My Arrogant Cousin
Malam itu di depan ruko yang sudah tutup, terlihat dua orang tengah berteduh dari deras nya hujan.
Jessica claudia gadis cantik berambut panjang berusia 22 tahun tengah gelisah melihat reaksi kekasihnya, Yunan Damian seorang pria yang usianya selisih tiga tahun lebih tua darinya.
Pria berwajah tampan dengan perawakan tinggi dengan aura yang dingin seolah membekukan suasana. Dia sedang duduk sambil menghisap rokoknya dengan tangan gemetar saat mendengar jawaban atas pertanyaan nya selama ini.
" Apa lagi yang mau kamu dengar? " kata Jessy dengan nada sedih
Yunan menghisap rokok nya dengan tergesa-gesa ... entah sudah berapa batang rokok yang dia habiskan.
Sesekali Jessy menatap sendu kekasihnya yang kala itu terlihat sangat kacau dan menyedihkan. Dalam hati nya, dia ingin sekali memeluk nya tapi dia tidak berani saat itu.
" Aku memang pernah ada hubungan dengan nya..." kata Jessy takut-takut
Yunan menutup mata nya mencoba menahan amarahnya saat mendengar kebenaran yang sebenarnya tidak ingin di dengarnya, meluncur bebas dari mulut Jessy. Yunan terlihat seperti berusaha keras meredam emosi nya saat itu.
" Aku minta maaf! jika itu membuatmu marah "
Jessy berusaha tetap tenang dan menahan diri untuk tidak terbawa suasana. Ini memang kesalahan nya karena tidak jujur dari awal.
" aku tak akan menahan mu jika kamu mau kita putus " tambahnya
Yunan mengacak rambutnya, dia merasa kecewa dengan kekasihnya saat itu.
" Apa saja yang pernah kamu lakukan dengan nya " tanya Yunan, dengan suara nya yang sedingin es yang seakan membuat bulu kuduk Jessy meremang.
Jessy hanya bisa berusaha memahami apa yang tengah kekasihnya itu rasakan meskipun sebenarnya dia sangat takut saat itu. Yunan yang selalu bersikap posesif dan bersikap dingin saat marah benar-benar membuat Jessy harus ekstra hati-hati dalam berbicara.
" Aku tak pernah melakukan hal aneh saat berpacaran dengan nya "
" Ah! " Yunan mendengus lega " aku harap jawabanmu jujur "
Setelah Yunan mendengus lega, dia menatap tajam Jessy yang ada di depannya.
Jessy yang merasa tatapan mata Yunan seperti mengintimidasi nya itu jelas membuat nyali nya menciut. Aura Yunan yang dingin dan wajah nya yang terlihat selalu datar seolah tak bisa berekspresi itu, sudah cukup membuat orang segan saat berhadapan dengan nya, apalagi saat di tatap dengan intens seperti yang sedang Jessy alami saat itu membuat nya benar-benar salah tingkah.
" Ya, aku tidak berbohong " kata Jessy
Melihat ke dalam manik mata Jessy saat itu membuat amarah Yunan lenyap menguap begitu saja. Entah kenapa bagi nya Jessy adalah wanita yang istimewa, segala yang ada pada dirinya belum pernah dia temui di wanita lain.
" Aku harap tidak ada lagi yang kamu sembunyikan "
Yunan pun memutuskan untuk mencoba berkompromi dengan logikanya meskipun sebenarnya itu sungguh terlalu sulit baginya.
" Aku mencintaimu dan tak mau kehilangan mu " lanjutnya
Jessy hanya diam dengan senyuman yang seolah di paksakan. Sebenarnya dimana letak kesalahan nya? semua orang pasti pernah punya masa lalu dan begitupun dirinya.
Hanya karena dia pernah pacaran dengan seseorang yang tidak di sukai Yunan lantas, Jessy jadi bersalah saat itu.
Ya, mungkin dirinya memang bersalah karena tidak pernah bercerita kepada Yunan bahwa dia pernah pacaran dengan orang yang di bencinya tapi, Jessy hanya tak mau mengungkit masa lalu saja makanya dia tidak pernah bercerita.
Begitulah malam itu, Jessy berusaha memahami kekasihnya itu meskipun menurutnya reaksi Yunan terlalu berlebihan seolah-olah Jessy tengah berbuat kesalahan yang fatal. Tapi mau bagaimana lagi, Yunan memang tipe pria yang sangat pencemburu dan bisa di bilang posesif juga jadi itulah Jessy harus mengalah saat sedang dalam keadaan Yunan yang seperti itu, batin nya.
****
Dan akhirnya, hubungan mereka kembali membaik. Seolah Yunan melupakan fakta bahwa Jessy pernah berpacaran dengan orang yang entah kenapa Yunan sangat membenci orang itu. Apalagi orang tersebut seperti seolah sengaja mendekati Jessy meskipun dia tahu Jessy adalah pacar nya saat itu.
Sedangkan Jessy, hanya bisa mengabaikan kecembuaruan Yunan karena menurut nya itu terlalu berlebihan.
Yunan dan Jessy, bekerja di sebuah perusahaan yang sama. Dan dari sanalah awal mula hubungan mereka, cinta lokasi itulah sebutan jaman sekarang. Kebersamaan mereka kerap mengundang tatapan sinis dari rekan sekantor mereka yang tidak suka dengan hubungan mereka, terutama Samuel mantan pacar Jessy itu.
Pria tampan dengan perawakan yang hampir sama dengan Yunan. Dia selalu berhasil membuat pertengkaran antara Jessy dan Yunan, karena Sam yang merasa tidak terima di putuskan Jessy begitu saja membuatnya ingin menghancurkan hubungan Jessy dengan Yunan. Dia melakukan berbagai cara, dengan membuat Yunan cemburu bahkan menghasut Yunan dengan mengarang cerita tentang bagaimana dulu dirinya saat menjalin hubungan dengan Jessy.
Awal nya, Yunan tak pernah menggubris Sam tapi lama kelamaan cerita Sam sangat mengganggu pikirannya. Dia dengan sekuat tenaga menelan sendiri cerita Sam dan berusaha tidak mempercayainya, meskipun rasa cemburu selalu menguasai dirinya saat teringat kembali cerita dari Sam itu. Semakin Yunan berusaha tidak mempercayai nya malah semakin membuat dirinya cemburu dan marah.
Di kantin Perusahaan.
Jessy dan Yunan sedang duduk berdua menikmati makan siang mereka.
Yunan yang kala itu hanya memegangi sendok dan garpu sambil melamun, dan mulai menggangu pemandangan Jessy.
" Kamu sedang ada masalah? " Jessy menghentikan kegiatan nya dan memutuskan untuk bertanya
" Kerjaan ku lagi banyak " jawab Yunan sekenanya,
Yunan tidak mau menceritakan sebenarnya ada yang sedang mengganggu pikirannya.
Jessy berusaha terlihat percaya dengan jawaban Yunan. Meskipun dirinya yakin ada yang sedang kekasihnya itu pikirkan.
Yunan di mata Jessy adalah pria yang berwajah datar dan jarang sekali tersenyum, dia cenderung dingin. Membuat Jessy sulit untuk mengetahui apa yang dipikirkan nya, Jessy pun tak bisa memaksa Yunan agar dia mau bercerita kepadanya karena meskipun di paksa akan sia-sia saja.
Jessy melihat Jam tangan nya, dia teringat kalau masih ada pekerjaan nya yang belum selesai.
" Aku duluan ya, soalnya ada laporan yang harus aku serahkan sama pak Tedy "
Jessy bangkit setelah meneguk air putih dalam gelas nya.
" Habiskan makananmu! " ujar Jessy lalu pergi
Yunan diam untuk beberapa detik saja dan langsung memutuskan ikut bangkit, dia mengikuti Jessy dari belakang.
Yunan terus memperhatikan punggung kekasihnya yang berjalan di depannya dan entah kenapa dia enggan mengejarnya.
Saat sudah berada di depan kantor mereka. Yunan melihat ada seorang pria dari arah berlawanan, langsung menyambar tangan Jessy dan satu tangan lagi merengkuh pinggangnya, membuat posisi mereka berhadapan begitu dekat.
" Sam! " pekik Jessy kaget, dan langsung melepas tangan pria itu dari pinggang nya
Pria itu pun tersenyum seraya terus menatap Jessy.
" Ayo, makan siang denganku! " ajaknya
" Aku baru saja selesai makan " kata Jessy sambil berusaha menjauh darinya.
" Kenapa tidak menungguku? " kata Sam " kalo gitu bagaimana kalo di ganti sama makan malam? " pintanya
Sam masih saja mengejar Jessy meskipun mereka sudah tidak ada hubungan lagi. Dia sebenarnya sangat menginginkan Jessy makanya dia terus berusaha agar Jessy kembali kepadanya.
Yunan yang sedari tadi memperhatikan mulai geram dan langsung bejalan menghampiri mereka.
" Kenapa masih disini? " tanya Yunan " Katanya ada laporan yang harus di serahkan sama pak Tedy " tambahnya.
Jessy yang mulai merasakan ada aura dingin dalam nada bicara Yunan langsung mundur semakin mengatur jarak dari Sam.
Jessy takut saat melihat ekspresi wajah Yunan, dia sadar betul Yunan yang posesif itu pasti tengah marah karena melihat dia mengobrol dengan pria lain.
Yunan menatap Sam dengan sengit sementara Jessy lebih memilih pergi meninggalkan mereka berdua.
****
Beberapa hari kemudian.
Yunan terlihat menghindari Jessy, bahkan pesan nya dan telpon pun jarang sekali di balas. Jessy sangat kesulitan untuk menghubungi Yunan padahal itu hari libur, tidak seperti biasanya.
Tanpa berlama-lama Jessy memutuskan untuk mendatangi Apartemen Yunan. Dengan menempuh waktu kurang dari setengah jam saja akhirnya dia sampai di depan unit Apartemen kekasihnya itu.
Jessy memencet bel apartemen Yunan. Tak lama kemudian sang pemilik pun membukakan pintu.
" Ternyata kamu! " Sambutan yang kurang mengenakan dari Yunan.
Jessy langsung masuk tanpa di persilahkan, mengabaikan dengusan si tuan rumah.
" Sambutan mu sangat tidak ramah! " kata Jessy tak senang, lalu duduk di kursi.
" Kenapa kamu datang tanpa memberitahu ku terlebih dulu? " Yunan balik bertanya
" Kamu sendiri tidak mau membalas pesanku dan tidak juga mengangkat telpon dariku "
" ....... "
" Kamu kenapa? " tanya Jessy lembut " apa aku berbuat salah sampai kamu terus bersikap dingin kepadaku "
Yunan diam lalu menghempaskan diri di kursi dekat Jessy.
" Aku memang marah sama kamu! " jawab Yunan acuh
" Marah kenapa? " tanya Jessy heran
" ........ "
" Jangan bilang karena Sam! " Jessy menduga-duga karena, memang Yunan mendiamkan dirinya setelah kejadian di depan kantor.
Yunan mulai merasa kesal lagi saat mendengar nama orang yang memang memicu aksi diam nya terhadap Jessy.
" Aku tidak suka ada cowok lain menyentuh mu, " jawab Yunan " aku juga tidak suka setiap ada cowok yang memandang mu dengan begitu intens "
Jessy berdecak heran mendengar perkataan kekasihnya itu.
" Apa itu yang membuatmu menghindari ku akhir-akhir ini? "
" Setidaknya menghindar lah saat ada yang mendekatimu! " kata Yunan
Jessy diam saja menerima kekesalan Yunan.
" Kamu itu selalu diam saja saat ada yang mendekatimu! " lanjut Yunan memperjelas maksudnya " seolah kamu memang senang di dekati mereka "
Jessy mulai mencerna setiap kata yang di ucapkan Yunan ..... dan kini dia tahu maksud dari aksi diam Yunan beberapa hari ini.
" Jadi begitukah penilaianmu terhadapku selama ini? "
Suasana diantara mereka mulai canggung.
" Bukan kah memang begitu? "
" Hanya karena ada lelaki yang mendekatiku kamu jadi memandang rendah diriku? "
" Sudahlah! tidak perlu membahas itu lagi, mulai sekarang jaga jarak lah sama siapapun di kantor, dan tolak lah dengan tegas kalo ada yang terang-terangan bilang suka sama kamu, terutama Sam "
" Baik! jika itu mau mu "
Seperti biasanya Jessy hanya bisa mengalah.
" Dia terang-terangan sekali mengejarmu meskipun tahu kalau kamu sedang ada hubungan dengan ku! dan setiap kali melihat cara nya memandang mu membuatku muak. Aku sudah pernah memperingatkan dia, tapi tetap saja di abaikan olehnya " Yunan meluapkan kekesalan nya
Jessy hanya memilih diam saja meskipun, sebenarnya dia ingin sekali menimpali omongan Yunan dan berbicara jangan terlalu cemburu. Karena kecemburuan nya itu sangatlah keterlaluan, pikirnya.
Jessica claudia
Yunan Damian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Rahma AR
keren
2024-01-31
0