Episode 5

20 tahun yang lalu

Dalam bahagia yang selalu beriringan dengan duka

Dalam tawa yang selalu beriringan dengan sedih

Hingga semua berputar kembali

Saat badai yang dahsyat mereda

Dan sinar mentari memeluk hangat

Membentuk lengkungan manis yang sebenarnya

Hari itu hari minggu pagi, serombongan keluarga tuan Andika sudah bersiap diri untuk pergi berlibur, merayakan kemenangan sang kapten basket. Kemenangannya patut dirayakan sembari melepaskan diri dari stress pekerjaan, stress karena tugas sekolah yang kian hari makin banyak saja dan stress yang membelenggu pada ibu rumah tangga.

“Lihat sang kapten kita, mampu menghantarkan tim garuda menuju kemenangan,” ucap sang Ayah sambil memengang sendok yang di alih fungsikan sebagai mikrofon.

“Ah Ayah terlalu berlebihan, keberhasilan kemarin itu hasil kerja sama tim Ayah,” balas Damar sang kapten basket yang tersipu atas pujian ayahnya.

“Kemarin Kak Damar main basketnya keren banget,” ujar Kalista.

“Benar dan kemenangan ini harus dirayakan dengan main bola di pantai," sahut Ilham antusias.

Akhirnya keluarga Tuan Andika sudah memasuki separuh perjalanan menuju pantai. Semua anggota keluarga ikut dan tuan Andika yang mengemudikan langsung mobilnya tanpa Pak Parmin. Semula perjalanan ini seperti layaknya perjalanan yang menyenangkan. Ketiga anak yang berceloteh antusias membahas kegiatan apa yang akan dilakukan sesampai di pantai nanti. Bunda dan Ayahnya yang mendengarkan ikut tertawa. Keluarga bahagia.

***

Di sisi lain....

“Won! Udah jangan dipaksa, sekarang gantian aku yang mengemudi. Kamu sudah mengemudi dari kemarin malam sampai sekarang!” ujar kenek truk di sebelahnya.

“Nanggung Nar. Nanti kita berhenti di SPBU,” jawab sang pengemudi.

“Menyetir dengan kondisi mengantuk itu bahaya sekali Kliwon, apalagi truk kita sarat akan muatan. Sudah! Menepi sekarang, Aku yang akan menggantikanmu Won!” pinta kenek truk yang di sebelahnya.

“Kamu ini cerewet sekali Sunari. Aku hanya akan berhenti saat ada SPBU, paling sekitar 5 kilometer lagi,” ucap Kliwon tidak mau kalah.

Tiba pada jalan yang lenggang hanya ada sebuah truk di depan truk Kliwon dan Sunari. Kliwon yang hendak menyelip truk di depannya yang sangat berjalan lambat. Tapi tindakan ini diprotes oleh Sunari.

“Sudah jangan ngebut! Kita membawa muatan yang tidak mudah busuk!” ucap Sunari.

Namun Kliwon tidak menghiraukan peringatan Sunari. Dia tetap keras kepala ingin menyalip truk yang ada di depannya. Secara bersamaan dan perkiraan Kliwon yang salah, dan truknya sudah melaju di jalur kanan, tiba-tiba ada mobil melaju dengan kecepatan sedang dari arah berlawanan. Tak ada waktu untuk truk pindah ke jalur kiri. Dan naasnya mobil itu tidak bisa menepi karena sebelah kirinya adalah jurang yang curam.

Tabrakan antara truk dan mobil itu tidak bisa terelakan. Terdengar bunyi hantaman yang keras. Body mobil ringset. Bagian depan truk juga rusak. Seketika tempat itu dipenuhi malaikat maut untuk menjemput jiwa-jiwa yang sudah diputuskan untuk mengakhiri perjalanan mereka di dunia ini.

***

Terasa cepat sekali kebahagiaan terenggut bertukar dengan duka. Mobil yang di kemudikan Tuan Andika mengalami kecelakaan. Bunda yang mengalami luka di kepala namun tidak serius. Darah segar mengalir di pelipisnya karena benturan itu. Ironisnya Bunda melihat langsung body mobil menghimpit suaminya dan anaknya.

Akhirnya tim medis mengevakuasi seluruh korban kecelakaan termasuk sopir dan kenek truk yang mengalami luka-luka. Para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat menggunakan ambulans.

Bunda menangis. Menolak dilakukannya tindakan medis oleh perawat. Dia hanya ingin mengetahui bagaimana kondisi suami dan anak-anaknya. Bunda tak bisa tenang. Dia melihat Damar putra sulungnya menangis saat dua orang perawat membalut lukanya. Luka Damar tidak serius hanya dijahit di bagian kepala namun tidak begitu lebar.

“Bundaaaa ... Ayah di mana? Di mana kedua adikku?” tanya Damar yang sesegukan dalam tangisnya.

Bunda menggeleng. Langsung memeluk Damar seusai kedua perawat itu membalut luka Damar. Salah seorang dokter bilang bahwa suami dan kedua anaknya berada di ruang perawatan sebelah karena mengalami luka yang sangat serius dan dalam keadaan kritis. Langsung saja Bunda dan Damar mencari ruang itu.

Setelah menemukan ruang perawatan suami dan kedua anak kembarnya, Bunda langsung diberitahu oleh dokter bahwa suaminya mengalami luka yang serius dan tidak bisa diselamatkan. Kedua anaknya dalam keadaan kritis. Ilham mengalami kerusakan jantung dan membutuhkan donor jantung sesegera mungkin. Sedangkan Kalista, tak menunjukan adanya tanda kondisi yang baik. Dia kritis dan kemungkinan dokter juga tidak bisa menyelamatkan gadis kecil itu.

Bunda langsung ambruk. Menangis. Dia sudah kehilangan pasangan sehidup sesurganya. Dan kedua anaknya sedang dalam kondisi yang tidak bisa di bilang baik-baik saja.

“Bagaimana peluangan hidup kedua adikku Dok? Jawab Dokter!” tanya Damar tegas.

“Untuk adikkmu yang laki-laki, jika Dia mendapatkan donor jantung kemungkinan untuk selamat sangat tinggi.”

“Bagaimana dengan Kalista? Jawab Dok!” tanya Damar yang tidak sabaran.

“Gadis kecil itu kondisinya semakin lama semakin melemah. Kami sudah berusaha sekuat kami bisa. Dia bisa kapan saja menangkap. Jujur jika untuk menyelamatkan keduanya sulit, hanya salah satu yang bisa di selamatkan. Harapan itu hanya ada pada anak laki-laki itu,” ujar dokter tersebut.

“Bunda aku ingin bicara di luar,” ucap Damar sambil menarik Bundanya keluar ruang perawatan Ilham dan Kalista.

Bunda hanya menurut, kepedihanya akibat rasa kehilangan telah membelenggu dirinya. Bunda tak kuasa untuk terlihat tegar.

“Bagaimana kalau Ilham mendapatkan donor jantung dari Kalista. Aku tak ingin adikku tidak ada yang selamat. Aku sudah kehilangan ayah Bun. Aku tidak mau kehilangan semua adikku Bun, Kita masih bisa menyelamatkan Ilham,” ujar Damar.

Kalista, putri kesayanganku.

“Bunda, aku mohon, segeralah ambil keputusan. Ini keadaan yang mendesak,” tegas Damar.

“Apakah kita tidak bisa menyelamatkan Ilham dan Kalista sekaligus?” ratapan Bunda.

“Dokter bilang hanya salah satu, dan yang bisa itu hanya Ilham Bun. Jika tidak segera dioperasi Ilham juga akan meninggalkan kita Bun. Kita akan kehilangan 3 anggota keluarga sekaligus.”

Akhirnya Bunda menyetujui prosedur operasi untuk Ilham dan Kalista sebagai pendonor jantungnya untuk Ilham.

***

“Begitu ceritanya Non, jadi Nyonya mempunyai dua putra dan satu putri. Dan ini kamar almarhum non Kalista, tak pernah dipakai hampir 20 tahun dan hanya di biarkan kosong. Sekarang Nona Farah menempati kamar ini,” kata Yu Minem.

“Apakah Ilham juga tinggal di sini Yu Minem?” tanya Farah hati-hati.

“Den Ilham tinggal di rumahnya sendiri,” jawab Yu Minem tersenyum bangga, “Den Ilham memiliki bisnis kuliner Non, jadi setiap hari libur Den Ilham menyempatkan kesini Non.”

“Oh begitu,” balas Farah.

Ya setidaknya aku tak harus tinggal satu atap dengan lelaki berhati dingin itu.

“Iya Nona, nanti kalau ada apa-apa bilang ya sama Yu Minem. Dan tadi nyonya pergi sebentar karena ada urusan yang mendadak Non. Saya permisi ke dapur dulu. Nona istirahat saja,” ucap Yu Minem meninggalkan Farah di kamar itu.

Kamar ini terasa nyaman dan terawat dengan baik. Buku-buku Farah pun sudah disusun sedemikian rupa. Lemarinya pun juga sudah terisi baju-baju Farah dan ada tambahan baju baru dari Bunda. Rumah Bunda memang luas, kamarnya banyak tapi Bunda tinggal jauh dengan anak-anaknya.

Farah membuka jendela kamar itu lebar-lebar. Ia melihat halaman belakang rumah Bunda.

“Luas, bisa ditanami bunga,” guman Farah.

Farah mencoba merebahkan tubuhnya. Ia tidak bisa tidur walaupun sudah berganti posisi miring ke kanan dan miring ke kiri untuk kesekian kalinya.

“Aku tidak butuh tidur sekarang. Baik Aku akan berjalan-jalan di halaman belakang rumah Bunda.”

Tepat saat Farah keluar dari kamar, menutup pintu. Ilham sudah berada beberapa meter di depan pintu ini, terlihat di mengawasi Farah.

“Mengapa kamu tidur di kamar ini?” tanyanya dingin membikin suasana mencekam, “Jawab! Mengapa kamu tidur di kamar ini!” tanyanya kian tegas, seakan dia tak mau menunggu jeda sedetik pun.

Sontak Farah kaget, Ilham bisa membentak seperti ini.

“Aku hanya tahu, kamar ini yang akan aku tempati, karena sekarang aku ikut Bunda,” jawab Farah lirih dan menunduk tak berani melihat sorot matanya yang tajam.

“Lalu, mengapa kamu tidur di kamar ini? Apa tidak bisa di kamar lain?” tanya Ilham tegas.

Mendengar ribut-ribut Yu Minem datang dari arah dapur melerai kesalahpahaman Ilham.

“Den Ilham, maaf. Tapi nyonya sudah berpesan bahwa Nona Farah tidur di kamar ini,” jelas Yu Minem.

Meskipun begitu Ilham tetap bersikeras tidak mau kalau kamar Kalista saudara kembarnya di tempati oleh orang lain.

“Sudahlah Ilham, tidak perlu mempermasalahkan ini dengan serius. Jika Bunda sudah memutuskan kamu harus menerimanya.” Suara lelaki dewasa matang yang tiba-tiba muncul. Farah belum mengenalnya.

“Mas, biar bagaimanapun perempuan ini tidak bisa menggantikan Kalista. Apapun itu!” geram Ilham. sorot mata Ilham memandang tajam.

“Dia memang tidak bisa menggantikan Kalista, tapi Bapak Rudi berjasa menjadi penyelamatmu, dan kehadiran Farah di dunia juga membuat Bunda tersenyum atas semua kehilangan saat itu.” Lelaki itu mendekat ke arah Ilham dan Farah.

Mas? Ilham memanggil lelaki dewasa yang ada di depannya dengan sebutan mas? Apakah dia Damar? Dan mengapa lelaki ini mengenal almarhum papaku?

Farah bingung mendengar penyataan dari lelaki dewasa itu.

Mendengar pernyataan lelaki dewasa itu, Ilham memilih pergi. Menyisakan Farah, Yu Minem dan lelaki dewasa ini.

“Yu Minem tolong siapkan teh dan kudapan ringan, ke halaman belakang ya Yu,” pinta lelaku dewasa itu.

Yu Minem menuruti saja permintaan lelaki dewasa ini. Yu Minem kembali lagi ke dapur.

“Kamu pasti Farah 'kan? Ayo, kita berbincang di halaman belakang,” ajak lelaki dewasa itu.

Farah menurut saja, kelihatanya lelaki itu baik. Setelah melewati beberapa ruangan, akhirnya sampai juga halaman belakang rumah Bunda yang luas. Ada gazebo yang terbuat dari kayu jati tua yang bepelitur. Mereka duduk di gazebo itu sambil menikmati halaman belakang rumah yang menyuguhkan hamparan rumpuh hijau yang segar dan terlihat rapi.

“Maafkan kelakuan adikku ya,” katanya memecah keheningan, “Aku mendapat pesan singkat dari bunda agar mampir ke rumah sebelum kembali lagi ke Bali. Aku turut berduka cita atas meninggalnya pak Rudi dan istrinya.”

Farah mengangguk tanda tidak apa-apa.

“Oh ya, namaku Damar anak sulung Bunda,” ucap Damar tanpa menjulurkan tangan.

“Saya Farah Mas, maaf sebelumnya jika kedatangan saya malah membuat keributan di keluarga ini.”

“Tidak, kamu dan keluargamu telah berjasa menyalakan api harapan di tengah kedukaan yang menyelimuti keluarga kami,” jelas Damar.

Farah menatap tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Damar.

“Pasti kamu belum tahu cerita ini kan? Yu Minem hanya menceritakan separuhnya. Tapi aku akan melengkapinya,” ujar Damar yang seolah mengerti apa isi ketidaktahuan yang dirasakan Farah.

“Semua berawal saat Ilham akan menjalani operasi jantung dua puluh tahun silam.”

Terpopuler

Comments

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Ilham...kehilangan Kalista sangat berat baginya
Sehingga tak ada yg boleh menggantikannya..

2020-12-17

0

Lintang Lia Taufik

Lintang Lia Taufik

jejak

2020-09-05

1

Malika Putri

Malika Putri

cuek dingin tp hatix baek..

2020-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Epiosde 140
141 Episode 141
142 Ini Baru Pengumuman
143 Derana
144 Episode 142
145 Episode 143
146 Episode 144
147 Episode 145
148 Episode 146
149 Episode 147
150 Zen, Milepolis, dan Numa
151 Episode 148
152 Episode 149
153 Episode 150
154 Episode 151
155 Episode 152
156 Episode 153
157 Episode 154
158 Episode 155
159 The Last Romeo
160 Episode 156
161 Episode 157
162 Episode 158
163 Episode 159
164 Episode 160
165 Episode 161
166 Episode 162
167 Episode 163
168 Episode 164
169 Episode 165
170 Episode 166
171 Episode 167
172 Episode 168
173 Episode 169
174 Episode 170
175 Episode 171
176 Episode 172
177 Episode 173
178 Episode 174
179 Episode 175
180 Episode 176
181 Episode 177
182 Episode 178
183 Episode 179
184 Episode 180
185 Episode 181
186 Episode 182
187 Episode 183
188 Episode 184
189 Episode 185
190 Episode 186
191 Episode 187
192 Episode 188
193 Episode 189
194 Episode 190
195 Episode 191
196 Episode 192
197 Episode 193
198 Episode 194
199 Episode 195
200 Episode 196
201 Episode 197
202 Episode 198
203 Episode 199
204 Episode 200
205 Episode 201
206 Episode 202
207 Episode 203
208 Episode 204
209 Episode 205
210 Episode 206
211 QnA
212 Episode 207
213 Episode 208
214 Episode 209
215 Episode 210
216 Episode 211
217 Episode 212
218 Episode 213
219 Episode 214
220 Episode 215
221 Episode 216
222 Episode 217
223 Episode 218
224 GIVEAWAY ALERT!
225 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Epiosde 140
141
Episode 141
142
Ini Baru Pengumuman
143
Derana
144
Episode 142
145
Episode 143
146
Episode 144
147
Episode 145
148
Episode 146
149
Episode 147
150
Zen, Milepolis, dan Numa
151
Episode 148
152
Episode 149
153
Episode 150
154
Episode 151
155
Episode 152
156
Episode 153
157
Episode 154
158
Episode 155
159
The Last Romeo
160
Episode 156
161
Episode 157
162
Episode 158
163
Episode 159
164
Episode 160
165
Episode 161
166
Episode 162
167
Episode 163
168
Episode 164
169
Episode 165
170
Episode 166
171
Episode 167
172
Episode 168
173
Episode 169
174
Episode 170
175
Episode 171
176
Episode 172
177
Episode 173
178
Episode 174
179
Episode 175
180
Episode 176
181
Episode 177
182
Episode 178
183
Episode 179
184
Episode 180
185
Episode 181
186
Episode 182
187
Episode 183
188
Episode 184
189
Episode 185
190
Episode 186
191
Episode 187
192
Episode 188
193
Episode 189
194
Episode 190
195
Episode 191
196
Episode 192
197
Episode 193
198
Episode 194
199
Episode 195
200
Episode 196
201
Episode 197
202
Episode 198
203
Episode 199
204
Episode 200
205
Episode 201
206
Episode 202
207
Episode 203
208
Episode 204
209
Episode 205
210
Episode 206
211
QnA
212
Episode 207
213
Episode 208
214
Episode 209
215
Episode 210
216
Episode 211
217
Episode 212
218
Episode 213
219
Episode 214
220
Episode 215
221
Episode 216
222
Episode 217
223
Episode 218
224
GIVEAWAY ALERT!
225
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!