BAB 2 : LULUS KEJAR PAKET C

Sebelum masuk SMA, sebenarnya dulu aku adalah anak yang rajin sekolah dan mengaji.

Dari SD hingga MTs, setiap habis pulang sekolah aku rutin mengaji di madrasah diniyyah.

Namun, semua itu berubah setelah pergaulanku makin luas dan banyak mengenal teman-teman baru.

Teman-temanku kebanyakan dari luar sekolah. Usia mereka rata-rata lebih dewasa dariku.

Mereka adalah para musisi metal, yang tergabung dalam sebuah komunitas bernama underground.

Sebelum kenal mereka, dari kecil aku sudah menyukai musik. Masih terpaku dalam ingatanku sampai sekarang lagu 'Terminal' dari Franky sahila tua dan Iwan fals.

Lagu itu yang membuat aku jatuh cinta dengan musik. Dari umur lima atau enam tahun, bahkan belum masuk SD saya sudah hafal lirik lagu 'Terminal', sampai sekarang pun masih hafal.

Kemudian, aku mulai suka musik rock setelah tau grup band Gong 2000. Lagu Menanti kejujuran, bara timur dan lain-lain.

Waktu itu, aku belum tau God Bless, karena pada saat itu aku masih kelas satu SD, sekitar tahun 96 an, kebetulan God bless sedang vakum. Ian antono sang gitaris membentuk Gong 2000, yang personilnya juga dari orang-orang God Bless juga.

Aku juga suka Rock barat dari kecil, seperti Bon jovi, Skid row, Guns N' roses, Fire house, Aerosmith, Judas priest, AC DC, Metallica, Iron mayden dan lain-lain.

Umur lima belas tahun saat baru masuk SMA, tahun 2004, aku baru mengenal musik Power metallian, seperti Helloween, Stratovarius, Rhapsody, Dark moor, Avantasia, Sonata artica dan lain sebagainya.

Kemudian, aku dikenalkan oleh salah satu teman dengan musik-musik keras. Ada death metal, trash metal, grind core dan sejenisnya.

Temanku bernama Jack, usianya lebih tua lima tahun dariku, dia yang mengenalkan ku dengan musik cadas seperti Sepultura, Lamb of God, Kreator, Dying Fetus, Obituary, Canibal corpse, Napalm death dan lain sebagainya.

Dari situ, aku mulai membentuk grup band metal dan sering manggung.

Waktu itu aku masih bergonta-ganti band, sesekali kadang menjadi additional player atau pemain cabutan untuk band orang lain.

Kesibukan itulah yang membuat sekolahku terbengkalai.

Hari ini aku mulai mengurus surat-surat untuk masuk kejar Paket C. Aku cukup membawa rapor dan surat keterangan pindah dari sekolah lama.

Tidak perlu mengulang dari awal kelas satu, tinggal mengikuti semester terakhir saja selama enam bulan. Setelah itu tinggal ujian dan selesai.

Sekarang, hari-hariku menjadi lebih leluasa dan bebas bak burung yang baru dilepas dari sangkarnya.

Sekolah cuma seminggu sekali, itu pun kadang masuk kadang tidak.

Di sela-sela aku menyelesaikan sekolah, kegiatanku bermusik selalu mewarnai dan mengiringi perjalanan hidupku.

Aku merasa sangat bahagia dengan hari-hariku. Apalagi sekarang bisa bangun siang, bisa berambut gondrong, biar sangar jadi gitaris metal gitu...he he..., Oh..., alangkah nikmatnya hidup ini.

Enam bulan berlalu, tiba saatnya untuk ujian akhir semester dan ujian Nasional.

Ujian kejar Paket C dilakukan di SMK N Purbalingga.

Kami satu rombongan peserta ujian paket C dari desa, diangkut menggunakan truk menuju SMK N Purbalingga.

Perjalanan penuh tawa, riang gembira, saling bergurau dan bercengkrama dalam truk. Bersama bapak-bapak dan Ibu-Ibu peserta ujian.

Peserta ujian yang masih muda hanya ada beberapa orang, lainnya rata-rata sudah berusia diatas 40 tahun.

Namanya juga ujian para orang tua, tentu suasananya tidak sama dengan ujian anak SMA pada umumnya.

Ada yang kebingungan, tanya sana sini, contek sana contek sini, namun tidak ditegur oleh pengawas.

Mungkin nggak enak mau menegur, bahasa jawanya 'rikuh'. Karena pengawasnya jauh lebih muda dari sebagian besar peserta ujian.

Kami melaksanakan ujian selama dua hari. Selesai ujian tinggal nunggu pengumuman.

Selama menunggu pengumuman, kegiatanku sehari-hari tetap seperti biasa. Latihan band, begadang, nongkrong dan manggung kalau lagi ada job.

Aku sangat dimanjakan oleh ibuku. Meski sudah mulai dewasa, namun masih saja sering dikasih uang dan rokok oleh Ibu.

Beliau tidak pernah memarahiku. Kalaupun menasihati, pasti dengan nada yang lembut.

Pertengahan Tahun 2007, mbak Salma pulang dari perantauan.

Sampai di rumah, dengan tatapan kesedihan dia memandangku. Dia masih merasa kecewa atas dikeluarkannya aku dari sekolah.

Sejak saat itu, hubunganku dengan mbak salma menjadi renggang dan kurang baik. Kami sering bertengkar.

"Mau jadi apa kamu, Jul! sekolah nggak beres! Tiap hari kerjaannya cuma gitaran, gaul sama preman dan anak-anak nakal!" bentak mbak salma dengan nada tinggi.

"Yang nakal siapa? teman-temanku bukan anak nakal, bukan preman, mereka seniman! mereka bukan maling, bukan rampok, bukan penipu! Ini nih..., orang yang pengetahuannya dangkal. Nggak ngerti bedanya mana preman mana seniman!" bla bla bla ku jawab dengan argumentasi panjang lebar.

Mbak salma tidak mau kalah, dia terus saja berdebat denganku. "Sok-sokan ngomong pengetahuan, kayak sekolah kamu bener aja!"

"Udah-udah..., kalian jangan ribut terus! Toh adikmu sekarang sudah mengikuti kejar paket C, ijazahnya juga setara SMA, yang sudah terjadi ya sudah. Sekarang kita fokus untuk kedepannya saja!" Ibu berusaha melerai kami berdua.

Sambil berlalu pergi menuju kamarnya, Mbak Salma berucap sedikit kesal, "Ibu itu jangan terlalu memanjakan dia ! ntar jadi tambah nggak tau diri, dia!"

Hari demi hari berlalu, hubunganku dengan Mbak Salma bagai anjing dan kucing. Tiada hari tanpa pertengkaran.

Kadang hanya karena masalah sepele, karena hal kecil pun bisa jadi pemicu pertengkaran diantara kami.

Minggu siang, sebelum aku mau berangkat latihan band, Ibu bertanya menghampiriku, "kapan pengumuman, Jul?"

"Besok, hari senin bu." Ku jawab dengan singkat padat dan jelas.

"Sekarang mau kemana? konser?" sambung Ibuku.

"Mau latihan bu..." lagi-lagi ku jawab dengan singkat.

Namanya seorang Ibu, pasti sangat memperhatikan anaknya, semuanya ditanyakan, "Udah makan belum? Punya uang apa nggak, Jul?"

"Kalau makan si udah bu, tapi kalau uang belum ada he he..." sambil berharap dikasih, ku pasang muka memelas dihadapan ibuku.

Ibu menuju kamar dan diambilkan nya selembar uang seratus ribuan untuk diberikan kepadaku.

Melihat aku diberi uang, Mbak Salma berkomentar, "Ngapain dikasih uang, Bu! dia kan udah gede. Lagi pula dia anak nggak bisa diatur! Suka ngambil keputusan sendiri, berarti tandanya dia udah mampu ngurus dirinya sendiri."

Daripada dengar mbak salma ngomel, Aku lebih baik langsung cabut pergi saja. Tidak perlu menanggapi, ntar malah jadi ribet. Malah makin panjang urusannya.

Hari senin pagi, pengumuman telah tiba. Ternyata tidak ada satu pun yang lulus dari semua peserta ujian, yaitu di mata pelajaran bahasa Inggris.

Namanya juga ujian para orang tua, mendengar pengumuman tidak ada yang lulus, bukannya sedih malah pada tertawa.

Tidak perlu malu juga, karena seratus persen peserta tidak lulus. Kalau sendirian nggak lulus baru malu ha ha...

Berhubung pada satu mata pelajaran tidak ada yang lulus, akhirnya kami harus mengulang ujian untuk mata pelajaran bahasa inggris.

Alhamdulillah, setelah melaksanakan ujian ulang, semuanya dinyatakan lulus seratus persen, dengan nilai bagus-bagus.

Ya jelas bagus lah..., orang dikasih contekan sama guru-guru dan pengawas, biar cepat selesai wkwkwk...

Sekarang aku sudah punya ijazah kejar paket C. Tinggal menuju langkah selanjutnya. Langkah apakah itu? Belum terpikirkan.

Bukan "belum" si... he he..., tapi lebih tepatnya "tidak" terpikirkan. Lihat nanti saja! Ada peluang apa di depan.

Terpopuler

Comments

Iqueena

Iqueena

Anak sekecil itu berkelahi dengan lirik lagu terminal 😭

2025-08-01

4

Cemployn

Cemployn

jujur ngerti sih perasaan Salma.. punya sodara yang keliatan di mata kita itu hopeless bikin frustasi banget apalagi kita mandangnya dia kek ngerepotin orangtua muluk, tapi pada akhirnya mereka ternyata baik-baik aja atas pilihan hidup mereka, bahkan bisa membalas budi sama ortu mereka... soo... Biarkanlah adikmu itu mengejar mimpi, Salma. percaya aja, serius

2025-10-18

0

Annisa Chairiy

Annisa Chairiy

Eh tapi ini beneran lo.
perspektif orang-orang itu kalo seniman pasti identiknya dibilang nakal lah, malas lah.
Nanti giliran tenar baru deh di elu-elukan

2025-08-21

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : DIKELUARKAN DARI SEKOLAH
2 BAB 2 : LULUS KEJAR PAKET C
3 BAB 3 : ANTARA KULIAH, NYANTRI ATAU KERJA
4 BAB 4 : BERANGKAT KE PESANTREN
5 BAB 5 : HIKMAH PERJALANAN
6 BAB 6 : PERTEMUAN DALAM KERETA
7 BAB 7 : PERKENALAN INDAH
8 BAB 8 : BERPISAH DI STASIUN
9 BAB 9 : SAMPAI DI PONDOK PESANTREN
10 BAB 10 : RESMI MENJADI SANTRI
11 BAB 11 : MASUK MADRASAH
12 BAB 12 : LIBURAN PERTAMA
13 BAB 13 : PERJALANAN PULANG
14 BAB 14 : MENDAPAT PETUNJUK
15 BAB 15 : TITIK TERANG
16 BAB 16 : TRAGEDI PIRANG
17 BAB 17 : MENGHIBUR LUKA
18 BAB 18 : SERBA SALAH
19 BAB 19 : PASRAH
20 BAB 20 : SALING JUJUR
21 BAB 21 : SALAM PERPISAHAN
22 BAB 22 : BERMALAM DI STASIUN
23 BAB 23 : KENALAN BARU
24 BAB 24 : GODAAN SESAAT
25 BAB 25 : KANGEN TEROBATI
26 BAB 26 : BERTEMU SEMUA KELUARGA
27 BAB 27 : TERIMA AMPLOP TEBAL
28 BAB 28 : WAKTUNYA BERANGKAT
29 BAB 29 : SALAH TINGKAH
30 BAB 30 : SEMOGA DIMAAFKAN
31 BAB 31 : HAMPIR SAJA
32 BAB 32 : TIMBUL GETARAN
33 BAB 33 : NASIHAT UNTUKNYA
34 BAB 34 : TERNYATA SERIUS
35 BAB 35 : SAMPAI DI RUMAH KEDUA
36 BAB 36 : MULAI MERASAKAN DAMAI
37 BAB 37 : MULAI MBELING
38 BAB 38 : BIKIN SINGLE DI PONDOK
39 BAB 39 : REKAMAN DI PARE
40 BAB 40 : MASIH AMAN TERKENDALI
41 BAB 41 : IBU SAKIT
42 BAB 42 : DOA UNTUK IBU
43 BAB 43 : AKU PULANG
44 BAB 44 : ANTARA MERAWAT IBU DAN RINDU NGAJI
45 BAB 45 : IBU MULAI MEMBAIK
46 BAB 46 : KEMBALI KE PONDOK
47 BAB 47 : PERJALANAN DILANDA RINDU
48 BAB 48 : GELISAH SEPANJANG JALAN
49 BAB 49 : SAMPAI JUGA
50 BAB 50 : DILANDA PLIN PLAN
51 BAB 51 : FIRASAT YANG KELIRU
52 BAB 52 : IBU MELINDUNGIKU
53 BAB 53 : MENCOBA KASIH PENJELASAN
54 BAB 54 : UPAYA KEDUA
55 BAB 55 : PASANG MUKA TEMBOK
56 BAB 56 : PERANG DINGIN DIMULAI
57 BAB 57 : BERSERAH DIRI
58 BAB 58 : MODE CUEK
59 BAB 59 : SECERCAH HARAPAN
60 BAB 60 : KEHENINGAN YANG MULAI NYAMAN
61 BAB 61 : MENSYUKURI KARUNIANYA
62 BAB 62 : ANUGERAH DALAM DIAM
63 BAB 63 : KEMBALI NGEBAND
64 BAB 64 : BELI GITAR BARU
65 BAB 65 : JUARA FESTIVAL
66 BAB 66 : BERANGKAT REKAMAN
67 BAB 67 : PULANG DISEMPROT
68 BAB 68 : JADWAL PADAT
69 BAB 69 : LAUNCHING ALBUM
70 BAB 70 : SELAMAT JALAN IBU
71 BAB 71 : TAHLILAN UNTUK IBU
72 BAB 72 : SEBUAH JANJI UNTUK IBU
73 BAB 73 : FOKUS NGAJAR
74 BAB 74 : PANGGUNG SEJATI
75 BAB 75 : PENELUSURAN SOSMED
76 BAB 76 : BUKAN NAMA ITU
77 BAB 77 : MENGIKUTI ALUR
78 BAB 78 : CHATTING BERSAMAAN
79 BAB 79 : RENCANA MENDADAK
80 BAB 80 : HATI KE HATI
81 BAB 81 : SEBUAH PENGAKUAN
82 BAB 82 : MENEMUI DIA
83 BAB 83 : KABAR BAIK?
84 BAB 84 : MEMATAHKAN HATI
85 BAB 85 : WAKTU TUJUH HARI
86 BAB 86 : MENEPATI DUA JANJI
87 BAB 87 : KONFIRMASI
88 BAB 88 : MENGIRIM PESAN
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB 1 : DIKELUARKAN DARI SEKOLAH
2
BAB 2 : LULUS KEJAR PAKET C
3
BAB 3 : ANTARA KULIAH, NYANTRI ATAU KERJA
4
BAB 4 : BERANGKAT KE PESANTREN
5
BAB 5 : HIKMAH PERJALANAN
6
BAB 6 : PERTEMUAN DALAM KERETA
7
BAB 7 : PERKENALAN INDAH
8
BAB 8 : BERPISAH DI STASIUN
9
BAB 9 : SAMPAI DI PONDOK PESANTREN
10
BAB 10 : RESMI MENJADI SANTRI
11
BAB 11 : MASUK MADRASAH
12
BAB 12 : LIBURAN PERTAMA
13
BAB 13 : PERJALANAN PULANG
14
BAB 14 : MENDAPAT PETUNJUK
15
BAB 15 : TITIK TERANG
16
BAB 16 : TRAGEDI PIRANG
17
BAB 17 : MENGHIBUR LUKA
18
BAB 18 : SERBA SALAH
19
BAB 19 : PASRAH
20
BAB 20 : SALING JUJUR
21
BAB 21 : SALAM PERPISAHAN
22
BAB 22 : BERMALAM DI STASIUN
23
BAB 23 : KENALAN BARU
24
BAB 24 : GODAAN SESAAT
25
BAB 25 : KANGEN TEROBATI
26
BAB 26 : BERTEMU SEMUA KELUARGA
27
BAB 27 : TERIMA AMPLOP TEBAL
28
BAB 28 : WAKTUNYA BERANGKAT
29
BAB 29 : SALAH TINGKAH
30
BAB 30 : SEMOGA DIMAAFKAN
31
BAB 31 : HAMPIR SAJA
32
BAB 32 : TIMBUL GETARAN
33
BAB 33 : NASIHAT UNTUKNYA
34
BAB 34 : TERNYATA SERIUS
35
BAB 35 : SAMPAI DI RUMAH KEDUA
36
BAB 36 : MULAI MERASAKAN DAMAI
37
BAB 37 : MULAI MBELING
38
BAB 38 : BIKIN SINGLE DI PONDOK
39
BAB 39 : REKAMAN DI PARE
40
BAB 40 : MASIH AMAN TERKENDALI
41
BAB 41 : IBU SAKIT
42
BAB 42 : DOA UNTUK IBU
43
BAB 43 : AKU PULANG
44
BAB 44 : ANTARA MERAWAT IBU DAN RINDU NGAJI
45
BAB 45 : IBU MULAI MEMBAIK
46
BAB 46 : KEMBALI KE PONDOK
47
BAB 47 : PERJALANAN DILANDA RINDU
48
BAB 48 : GELISAH SEPANJANG JALAN
49
BAB 49 : SAMPAI JUGA
50
BAB 50 : DILANDA PLIN PLAN
51
BAB 51 : FIRASAT YANG KELIRU
52
BAB 52 : IBU MELINDUNGIKU
53
BAB 53 : MENCOBA KASIH PENJELASAN
54
BAB 54 : UPAYA KEDUA
55
BAB 55 : PASANG MUKA TEMBOK
56
BAB 56 : PERANG DINGIN DIMULAI
57
BAB 57 : BERSERAH DIRI
58
BAB 58 : MODE CUEK
59
BAB 59 : SECERCAH HARAPAN
60
BAB 60 : KEHENINGAN YANG MULAI NYAMAN
61
BAB 61 : MENSYUKURI KARUNIANYA
62
BAB 62 : ANUGERAH DALAM DIAM
63
BAB 63 : KEMBALI NGEBAND
64
BAB 64 : BELI GITAR BARU
65
BAB 65 : JUARA FESTIVAL
66
BAB 66 : BERANGKAT REKAMAN
67
BAB 67 : PULANG DISEMPROT
68
BAB 68 : JADWAL PADAT
69
BAB 69 : LAUNCHING ALBUM
70
BAB 70 : SELAMAT JALAN IBU
71
BAB 71 : TAHLILAN UNTUK IBU
72
BAB 72 : SEBUAH JANJI UNTUK IBU
73
BAB 73 : FOKUS NGAJAR
74
BAB 74 : PANGGUNG SEJATI
75
BAB 75 : PENELUSURAN SOSMED
76
BAB 76 : BUKAN NAMA ITU
77
BAB 77 : MENGIKUTI ALUR
78
BAB 78 : CHATTING BERSAMAAN
79
BAB 79 : RENCANA MENDADAK
80
BAB 80 : HATI KE HATI
81
BAB 81 : SEBUAH PENGAKUAN
82
BAB 82 : MENEMUI DIA
83
BAB 83 : KABAR BAIK?
84
BAB 84 : MEMATAHKAN HATI
85
BAB 85 : WAKTU TUJUH HARI
86
BAB 86 : MENEPATI DUA JANJI
87
BAB 87 : KONFIRMASI
88
BAB 88 : MENGIRIM PESAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!