"

"Jadi ku serahkan padamu dan juga Kertia." Tambahnya, Queena langsung meninggalkan kamarnya dan menuju ruang peralatan.

Sejujurnya, saat ini Queena sangat marah, benda kesayangannya hilang dari kamarnya sendiri, entah siapa yang benyali besar untuk memasuki kamar Sang Ratu. Saat ini yang dia khawatirkan adalah jika benda berbahaya itu terlepas dari sarungnya dan membuat pemegangnya dalam masalah. Saat melintasi beberapa lantai dan panjangnya koridor akhirnya Queena sampai di ruangan peralatan, ruangan dengan dua daun pintu yang besar berlapis baja sangat cocok untuk khusus ruangan peralatan. Tapi disaat ingin membukanya pintu itu sama sekali tidak terbuka atau bergerak sedikit pun, Queena yakin bahwa pintu itu tidak terkunci namun karena dilapisi dengan baja dan beberapa hiasan dari besi berat.

"Kurasa aku tidak akan bisa membukanya kalau dengan cara yang seperti ini." Gumam Queena.

Disisi lain, Vianze berjalan di koridor dengan langkah besar dengan ekspresi tidak menyenangkan.

"Dasar Kertia! Dia lebih mementingkan yang lain dari pada diriku!"

♤Sebelumnya♤

"Tidaaaaak!"

"Tapi Yang Mulia, ini merupakan hal yang berbahaya."

"Hmm... Benar juga, tapi kau juga harus membantuku!"

"Membantu menandatangi undangan? Maaf aku menolaknya dan memutuskan untuk membantu Ratu."

♤Sekarang♤

"Hmph! Dasar Kertia, memangnya apa yang sedang ia bantu." Ucap Vianze sambil

menaruh kedua tangannya di belakang kepala dan berjalan dengan santai di koridor dan menatapi setiap balkon besar yang ada.

BRUUUAK!

"Woa?! Suara apa itu?!" Vianze yang sedang asik berjalan santai mendengar suara dentuman yang keras, dia juga merasa bahwa suara itu berasal dari lantai yang sama. Vianze memutuskan untuk mendatangi arah suara itu dengan cepat.

♤Di Ruangan Peralatan♤

"Akhirnya terbuka juga." Queena langsung memasuki ruangan gelap itu, Queena mengangkat telapak tangannya ke atas dan berencana ingin membuat cahaya dari sihirnya tapi Queena langsung mengurungkan niat untuk melakukannya.

Queena langsung mencari benda yang cocok di ruangan redup itu, cukup sulit untuk mencari sesuatu di tempat redup seperti ini.

Vianze akhirnya tiba di tempat, tapi apa yang dilihatnya begitu luar biasa, Vianze melihat pintu ruangan peralatan hancur seperti ada suatu tabrakan yang sangat kuat, Vianze menajamkan pandangannya ke arah ruangan itu, Vianze mengeluarkan pedangnya untuk berjaga jaga dan mulai memasuki ruangan itu.

"Whoa!"

Bruk!

"Suara itu?!"

"Queena!"

"Huh?" Queena menoleh karena merasa ada yang memanggilnya.

Vianze melihat sosok gadis dengan rambut merah yang elegan sedang tertindih barang barang yang jatuh menimpanya, Vianze dengan sontak mendekat dan memberikan bantuan, namun Queena tidak menganggap pria itu ada dan bangkit dengan sendirinya, kini yang perlu dia lakukan hanya mencari benda yang cocok dengannya. Vianze langsung tercengang atas perlakuan Queena, dan memutuskan hanya mengamati dari belakang.

"Jadi kau yang merusak pintunya?" Tanya Vianze yang bersandar di pinggir pintu.

"............."

"Kenapa kau tidak membuat cahaya, bukankah disini lumayan gelap."

"............."

"Gadis ini dingin sekali." Batin Vianze.

Wuuuung~

Queena melihat keadaan ruangan menjadi lebih terang, kini Queena dapat melihat dengan jelas.

"Dengan begini lebih terang bukan." Ucap Vianze dengan sedikit sombong.

"..........." Tapi tetap nihil mendapat jawaban dari Queena.

Queena terus mencari benda yang cocok dengannya, Vianze bingung sebenarnya untuk apa Queena mencari benda itu padahal setahu Vianze Queena memiliki benda itu sendiri, benda yang hanya dapat dia gunakan sendiri. Setelah beberapa menit akhirnya Queena menemukan benda yang cocok dengannya, mungkin akan terlalu beresiko.

"Jadi kau su-" Ucapan Vianze terpotong karena sesuatu yang menarik perhatiannya. "WHOOAA! I-itukan ukuran yang besar, dan bagaimana kau bisa mengangkatnya semudah itu!?"

Queena tidak mengubris ucapan Vianze, dia hanya menyeret benda itu keluar dari ruang peralatan sebagai latihan, sejujurnya Queena juga menganggap bahwa benda yang dia angkat sangat berat, tapi saat ini hanya itu yang bisa dia lakukan.

...👑👑👑👑...

TRAAANG!

DUAAAK!

Queena sedang melatih fisiknya menggunakan benda yang dia bawa dari ruang peralatan memang sangat luar biasa seorang perempuan dengan gaun hijau menebas hembusan angin menggunakan benda panjang besarnya, Riena begitu khawatir pada Ratunya, Riena merasa tubuh Ratu begitu tidak stabil namun Queena tetap melanjutkan latihannya.

"Ratu, tolong istirahatlah sebentar." Riena berusaha mengajak Queena untuk beristirahat sejenak.

Matahari masih menunjukkan ketinggian di langit, hari masih siang, Queena terus melayangkan benda panjang dengan kekuatan fisik yang luar biasa. Di sisi lain Riena duduk di pinggir taman sambil melihat Ratunya yang terus berlatih. Riena juga sebenarnya bingung mengapa Queena tiba-tiba ingin melatih fisiknya dibandingkan sihirnya.

♤Di Sisi Lain, Taman Istana Bagian Barat♤

"Woaaaa sangat bagus, aku tidak menyangka bahwa Nona bisa mendapatkan benda luar biasa ini." Ucap pelayan itu.

"Hmph... tentu saja, lagipula ini kan Istana Kak Vianze bukan milik perempuan itu." Ucap gadis itu dengan percaya diri.

Gadis dengan pakaian cantik berwarna pink itu memegang sebuah benda yang panjang serta memiliki sarung dengan motif yang bagus.

"Hmm... mungkin akan lebih baik jika aku menggunakannya." Ucap gadis itu.

CRUAAAK!

♤Di Tempat Queena Berada♤

Deg!

Queena mematung sejenak, dia seperti merasakan ada yang aneh dalam dirinya, Queena menatap langit.

"Oh, tidak."

Queena menjatuhkan benda yang dari tadi dia pegang, yaitu pedang berukuran besar dan langsung berlari tergesa-gesa, dia merasakan sesuatu pada benda yang sangat penting, Queena juga dapat memprediksi di mana benda itu berada, saat benda itu bereaksi Queena selalu dapat merasakannya dengan kuat, Riena tentu saja ikut berlari mengikuti Ratunya, Riena terus berteriak dan memanggil Ratu, namun Queena sama sekali tidak mendengarnya dan terus berlari. Riena seperti merasakan bahwa saat ini Ratunya begitu panik. Saat menelusuri panjang dan luasnya Istana, akhirya Queena sampai di taman barat, di mana dia merasakan bahwa, pedang kutukkan miliknya berada di tempat ini, namun sayang, apa yang diprediksikan oleh Queena terjawab dengan benar, pedang terkutuk tanpa sarung dan jatuh di tangan orang asing, akan membuat orang itu dalam bahaya, begitu juga saat Queena melihat pedangnya terbuka dari sarungnya, tapi dengan bercakkan darah.

Queena langsung mendekati gadis dan pedangnya itu, Queena menarik paksa pedangnya saat ingin menggila, Queena menatap dengan wajah dingin datarnya pada gadis yang ada di depannya meringis kesakitan.

"Kau mengambilnya bukan?" Tanya Queena dengan tatapan semakin dingin, gadis yang terluka itu merasa bahwa saat ini Ratu yang ada di hadapannya sedang marah besar. "Kau-" Ucapan Queena terpotong.

"Apa yang terjadi?!" Teriak pria yang muncul secara tiba-tiba bersama pelayan pribadi gadis itu. Mungkin pelayan gadis itu memberitahu pada Vianze apa yang terjadi di taman barat.

Vianze membesarkan matanya saat melihat Queena memegang pedang dengan bercakan darah dan mengarahkannya kehadapan gadis itu, yang kini memanggil Vianze dengan sebutan 'Kakak'. Vianze berjalan dengan tatapan kesal dan amarah sedangkan Queena hanya tetap memasang wajah datar dan dinginnya.

Plaak!

"Hah?" Lirih Riena yang melihat kejadian itu bukan hanya dirinya namun pelayan pelayan yang lain juga merasakan hal yang sama.

Queena tetap terdiam dan merasakan pipi kanannya begitu perih sehingga Queena tidak bisa menahan darah yang ingin keluar dari mulutnya, benar, Vianze menampar dengan keras di pipi Queena.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA FENITH?!" Bentak Vianze dengan emosi yang tinggi. "Kau bisa mendatangiku jika kau membenciku?!"

Vianze membentak dengan suara yang kuat, orang-orang yang di sekelilingnya sangat takut dengan bentakkan Vianze, Queena, gadis itu hanya terdiam dan tetap menatap iris mata Vianze dengan aliran darah segar dari dalam mulutnya. Riena tak menyangka bahwa Rajanya akan menyakiti Ratu, dan lebih parahnya lagi, Vianze menampar Queena yang tidak memiliki salah, melainkan Fenith yang begitu gegabah atas tindakkannya sendiri. Riena ingin mengeluarkan pendapat namun tangan kanannya digenggam erat oleh Kertia, pria yang statusnya sebagai bawahan Raja itu memberi sinyal pada Riena agar tidak ikut campur, Kertia juga merasakan hal yang sama dengan Riena, mustahil bagi Ratu Queena menyakiti orang lain.

Vianze meninggalkan dan melewati tubuh Queena yang masih diam dengan pedang yang ada di tangannya.

"Fenith, apa yang terjadi padamu? Lukamu begitu parah." Vianze melihat bagian depan tubuh Fenith tersayat, Vianze juga menduganya bahwa luka itu berasal dari Queena yang memegang pedangnya.

"Entahlah, aku menemukan pedang ini di taman dan ingin mengembalikannya ke pemiliknya, tapi entah kenapa Ratu langsung menyerangku." Ucapnya berbohong.

Mendengar penjelasan dari dari Fenith, emosi Vianze menjadi jadi, dia berfikir bahwa tamparan itu belum cukup untuk Queena, Queena juga tidak menyangka bahwa dirinya akan di fitnah seperti ini.

"TIDAK!"

"YANG MULIA RATU TIDAK MELAKUKAN ITU!" Riena langsung berteriak tanpa pikir panjang saat mendengar kebohongan yang dibuat oleh Fenith, Riena begitu kesal, Ratu yang menolongnya dan menjauhkan pedangnya dari Fenith, dan Fenith memfitnah Ratu tanpa merasa malu.

"Siapa yang menyuruhmu berbicara?" Ucap Vianze yang berapi api sambil melirikkan iris matanya mengarah pada Riena.

Vianze dengan sontak mengarahkan telapak tangannya ke Riena, Queena melebarkan kedua matanya dia merasa bahwa Vianze ingin melukai Riena dengan sihir, jika sihir yang Vianze keluarkan adalah sihir yang berasal dari tubuh Queena, Queena yakin nyawa Riena akan dalam bahaya. Vianze mengeluarkan sihir petir dan bersiap untuk melepasnya, dengan cepat Queena berlari ke hadapan Vianze dan menahan serangannya menggunakan sihirnya sendiri.

Wussh!

Queena melindungi Riena dan beberapa orang yang ada di sekitar Riena, agar tidak terkena oleh sihir berbahaya itu, Queena mengarahkan telapak tangannya berlawanan arah dengan Vianze, berusaha menahan serangannya, Vianze tentu saja terkejut dan ditambah iris merah mata Queena begitu tajam bagaikan mata iblis yang menatap mangsa.

"Ratu, apa yang Anda lakukan?!" Teriak Kertia yang sangat panik.

Syuuut~

"Apa yang kau lakukan Queena?" Tanya Vianze dengan tatapan dingin tak suka.

"Aku... tidak akan membiarkanmu melukai siapapun."

Terpopuler

Comments

Je Moeljani

Je Moeljani

Annyeong👋👋👋
✓mampir
✓3 like
Sukses selalu buat kakak Author yang keren ini❤️❤️❤️
Jangan lupa dukung karyaku ya..
Gomawo🙏🙏🙏
From 'Hope for Happy Ending'

2021-02-12

1

NonaHana

NonaHana

Like👍

2020-12-04

1

Caramelatte

Caramelatte

semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"

2020-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 King And Queen
2 Dropped
3 Pedang Kutukkan
4 Trust
5 Tangguh
6 Red Hair
7 Pagi
8 Handsome And Beautiful
9 Masa Lalu
10 Golfous Family Hall
11 PENGUMUMAN
12 Singa Yang Tertidur
13 Find Kertia
14 Teman Baru
15 Xin Leonard
16 Kedatangan Malaikat Kecil Di Istana
17 Queena & Yanze
18 Vianze Vs Yanze
19 What Will You Do, Queen?
20 Lupa
21 Earrings
22 Queena, Lenier & Yanze
23 Night Rain
24 Rasa Sakit
25 Queena!
26 Raja Yang Egois
27 Dark Without Crying
28 KHALLEM
29 Hated Memory
30 Kebenaran
31 Spirit Guide
32 Kekangan Jiwa
33 Zuexi & Zalfar
34 Penjara Bawah Tanah
35 The arrival of Zuexi & Zalfar
36 Berbeda
37 Which Is Mine
38 Titik Kehidupan
39 Until Khallem Does His Job
40 Memulangkan Kembali
41 Change
42 Deru Hujan
43 Midnight
44 Pesan
45 The Same Weather
46 Tiara Merah & Tongkat Sihir
47 Dignity As Queen (Container)
48 Rencana
49 Devil's Blood & Pure
50 Penyesalan Sang Pangeran
51 BLORA
52 Royal Stamp
53 Malam Hari
54 Become a Queen
55 Berbentuk Diamond
56 Greenhouse
57 Segala Hal Yang Kau Ketahui
58 Appropriate Or Not
59 Tamu Yang Diundang
60 Clone?!
61 Memojokkan
62 Unique Color
63 Pedang Antik Yang Berdebu
64 Bright, Yet Cold
65 Prinsip Ratu Maupun Raja
66 Annoyance
67 Tidak Bisa Diulangi, Tetapi Bisa Diubah
68 Is It Because Of Lucifer?
69 Tanpa Matahari
70 Gripping
71 Yang Memiliki
72 Demon Eyes
73 Memohon
74 Bound Without Feelings
75 Bukan Urusanku
76 In The Dark
77 Hari Ini Dan Esok, Mereka Berbeda
78 A Hot Talk
79 Salju Di Malam Hari
80 A Couple Under The Night Snow
81 Mengubah Takdir
82 The Similar Little Prince
83 Menghancurkan Takdir
84 A little certainty
85 Dewa Roh Pembimbing Terkutuk
86 Reolius & Salazram
87 Sihir Gelap
88 No Sound
89 Apel Merah
90 Someone's Companion
91 Sang Gadis Penghuni Malam
92 The Ring is Missing
93 Merindukanmu
94 Let Go, But Don't Forget
95 Musnahkan!
96 Not the same
97 Darah Murni & Lavender Biru
98 Don't Need It Again
99 Lembaran Yang Berantakan
100 Living Without Parents
101 Pertemuan
102 Argued
103 Tidak Masalah, Apapun
104 Short time
105 Lemah, Namun Dapat Melumpuhkan
106 Flowers Frozen In Snow
107 Layaknya Manusia Tanpa Perasaan
108 Like Human Without Feelings II
109 Kembali Ke Rumah
110 LAW
111 Piyama
112 A Key
113 Salju Masih Turun
114 An Assumption
115 Sebuah Cermin
116 Melting Ice
117 Mulai Merasakan
118 Good Mood
119 Cahaya Biru Di Langit
120 Hated Or Hated
121 Tempat Pergi Dan Kembali
122 Go and back
123 Lima Jari Berada Di Pipi
124 Abandoning Trust
125 Merah, Hitam dan Emas
126 Start Facing The Same
127 Satu Yang Terpisahkan/Perlindungan
128 Himself Who is Very Excited
129 Cahaya Api Di Langit
130 New Year!
131 Tepat Di Awal Bulan Berikutnya
132 The Main Process Begins
133 Menyatukan Sesuatu Yang Terpisah
134 Half month
135 Seperti Kupu-Kupu
136 Happy News
137 Sesuatu Yang Tertuju
138 Bird Cage
139 Rasa Kasih Sayang Tidak Pernah Kalah Dari Rasa Benci
140 Judged Differently
141 Terjadi Begitu Cepat
142 Nothing Wrong, Right?
143 Kita Akan Mulai
144 An-Ying
145 Embedded Knife
146 Hanya Perlu Mengambilnya Kembali
147 Paid Draw
148 Senyuman Di Wajah Vivian
149 Spring
150 Musim Semi II
151 Devil's Wings
152 Perubahan Musim Yang Merubah Dirinya
153 Deja Vu
154 Tamu Terhormat Dari Kerajaan
155 Honored Guest From Kingdom II
156 Klise Yang Mendalam
157 Slash On Kertia
158 Tebasan Pada Kertia II
159 Negotiations Regarding Kertia
160 Peneliti gelap & Implusif
161 Pastor
162 Burung Hantu Yang Putih Pucat
163 Assault on Brothers
164 Dunia Di Balik Cermin
165 All Black
166 Kematian
167 Bad Spring
168 Mahkota Yang Sempurna
169 Holy Spear
170 Kekuatan Dari Sebuah Genggaman!
171 Blue and Red Victory
172 Kedamaian Pun Tiba
173 The Outside World Without a Degree
174 Momen Hangat
175 Not a Game
176 Terakhir
177 Shocking Letters
178 Alur Yang Terlalu Cepat
179 Chance
180 Berusaha Untuk Meraih
181 It Is Enough
182 Ketiga Kalinya
183 Decision Of Both Parties
184 Balutan Lembut
185 Best Gift
186 Tindakan Yang Hampir...
187 A Battle By Risking Something
188 Pengungkapan
189 Warm Touch
190 Undangan Resmi Akademi Fhujin
191 Fhujin II Academy Official Invitation
192 Undangan Resmi Akademi Fhujin III
193 Sebuah Kebahagiaan Yang Mulai Terbentuk
194 Midnight
195 Lima Bulan
196 The Greatest Party of the Soques Kingdom
197 Kehamilan Besar Sang Ratu
198 Royal Prince's Birth
199 Epilog
Episodes

Updated 199 Episodes

1
King And Queen
2
Dropped
3
Pedang Kutukkan
4
Trust
5
Tangguh
6
Red Hair
7
Pagi
8
Handsome And Beautiful
9
Masa Lalu
10
Golfous Family Hall
11
PENGUMUMAN
12
Singa Yang Tertidur
13
Find Kertia
14
Teman Baru
15
Xin Leonard
16
Kedatangan Malaikat Kecil Di Istana
17
Queena & Yanze
18
Vianze Vs Yanze
19
What Will You Do, Queen?
20
Lupa
21
Earrings
22
Queena, Lenier & Yanze
23
Night Rain
24
Rasa Sakit
25
Queena!
26
Raja Yang Egois
27
Dark Without Crying
28
KHALLEM
29
Hated Memory
30
Kebenaran
31
Spirit Guide
32
Kekangan Jiwa
33
Zuexi & Zalfar
34
Penjara Bawah Tanah
35
The arrival of Zuexi & Zalfar
36
Berbeda
37
Which Is Mine
38
Titik Kehidupan
39
Until Khallem Does His Job
40
Memulangkan Kembali
41
Change
42
Deru Hujan
43
Midnight
44
Pesan
45
The Same Weather
46
Tiara Merah & Tongkat Sihir
47
Dignity As Queen (Container)
48
Rencana
49
Devil's Blood & Pure
50
Penyesalan Sang Pangeran
51
BLORA
52
Royal Stamp
53
Malam Hari
54
Become a Queen
55
Berbentuk Diamond
56
Greenhouse
57
Segala Hal Yang Kau Ketahui
58
Appropriate Or Not
59
Tamu Yang Diundang
60
Clone?!
61
Memojokkan
62
Unique Color
63
Pedang Antik Yang Berdebu
64
Bright, Yet Cold
65
Prinsip Ratu Maupun Raja
66
Annoyance
67
Tidak Bisa Diulangi, Tetapi Bisa Diubah
68
Is It Because Of Lucifer?
69
Tanpa Matahari
70
Gripping
71
Yang Memiliki
72
Demon Eyes
73
Memohon
74
Bound Without Feelings
75
Bukan Urusanku
76
In The Dark
77
Hari Ini Dan Esok, Mereka Berbeda
78
A Hot Talk
79
Salju Di Malam Hari
80
A Couple Under The Night Snow
81
Mengubah Takdir
82
The Similar Little Prince
83
Menghancurkan Takdir
84
A little certainty
85
Dewa Roh Pembimbing Terkutuk
86
Reolius & Salazram
87
Sihir Gelap
88
No Sound
89
Apel Merah
90
Someone's Companion
91
Sang Gadis Penghuni Malam
92
The Ring is Missing
93
Merindukanmu
94
Let Go, But Don't Forget
95
Musnahkan!
96
Not the same
97
Darah Murni & Lavender Biru
98
Don't Need It Again
99
Lembaran Yang Berantakan
100
Living Without Parents
101
Pertemuan
102
Argued
103
Tidak Masalah, Apapun
104
Short time
105
Lemah, Namun Dapat Melumpuhkan
106
Flowers Frozen In Snow
107
Layaknya Manusia Tanpa Perasaan
108
Like Human Without Feelings II
109
Kembali Ke Rumah
110
LAW
111
Piyama
112
A Key
113
Salju Masih Turun
114
An Assumption
115
Sebuah Cermin
116
Melting Ice
117
Mulai Merasakan
118
Good Mood
119
Cahaya Biru Di Langit
120
Hated Or Hated
121
Tempat Pergi Dan Kembali
122
Go and back
123
Lima Jari Berada Di Pipi
124
Abandoning Trust
125
Merah, Hitam dan Emas
126
Start Facing The Same
127
Satu Yang Terpisahkan/Perlindungan
128
Himself Who is Very Excited
129
Cahaya Api Di Langit
130
New Year!
131
Tepat Di Awal Bulan Berikutnya
132
The Main Process Begins
133
Menyatukan Sesuatu Yang Terpisah
134
Half month
135
Seperti Kupu-Kupu
136
Happy News
137
Sesuatu Yang Tertuju
138
Bird Cage
139
Rasa Kasih Sayang Tidak Pernah Kalah Dari Rasa Benci
140
Judged Differently
141
Terjadi Begitu Cepat
142
Nothing Wrong, Right?
143
Kita Akan Mulai
144
An-Ying
145
Embedded Knife
146
Hanya Perlu Mengambilnya Kembali
147
Paid Draw
148
Senyuman Di Wajah Vivian
149
Spring
150
Musim Semi II
151
Devil's Wings
152
Perubahan Musim Yang Merubah Dirinya
153
Deja Vu
154
Tamu Terhormat Dari Kerajaan
155
Honored Guest From Kingdom II
156
Klise Yang Mendalam
157
Slash On Kertia
158
Tebasan Pada Kertia II
159
Negotiations Regarding Kertia
160
Peneliti gelap & Implusif
161
Pastor
162
Burung Hantu Yang Putih Pucat
163
Assault on Brothers
164
Dunia Di Balik Cermin
165
All Black
166
Kematian
167
Bad Spring
168
Mahkota Yang Sempurna
169
Holy Spear
170
Kekuatan Dari Sebuah Genggaman!
171
Blue and Red Victory
172
Kedamaian Pun Tiba
173
The Outside World Without a Degree
174
Momen Hangat
175
Not a Game
176
Terakhir
177
Shocking Letters
178
Alur Yang Terlalu Cepat
179
Chance
180
Berusaha Untuk Meraih
181
It Is Enough
182
Ketiga Kalinya
183
Decision Of Both Parties
184
Balutan Lembut
185
Best Gift
186
Tindakan Yang Hampir...
187
A Battle By Risking Something
188
Pengungkapan
189
Warm Touch
190
Undangan Resmi Akademi Fhujin
191
Fhujin II Academy Official Invitation
192
Undangan Resmi Akademi Fhujin III
193
Sebuah Kebahagiaan Yang Mulai Terbentuk
194
Midnight
195
Lima Bulan
196
The Greatest Party of the Soques Kingdom
197
Kehamilan Besar Sang Ratu
198
Royal Prince's Birth
199
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!