Suara ayam jago terdengar bersahutan bagaikan alarm ilmiah bagi yang mendengarnya. Sinar oranye matahari mulai mengintip di sela-sela gorden membelai lembut wajah sang pemilik kamar. Selimut doraemon sederhana itu mulai bergerak, dan tersibak ke bawah pertanda bahwa sang pemakai sudah terbangun dari mimpi indahnya.
"Selamat pagi.." Begitu kiranya ucapan selamat pagi Nita untuk dirinya sendiri. Nita bergegas menyambar handuknya, ia tidak ingin terlambat untuk hari pertamanya berjuang di ibukota. Nita adalah gadis yang selalu ceria dan bersemangat. Ia selalu mengawali hari-harinya dengan penuh semangat dan senyuman. 10 menit kemudian Nita sudah keluar dari kamar mandi dan memakai pakaian yang sudah disiapkannya semalam. Nita menatap cermin sambil mematut dirinya.
"Hmm..sudah oke Nita... Let's go!" gumam Nita yang sudah tampil rapi dan cantik tentunya, dengan setelan celana hitam panjang dan kemeja putih. Walaupun ia hanya memoles sedikit make up ke wajahnya, kecantikannya tetap terpancar. Nita berangkat ke tempat tujuan menggunakan ojek online yang sudah ia pesan beberapa menit lalu.
...............................
Di sisi lain,
Rayn sudah siap dengan setelan jas hitamnya, ia mematut dirinya sesaat. Hari ini Rayn akan mengunjungi salah satu hotel keluarganya. Sang sopir pribadi setianya sudah menunggu di depan pintu mobil mewah itu.
Tiingg,
Lift yang Rayn naiki sudah sampai di lantai bawah, para pelayan menyapa tuan muda mereka dengan ramah. Rayn hanya mengangguk dengan tatapan dingin tajamnya. Dengan cekatan sopirnya sudah membukakan pintu mobil itu. Dalam sekejab mobil mewah itu sudah melesat membelah jalanan ibu kota
.......................
Nita sudah turun dari ojek online yang ia tumpangi. Jantungnya berdetak lebih cepat, dahinya sudah meneteskan bulir-bulir keringat. Nita sangat gelisah di hari pertamanya sebagai pegawai di hotel mewah dihadapannya. Nita melangkahkan kakinya dengan penuh keyakinan, ia memasuki ruang lobby hotel itu.
"Permisi mbak, saya Housekeeping baru....." Belum selesai Nita berbicara sudah dipotong oleh mbak-mbak resepsionis.
"Ohhh.. Langsung ke belakang saja mbak, ini seragamnya" Jawab resepsionis itu sambil menyerahkan seragam berwarna hijau tosca.
"Terimakasih, Mbak." Kata Nita saat menerima bungkusan seragam. Nita tersenyum singkat kepada resepsionis cantik itu, kemudian ia bergegas ke kamar mandi khusus pegawai hotel untuk memakai seragam itu.
Riuh suara pegawai memenuhi lorong lantai bawah hotel. Nita bergegas keluar dari kamar mandi.
"*Ayo cepat... ",
"Kenapa mendadak sekali, aku belum berdandan",
"Ya ampun, kalo tau gini gue tadi pake baju lain",
"Aku cantik belum ya*..."
Samar-samar Nita mendengar ucapan-ucapan pegawai hotel yang terdengar lebay baginya.
"Mereka kenapa lebay banget sih... Kaya mau ketemu artis idola aja." Batin Nita.
Semua pegawai berbaris rapi memanjang di lobby hotel. Nita ikut dalam barisan, ia berdiri di posisi paling ujung. Semua pegawai mendunduk diam. Namun, saat seorang lelaki tinggi tampan berwajah blasteran melangkahkan kakinya memasuki lobby, semua pegawai wanita melihat pemandangan yang mubazir jika tidak di lihat.
*Satu detik,
Dua detik,
Tiga detik*,
Mereka kembali menunduk karena takut mereka lebih besar dibandingkan rasa kagum mereka. Tuan muda mereka berjalan menatap pegawainya satu persatu. Dan,
Deg,
Tuan muda tiba dihadapan Nita. Jantung Nita seakan ingin loncat dari tempatnya.
"Kamu baru disini?" Ucap singkat Rayn tanpa menatap Nita
"Iy...iy..iyaa tuan." Jawab Nita terbata-bata karena lidahnya terselip tikungan tajam dimulutnya.
Ingin rasanya Rayn mengerjai Nita, karena ia ingat gadis yang terkena cipratan air tempo hari. Selama ini apapun yang Rayn lakukan, tidak ada yang berani meneriaki den memakinya. Gadis ini berbeda dan membuat Rayn penasaran. Namun, tiba-tiba Manajer hotel menghampiri Rayn dan melaporkan perihal hotel ini. Dan manajer membubarkan para pegawai.
.............................
"Hemmm... Rasanya jantungku tadi sudah hampir loncat." Gumam Nita yang sudah tergesa-gesa meninggalkan lobby.
"Haii... aku Ana, lo anak baru ya?" Sapa pegawai wanita yang terlihat seumuran dengan Nita.
"Eh.. iya. Aku baru disini. Namaku Nita." Jawab Nita agak sedikit terkejut.
"Lo tinggal dimana, Nit?"
"Di kosan melati, deket kok dari sini."
"Oke deh, ayo kita cepet-cepet bertugas. Senior udah ngawasin tuh." Kata Ana yang sudah berjalan lebih cepat dari Nita karena melihat senior mereka berkacak pinggang di ujung lorong. Mereka sudah siap dengan tugas masing-masing. Nita sebagai pegawai baru sudah mendapat tugas yang tak terduga. Nita mendapat tugas membersihkan ruangan sang tuan muda. Sepanjang langkahnya menuju lift para pegawai berbisik-bisik dengan tatapan sinisnya.
"*Semoga dia selamat",
"Pegawai terakhir yang membersihkan ruangan tuan muda, ia keluar dalam keadaan yang acak-acakan",
"Semoga berhasil cantik",
"Dia cantik*",
Telinga Nita sudah tuli, ia tak mau mendengarkan bisikan mereka. Nita memasuki lift dengan mendorong segala perlengkapan kebersihan yang berada di dalam sebuah troli.
Tiingg,
Lift berhenti di lantai 21, kamar khusus Tuan Muda. Tok, tok, tok , Nita mengetuk pintu dengan perlahan dan takut-takut. Pintu itupun terbuka dari dalam, terlihat sosok pria berkulit putih bersih yang hanya menggunakan handuk sebatas pinggang menyambut.
"Ma..maaf Tuan Muda. Saya ditugaskan untuk membersihkan kamar anda." Nita berkaata dengan menunduk malu karena ini pertama kalinya ia melihat pria dewasa bertelanjang dada.
"Masuk!" Rayn menjawab singkat tetapi terdengar memaksa.
Nita melangkah memasuki kamar super mewah itu. Tanpa sadar mulutnya sampai menganga melihat kamar ini. Rayn yang memperhatikan sikap Nita hanya menautkan alisnya. Sebenarnya ini bagian dari rencana Rayn mengerjai Nita. Nita mulai membersihkan meja dan sofa yang berada di sudut kamar.
"Cepat bantu aku!" Perintah Rayn yang sudah melemparkan handuk kecil ke wajah Nita.
"Ta...ta..tapi tuan......" Belum sempat Nita menyelesaikan kalimatnay Rayn sudah memotongnya,
"Ini perintah, atau kamu mau saya pecat sekarang?" Rayn mulai mengancam Nita, ia yakin kalau ancamanya bisa membuat Nita tunduk padanya. Dan benar saja, Nita mengambil handuk itu dan menghampiri Rayn yang sudah duduk di ujung sofa. Nita cukup paham dengan perintah ambigu Rayn. Jangan lupa, Nita itu gadis cerdas.
Nita mulai menggosok pelan rambut Rayn menggunakan handuk yang ia pegang. Sungguh Nita tidak bisa berbohong, rambut Rayn benar-benar indah dengan warna pirang alami wangi yang maskulin. Nita seakan terhipnotis,
"Kau..... Cepat keringkan bodoh!" Bentak Rayn yang melihat Nita melongo seperti kebo
"iy..iya tuan." Nita tersadar dari lamunanya.
"Dasar pria kejam, kalau kau bukan bos ku sudah aku jambak habis rambut pirangmu itu" Batin Nita.
"Sudah selesai, Tuan." Nita meletakkan handuk di keranjang pakaian kotor yang ada di trolinya. Nita tidak tahu kalau Rayn sudah bangkit dari sofa dan berdiri tepat dibelakangnya. Dan "Buggg" Nita menabrak tubuh kekar Rayn. Rayn menangkap Nita ke dalam pelukannya, mata mereka bertemu.
"Matanya indah sekali....dan... dan.... bibir itu....bibir itu terlihat manis sekali....ahhhh....sadar Rayn...sadar...." Batin Rayn
.......................
hai readers.... selamat membaca bab selanjutnaya....happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Stmdua🍻
hahhaa Ryan omessss baru ketemu bibir aja udah terhipnotis hahaa.. masih belum bisa move on sama Reza cintaku iyuwww sampe aku pindah kesini sembari nunggu Reza up
2021-09-21
0
Su Sin
ah terserah deh mau bibir manis dan mt indah
yg jd pertyaan kebo ko melongoh ya hi
2021-04-23
0
Odelia Amerta
Baru tau kebo bisa melongo wkwk 🤣
2020-12-04
1