BIAR BERLALU

“Runa pamit ya, Bah.”

Runa mencium tangan ayahnya yang entah kenapa tampak sangat ceria pagi ini. Diciumnya pucuk kepala sang puteri seolah restunya benar-benar menyertai anaknya diantar oleh Abhi.

Abhi melakukan hal yang sama, Abah Anwar menepuk-nepuk pundaknya. Tidak tau persis hal apa yang bisa membuat mereka seakrab ini, padahal tadi dia hanya mengatakan bahwa dirinya pernah membaca buku antologi puisi Abah.

Runa berjalan mendahului Abhi, Abhi berlari kecil mengejar langkahnya hingga dia terlebih dahulu sampai dan membuka pintu mobil bagian depan.

“Silakan,” ucapnya seolah sedang mempersilakan tuan puteri Runa untuk memasuki kereta kencana.

Runa diam, rasanya orang ini baru dia kenal tadi dan terlalu cepat untuk memutuskan duduk berdua di bangku depan.

“Maaf, itu jok belakang penuh alat renang dan tas-tas pakaian renang dari club yang belum aku keluarin,”

Runa menjengah ke arah belakang. Benar saja, tidak ada celah sedikitpun yang tersisa di kabin itu. Pasrha, Runa masuk dan duduk disebelah Abhi.

Abhi membuka kaca jendela dan melambaikan tangan pada Abah sebelum mobil melaju sempurna meninggalkan pekarangan rumah Abah Anwar.

Selang beberapa detik setelah badan mobil tak lagi terlihat, tampak sebuah mobil berwarna putih masuk dari arah berlawanan, Abah kenal benar pemilik mobil ini.

 

 

***

Beberapa jam sebelumnya di kediaman Ibu Suri.

 

 

Ibu Suri masuk ke kamar Rangga dan Runa yang kini ditempati Achy. Sejak menikah, Rangga memilih untuk tidur di kamar tamu hanya karena dia tidak ingin sering bertemu dengan wanita itu.

“Mama? Mana Mas Rangga?” tanya Achy yang juga baru keluar dari kamar mandi.

“Ada diluar, mama mau ngambil baju kerja Rangga,” ucap Mama Suri singkat, entah sampai kapan dia bisa membuat Rangga menerima Acy.

“Sana kamu yang bawain!”

“Gak ah ma, nanti Mas Rangga marah, gimana?”

“Kalau gak dicoba sampai kapan kamu tau dia udah bisa terima kamu atau engga?”

“Gitu, ma? Yaudah deh siniin biar aku yang bawa.”

Achy keluar membawakan pakaian untuk Rangga. Dugaan mama benar, Rangga tidak marah padanya. Tapi sama sekali tidak berbicara. Achy seolah tak kasat di matanya.

“Em, mas Rangga lihat ini deh!” Achy memegang bentol kecil diwajahnya sambil menghadap cermin. Berusaha mencari perhatian Rangga.

“Aku sebel deh mas, jerawat ini dari kemarin gak hilang-hilang, padahal udah segala obat aku pakai,” rengek Acy tak jelas, belum juga ada tanggapan.

“Pasti bagi Mas Rangga gak penting kan? Bagi aku ini penting banget tau, Mas. Aku kan seorang beauty vlogger mas, wajah adalah aset paling berharga.”

Achy masih berceloteh seorang diri, sementara Rangga sudah selesai memasang dasinya dan akan keluar meninggalkan Achy.

Melihat Rangga akan membuka pintu, Achy berdiri menarik tangan lelaki itu, menahan Rangga agar tetap disana.

“Mas Rangga, tunggu!” tangannya berhasil menghentikan langkah Rangga, “Mas Rangga mau kemana? denger gak sih aku ngomong tadi? Ini masih jam enam. Mas Rangga mau kemana sepagi ini?” rengeknya manja namun tetap menggelikan di pendengaran Rangga.

“Lepas Acy!” ucap Rangga pelan namun tegas, “Jangan melebih batasmu, Aku mau mengantar Runa dan membawa Razqa kesini, bukan hak mu untuk tau kemana aku mau pergi,” hardiknya lagi.

“Dan satu lagi, mau wajah kamu jerawatan, kadas, bisulan, kutu air sekalipun aku gak peduli!”

“Mas Rangga!” cebik Achy memelas.

“Mau kamu beauty vlogger kek, jualan es doger kek, aku juga bodo amat! Bagi ku kamu itu tidak lebih dari penghancur rumah tangga orang!”

Rangga berlalu meninggalkan kamar tamu, Achy menggigit bibir bawahnya, ternyata menjadi perebut kebahagiaan orang tidak mutlak bisa memiliki bahagia itu sendiri.

Sambil mengendarari laju mobil agar tetap stabil di atas aspal, Rangga tidak berhenti melirik jam di tangannya. Dia tidak peduli walau semalam Runa sudah mengatakan padanya untuk jangan datang pagi ini.

Jalanan menuju ke rumah Abah Anwar masih cukup lengang, hanya ada satu mobil biru elektrik yang melintas berlawanan arah saat mobil Rangga hampir sampai.

Mantan mertuanya masih berdiri di pintu depan saat mobil Rangga berhenti. Rangga turun dengan santun meraih tangan Abah Anwar lalu menciumnya.

“Abah sehat?” tanyanya sopan.

“Daddy!” teriak suara anak laki-laki dari dalam, jika sudah begitu, Abah akan mengalah dan bersikap normal terhadap Rangga seolah tidak pernah ada kejadian, segala yang menyangkut Razqa adalah prioritasnya.

“Sayang!” Rangga menggendong dan mencium anaknya.

“Maaf Bah, Aku kesini mau ngantarin Runa ke pelabuhan sekaligus jemput Razqa. Mama kangen udah lama gak ketemu. Kamu mau kan ikut Daddy ke rumah Oma Suri?”

Razqa menatap mata kakeknya ragu. Kakek Anwar tersenyum dan menggangguk pada cucunya. Tidak mungkin baginya menghalangi kebagaiaan Razqa. Cucunya itu adalah kekuatan sekaligus kelemahan baginya.

“Okay Dad, kakek mengizinkan,” ungkap Razqa riang.

“Okay, tapi kita antar mimi dulu ke pelabuhan, ya. sekarang Razqa masuk dan cuci muka dulu,” tutur Rangga. Razqa patuh dan masuk sesuai instruksi ayahnya.

“Runa baru saja pergi, mungkin tadi kalian berselisih jalan.”

Abah Anwar berucap penuh penekanan,  seolah memberi rasa sakit untuk mantan menantunya itu.

“Pergi? Pergi sama siapa, Bah?”

“Abah rasa kamu tidak perlu tau lagi dengan siapa dan kemana Runa pergi. Masa lalu mu itu sudah berjalan maju, jangan tahan dia untuk berbalik ke arahmu.”

“Dulu … mungkin benar perasaan kalian masih sama kuatnya seperti badai, tapi jangan lupa, sekuat apapun badai bergemuruh, pasti akan berujung teduh.”

Rangga tertunduk, sebagai sesama lelaki dia paham benar bagaimana perasaan Abah melindungi puteri kesayangannya, apalagi Rangga sudah tidak ada hubungan apapun dengan Runa kecuali tentang Razqa.

Dari relung hatinya, Abah tidak pernah sedikitpun mmbenci Rangga. Bagaimanapun juga, laki-laki ini adalah orang yang sangat dicintai cucunya. Rangga pernah memberikan kehidupan yang baik kepada Runa dan Razqa lima tahun lamanya.

Tidak dipungkiri, perpisahan mereka sedikit banyak juga merupakan kesalahannya. Kesalahan karena tidak bisa menerima ungkapan cinta dari Ibu Suri dan memilih setia dengan kesendirian sampai detik ini.

Hanya saja, Abah tidak mengharapkan mereka bersatu kembali, karena Abah adalah orang yang paling terluka disaat melihat Aruna, puterinya disakiti.

***

 

 

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

ibu suri dendammu menghancurkan kebahagian anakmu sendiri

2024-03-09

0

Nacita

Nacita

aku ngfans sm abah 😂

2024-03-09

0

Rina Indriani

Rina Indriani

ibu suri nih ya....

2023-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 SEPATU MERAH
2 RED
3 ARUNA NUREDA, MOM OF ARRAZQA
4 PEMILIK CINTA
5 PEMILIK KAIN JEMURAN
6 SERANGGA BERBISA
7 CINTA MEREK APA?
8 PERUNTUNGAN
9 PETUAH CINTA
10 KOLAM RENANG DAN GADIS RAMBUT KEPANG
11 LEMAS
12 JERAT RINDU
13 MODUS KLASIK
14 SATU LANGKAH LEBIH CEPAT
15 BIAR BERLALU
16 YANG SEBELUMNYA TERJADI
17 TERNIAT
18 TANTE BURUNG HANTU
19 KEHORMATAN
20 KAMAR WUDHU JADI SAKSI
21 LUMPIA
22 SISTEM PENCERNAAN
23 RINDU YANG HAMPA
24 OMBAK
25 JANJI MANIS
26 ADA YANG GERAM
27 PARAGRAP LUKA
28 TERAS ROBOH
29 DIGREBEK?
30 NYONYA ABHIMANA
31 KEBETULAN
32 TIDAK PERLU JATUH CINTA
33 SIMULASI
34 RUMAH KOSONG
35 PRA SIMULASI
36 SIMULASI SAJA
37 PULANG BERSAMA
38 BABY
39 BAJU KELUARGA
40 HALLO, MERTUA.
41 BAKU HANTAM DI BAHU JALAN
42 HIDUP DAN MATI ACHY
43 YANG TELAH TERMAAFKAN
44 MENUNAIKAN JANJI
45 RELAIN YUK, MAS.
46 BE MINE
47 BERBURU RESTU
48 GOOD BYE, SODET.
49 ON PERIODE
50 MENJENGUK ADIK IPAR
51 RENDRA SAKIT
52 AFTER WISUDA
53 CUPLIKAN KELAM
54 PLOT TWIST
55 HARI ISTIMEWA
56 BUKA KADO
57 MALAM PENERIMAAN
58 EPISODE BARU
59 KELUARGA
60 BICARA SEKALI LAGI
61 AKHIR KISAH RANGGA
62 CALON MERTUA REZA
63 SUAMI KANTORAN
64 KALAU KITA DIHINA
65 SATU TAHUN PERTAMA
66 MISI TUNTAS
67 AKHIR KISAH
68 BONUS CHAPTER
69 Makasih ya semuanya
70 NEW RELEASE
71 PENGUMUMAN (Tidak Terlalu) PENTING
Episodes

Updated 71 Episodes

1
SEPATU MERAH
2
RED
3
ARUNA NUREDA, MOM OF ARRAZQA
4
PEMILIK CINTA
5
PEMILIK KAIN JEMURAN
6
SERANGGA BERBISA
7
CINTA MEREK APA?
8
PERUNTUNGAN
9
PETUAH CINTA
10
KOLAM RENANG DAN GADIS RAMBUT KEPANG
11
LEMAS
12
JERAT RINDU
13
MODUS KLASIK
14
SATU LANGKAH LEBIH CEPAT
15
BIAR BERLALU
16
YANG SEBELUMNYA TERJADI
17
TERNIAT
18
TANTE BURUNG HANTU
19
KEHORMATAN
20
KAMAR WUDHU JADI SAKSI
21
LUMPIA
22
SISTEM PENCERNAAN
23
RINDU YANG HAMPA
24
OMBAK
25
JANJI MANIS
26
ADA YANG GERAM
27
PARAGRAP LUKA
28
TERAS ROBOH
29
DIGREBEK?
30
NYONYA ABHIMANA
31
KEBETULAN
32
TIDAK PERLU JATUH CINTA
33
SIMULASI
34
RUMAH KOSONG
35
PRA SIMULASI
36
SIMULASI SAJA
37
PULANG BERSAMA
38
BABY
39
BAJU KELUARGA
40
HALLO, MERTUA.
41
BAKU HANTAM DI BAHU JALAN
42
HIDUP DAN MATI ACHY
43
YANG TELAH TERMAAFKAN
44
MENUNAIKAN JANJI
45
RELAIN YUK, MAS.
46
BE MINE
47
BERBURU RESTU
48
GOOD BYE, SODET.
49
ON PERIODE
50
MENJENGUK ADIK IPAR
51
RENDRA SAKIT
52
AFTER WISUDA
53
CUPLIKAN KELAM
54
PLOT TWIST
55
HARI ISTIMEWA
56
BUKA KADO
57
MALAM PENERIMAAN
58
EPISODE BARU
59
KELUARGA
60
BICARA SEKALI LAGI
61
AKHIR KISAH RANGGA
62
CALON MERTUA REZA
63
SUAMI KANTORAN
64
KALAU KITA DIHINA
65
SATU TAHUN PERTAMA
66
MISI TUNTAS
67
AKHIR KISAH
68
BONUS CHAPTER
69
Makasih ya semuanya
70
NEW RELEASE
71
PENGUMUMAN (Tidak Terlalu) PENTING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!