Jessy terbangun keesokan hari nya, rasa sakit di sekujur tubuhnya membuat dia sadar atas kejadian tadi malam. Dia melihat ke sekujur tubuhnya penuh bercak merah keunguan, Yunan menandainya dimana-mana.
Jessy melihat Yunan masih tertidur di sampingnya, dia menatap getir wajah orang di sampingnya. Wajah yang dalam semalam begitu terasa asing baginya.
Semenjak Jessy membuka mata nya dia hanya menatap punggung Yunan. Entah sudah berapa lama waktu yang dia habis kan hanya dengan menatap kosong orang yang berada di samping nya itu.
" Kamu sudah bangun? " tanya Yunan, dengan suara serak
Jessy membalikkan badan nya, dia enggan menjawab.
Dia pun merasa malas bertemu pandang dengan Yunan.
" Maaf " kata Yunan, penuh penyesalan
Hanya itu kata-kata yang bisa dia ucapkan saat itu.
Jessy masih diam. Mendengar kata maaf membuatnya semakin terluka.
Melihat reaksi Jessy yang hanya diam saja Yunan merasa bingung harus bersikap bagaimana.
" Entah apa yang merasuki ku tadi malam " ucap Yunan " mendengar kamu berkata putus membuat ku sangat marah! " ungkap nya
Putus ... Batin Jessy. Bahkan Jessy sendiri pun tidak tahu apa benar sekarang harus putus dari Yunan setelah kejadian semalam. Dia merasa sangat kebingungan saat itu.
" Aku janji akan bertanggung jawab " lanjut Yunan
Jessy tersenyum kecut di balik punggung nya. Mendengar kalimat itu keluar dari mulut Yunan, baginya, seperti bujukan untuk anak kecil agar berhenti menangis.
Suara Yunan memang terdengar memelas di telinga Jessy dan seolah ingin menyakinkan dirinya saat itu tapi, tetap saja tidak akan mengubah keadaan bahwa Yunan telah menyakitinya.
Mulut Yunan kembali terbuka seperti ingin mengatakan sesuatu namun dia urungkan. Dia mungkin sadar kalau apa pun yang dia akan katakan tidak akan berguna. Yunan benar-benar merasa menyesal telah menyakiti Jessy.
Yunan pun, memeluk tubuh Jessy dari belakang dan membenamkan wajahnya di bahu gadis itu. Rasa bersalah dan penyesalan membuat nya tak berdaya saat itu.
" Maafkan aku! " ucap Yunan lirih
Jessy merasa berada dalam situasi yang sulit. Dia bingung harus berkata apa, pikiran nya kacau apalagi hati nya sangat amat hancur.
Jessy menarik nafas dalam, dan menghembuskan nya dengan kasar tapi, tetap saja rasa frustasi nya tak kunjung menghilang. Dia bingung sekarang, apakah harus memaafkannya atau tidak. Orang yang telah melecehkan nya tadi malam adalah orang yang sangat ia cintai.
" Kita lihat saja nanti apakah aku bisa memaafkan mu atau tidak " ucap Jessy akhirnya
Yunan merasa lega setidaknya Jessy merespon permintaan maaf nya. Dia menyadari kalau kesalahan nya memang tak pantas di maafkan jadi dia tidak akan memaksa kekasihnya itu untuk langsung memaafkan nya. Seiring berjalan nya waktu dia berjanji pada dirinya sendiri akan memperbaiki semuanya agar bisa kembali seperti dulu lagi.
***
Seminggu setelah kejadian malam itu, Jessy masih menjaga jarak dari Yunan. Dia memang berkata memaafkan nya dan bersedia mempertahankan untuk tidak putus, akan tetapi sulit baginya untuk berpura-pura tidak terjadi sesuatu.
Siang itu, orang-orang tengah pergi meninggalkan kantor untuk makan siang. Jam istirahat kali ini dia memutuskan untuk tetap tinggal di kantor karena pekerjaan nya belum selesai, itulah alasan yang Jessy buat saat Yunan mengajak nya untuk makan siang.
Di sebuah cafe!
Yunan tengah duduk sendirian sambil menikmati secangkir kopi. Dia memikirkan Jessy, dirinya tahu kalo Jessy tengah menghindari nya dan dia merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Yunan merasa sangat kesulitan untuk mendekati Jessy akhir-akhir ini.
Saat memikirkan Jessy, dia kembali teringat kejadian malam itu. Malam dimana ia menyentuh setiap inci tubuh kekasihnya itu.
Hanya dengan mengingatnya saja sudah membuat hasrat nya bergejolak. Entah kenapa, terlintas di benak nya ingin melakukan nya lagi tapi tidak dengan paksaan.
Saat sedang sibuk dengan pikiranya tiba-tiba datang seorang pria berperawakan tinggi dengan mata berwarna coklat tersenyum sinis seraya duduk di depan Yunan.
" Hai! " sapa nya orang itu
Tak lain dan tak bukan dia adalah Samuel atau lebih terkenal dengan sebutan Sam. Pria yang ada di depan Yunan saat ini memang pernah menjalin hubungan dengan Jessy, sebelum Jessy berpacaran dengan nya. Dan Yunan sering merasa cemburu dengan Sam apalagi saat Sam sering bercerita yang tidak-tidak tentang Jessy, karena sering mendengarkan ocehan Sam itulah membuat Yunan terprovokasi dan melakukan kesalahan besar malam itu.
Sam itu pria yang bermuka dua. Dia bersikap manis bak pria polos saat di depan Jessy tapi, sebalik nya saat di depan Yunan.
" Kebetulan sekali kita ketemu disini " ujar sam, lalu duduk di kursi sebrang Yunan.
" Ya " kata Yunan sekena nya seraya menatap tidak suka ke arah Sam
" Sudah sejauh mana perkembangan hubungan kalian? " tanya Sam tanpa basa-basi membuat Yunan mendelik kepadanya.
" Jangan menanyakan hal yang bukan urusanmu " ujar Yunan tajam
" Santai bro! aku hanya penasaran saja, " kata sam " dan aku hanya mengingatkan, jangan sampai kamu di campakkan olehnya seperti ku "
Spontan Yunan langsung bangkit dan menyambar kerah baju Sam.
" JAGA BICARAMU! " Yunan naik pitam, dia menatap Sam dengan mata yang memerah karena menahan marahnya
" HAHAHAHA " tawa Sam membahana di seluruh ruangan cafe " kita lihat saja sampai mana hubungan kalian akan bertahan "
Sam tidak berniat menghentikan ucapan nya meskipun tinju Yunan kini melayang di pipi nya.
Buuuukkk !!!
sontak mereka jadi tontonan para pengunjung cafe.
" Jessy itu terlalu sombong, " kata Sam lagi " dia wanita pertama yang membuatku seperti pecundang " sam terus memprovokasi
Yunan kembali meninju pipi Sam yang kini sudah memerah karena bekas pukulan Yunan.
" Aku kan sudah bilang jaga bicaramu! " kata Yunan
Dan Yunan tak berniat menghentikan tinju nya, dia benar-benar marah saat itu. Sam selalu saja berhasil mengacaukan pikiran Yunan sampai pada akhirnya karena ucapan Sam juga membuatnya menyakiti Jessy malam itu.
Yunan seperti hilang akal saat itu dia tak hentinya memukul Sam hingga Sam tersungkur di lantai. Dan Yunan kembali meraih kerah baju Sam berniat kembali menghajarnya karena hati nya belum puas saat itu tapi, sayangnya dia di lerai oleh orang-orang disana.
***
Beberapa hari kemudian setelah insiden Yunan menghajar Sam. Yunan Di panggil ke kantor polisi karena Sam menggugat nya sebagai kasus penyerangan. Setelah melalui proses yang panjang dan di bantu pengacara yang Yunan tunjuk akhirnya berhasil membuat kesepakatan damai dengan Sam, yang juga di sampaikan lewat pengacara nya.
Namin sebagai syarat perdamaian, Yunan harus meminta maaf secara tulus kepada Sam yang saat itu sedang di rawat di rumah sakit.
Dengan berat hati Yunan pun, mendatangi Rumah sakit tempat Sam di rawat. Dia masuk ke sebuah bangsal VIP setelah mengetuk pintu.
Tampak Sam tengah duduk bersandar di ranjang rumah sakit. Wajah nya sudah mulai membaik saat itu, hanya tampak luka memar yang mulai memudar.
Yunan datang membawa sekeranjang buah, dia letakan di atas meja yang ada di sana.
" Bagaimana keadaanmu? " tanya Yunan
Sam hanya melanyangkan senyuman sinis, alih-alih menjawab.
" Aku datang kesini untuk minta maaf, bukan untuk menghajarmu lagi jadi jangan pasang muka seperti itu " kata Yunan "
Masih tak ada respon dari Sam. Yunan pun tanpa banyak bicara lagi dia membungkukan kepala nya.
" Saya minta maaf dengan tulus karena telah menghajar anda " kata Yunan
Setelah itu dia langsung pergi tanpa pamit.
Tapi, sebelum Yunan berhasil meraih gagang pintu. Sam kembali berkata yang membuat Yunan mengepalkan tangannya.
" Bagaimana rasanya tidur dengan Jessy? " tanya Sam mencibir " lihat saja, sebentar lagi dia akan mencampakkanmu karena dia akan merasa jenuh berhubungan denganmu " lanjutnya
Yunan memejamkan matanya, urat di lehernya mengencang dia dengan sekuat tenaga menahan emosinya. Yunan rasanya ingin berlari menghampiri Sam dan meninju mulutnya, tapi dia teringat pesan pengacara nya kalau dia kembali memukul Sam dia akan berakhir di penjara.
Dan akhirnya Yunan berhasil meredam amarahnya, tanpa berlama-lama Yunan meninggalkan Sam. Setelah Yunan menutup pintu dia melihat sekilas Sam membanting gelas ke tembok.
Malam hari nya, setelah kunjungan nya ke Rumah sakit Yunan pergi ke Bar .
Pikiran nya kalut saat itu, kata-kata Sam seolah terus terngiang di telinganya. Dia terus meneguk alkohol yang ada di depan nya agar bisa melupakan perkataan dari Sam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Rara Fricila
semangat thor
2024-04-20
0