Menikahi Pria Angkuh
"Dokter... ayo cepat ke ruang UGD ada pasien yang keracunan"
Seorang dokter muda yang baru saja tiba, langsung berlari menuju ruang UGD, dengan tergesa-gesa ia segera memeriksa kondisi pasien yang semakin lemah.
"Bagaimana hasil pemeriksaan rekam medisnya suster? Apakah ada gejala lain yang mencurigakan?" tanya nya serius.
"Detak jantung tak beraturan Dok, nafas sesak, mulut berbuih, sepertinya pasien sengaja meminum cairan berbahaya"
"Apa? Dia mencoba bunuh diri?" Dokter tampan itu mengernyitkan dahi nya.
"Sepertinya begitu Dok"
Dokter muda dan tampan itu pun langsung menghentikan pengobatan nya. Dia bergegas meninggalkan ruangan UGD dengan raut wajah yang kesal.
"Dokter mau kemana? Pasien belum melewati masa kritisnya"
"Biarkan saja dia" jawabnya angkuh, sambil melirik dia bergumam, "Untuk apa kita menolong orang yang sudah tak ingin hidup lagi, didalam sana ada banyak orang yang berharap untuk tetap hidup demi orang yang disayangi nya, kalau dia tak bisa lagi menghargai hidupnya, maka biarkan saja dia mati"
Pasien yang sekarat itupun terbelalak mendengar omongan sang Dokter.
Dasar *******, dokter macam apa yang membiarkan pasiennya sekarat, ya walaupun ini kesalahanku.
"Tapi Dok, kita akan disalahkan jika terjadi sesuatu dengan pasien, apalagi pas diwaktu Dokter piket" Perawat itu mencoba membujuk si Dokter.
"Hmmm menyusahkan saja, baiklah kalian pompa perutnya sampai dia memuntahkan seluruh isinya, lalu beri dia segelas susu untuk menetralisir racun nya, besok aku akan memeriksa nya kembali"
"Baik Dok"
Elang Putra Segara, seorang Dokter muda yang sangat berbakat, tampan dan kaya raya. Dia putra tunggal dari Bapak Segara, pemilik rumah sakit dan fakultas ternama dikotanya. Ibunya juga seorang Dokter bedah yang paling hebat pada masa mudanya. Elang, begitu sapaannya, sangat dipuja-puja banyak gadis dan tak sedikit pula ibu-ibu yang menginginkan dia menjadi menantunya. Tapi sikap dingin dan angkuhnya sampai saat ini masih belum ada yang bisa meluluhkan nya.
Hari ini adalah hari pertamanya bergabung dirumah sakit milik orangtuanya, dia baru kembali dari luar negeri, setelah meraih gelar dokter nya.
Bener-bener sial, hari pertama kerja langsung ketemu pasien yang menyebalkan. Seberat apasih masalahnya sampai-sampai dia mau mengakhiri hidupnya. Huhhhh... Dengusnya kesal.
"Dokter Dokter... gawat, kondisi pasien kritis"
Teriakkan perawat itu mengejutkan nya, dengan sigap dia langsung bergegas menuju ruangan pasien itu.
Mengandalkan kemampuan dan naluri seorang Dokter, dia langsung berusaha keras menyelamatkan pasien yang sekarat, dia memompa keluar seluruh isi perut pasien.
"Hoooeeeeekkkk"
Muntahan terakhir itu menyembur deras membasahi kemeja dan jas putih yang dikenakan nya, dia mendengus marah, tapi langsung tersadar kalau itu sudah menjadi tugasnya.
"Kalian lanjutkan dulu, saya mau membersihkan diri"
Elang membuka pintu dan bergegas keluar untuk membersihkan tubuhnya yang penuh dengan muntahan.
Gadis sialan, beraninya dia dengan sengaja menyemburkan muntahan terakhir nya kepada ku, orang yang telah menyelamatkan nya, aku akan membuat perhitungan denganmu.
"Dokter, bagaimana kondisi anak saya Dokter, tolong selamatkan dia" Tiba-tiba seorang wanita paruh baya meraih lengannya sambil setengah berlutut.
Elang memapah tubuh si Ibu, lalu membawanya masuk ke ruangannya. Dia menenangkan si ibu dengan lembut.
"Ibu tenang aja, anak ibu akan selamat, dia sudah melewati masa kritis"
"Terimakasih Dokter, terimakasih" ucap si ibu sambil memeluk si Dokter tampan. Elang berusaha melepaskan pelukan si ibu, dia tampak kewalahan.
"Ibu... ibu tenang dulu, pakaian saya kotor Bu, biar saya membersihkan diri dulu"
Si ibu yang tersadar langsung merenggangkan pelukannya, dia mengusap air matanya sambil tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih.
Setelah si ibu pergi, Elang pun bergegas mengambil kunci mobilnya dan langsung menuju parkiran, tancap gas pulang ke rumah nya untuk membersihkan diri.
Sesampainya di gerbang depan rumahnya, dia menekan klakson kuat-kuat agar pak satpam segera membukakan pintu. Pak Kirman, tukang kebun sekaligus satpam di rumahnya pun berlari tergopoh-gopoh membukakan gerbang.
Siapa yang berani membuat Den Elang marah, apakah dia seorang manusia? Sungguh sial dirimu kalau sampai membuat Aden yang hebat ini marah.
Elang turun dari mobil dan membanting pintunya, raut wajahnya yang kesal benar-benar menakutkan. Pak Kirman yang berada tak jauh dari situ terlonjak kaget dan hanya bisa mengusap dada.
"Pak Kirman bersihkan mobil saya segera, jangan sampai tersisa satu kuman pun di dalamnya" perintahnya ketus.
Pak Kirman tertegun. Jangan sampai menyisakan satu kuman pun, bagaimana caranya Aden, saya cuma seorang tukang kebun bukan ahli kebersihan. Tapi saya iya kan dulu aja dah, biar selamat.
"Baik Den" jawabnya lembut.
Setengah berlari Elang memasuki rumah, dengan langkah panjang dia menaiki anak tangga menuju kamar tidurnya dilantai dua.
Dia langsung membuang pakaian nya yang sudah ternoda, lalu membasahi tubuhnya dengan air, menggosok seluruh permukaan kulitnya dengan cairan anti bacteria lalu membilasnya hingga berkali-kali. Dia benar-benar merasa jijik.
Dasar brengsek, awas aja kamu. Pasti bakal aku balas.
Berkali-kali Elang mengepalkan tinjunya. Amarahnya benar-benar meluap, bisa-bisa nya seorang gadis kecil mempermainkan aku.
Setelah membersihkan diri, dia pun merebahkan tubuhnya di kasur, perlahan-lahan perasaan nya pun mulai tenang, kemarahan yang membuncah pun mulai meredup. Dia hampir terlelap ketika suara ponselnya berdering kencang.
"Halo..."
"Dokter gawat, dokter cepat datang kemari!"
"Hei, ceritakan apa masalah nya, berani sekali kau memerintahku!"
"Ah, maaf Dokter... Tapi ini keadaan darurat sebaiknya Dokter segera datang ke rumah sakit, atau reputasi Dokter akan menjadi taruhannya"
"Baiklah, tunggu aku"
Elang memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Masalah apa sampai begitu beraninya mereka mengganggu istirahat ku, awas saja kalau sampai aku dipermainkan!!!
"Dokter, cepatlah naik ke lantai tiga. Pasien Dokter mau mencoba bunuh diri lagi"
"Apa?! Kalian memanggil ku hanya karena seseorang yang sudah tak ingin hidup? Apa perkataan ku pagi tadi kurang jelas?! Biarkan kalau dia ingin mati, kita hanya perlu menolong orang yang masih ingin hidup!"
"Dokter, tolong selamatkan anak saya, dia putri saya satu-satunya, kalau dokter tak ingin menyelamatkan hidupnya anggap saja dokter sedang menyelamatkan hidup saya" seorang ibu tiba-tiba bersujud sambil menangis dikakinya.
"Baiklah, ibu bangunlah dulu, saya akan membawa anak ibu hidup-hidup. Kalian bawa ibu ini ke ruangan saya!"
"Baik Dok"
Elang berlari menuju lift, dan bergerak cepat menuju lantai tiga. Dia melihat seorang gadis dalam kondisi lemah sedang berdiri di sudut atap. Perlahan Elang berjalan mendekati nya.
"Hei kau, dengarkan aku. Aku tak akan menghalangimu untuk mati, tapi bisakah kau tidak mati dirumah sakit ini? Aku bisa membawamu ke gedung yang lebih tinggi, atau kau ingin melompat ke jurang? Aku akan membawamu ke sana"
Gadis itu menoleh, tatapan nya kosong tapi air mata tak henti-hentinya mengalir deras dikedua pipinya.
"Benarkah? Apakah aku akan langsung mati jika aku melompat ke jurang?"
Ah si bodoh ini, bagaimana aku tau kau akan mati atau tidak, aku bukan malaikat maut. Tapi kenapa dia ingin sekali mengakhiri hidupnya?
"Yaaa pasti kau akan langsung mati jika kau melompat ke jurang yang dalam dan terjal. Kau mau aku membawamu ke sana?"
"Baiklah, aku ikut denganmu. Bawa aku ke sana"
Heh, apakah otaknya bermasalah. Aku ingin membawanya ke jurang dan dia dengan. senang hati menerima tawaranku?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Supriy Yadi
bagus
2021-04-06
0
Ferly Ina
Hadir thor 😊
Terus semangat dann saling dukung
"Janji Suci di Tanah Suci"
Di tunggu feedbacknya g🤗
2021-03-30
0
sinta putri
sqq
2021-01-10
0