Kutemukan Hati
***
Hamra adalah seorang pemuda di desanya yang terkenal dengan jaka tuanya sampai sekarang Hamra belum memiliki kekasih hati untuk menjadi pendamping dalam kehidupannya, setiap warga serat tetangga dekat rumahnya selalu mendesaknya untuk segera mencari pendamping hidup, bahkan jiga ada tetangga yang suka membincangkan bahwa dirinya jaka yang gak laku yang tidak. Suka dengannya, Hamra setiap harinya hanya berdiam diri dirumahnya seperti anak yang santai-santai, pada saat sekarang si Hamra berumur kira-kira 30 tahun, Hamra masih sendiri bahkan teman satu kampungnya yang sejawat sudah memiliki buah hati yang sekarang berumur 8 tahun, serasa membuat Hamra semakin kepingin segera mencari jodoh untuk dirinya.
"Mau sampai kapan sayang, bunda menunggu kamu segera mendapatkan Jodoh dan bunda ingin segera menimang seorang cucu sayang" ( sahut bunda kepada nya) .
"Sabar lah bunda, Hamra ini juga cari- cari seorang jodoh, hamra kepingin memiliki istri yang sesuai dengan harapan hamra, tolong bunda untuk bersabar" ( penuh air mata)
" Bunda pingin kamu segera menikah agar bunda dan ayah bisa membuat pesta kamu meriah dan semua warga dan tetangga sekitar kita dapat bersilaturahmi dan datang diacara keluarga kita sayang" ( penuh harapan).
"Stop bunda, jika waktunya tepat pasti rencana itu pasti terkabul, dan jangan pernah bunda mikir hal yang enggak-enggak yang di omongan tetangga kita bunda, tetangga bilang apa bunda jangan dengarkan bunda percaya hamra atau tetangga, tapi bunda harus punya kata-kata dihati bunda serta penilaian yang benar menurut bunda"( tersenyum).
"Iya, bunda akan selalu percaya padamu dan bunda akan selalu mendukung apa rencana kamu" (Mengusap kepala hamra).
"Bunda berjanji apa yang bunda ucapkan tadi, bunda harus tepatin janji bunda agar bunda tidak ikut apa yang dibilang tetangga atau orang lain, bunda harus ikut hati bunda yang begitu jujur untuk mengungkapkan" ( membalas cium di keningnya).
"Iya siap sayang" ( tersenyum dan mengusap air matanya).
Bu Rianty.... Permisi, teman satu arisan ya pun datang kerumah untuk menjemput bu rianty diacara pengajian di masjid al Nur, jawab bunda rianty iya buuu ini sudah siap tinggal nunggu kamu bu. Silakan masuk dulu bu...
"Hey Bunda Rianty" Hey ternyata ada mas Hamra, mas Hamra sudah punya calon belum nie"( ceria).
"Hey Bunda,hem entah itu Bunda, Bunda Rianty juga gak tau sudah punya pa belum, oh iya gimana semua udah pada ngumpul di masjid al Nur" ( sambil menjabat tangannya).
" Untuk itu saya yang tau bunda Hesti, untuk keseriuannya ditunggu aja ya, doakan saya bunda Hesti, hamra dapat jodoh yang hanya inginkan" ( manis dan tertawa).
"Iya deh bunda Hesti doakan untuk mas hamra terbaik" ( tertawa).
Sampai lupa bincang-bincang kita ketinggalan pengajian lho bu ayo segera berangkat.
"Sayang bunda berangkat dulu ya, jaga rumah" ( pamitan).
"Iya bunda hati di jalan," ( sambil cium tangan).
saat itu bunda berangkat dan meninggalkan rumah untuk acara pengajian didesanya, sesampainya di acara pengajian bunda segera mengikuti acaranya yang sudah dimulai sebelumnya.disaat acara selesai bunda makin sedih ternyata ada seorang muslimat yang menghina dan menggibahkan putranya di dalam acara tersebut yang membuat bunda rianty mengeluarkan air mata sampai tangisan yang meraung-raung dimasjid tersebut, bunda hesty saat itu segera mengajar bunda untuk pulang.
####
Sesampai dirumah Bunda Rianty pingsan tak sadarkan diri, dimana bunda Hesti berteriak sekencang mungkin....
"Bunda...Rianty....Tolong Hamra....bunda kamu pingsan cepetan.... " ( panik dan binggung).
"Bundaaaa.. Apa yang terjadi pada bunda," ( membopong dan mengangkat ke kamar).
" Nanti saja, Bunda Hesti ceritakan padamu, cepet bawa ke kamar dulu"(membawa barang yang tertinggal ditempat pingsan ).
"Cepet ambilkan minum dan minyak untuk membangunkan Bunda kamu Hamra, buruan, sahut Bu Hesti.
" Iya Bunda, tunggu Hamra akan ambilkan, tolong jaga Bunda Rianty " Ucap Hamra
"Iya santai saja, Bunda kamu pasti saya jaga, 'cepet gak pakai lama" Sahut Bunda Hesti.
Hamra pun segera menuju ke ruang tempat menyimpan obat,serta ke dapur mengambil air, seketika itu Hamra berfikir di benak nya ( Bunda kenapa bisa pingsan ya.. Bunda tidak punya riwayat sakit sama sekali, apa jangan-jangan Bunda mendengar kan ejekan dan berfikir yang dikatanya para ibu -ibu pengajian tadi ya, bisa jadi iya.. Lupa kan sajakah, nanti kalau ada waktu, Hamra tanya ke Bunda langsung atau entah bilang ke Bunda Hesti) bergegas segera menuju ke kamar Bunda Ranty.
" Hamra cepetan, kok lama ambil obat dan air dingin untuk kompres Bunda... "( teriak)
" Iya Bun ini jalan kesitu " (Tergesa-gesa dari dapur ).
Seketika jalan tergesa-gesa hampir terjatuh bawaannya, sesampai di kamar langsung memberikan kepada Bunda Hesti.
" Ini Bun, segar di kasihkan ke Bunda Rianty, sahut nya.
" Iya tenang Hamra, pasti Bunda Rianty segera sadar, kamu yang sabar ya, ucap Bunda Hesti.
Tak lama kemudian mata Bunda Rianty membuka, Bunda... Sahut Hamra kepada nya sambil memeluknya dengan erat.
"Apa yang terjadi Bunda, sahut Hamra berlinang air mata.
" Tak apa, jangan risaukan Bunda sayang, Bunda tak apa-apa, Apa yang terjadi pada Bunda. "( kebingungan).
" Tadi Bunda pingsan di depan rumah, Bunda Hesti berteriak, apa yang terjadi pada Bunda sampai-sampai Bunda pingsan, sahut Hamra.
" Bunda tak apa-apa paling Bunda capek"
"Bunda tak boleh bohong kepada Hamra,
Hamra tau Bunda pasti diejek dan dengar suara tetangga saat pengajian tadi kan, yang mengakibatkan Bunda banyak pikiran yang sampai Bunda pingsan, ( rasa kasihan dan tak mau terulang lagi).
" Tidak Hamra, Bunda tidak sekali seperti itu, Bunda kan sudah berjanji kepada Hamra tidak akan mendengarkan yang dibilang tetangga, " ( sambil mengelus kepala).
"Benerkah Bunda tidak bohong ya, kalau Hamra tau Bunda bohong, Hamra akan marah ke Bunda, Hamra pergi dari rumah, ( mengancam).
" Iya percayalah pada Bunda, sahut Bunda.
Bunda Hesti pun berpamitan, meninggalkan rumah si Bunda Rianty, saat itu pun Bunda Rianty memanfaatkan waktu untuk beristilahat, Hamra pun meninggalkan kamar Bunda sambil membatin,(menutup pintu kamar).
" Bunda bener jujur atau bohong sama Hamra ya, tetapi ada yang di tutupi oleh Bunda, udah lah percaya pada Bunda saja, Hamra yakin Bunda tak akan mengecewakan Hamra. (Menuju ke kamar nya).
###
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Ochim Chim
siap
2020-10-20
0
Alfian Rosyadi
diperbaiki lagi kata katanya dalam menulis novel
2020-10-04
2