Chapter 03- Akhir Hidupku

Alina menatap pria yang ada dihadapannya yang juga tengah menatapnya, dibelakang pria itu terdapat beberapa pria bertubuh besar.

Alina menatap pria bertubuh besar bergantian karena dia merasa pernah melihat mereka tapi entah dimana.

"Kau ada disini rupanya. Kali ini kau tidak akan lolos setelah membuatku menjadi seperti orang tidak waras beberapa hari ini...."

Alina terdiam sambil menautkan alisnya dan berusaha mencerna perkataan pria didepannya.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengenalmu." ungkap Alina sarkastik.

"Apa kau yakin tidak mengenalku?" tanya pria tersebut sambil tersenyum miring.

"Apa ini milikmu?" sambungnya mengangkat sebuah pisau kecil dari sakunya dan menyimpannya kembali.

Sontak itu membuat Alina membulatkan mata, sebab pisau kecil itu adalah miliknya. "Ya ampun, itu pisau yang pernah aku lempar kearah pria yang berusaha mengejarku waktu itu. Ah shit!" batin Alina.

Dia kembali mengingat kejadian, saat dia sedang bersantai di taman yang selalu ia kunjangi. Pada saat itu ada beberapa pria yang mengikutinya dan dengan terpaksa Alina melempar pisau kecil miliknya ke salah satu pria tersebut agar bisa lari dari sana.

Alina menatapnya garang, "Jadi kau orang yang selama ini menyuruh mereka untuk mengejarku hah!" bentak Alina sambil berkacak pinggang.

Sedangkan pria yang dibentak hanya tersenyum lalu menangkup wajah Alina dengan kedua tangannya dan dibelai lembut, "Jangan kuatir, aku melakukan itu karena aku sangat merindukanmu..." ujarnya.

Alina semakin bingung dibuatnya karena dia merasa tidak pernah melihat atau bahkan bertemu dengan pria tersebut, "Apa yang dikatakan pria ini? Merindukanku? bertemu saja aku tidak pernah." pikir Alina.

"Aku tidak mengenalmu. Enyah kau dari hadapanku!"

Pria itu tersenyum hangat dan membuat Alina terpana untuk sesaat, "Apa kau yakin? Apa kau lupa bagaimana kau menggodaku waktu itu?" ucapnya.

Alina berfikir keras mencoba mengingat pria yang ada dihadapannya, "Menggoda? Kapan? Apa aku pernah menggoda seseorang?."

Alina beralih menatap pria itu lagi yang sedang mendekatkan wajahnya. Sedetik kemudian Alina terpaku sambil membulatkan mata saat mengingat kejadian ia membuat seseorang frustasi karena menggodanya di club malam waktu.

"Apa yang kau lakukan?!" teriak Harrick, ia menatap tajam pada pria dihadapan Alina seolah tak suka.

"Aku tidak ada urusan denganmu...." balas pria itu dingin.

Alina menggigit bibir bawahnya berusaha untuk tenang dan berfikir apa yang harus dia lakukan agar bisa terbebas.

"Berhenti menggigit bibirmu, kau bisa terluka." ucap pria itu kearah Alina sambil tersenyum.

Alina tidak menggubris perkataannya, dia hanya mengalihkan pandangan pada mereka yang masih ada di dalam ruangan dengan semua tatapan mengarah padanya.

Alina mencoba berbalik lalu melangkah menjauhinya, tetapi belum selangkah pria itu dengan sigap menarik tubuh Alina dari belakang.

"Kau tidak bisa pergi seenaknya seperti itu."

Alina merasakan sepasang lengan melingkar di pinggangnya dari arah belakang. Bahkan dia merasakan tubuh pria itu mendekat padanya hingga tidak ada lagi jarak diantara mereka.

Alina meronta, berusaha lepas darinya tapi nihil, bagaimana pun tubuh pria itu lebih besar darinya dan kekuatan antara mereka berbanding jauh.

"Apa yang kau lakukan bodoh!" pekik Alina kesal.

"Aroma tubuhmu sungguh memabukkan.Tidak menciumnya saja, sudah membuatku gila beberapa hari ini...." ungkapnya mempererat pelukan dan menenggelamkan wajahnya di leher Alina sehingga dapat merasakan helaan nafasnya.

"Dasar bodoh! Hentikan! Apa kau tidak punya malu? Lihat lah mereka, apa kau melakukan ini untuk di pertontonkan hah?" teriak Alina sambil melihat kearah beberapa mahasiswa yang melotot kearah mereka.

"Bukan kah kau menggodaku dengan cara seperti ini." sautnya disela  kesibukan mengecup leher bahkan sesekali memberikan gigitan kecil pada leher Alina.

"Hentikan itu bodoh! Apa kau vampire?" teriak Alina sangat emosi dengan tingkah pria tersebut yang bahkan tidak ketahui namanya sama sekali.

"Jika sampai terjadi masalah karena ini, aku tidak akan mengampunimu, dan aku akan pergi sejauh mungkin hingga kau tidak bisa menemukanku." ancam Alina berusaha mengendalikan emosinya.

Perkataan Alina berhasil membuat pria itu menghentikan aksinya dan meletakkan dagunya di bahu Alina, "Baru kali ini aku diancam oleh seorang perempuan." ucapnya.

Kemudian dia  membalikkan tubuh Alina kearahnya lalu membenamkan kembali wajahnya di lekuk leher Alina.

"Aku menginginkanmu..." bisiknya yang seketika membuat Alina merinding. Itu adalah yang kedua kalinya dia mengatakan itu pada Alina.

Alina berusaha mengendalikan dirinya, ia benar-benar sudah muak dengan semua ini.

Dia bergerak sedikit untuk mengangkat sebelah kakinya lalu berusaha meraih pisau kecil yang disembunyikan di balik sepatu.

Sedangkan pria itu masih menenggelamkan wajahnya di lekuk leher Alina seakan itu adalah tempat ternyaman baginya.

Alina mengarahkan pisau kecil yang sudah dipegangnya menempel ke leher pria itu namun dia tidak merespon apapun, ia masih saja membenamkan wajahnya.

"Apa dia sudah gila?" pikir Alina menautkan alisnya.

"Sebenarnya aku penasaran, apa yang istimewa disana? Aromaku? Aku hanya memakai parfum biasa yang digunakan banyak orang, tidak ada yang istimewa." batin Alina.

Alina mulai menekan pisau yang menempel dileher pria itu sampai mengeluarkan darah namun salah satu pria berbadan besar berjalan mendekat saat melihat aksinya.

Traangg!

"Tuan apa kau tidak apa apa?" tanya pria yang memergoki Alina setelah membuang pisau tersebut.

Pria yang sedari tadi memeluk Alina mengangkat wajahnya lalu melepas pelukannya, ia memegang lehernya yang sudah terluka lalu tersenyum kearah Alina.

Dia menatap Alina dingin, "Kau benar benar hebat. Aku sampai tidak merasakan seranganmu saat mencium aromamu yang sangat memabukkan itu." ungkapnya dingin dengan senyuman yang mengerikan.

"Berani nya kau melukaiku!" lanjutnya membentak.

Alina hanya tetap terdiam, tidak tahu harus merespon apa, sedangkan mereka yang melihat kejadian ini hanya diam menyaksikan layaknya sebuah drama.

DOOR!

Tiba-tiba Alina merasakan tubuhnya seketika menjadi dingin. Pandangannya mulai terlihat samar dan rasanya ia sudah tidak mampu lagi memopang tubuhnya sendiri.

Bruuaaakhh!!

Alina tumbang begitu saja, ia merasakan sesuatu yang sangat panas dikepalanya dan rasa sakit yang tak tertahankan.

Pandangannya sudah gelap, ia tidak bisa melihat apa apa. Bahkan bernafas pun rasanya sulit sekali.

Telinganya mendengar suara jeritan dan histeris, suara benda yang terjatuh dan suara langkah yang mendekat kearahnya.

"Ma ma maaf. A aku ti tidak sengaja..."

"A a aku kelepasan, a a aku tidak bermaksud melakukan itu..."

Itu kata kata yang terakhir Alina dengar. Setelah itu rasa sakit yang begitu luar biasa menyerang kepalanya, kemudian ia kehilangan kesadarannya dan sudah tidak bernafas lagi.

Terima kasih sudah membaca...

Jangan lupa untuk selalu mendukung cerita ini yaa:)

Salam sayang dari author^^

Terpopuler

Comments

Ros

Ros

matinya membagongkan 😥

2021-04-09

1

Lie

Lie

wahh,matinya konyol banget.. matinya engga terhormat sama sekali,.

2021-03-16

0

Wilda Afrillah

Wilda Afrillah

uwau kere. Semangat thor..
gasabar nunggu lanjutannya

2020-10-02

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 00- Alina Zhang
2 Chapter 01- Tikus-Tikus Sampah
3 Chapter 02- Manusia Bodoh
4 Chapter 03- Akhir Hidupku
5 Chapter 04- Reinkarnasi
6 Chapter 05- Berkunjung ke Ibu Kota
7 Chapter 06- Kota Lehan
8 Chapter 07- Kota Lehan II
9 Chapter 08- Kota Lehan III
10 Chapter 09- Pasar Gelap
11 Chapter 10- Shen Zue Vs Fang Je
12 Chapter 11- Menang
13 Chapter 12- Gazuura
14 Chapter 13- Ling Ho
15 Chapter 14- Ratu Gazuura
16 Chapter 15- Tiga Jendral
17 Chapter 16- Rumah Singgah Lotus
18 Chapter 17- Terlalu Kejam
19 Chapter 18- Pria Angkuh
20 Chapter 19- Berkunjung ke Istana Kekaisaran Qing
21 Chapter 20- Menyembuhkan Mo Xun
22 Chapter 21- Ancaman
23 Chapter 22- Pemimpin Yang Sama?
24 Chapter 23- Belanja Pakaian Baru
25 Chapter 24- Pulang
26 Chapter 25- Gadis Pusat Perhatian
27 Chapter 26- Hama Pengganggu
28 Chapter 27- Pelajaran dan Akibat
29 Chapter 28- Gadis Kecil yang Menggemaskan
30 Chapter 29- Kematian Leluhur
31 Chapter 30- Kehadiran Organisasi Musang Merah Darah
32 Chapter 31- Rencana Kencan
33 Chapter 32- Orang-Orang Kekaisaran
34 Chapter 33- Mimpi
35 Chapter 34- Tantangan
36 Chapter 35- Turnamen
37 Chapter 36- Turnamen II
38 Chapter 37- Turnamen III
39 Chapter 38- Turnamen IV
40 Chapter 39- Turnamen V
41 Chapter 40- Turnamen VI
42 Chapter 41- Turnamen VII
43 Chapter 42- Turnamen VIII
44 Chapter 43- Turnamen IX
45 Chapter 44- Akhir Turnamen
46 Chapter 45- Sate Daging Rusa
47 Chapter 46- Tamu VIP
48 Chapter 47- Dokter Kecil
49 Chapter 48- Masalah Baru
50 Chapter 49- Menjadi Buronan
51 Chapter 50- Sekte Gunung Salju
52 Chapter 51- Pamit
53 Chapter 52- Pamit II
54 Chapter 53- Hutan Keramat
55 Chapter 54- Sang Penguasa
56 Chapter 55- Misteri Lionting
57 Chapter 56- Portal Dimensi
58 Chapter 57- Portal Dimensi II
59 Chapter 58- Pertarungan Organisasi Musang Merah Darah dan Gazuura
60 Chapter 59- Sejarah Organisasi Murazuura
61 Chapter 60- Sejarah Organisasi Murazuura II, Kematian Mura dan Azuura
62 Chapter 61- Perpisahan
63 Chapter 62- Energi Spiritual?
64 Chapter 63- Serikat Petualang
65 Pengumuman
66 Chapter 64- Menuju Kerajaan Suci
67 Chapter 65- Misi Pertama
68 Chapter 66- Gejolak
69 Chapter 67- Menjalankan Misi
70 Chapter 68- Kembali ke Dimensi
71 Chapter 69- Ritual Pernikahan
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Chapter 00- Alina Zhang
2
Chapter 01- Tikus-Tikus Sampah
3
Chapter 02- Manusia Bodoh
4
Chapter 03- Akhir Hidupku
5
Chapter 04- Reinkarnasi
6
Chapter 05- Berkunjung ke Ibu Kota
7
Chapter 06- Kota Lehan
8
Chapter 07- Kota Lehan II
9
Chapter 08- Kota Lehan III
10
Chapter 09- Pasar Gelap
11
Chapter 10- Shen Zue Vs Fang Je
12
Chapter 11- Menang
13
Chapter 12- Gazuura
14
Chapter 13- Ling Ho
15
Chapter 14- Ratu Gazuura
16
Chapter 15- Tiga Jendral
17
Chapter 16- Rumah Singgah Lotus
18
Chapter 17- Terlalu Kejam
19
Chapter 18- Pria Angkuh
20
Chapter 19- Berkunjung ke Istana Kekaisaran Qing
21
Chapter 20- Menyembuhkan Mo Xun
22
Chapter 21- Ancaman
23
Chapter 22- Pemimpin Yang Sama?
24
Chapter 23- Belanja Pakaian Baru
25
Chapter 24- Pulang
26
Chapter 25- Gadis Pusat Perhatian
27
Chapter 26- Hama Pengganggu
28
Chapter 27- Pelajaran dan Akibat
29
Chapter 28- Gadis Kecil yang Menggemaskan
30
Chapter 29- Kematian Leluhur
31
Chapter 30- Kehadiran Organisasi Musang Merah Darah
32
Chapter 31- Rencana Kencan
33
Chapter 32- Orang-Orang Kekaisaran
34
Chapter 33- Mimpi
35
Chapter 34- Tantangan
36
Chapter 35- Turnamen
37
Chapter 36- Turnamen II
38
Chapter 37- Turnamen III
39
Chapter 38- Turnamen IV
40
Chapter 39- Turnamen V
41
Chapter 40- Turnamen VI
42
Chapter 41- Turnamen VII
43
Chapter 42- Turnamen VIII
44
Chapter 43- Turnamen IX
45
Chapter 44- Akhir Turnamen
46
Chapter 45- Sate Daging Rusa
47
Chapter 46- Tamu VIP
48
Chapter 47- Dokter Kecil
49
Chapter 48- Masalah Baru
50
Chapter 49- Menjadi Buronan
51
Chapter 50- Sekte Gunung Salju
52
Chapter 51- Pamit
53
Chapter 52- Pamit II
54
Chapter 53- Hutan Keramat
55
Chapter 54- Sang Penguasa
56
Chapter 55- Misteri Lionting
57
Chapter 56- Portal Dimensi
58
Chapter 57- Portal Dimensi II
59
Chapter 58- Pertarungan Organisasi Musang Merah Darah dan Gazuura
60
Chapter 59- Sejarah Organisasi Murazuura
61
Chapter 60- Sejarah Organisasi Murazuura II, Kematian Mura dan Azuura
62
Chapter 61- Perpisahan
63
Chapter 62- Energi Spiritual?
64
Chapter 63- Serikat Petualang
65
Pengumuman
66
Chapter 64- Menuju Kerajaan Suci
67
Chapter 65- Misi Pertama
68
Chapter 66- Gejolak
69
Chapter 67- Menjalankan Misi
70
Chapter 68- Kembali ke Dimensi
71
Chapter 69- Ritual Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!