Pagi itu Hamra sama sekali tak kelaur dari kamarnya, entah marah dengan Bundanya atau masalah yang lainnya, hampir pagi sampai siang pun tak keluar dari kamarnya, Bunda nya merasa khawatir terhadap Hamra yang tak mau makan, bisa -bisa Hamra nanti bisa sakit, kekhawatiran Bundanya pun membuat penesaran untuk melihat di kamar atasnya, Bundanya pun menghampiri kekamar nya. Sambil mengetuk pintu dan berteriak.
" Tok...! Sayang..., ( resah dan bingung).
Berkali-kali Bundanya mengetuk pintunya tak sama sekali ada jawaban darinya, yang membuat sang Bunda khawatir berlebihan, sampai sang Bundanya meminta bantuan ke tetangga untuk mendobrak pintu kamarnya, Bunda pun bergegas keluar dari rumahnya untuk meminta bantuan, tak disangka Hamra muncul dari arah timur rumahnya sambil berjalan membawa sesuatu, Hamra pun menyebrang jalan menuju depan rumahnya, Bundanya pun Tak jadi ke tetangga untuk meminta bantuannya.
" Mau kemana Bun...! Kok mau keluar rumah, sahut Hamra.
" Sayang..., Jangan Buat Bunda Khawatir, Bunda kira Hamra marah dengan Bunda atas kejadian semalam di tempat makan"sahut Bunda.
" Enggak Bunda kenapa marah, kan Bunda sudah mau menceritakan nanti menunggu waktu yang tepat"( tersenyum pada Bundanya).
" Lupakan sajalah...! ( menutup dengan memalingkan wajah).
Bundanya pun berjalan masuk kedalam rumah dan Hamra pun menyusulnya.
"Sayang...! Apakah kamu jadi berangkat?. Tanya Bunda.
" Iya Bun, tadi Hamra keluar cari barang yang belum ada buat perlengkapan. "Jawab Hamra.
" Ya sudahlah siapkan yang mau di bawa!. Jawab Bundanya.
Hamra pun sudah siap menyiapkan barang bawaan nya, yang begitu sederhana dan sewajarnya, dan tak lupa membawa kotak yang di berikan sang Bunda kepadanya.
Sekitar pukul satu siang Hamra pun bergegas untuk berangkat dan berpamitan kepada sang Bunda, barang bawaannya pun diangkut ke depan teras rumahnya, sambil menunggu taksi pesananya.
" Bunda..., Hamra pamit untuk pergi berkelana, doakan Hamra yang terbaik, pesan Hamra Bunda dirumah jaga kesehatan dan jangan pernah lupakan, apa yang Hamra katakan kepada Bunda. ( mencium tangan dan memeluknya).
" Iya sayang..., Bunda akan selalu ingat apa yang dikatakan putra kesayangan Bunda serta tak akan lupa jaga kesehatan untuk kedatangan Hamra ke rumah ini. ( berlinang air mata dan mencium kening sang Hamra).
" Bunda..., jangan lupa hubungi Hamra jika terjadi pada Bunda, jangan pernah Bunda berdiam diri saat Bunda kesusahan. ( memeluknya erat).
" Iya sayang..., Bunda akan selalu memberi tahu Hamra jika terjadi pada Bunda. ( tidak melepaskan peluknya).
Taksi pun datang dari arah timur rumahnya, suara krakson taksi bersuara keras, yang seperti memanggil para penumpang untuk menumpanginya. Taksi pun berhenti tepat di teras rumah Hamra, pak Amran si pengemudi taksi tersebut turun dari taksinya.
" Permisi ini rumah nya saudara Bu Rianty dan Mas Hamra bukan, ( sambil tersenyum).
" Benar pak, ini saya sendiri. ( sambil melepas pelukan dan mengusap air matanya).
" Ini taksinya sudah siap, Bu...! Mas Hamra silakan. (Memasukan tas dan memasukkan dalam bagasi taksi).
Hamra pun memasuki taksi tersebut, air mata Bunda Rianty tak terbendung terus mengeluarkan air matanya, yang membuat Hamra tak sanggup meninggalkannya.
" Mas Hamra sudah bisa jalan "sahut pak Amran.
" Bisa pak... "Jawab Hamra.
Taksi pun mulai berjalan Hamra pun melambaikan tangan kepada Bundanya, Hamra pun berjalan dan mulai meninggalkan rumah dan Bunda tercintanya membuat Hamra menangis didalam taksi, menangis meninggalkan dirinya pada sang Bunda yang memikirkannya. Pak Amran pun melihat kesedihan Hamra dari balik kaca di atas taksinya, yang membuat pak Amran mulai teringat apa yang di berikan amanat sang Ayah Hamra kepada nya untuk mengikuti dan mengawal Hamra dimana pun berada, sampai meneteskan air matanya.
" Pak antar saya di bandara ya" Ucap Hamra.
" Iya Mas Hamra" ( sambil mengusap air matanya).
" Mas Hamra mau pergi kemana." Ucap pak Amran.
" Entahlah pak Hamra binggung mau pergi mana, Hamra tak punya tujuan, tetapi Hamra mau ke sebuah kota jakarta pak" Sahut nya.
" Iya mas hati-hati disana jaga diri dikota orang Mas Hamra" ( memberikan kontak personnya).
Tak lama kemudian sampai lah di sebuah bandara yang terkenal di kotanya, Hamra pun turun dan langsung memasuki bandara tersebut.
" Terima kasih ya pak amra atas Bantuannya sudah mengantarkan Hamra sampai tujuan jika lewat rumah salam kan kepada Bunda bahwa Hamra baik - baik saja. Hamra masuk dulu ya pak" Ucap Hamra.
" Siap mas Hamra, hati - hati jika ada bantuan bisa hubungi nomer bapak, karena bapak banyak kenalan di mana-mana"( mengharap dan berkaca-kaca).
" Siap.....!
Hamra pun meninggalkan dan memasuki bandara tersebut, pak Amran pun mengatur strategi selanjutnya untuk menjaga dan melakukan amanat sang Ayahnya untuk Hamra. Pak Amran pun meninggalkan bandara.
###
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments