• Di Universitas ZXY •
Rosaline sampai di kampus untuk menjalani kuliah seperti biasa. Kelasnya masih belum dimulai. Para mahasiswa yang lain juga sudah berdatangan dan mulai memenuhi kursi ruangan kelas. Kemudian dia melihat sosok teman baiknya dan memilih duduk disampingnya.
"Raline, apa kamu baik-baik saja? Maksudku karena kamu kemarin terlibat insiden dengan kakakmu" ucap Cheryl.
"Aku baik-baik saja Cheryl. Kakakku memang seperti itu. Dia bahkan semakin bertambah menyebalkan setelah umurnya bertambah tua. Kamu jangan terkejut jika melihat dia bisa berbuat nekad seperti itu" Rosaline menjawab dengan tersenyum.
Cheryl bernafas lega mendengar jawaban dari teman baiknya. "Baguslah aku lega. Aku takut jika dia tahu bahwa aku yang mengajakmu untuk pergi ke acara makan kemarin malam, dia akan memarahiku. Selama ini aku hanya beberapa kali saja melihatmu dan kakakmu, itu pun karena tidak sengaja. Dan selama ini bertemu dengan kakakmu dia terlihat normal, dia tidak pernah bertindak segila kemarin terhadapmu di tempat umum. Sikap kakakmu itu sungguh menggelikan" Cheryl terkekeh.
"Kamu tidak perlu cemas. Aku dan kak Rayen bahkan pernah melakukan hal yang lebih gila dari itu. Kami memang sering menjahili satu sama lain. Dan kamu mungkin tidak akan sanggup membayangkannya" jawab Rosaline lembut sambil tertawa.
Cheryl menatap lekat teman baiknya yang sudah lama dikenalnya itu. Dia ragu entah harus mengatakannya atau tidak. Tetapi sepertinya dia harus jujur mengatakannya agar Rosaline tidak terkejut jika nanti mendapatkan berita yang tidak baik.
"Raline, kemarin saat kakakmu datang, ada anak perempuan berbicara buruk tentangmu. Dia mengatakan bahwa kamu adalah kekasih om om kaya. Padahal kan om itu adalah kakakmu sendiri. Karena aku tidak sengaja mendengarnya, aku langsung mengklarifikasinya kepada orang itu. Tapi tidak tahu jika ada anak lain yang membicarakanmu. Kamu tahu kan jika acara makan malam kemarin tidak hanya dihadiri anak jurusan kita saja" ucap Cheryl dengan nada sedikit tidak enak.
Rosaline menghembuskan nafasnya. "Sudahlah itu bukan masalah besar. Aku tidak peduli dengan anggapan orang lain. Jika orang lain mengenalku dengan baik, maka mereka tidak akan beranggapan buruk tentangku dan tidak akan mempercayai gosip murahan seperti itu. Aku yakin orang-orang bisa menilai mana berita yang benar dan mana berita yang tidak benar" Rosaline menggenggam lembut tangan Cheryl. Dia menampilkan senyumnya agar temannya itu tidak perlu khawatir.
🐤🐤🐤🐤🐤
Rosaline menyamar sebagai 'Raline' di kampusnya. Rosaline adalah mahasiswi yang termasuk terkenal di kampusnya. Tidak hanya di kalangan anak-anak kampus, tetapi juga para dosen pun mengenalnya dengan baik.
Dia adalah mahasiswi yang bisa dibilang cukup membuat orang lain iri. Rosaline bisa mendapatkan beasiswa, nilai kuliahnya selalu memuaskan, para dosen pun juga sangat menyukai Rosaline yang selalu baik dalam mengerjakan tugas dan bersikap sopan. Bahkan banyak dosen yang sudah mengincar untuk menjadikannya sebagai asisten dosen.
Tidak hanya cemerlang di bidang akademis, dia bahkan juga diberikan fisik yang sangat cantik dengan baby facenya dan tubuh yang termasuk ideal. Membuat banyak lawan jenis mendambakannya dan berlomba untuk mendekatinya. Bisa dibilang Rosaline adalah idola kampus mereka.
Rosaline selalu bersikap baik, ramah, dan suka membantu orang lain. Dia banyak membantu temannya yang kesusahan dalam mengerjakan tugas. Bahkan jika ada yang butuh bantuan tenaganya, Rosaline tak pikir dua kali untuk bersedia membantu. Dia terbuka berteman dengan siapa saja dan selalu menghargai orang lain. Terlebih dia juga orang yang humoris, sehingga mampu membuatnya lebih mudah bergaul dengan yang lain. Maka dari itu banyak anak-anak kampus yang menyukai kepribadian Rosaline dan tidak pernah percaya jika ada berita buruk tentangnya.
🐤🐤🐤🐤🐤
Tak lama kemudian datanglah segerombolan perempuan yang memasuki ruang kelas. Mereka adalah orang yang sering mengganggu Rosaline. Entah takdir sedang mempermainkannya karena membuat Rosaline bisa berada di kelas yang sama dengan mereka. Mereka bertiga memilih duduk dibelakang Rosaline dan Cheryl.
"Wah wah, aku mendapat kabar jika ada drama di acara makan kemarin malam. Sepertinya Raline sang mahasiswi teladan ini mempunyai seseorang yang mendukungnya" ucap Aurel. Orang yang selalu memimpin untuk mencari masalah dengan Rosaline di setiap kesempatan.
Temannya Olivia ikut bergabung untuk mencaci Rosaline. "Sepertinya dia tidak sepolos seperti yang selama ini kita kira. Dia bahkan digendong oleh seorang om om di tempat umum"
"Apakah orang yang semalam itu adalah salah satu sponsormu? Sudah berapa lama kamu menjadi simpanannya?" sahut Frysca teman yang satunya lagi. Dia kemarin berada di tempat makan malam.
Cheryl mendengus kesal dan tidak terima. Ditatapnya sinis ketiga orang itu. "Jaga mulut sampah kalian! Jangan sembarangan menuduh Raline. Orang yang semalam itu adalah kakak kandungnya. Jangan menuduh kelewatan seperti itu!"
"Benarkah? Semalam penampilan pria itu terlihat berkelas. Mana mungkin Raline mempunyai kakak kandung seperti dia? Raline hanyalah seorang anak beasiswa di kampus ini. Bahkan aku sering melihatnya hanya berjalan kaki saat memasuki kampus. Sangat menyedihkan" ucap Frysca sinis dan menatap meremehkan.
Itu karena aku menyuruh supir untuk menurunkanku agak jauh dari area kampus supaya penyamaranku tidak ketahuan. Dan kakakku yang protektif itu masih tidak mengijinkanku untuk membawa kendaraan sendiri ke kampus. Enak saja kalian mengataiku menyedihkan. Jika aku mau, aku bahkan bisa menyewa tank dan melindas mobil kalian - ucap Rosaline dalam hati.
"Apa salahnya jika kakak Raline berpenampilan seperti itu? Kakaknya adalah seorang general manager di salah satu cabang The Heinan Hotel. Kalian tahu sendiri jika itu adalah hotel termewah dan terbesar di negara ini. Bisa bekerja di salah satu usaha milik Heinan Group adalah impian setiap orang. Jadi tentu saja kakak Raline harus berpenampilan sebaik mungkin karena berhasil bekerja di tempat sebesar itu" balas Cheryl.
Maaf karena aku sudah membohongimu Cheryl... - ucap Rosaline dalam hati.
Rosaline masih diam melihat tingkah laku ketiga orang yang selalu mengganggunya. Dia masih menunggu sejauh apa ketiga orang itu akan mengeluarkan bualannya.
"Cih! Ternyata hanya seorang general manager di cabang hotel, tetapi penampilan dan lagaknya sudah seperti pemilik seluruh hotel. Menggelikan sekali" ucap Frysca dengan muka sinis dan meremehkan.
Semua cabang The Heinan Hotel yang tersebar di negara ini dan di negara lain adalah milik Heinan Group. Dan Heinan Group adalah perusahaan milik keluargaku. Jadi sudah pasti kakakku termasuk pemiliknya bodoh - ucap Rosaline dalam hati.
"Jika kakaknya yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja bisa menjadi general manager di salah satu cabang hotel milik Heinan Group, aku pasti bisa mendapatkan jabatan lebih tinggi dari itu jika nanti mendaftar di perusahaan Heinan Group. Karena latar belakang keluargaku lebih baik darinya" ucap Aurel membanggakan diri.
Wanita siluman yang satu ini terlalu percaya diri ckckck. Sejak kapan orang bisa diterima kerja karena status sosialnya. Siluman ini, dia tidak hanya gila status, tetapi juga luar biasa bodoh - ucap Rosaline dalam hati.
"Apa standar untuk menjadi karyawan di Heinan Group sangat rendah?" Olivia tak mau kalah ikut mencaci. Meskipun dia tidak tahu apa-apa, yang penting ikut-ikutan tindakan kedua temannya saja.
Astaga, aku ingin sekali menendang si otak Patrick Star ini. Beraninya dia meremehkan perusahaan milik keluargaku - ucap Rosaline dalam hati.
Rosaline memutar bola matanya, merasa malas dan jengah mendengarkan bualan mereka.
Karena ucapan mereka sudah sangat membuatnya bosan dan Rosaline pun mulai geram, akhirnya dia angkat bicara membalas bualan ketiga orang itu. Rosaline menatap tajam mereka bertiga. Seketika terpancar aura penuh intimidasi yang keluar dari tubuhnya.
"Dengarkan aku baik-baik. Kalian pikir kalian itu siapa bisa-bisanya meremehkan kakakku dan latar belakang keluargaku? Kakakku bisa bekerja disana karena hasil kerja kerasnya, dan tentu saja karena dia sangat layak menduduki jabatan itu. Seperti apa latar belakang keluargaku itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kalian, jadi jangan pernah mengomentarinya. Aku ragu jika salah satu dari kalian bertiga bisa diterima di salah satu usaha milik Heinan Group. Karena sejauh ini yang ku tahu nilai kuliah kalian sangat memprihatinkan, bahkan tugas pun hanya dikerjakan seadanya atau mencontek milik anak kelas lain. Jika aku adalah pemilik dari Heinan Group, maka aku akan melarang bagian perekrutan karyawan untuk menerima CV milik kalian. Karena aku tidak sudi mempunyai karyawan angkuh seperti kalian. Kalian tidak hanya buruk dalam nilai akademis saja, tetapi juga sangat buruk dalam attitude" Rosaline berhenti sejenak. Memandangi satu per satu mereka bertiga dengan tatapan intimidasi.
"Kalian itu harus segera sadar! Dari mana orang lain berasal itu tidak penting, status kaya atau miskin tidak ada bedanya. Karena yang membedakan adalah attitude mereka. Aku memang dari keluarga yang biasa saja, tetapi aku selalu mengedepankan attitude dan menghargai orang lain. Daripada kalian yang berasal dari keluarga yang katanya kaya, tetapi sangat miskin attitude dan suka meremehkan orang yang statusnya di bawah kalian. Bagiku, kalian terlihat men-ji-jik-kan. Huh!" ucap Rosaline tegas dan penuh penekanan. Bisa dilihat bahwa sekarang ini bukanlah Rosaline yang biasanya terlihat ramah. Namun untung saja saat ini dia masih bisa mengontrol dirinya.
Rosaline memang orang yang baik dan ramah. Tetapi jika dia sudah diusik dengan semena-mena, maka dia tidak akan tinggal diam begitu saja.
Orang-orang yang berada di kelas pun tak luput mendengarkan pembicaraan Rosaline dan yang lainnya. Orang-orang di kelas saling berbisik menanggapi sindiran Aurel dan kawan-kawannya yang dirasa sudah keterlaluan.
'Mereka bertiga sangat keterlaluan. Omongan mereka seperti orang yang tidak pernah mengenal bangku sekolah'
'Mereka bertiga sangat miskin attitude. Kasihan sekali'
'Mereka bodoh sekali mengira kakak kandung Raline sebagai om om kekasihnya. Bahkan juga menuduh Raline macam-macam. Apa mereka sudah tidak waras?'
'Bisa-bisanya mereka mengejek pekerjaan kakak Raline. Mereka bahkan belum tentu bisa mempunyai pekerjaan sebagus itu'
'Heinan Group adalah perusahaan besar. Mana mungkin mau sembarangan menerima orang seperti mereka'
'Mereka pikir mereka siapa bisa merendahkan status orang lain. Mereka bahkan bukan anak seorang konglomerat, tapi gayanya sudah selangit'
'Tidak ada gunanya menjadi anak orang kaya jika mempunyai sikap seburuk mereka'
'Mereka bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Raline. Tingkah laku mereka bertiga benar-benar menjijikkan'
Aurel yang mendengar perkataan orang-orang yang berada di dalam kelas merasa sangat marah. Dia awalnya ingin mempermalukan Rosaline, tetapi akhirnya justru dia dan teman-temannya yang dipermalukan.
Sial. Kenapa Raline selalu saja beruntung. Aku dan yang lain bahkan tidak berkutik menghadapi perkataannya. Aku pasti akan membalasmu Raline. Tunggu saja! - ucap Aurel kesal dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
irfan
hajar raline👍
2020-02-18
0
ny.ar
suka sama alur ceritanya😉😉😉
2020-01-29
0
Cinta Dalam Doa
bingun sebenernx dalam ruangan itu ad berapa org ce...?
2020-01-13
1