Tiga

Assalamualaikum...

Suara seseorang dari balik pintu ruang tamu. Ia melangkah dengan menenteng tas punggungnya. Bajunya sudah menyembul keluar tak rapi seperti sedia kala.

“Baru pulang Dik?” tanya Santi yang sedang duduk di sova ruang TV.

Diki berjalan mendekatinya dan mencium punggung tangannya. “Iya Ma...”

“Ganti baju. Terus makan. Mama udah nyiapin di meja ya.”

Diki mengangguk.

Perlu diketahui, Diki dan Yoga adalah saudara. Mereka kakak beradik namun bukan kandung. Santi menikah dengan Ayah Diki sekitar 2 tahun yang lalu. Pernikahan mereka sebenarnya ditentang oleh keluarga Diki. Keluarganya tidak suka dengan orang yang hidup dari kalangan bawah. Mereka dari golongan orang berada sementara Yoga dan Santi dari keluarga biasa. Namun lain halnya dengan Diki yang menerima Santi dengan senang hati. Ia begitu menyayangi Santi seperti menyayangi Mamanya dulu. Tapi tidak begitu menerima kehadiran Yoga yang menjadi adik tirinya.

Bahkan mereka berdua jarang berbicara, hampir tak pernah mungkin. Untuk alasannya kenapa Santi sendiri pun tahu. Selama tak terjadi apa apa di antara mereka, semua di anggap tak masalah oleh Santi.

18.30 WIB

“Gue pake baju apa? Kan nggak bawa ganti tadi dari rumah.” Tanya Moli pada Fani yang sudah sibuk membongkar isi lemarinya.

“Gue juga Fan. Mau pake baju apaan?” sambung Mia yang masih bermalasan di atas ranjang empuk itu.

Fani menggamit sebuah dress yang terletak di lemari paling atas, kemudian dilemparnya di atas kasur. “Kalian pake ini.”

Mia mengambil baju dress dengan renda di lengan dan tali pita di pinggang itu dan ditempel di badannya yang tegap. “Gila lo ya Fan? Nggak salah lo nyuruh gue pakai baju kaya gini?” Mia mengeryit melihat baju itu. Sepertinya Fani memang sudah nggak waras, mana mau si Mia di suruh pake dress begituan.

Moli tertawa geli. “Cocok kok Ia.” Kekeh Moli. “Sesekali boleh lah lo tampil feminim.”

“Najis!” Mia melempar dress itu tepat di wajah Moli. Moli mendengus.

“Yee. Cewek tomboy emang beda.”

Sementara itu Fani sudah siap dengan penampilannya. Ia memakai dress berwarna coklat dengan bando di atas kepalanya. Tak lupa anting besar menggantung di telinganya. Lipstik pink yang menghiasi bibirnya dan high heel hitam melekat menutupi kaki nya membuat tampilannya begitu glamour.

“Udah siap aja lo.” Celetuk Moli yang berusaha memasukkan dress itu ke kepalanya.

“Nggak ada yang lain Fan?” tanya Moli ketika dress seksi berwarna ungu sudah melekat di tubuhnya. Bagian dadanya lumayan terbuka hingga menampilkan belahan payudaranya.

“Nggak ada. Udah pakai itu aja. Nih buat lo.” Fani melempar sebuah celana jeans panjang dan T-sirt berwarna abu.

“Ini baru pas buat gue.” Mia manggut manggut. Emang dasar si Fani suka ngerjain orang. Lagian mana mau Mia pakai dress. Nggak banget deh!

Lima belas menit kemudian mereka sudah siap. Moli berjalan sambil menarik dressnya yang terlalu pendek hingga memperlihatkan paha mulusnya. Risih! Sialan si Fani.

“Pasti rame nanti disana.” Celetuk Fani dalam perjalanan. Mia dan Moli hanya diam saling pandang. Dasar maniak cowok ganteng. Fani tersenyum dengan penuh percaya diri.

Malam ini pengunjung kafe lumayan rame. Banyak dari mereka yang datang bersama pasangan. Namun ada pula yang hanya sendirian. “Kita duduk disana yuk.” Fani berjalan menghampiri kursi kosong di dekat jendela kaca.

Moli masih saja sibuk dengan dress nya yang feminim. Gara gara Fani sih! Jadi nggak sreg gini kan?

“Kenapa Mol? Ruweh banget kelihatannya?” tanya Mia yang melihat Moli sedang menarik bagian baju atasnya berusaha menutupi belahan dadanya.

“Nggak pede gue pakai baju kayak gini.” Gerutunya sedikit sewot. Yang bikin ulah justru sedang asik memandangi penyanyi kafe yang sedang tampil dengan bandnya. Mata nya fokus menatap lelaki tersebut. Lumayan tampan sih. Kulitnya nggak terlalu putih, hidungnya mancung tingginya sekitar 178 cm.

“Lihat deh. Ganteng kan Dia?” Fani cengar-cengir memandangi lelaki itu.

“Semua cowok juga di bilang ganteng sama lo.” Kekeh Mia.

“Lha iya! Fani kan gitu...” sambung Mia yang matanya sedang membaca tulisan kecil di ponselnya.

“Hai....”

Sapa Lelaki tersebut ketika usai menyanyi. Ia mendekati Fani.

“Fani kan?” sapa nya lagi dengan uluran tangan.

“I...iya. gue Fani. Aldo kan?” Fani mengulurkan tangannya berjabat tangan dengan Aldo.

“Boleh duduk?”

“Boleh kok. Silahkan...” Fani menyodorkan satu kursi kosong di samping nya.

Dari kejauhan ada sosok mata tajam yang ternyata sedang mengamati Moli. Sepertinya ada sesuatu yang ingin direncanakan. Ia terus menatap Moli dengan pandangan picik.

“Gue permisi ke toilet bentar ya...” Moli yang merasa risih dengan kehadiran Aldo lebih memilih untuk menghindar.

“Sory gays. Gue balik dulu ya. Nyokap udah SMS nih.” Mia tiba-tiba bangkit dan keluar dari kafe.

“Yak kok lo pulang sih?” ucap Moli yang hendak ke toilet.

“Lo pulang berdua sana Fani ya. Daagh. gue balik dulu.” Mia ngibrit lari keluar.

Moli terdiam di depan cermin kamar mandi. Ia memandangi pantulan wajahnya di cermin. Tubuhnya yang sintal di balut dengan dress ketat sungguh membuat siapapun ingin mencoba mendekapnya. “Sialan Fani! Gue nggak tenang gara gara ini baju.” Gerutunya jengkel. “Mia udah balik lagi!”

Moli membasuh mukanya kemudian keluar dari toilet.

“Hai cantik...” Sapa seorang Pria yang tiba tiba menyentuh janggut Moli.

Moli mengibaskan tangan itu “Apaan lo? Jangan kurang ajar ya...” Moli berusaha mendorong pria itu yang menghalangi jalannya.

***

Terpopuler

Comments

Dety Lefran's

Dety Lefran's

thor..moli punya janggut ya😂😂🤭🤭

2020-11-24

1

Dhea Chanyeol

Dhea Chanyeol

Thor bingung gue sih Moli itu anaknya siapa?
Truss hubungan nya Ama season 1 apa?

2020-08-25

0

Kautsar Soraya

Kautsar Soraya

sama thor..aq juga sukagitu😃

2020-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Duabelas
13 Tigabelas
14 Empatbelas
15 Limabelas
16 Enambelas
17 Tujubelas
18 Delapanbelas
19 Sembilanbelas
20 Duapuluh
21 DuapuluhSatu
22 Duapuluhdua
23 Duapuluhtiga
24 Duapuluhempat
25 Duapuluhlima
26 Duapuluhenam
27 Duapuluhtuju
28 Duapuluhdelapan
29 Duapuluhsembilan
30 Tigapuluh
31 TigapuluhSatu
32 Bonus Chapter! Yoga dan Moli
33 Pengumuman!
34 Season 2. 1. (MOLI)
35 2. Bertemu seseorang
36 3. Dimana kamu?
37 4. Mereka masih egois!
38 5. Kehidupan baru Yoga
39 6. pertemuan yang terulang
40 7. di tabrak
41 8. Tidak mengenali Moli
42 9. Bertemu Tante Santi
43 10. Percepat tunangannya.
44 11. Mencari tahu
45 12. Meyakinkan Yoga
46 13. Bertemu teman lama
47 14. Terakhir bertemu
48 15. Bercerita
49 16. jadi papa tahu?
50 17. Yang terjadi waktu itu
51 18. Yoga di rumah sakit
52 19. Ingatannya kembali
53 20. Harusnya sudah siap
54 21. Bertemu Diki
55 22. Kalian Jahat!
56 23. Moli pingsan.
57 24. Dijemput paksa
58 25. sebuah tuduhan
59 26. menangis setiap hari
60 27. Malas bertemu Anton
61 28. Khawatir
62 29. Anton lagi
63 30. Nasehat Mama
64 31. Sarah
65 32. menjelaskan
66 33. perjodohan masih berlanjut
67 34. seperti peliharaan
68 35. Ada apa?
69 36. Ada apa? 2
70 37. Gibran mengamuk
71 38. Dibohongi
72 39. kembali ke Cinta. (End)
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Duabelas
13
Tigabelas
14
Empatbelas
15
Limabelas
16
Enambelas
17
Tujubelas
18
Delapanbelas
19
Sembilanbelas
20
Duapuluh
21
DuapuluhSatu
22
Duapuluhdua
23
Duapuluhtiga
24
Duapuluhempat
25
Duapuluhlima
26
Duapuluhenam
27
Duapuluhtuju
28
Duapuluhdelapan
29
Duapuluhsembilan
30
Tigapuluh
31
TigapuluhSatu
32
Bonus Chapter! Yoga dan Moli
33
Pengumuman!
34
Season 2. 1. (MOLI)
35
2. Bertemu seseorang
36
3. Dimana kamu?
37
4. Mereka masih egois!
38
5. Kehidupan baru Yoga
39
6. pertemuan yang terulang
40
7. di tabrak
41
8. Tidak mengenali Moli
42
9. Bertemu Tante Santi
43
10. Percepat tunangannya.
44
11. Mencari tahu
45
12. Meyakinkan Yoga
46
13. Bertemu teman lama
47
14. Terakhir bertemu
48
15. Bercerita
49
16. jadi papa tahu?
50
17. Yang terjadi waktu itu
51
18. Yoga di rumah sakit
52
19. Ingatannya kembali
53
20. Harusnya sudah siap
54
21. Bertemu Diki
55
22. Kalian Jahat!
56
23. Moli pingsan.
57
24. Dijemput paksa
58
25. sebuah tuduhan
59
26. menangis setiap hari
60
27. Malas bertemu Anton
61
28. Khawatir
62
29. Anton lagi
63
30. Nasehat Mama
64
31. Sarah
65
32. menjelaskan
66
33. perjodohan masih berlanjut
67
34. seperti peliharaan
68
35. Ada apa?
69
36. Ada apa? 2
70
37. Gibran mengamuk
71
38. Dibohongi
72
39. kembali ke Cinta. (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!