Stuck With Mr Arrogant
Kepulan asap membumbung tinggi, riuh suara penumpang Yang baru menginjakan kakinya di ibukota memenuhi terminal. Para penumpang behamburan menuju angkot, tukang ojek, atau menghampiri sanak saudara Yang menjemput. Lain halnya dengan gadis desa ini, sesaat setelah turun dari bus, ia membentangkan tangannya lebar-lebar.
"Saatnya berjuang, aku akan memenuhi janjiku ibu." Gumam Nita. Semilir angin bercampur asap membelai rambut panjang indahnya, memperlihatkan wajah cantik dan polosnya.
Dia adalah Anita Pramudya, gadis manis Yang berumur 18 tahun. Baru bulan kemarin ia dinyatakan lulus dari sekolah menengah atas di desa kelahirannya. Kehidupannya yang pas pasan mengharuskan ia datang bekerja di ibukota demi cita-citanya.
Mendiang ibunya menitipkan amanat terakhir untuknya, disaat ia masih berumur 8 tahun. Dia berpesan kepada Nita untuk terus berjuang melanjutkan pendidikannya. Sedangkan ayah Nita sudah meninggal saat Nita masih berusia 5 tahun. Sejak saat itulah ia mulai bekerja keras. Walaupun ia diasuh paman dan bibinya, tetapi ia mandiri. Sepulang sekolah ia bekerja di tempat pencucian mobil.
Dan sekarang saatnya Nita memulai hidup baru di kehidupan ibukota yang kejam. Dia melangkahkan kakinya menelusuri jalanan ibukota. Ia memilih untuk berjalan kaki karena ongkos yang ia miliki pas pasan, ia harus pandai dalam menggunakannya.
Rasa letih mulai menghujam kaki jenjangnya. keringat mulai membasahi wajah polosnya. Sudah 2 jam ia mencari kos kosan di area pemukiman ini. Akhirnya ia memutuskan untuk duduk sejenak di pinggir jalan yang teduh. Nita mengeluarkan handphone bututnya, walaupun butut tapi ia sudah sangag bersyukur memilikinya. Matanya seketika terbelalak karena melihat jam di layar handphone bututnya. Segera ia bangkit Dan mulai bejalan lagi, ia takut jika malam ini ia harus tidur dijalan karena belum mendapatkan kamar.
Di sisi lain yang kondisinya bertolak belakang dengan Nita. Seorang pria tampan Yang wajahnya blasteran, hidungnya mancung matanya berwarna biru kehijauan sedang duduk di sebuah bar dan ditemani oleh gadis-gadis penghibur yang seksi. Fisiknya yang tampan dan gagah, dan kekayaannya yang melimpah membuat ia di puja oleh kaum hawa.
Dia adalah Rayn Alexander, putra semata wayang Bram Alexander pengusaha nomor 1 di negara ini. Walaupun fisiknya tampan, kekayaannya melimpah, tetapi kehidupan asmaranya sangatlah bertolak belakang. Sifatnya yang dingin, angkuh, dan terkenal kejam membuatnya semakin sulit bersanding dengan wanita. Rayn tidak pernah dekat dengan wanita manapun.
"Minggir atau aku patahkan tanganmu itu!" bentak Rayn kepada gadis seksi yang berusaha memeluk lengannya.
"Ma... maaf tuan." Jawab gadis itu dengan melangkah mundur menjauhi Rayn.
Rayn bangkit dari sofanya, ia melangkah dengan hentakan kaki yang kasar. Rayn berjalan menuju area parkir, dan sekarang ia sudah memasuki mobil mewahnya. Moodnya sedang jelek, tatapanya begitu dingin membunuh, membuat siapapun yang melihatnya akan ketakutan. Sopir pribadinya pun tidak berani berkata sepatah katapun.
Suasana di dalam mobil semakin mencekam, sesaat mobil itu jalannya mulai melambat karena macet.
"Shitt!" Umpat Rayn sembari memukul kursi penumpang di sebelahnya.
"Cari jalan lain!" Perintah Rayn dengan tatapan membunuh kepada sopirnya.
Sang sopir hanya mampu mengangguk, ia lamgsung membelokkan mobil itu ke arah jalanan pemukiman. Sedangkan Nita sudah menghentikan langkahnya saat ia melihat tulisan adanya kamar kosong di sebuah kos kosan. Namun, belum sempat ia melangkahkan kakinya, sebuah mobil mewah melaju dengan kecepatan sedang. Sang sopir tidak melihat adanya sebuah lubang yang berisi air. Seketika air tersebut membasahi baju Nita yang berdiri tidak jauh dari mobil tersebut.
"Hey ... berhentiiiii....." Teriak Nita yang langsung berlari mengejar mobil mewah itu.
"Jangan behenti, jalan terus!" Perintah Rayn dengan penuh penekanan di setiap katanya. sopirnya hanya mengangguk pelan. Mobil itu melesat meninggalkan Nita yang masih bersusah payah mengejar.
"Awas kauu..." Pekik Nita dengan penuh tenaga, ia mengepalkan tangannya ke udara. Nita melihat plat nomor mobil mewah itu saat ia mengejarnya. Suatu saat ia akan balas dendam jika ia bertemu lagi dengan mobil itu.
Nita melangkahkan kakinya dengan penuh amarah, ia berjalan menuju kos kosan yang tadi sudah dilihatnya. Dia berteriak di depan pagar,
"Permisi... Bapak..Ibu... semua yang ada di sini...." Teriak Nita dengan suara cemprengnya, sesaat kemudian seorang ibu-ibu keluar Dan menemuinya. Ternyata dia adalah sang ibu kos.
"Mbaknya mau ngekos ya? Ayo masuk mbak, kamar mbak ada di lantai 2 nomor 7 ya..." Jawab ibu kos itu seakan akan tau maksud dan tujuan Nita.
"Ibu tau aja kalau saya mau ngekos." Kata Nita sambil tersenyum manis. Kemudian Nita diantar ibu kos ke kamarnya. Ibu kos memberikan kunci kepada Nita sesaat setelah Nita membayar sewa kos selama sebulan. Dengan kaki yang diseret, ia memasuki kamarnya. Perjalanan dari desa yang cukup jauh ditambah ia harus berjalan mencari kos membuat kaki mulus itu terasa sakit. Untungnya Nita sudah membeli nasi bungkus saat dalam perjalanan tadi, jadi dia tidak perlu keluar lagi. Nita membaringkan tubuhnya di atas kasur sederhana itu sembari mengurut pelan kakinya. Dengan kepalanya yang bersandar di ujung kasur, ia menyantap nasi bungkusnya. Karena lelah sesaat setelah Nita menghabiskan makanannya, ia tertidur dengan begitu pulasnya.
Disisi lain, Di sebuah mansion keluarga Alexander yang megah, Bram Alexander dan istri tercintanya Maya Alexander sedang membicarakan hal serius yaitu tentang putra semata wayangnya yang tidak pernah dekat dengan wanita. Tuan dan nyonya Alexander tentu sangat memimpikan putranya menikah dan memiliki keturunan penerus keluarga Alexander. Orang yang mereka bicarakan akhirnya datang juga,
"Darimana saja kamu, Rayn?." Sapa tuan Bram saat Rayn berjalan menghampiri mereka di ruang tengah.
"Ada urusan pekerjaan, Pa." Jawab Rayn sembari mendudukkan pantat nya di sofa empuk itu.
"Kapan kamu akan mengurus keluarga Rayn? Kapan kamu akan membawa calon menantu mama ke mansion ini? Setiap hari kamu hanya mengurus pekerjaanmu itu, luangkan waktumu untuk mencari istri." Kata mama Rayn sambil terkekeh karena sudah meledek anak semata wayangnya itu.
"Belum ada yang cocok, Ma. Mereka semua yang mendekatiku hanya perempuan murahan." Jawab Rayn yang sudah bangkit dari sofa.
"Kalau kamu tidak segera membawa calon menantu untuk mama, mama yang akan mencarikan calon istri untukmu, dan kamu tidak bisa membantah." Kata mama Rayn yang terdengar seperti ancaman untuk Rayn.
Rayn hanya tersenyum simpul setelah mendengar ucapan mamanya, ia berjalan menuju lift untuk naik ke kamarnya. Lift? jangan tanya kemegahan mansion keluarga Alexander, sudah dipastikan mansion ini dilengkapi fasilitas mewah dan canggih tentunya.
Rayn sudah sampai di depan kamarnya, ia masuk ke kamarnya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Rayn terdiam sejenak saat berada di dalam kamar mandi, perkataan mamanya terngiang- ngiang di kepalanya.
"Calon istri.." Gumam Rayn saat menyalakan shower dan membersihkan tubuh dibawahnya.
........................................
Hai readers, aku harap kalian suka dengan novelku ya..... jangan lupa berikan dukungan kalian, oke?... 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Tatin Wahyuni
coba aku ikuti dulu
2022-02-27
1
Almora
nyimak thor , 👍
2021-01-03
0
Zieya🖤
mula memantau
2020-12-09
0