Precious Baby Girl

Rosaline sedang menikmati makan malamnya. Dia mengambil gelas di depannya, dan mulai meneguk isinya. Saat dia sedang minum, terdengat suara dari belakang dan tangan yang menyentuh bahunya. "Here you are. Are you done my baby girl?"

Rosaline menoleh ke arah suara itu. Melihat siapa orang yang sekarang di hadapannya, membuat Rosaline terkejut hingga menumpahkan lagi air yang tadi sudah diminumnya ke dalam gelas. Dia sama sekali tak menyangka Rayen akan menghampirinya hingga kesini, mengingat dia adalah pria yang sibuk.

"Apa melarikan diri sudah menjadi salah satu hobimu?" ucap Rayen dingin. Dia menghembuskan nafas panjangnya. "Ros... Aku sudah menelfonmu berkali-kali, tapi tidak diangkat. Untung saja aku bisa melacak keberadaanmu dari ponselmu. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Kurasa sudah cukup waktu bersenang-senangnya. Sekarang ayo kita pulang" sambung Rayen dengan menatap Rosaline penuh intimidasi.

Rosaline menelan ludahnya berat. Dia juga sudah tahu kalau hal seperti ini pasti akan sering terjadi padanya. Bukan suatu hal yang terlalu mengejutkan. Rayen sudah beberapa kali menghampirinya tiba-tiba seperti ini.

Rosaline menaruh gelasnya ke atas meja. Membalikkan badannya yang masih duduk agar bisa berhadapan dengan Rayen. Ditatapnya lembut pria yang sangat protektif terhadapnya itu. Diraihnya kedua tangan Rayen yang berdiri dihadapannya itu dan digenggamnya.

"My dear Rayen, maafkan aku karena sudah bertindak salah. Ponselku dalam mode silent, jadi aku tidak tahu jika kamu menghubungiku. Aku masih belum selesai berkumpul dengan teman-temanku. Bahkan aku belum menghabiskan makan malamku. Jadi bisakah aku sedikit lebih lama disini?" ucap Rosaline memelas dan menampilkan puppy facenya.

Teman-teman yang berada di sekitarnya melihat interaksi kedua orang itu. Mereka sekarang memang sedang berada di sebuah cafe terkenal dan ramai pengunjung. Salah satu perempuan yang duduk berseberangan dengan Rosaline mengajak bicara perempuan yang duduk disampingnya.

"Apakah Raline mempunyai kekasih seorang om om? Yah, memang tidak aneh jika Raline mau dengannya. Selain tampan, dalam sekali lihat aku bisa langsung menebak kalau om om ini terlihat seperti mesin atm berjalan"

"Hei, omong kosong apa yang kamu bicarakan?! Kita tidak boleh asal menuduh Raline seperti itu. Kita sudah lama kenal dengannya, dan kurasa dia bukanlah orang yang rela menjalin hubungan hanya kerena uang"

Perempuan lain yang mendengar obrolan kedua orang itu langsung menatap ke arah mereka. "Apa yang kalian bicarakan? Kalian tidak boleh sembarangan berbicara buruk tentang Raline. Pria yang kalian sebut sebagai om om itu adalah kakak kandungnya. Mereka memang sangat biasa bersikap romantis. Apa salahnya jika seorang kakak beradik saling menyayangi seperti itu?"

Kedua perempuan yang tadi membicarakan Rosaline hanya ber-oh saja. Mereka merasa tidak enak karena sudah berbicara yang tidak-tidak tentang Rosaline.

"No. Kamu akan pulang bersamaku sekarang. Kamu baru saja sembuh dari sakit, aku tidak mau ambil resiko" jawab Rayen tegas.

"Ck. Ayolah, kamu sangat tidak asik. Berhentilah mengomeliku seperti pria tua. Aku bahkan sudah merasa se---" belum selesai menyeselesaikan omongannya, Rosaline dibuat terkejut dengan ulah Rayen.

"RAAAYEEENNN APA YANG KAMU LAKUKAN??!!! TURUNKAN AKU SEKARANG! KAMU MEMANG BENAR-BENAR SUDAH MENJADI OM OM YANG MENYEBALKAN. AKU AKAN MEMBALAS PERBUATANMU" teriak Rosaline yang saat ini sudah digendong paksa ala bridal oleh Rayen.

Rayen tidak memperdulikan ocehan adiknya yang masih tetap berlangsung. Dia juga mengabaikan tatapan dan omongan orang yang melihat ke arah mereka. Bahkan tidak memperdulikan teman-teman adiknya. Saat ini yang Rayen inginkan hanya segera membawa adiknya pulang. Kondisi Rosaline masih belum pulih benar, tetapi dia masih nekad keluar bersama teman-temannya dan membuat Rayen khawatir.

🐤🐤🐤🐤🐤

Rosaline masuk ke dalam rumahnya. Kepala pelayan wanita yang sudah berumur menyambut kepulangannya.

"Selamat datang nona Ros..." sambutnya.

"Selamat malam bibi Mey. Apa ayah sudah pulang?" jawab Rosaline ramah dan tersenyum.

"Ya nona. Beliau sekarang berada di ruang kerjanya"

"Baiklah aku akan kesana. Terima kasih bibi Mey"

Rosaline mengarahkan kakinya menuju ruang kerja ayahnya. Diketuknya pintu, dan setelah terdengar suara ijin masuk dari balik pintu, dia langsung membukanya.

"Daddy!!! Oh my dad, ayahku tersayang... Aku sangat kesal dengan kak Rayen. Dia membawaku pulang dengan menggendongku di depan teman-temanku. Aku sangat malu ayah. Bisakah kamu mengomelinya karena sudah berbuat seperti itu padaku?" Rosaline memeluk manja lengan ayahnya yang sedang duduk di sofa yang ada di ruang kerjanya.

Ayahnya tersenyum dan geleng-geleng kepala setelah mendengar keluhan anaknya.

"Ros, kurasa kakakmu tidak salah. Jika ayah masih muda, mungkin ayah juga akan melakukan hal yang sama padamu. Kamu baru saja sembuh dari sakit, tetapi kamu tetap memaksa masuk kuliah. Terlebih kamu tidak langsung pulang ke rumah setelah selesai kuliah, tetapi justru pergi dengan temanmu. Jadi wajar saja kalau Rayen mengkhawatirkanmu..." balas ayahnya lembut.

"Ayah, jika aku meminta ijin pada kak Rayen atau ayah terlebih dulu, kalian pasti tidak akan mengijinkan aku kan? Aku hanya ingin pergi ke acara makan malam dan berkumpul dengan teman-temanku saja. Lagi pula aku juga sudah sehat...." ucap Rosaline dengan mengerucutkan bibirnya.

"Ros...sweetheart, kamu itu adalah gadis kecil kesayangan ayah dan kakakmu. You're our precious baby girl. Tentu saja kami berdua harus ekstra hati-hati menjagamu dalam kondisi apapun. Kamu tahu kan betapa sayangnya kami padamu? Jika kamu mengabari ayah atau kak Rayen sebelumnya, pasti dia tidak akan nekad menghampirimu seperti itu. Kakakmu hanya khawatir denganmu, cobalah untuk memahaminya sweetheart.... Jadi jangan cemberut seperti ini" ucap ayahnya sambil mengelus rambut anaknya dan mengecup pelipisnya.

Rosaline hanya menghela nafasnya. Memang benar semua yang dikatakan ayahnya. Dia juga salah karena sudah membuat ayah dan kakaknya merasa khawatir atas dirinya.

"Sekarang beristirahatlah. Ayah tidak mau kamu sakit lagi...."

Rosaline tersenyum kepada ayahnya. "Hmm, baiklah. Selamat malam, ayah... Ayah juga harus segera istirahat" ucap Rosaline sambil mengecup sekilas pipi ayahnya.

"Good night, sweetheart..." balas ayahnya tersenyum hangat kepada Rosaline.

Kemudian gadis itu keluar dari ruang kerja ayahnya dan menuju ke kamarnya untuk beristirahat.

Rosaline memang sudah terbiasa dan memaklumi semua perlakuan ayah dan kakaknya yang seperti ini padanya. Terlepas dari rasa kesalnya, Rosaline sangat menyayangi kakaknya. Tetapi tetap Rosaline akan mengingat kejadian tadi dan akan mencari kesempatan untuk membalas perbuatan kakaknya yang sudah membuatnya malu di depan temannya. Dia tersenyum licik memikirkan apa yang akan diperbuatnya.

Hubungan kakak beradik ini memang sangat dekat sejak kecil. Bahkan Rosaline yang sempat hidup berjauhan dengan Rayen pun tidak menyurutkan kedekatan mereka. Di depan umum mereka akan lebih terlihat seperti sepasang kekasih yang umurnya berbeda jauh dibandingkan dengan sepasang kakak beradik. Mereka sering melakukan hal-hal menyenangkan bersama. Bahkan sering menjahili satu sama lain. Contohnya seperti malam ini, Rayen yang sengaja menggendong Rosaline dan membuatnya malu di depan teman-temannya.

"Baiklah, skor kita sekarang 1-0 brother. Aku akan membalasnya saat nanti ada kesempatan" gumam Rosaline dengan senyum jahilnya.

🐤🐤🐤🐤🐤

Disebuah ruangan kamar yang berada di salah hotel mewah terdapat dua pria yang terlihat berpakaian rapi dan berkelas. Salah satu dari mereka sedang sibuk dengan berkas-berkas, dan pria satunya lagi sedang bersantai meneguk minuman soda yang disediakan di meja sambil melihat ponselnya.

Terdengar suara pintu terbuka menampilkan sosok pria tinggi dan tampan yang masih menggunakan jas kerjanya.

"Dari mana saja? Kenapa kau datang telat? Kami berdua sudah lama menunggumu" ucap pria yang sedang minum soda itu.

Pria yang baru saja datang langsung mendaratkan pantatnya di sofa. Menyenderkan bahunya ke belakang dan mengendurkan dasinya. "Aku baru saja menjemput adikku dan mengantarnya pulang ke rumah. Dia tadi kabur dari supirnya dan diam-diam pergi ke acara makan malam bersama teman-temannya"

Pria yang minum soda itu tertawa ringan. "Rayen, tidakkah kau terlalu ketat dengan Ros? Setidaknya kau harus membiarkannya pergi berkumpul dengan teman-temannya. Sikap protektifmu itu berlebihan. Semenjak dia pulang dari luar negeri, aku rasa kesibukanmu semakin bertambah. Bahkan sampai sekarang kau juga tidak mengijinkan kami untuk berkenalan dengan adikmu itu"

Rayen dengan cepat langsung menatap sinis ke arah pria itu setelah mendengar ucapannya. "Glenn, she's my precious baby girl. Aku tidak pernah melarangnya, asalkan dia memberi kabar terlebih dahulu. Tapi masalahnya saat ini Ros baru saja sembuh dari sakit demamnya, harusnya dia itu lebih banyak istirahat, bukan malah pergi dengan teman-temannya seperti itu. Tentu saja aku merasa khawatir jika dia pergi diam-diam seperti itu disaat kondisinya baru pulih. Aku hanya ingin melindunginya, aku rasa itu tidak berlebihan". Rayen menghentikan ucapannya sesaat, menghembuskan nafas panjangnya dan melanjutkan lagi.

"Dan juga, aku tidak ada keinginan untuk mengenalkan adikku dengan para predator seperti kalian. Terlebih dengan pria sepertimu, Glenn..." sambungnya dengan senyuman jahil.

Baru sakit demam saja sudah seperti ini, bagaimana jika sakit yang lebih parah. Bisa-bisa dia mengerahkan seluruh ambulance dari rumah sakit miliknya untuk menangkap Ros. Dan juga, jika Ros meminta ijin padamu untuk pergi dengan temannya disaat kondisinya seperti sekarang ini, tentu saja kau akan menolaknya, makanya dia lebih memilih kabur. Begini saja masa kau tidak paham. Tunggu! Apa dia baru saja mengataiku predator.... - ucap Glenn dalam hati.

"Cih, enak saja mulutmu mengataiku. Aku ini pria baik-baik, jangan sembarangan menghakimiku" balas Glenn terkekeh. "Kau sudah terlalu lama menyembunyikan Rosaline dari kami. Ini sudah hampir 2 tahun semenjak kedatangannya kemari. Aku jadi penasaran dengan Rosaline yang kamu jaga mati-matian itu" sambungnya dengan senyuman yang tidak bisa diartikan sambil mengelus dagunya.

Rayen memukul bagian belakang kepala Glenn. "Jangan sekali-kali kau berani membayangkan Rosaline dengan otakmu yang kotor itu! Dia adikku yang paling berharga, bukan gadis yang sembarangan. Dia gadis kecilku yang baik. Kau akan habis ditanganku jika berani mendekatinya dan mempermainkannya. Aku tidak menyembunyikan Ros, tapi sebagai kakak, aku mempunyai kewajiban untuk melindunginya. Terlebih setelah dia kembali ke negara ini lagi, aku harus ekstra menjaganya" ucap Rayen dengan penuh penekanan dan tatapan dingin.

Dia menghembuskan nafas panjang dan mengusap kasar wajahnya.

"Yah baiklah..baiklah. Kapan-kapan jika adikku tidak sibuk aku akan mengenalkannya pada kalian. Tentunya jika dia mau. Aku sudah berbaik hati mau mengenalkannya pada kalian. Karena kalian adalah temanku, jadi jangan sampai berbuat macam-macam dengannya" ucap Rayen sinis.

Pria yang sedari tadi sibuk dengan berkas pekerjaannya, akhirnya mulai tertarik dengan pembicaraan Glenn dan Rayen. Dia mulai membereskan berkasnya dan mengikuti pembicaraan mereka. Sebenarnya diam-diam sejak tadi dia juga mendengarkannya.

"Rayen, jika tidak salah ingat, bukankah kau pernah cerita kepada kami kalau kau pernah meminta bantuan adikmu untuk mengusir para wanita yang mendekatimu?" ucap pria itu.

Rayen menatap ke arah pria itu. "Ya, dia pernah membantuku untuk berurusan dengan para wanita yang menyebalkan. Aku memintanya untuk berpura-pura menjadi calon tunanganku, karena memang tidak pernah ada orang yang tahu bagaimana wajah adikku. Dan harus kuakui kalau akting Ros saat berpura-pura menjadi tunanganku patut mendapatkan piala oscar karena begitu meyakinkan" jawab Rayen terkekeh.

Pria itu menatap penuh arti ke arah Rayen. Membuat Rayen dan Glenn merasa terheran.

"Hei kakak tertua, untuk apa kau bertanya tentang hal itu? Apa kau merencanakan sesuatu?" ucap Glenn menyelidik dan menampilkan senyum jahilnya.

"Jika suatu saat nanti aku butuh bantuan untuk mengusir wanita yang menggangguku, apa aku juga boleh meminta bantuannya?" pria itu menatap ke arah Rayen.

Rayen yang mendengar hal itu langsung geram setelah mendengar ucapannya. "Ck! Kau jangan bermimpi! Aku tidak akan mengijinkan Ros untuk membantumu. Bahkan kau saja tidak mengenalnya. Jangan mengharapkan hal yang macam-macam" ucapnya tegas.

"Hei Jeffrin, jika kau ada masalah dengan wanita yang selalu mengganggumu, maka urus saja urusanmu sendiri. Kau itu sudah bertambah tua, berusahalah untuk menjalin hubungan serius. Sampai kapan kau akan melajang? Kau ini sudah saatnya mempunyai pendamping hidup. Jangan malah libatkan adikku dalam masalahmu, dia bukan siapa-siapamu. Ros hanya milikku........setidaknya sampai dia akhirnya menikah" imbuh Rayen.

"Pffttttttt...aku bahkan nyaris mengira kalau kau akan menikahi adikmu sendiri, karena kau terlalu protektif padanya. Ternyata kau masih sadar kalau Ros suatu saat akan menikah dengan orang lain" Glenn tertawa mendengar ucapan Rayen.

"Tentu saja aku sadar bodoh! Aku akan menyeleksi ketat calon adik iparku. Aku tidak mau menyerahkan adikku ke sembarang orang. Aku ingin Ros bisa mendapatkan seseorang yang benar-benar bisa mencintai, menjaga, dan menerimanya dengan tulus. Karena aku hanya akan menyerahkan Ros kepada orang yang tepat, dan bisa membahagiakan Ros seumur hidupnya" jawab Rayen.

"Kalau begitu serahkan saja Ros padaku. Aku yakin Ros akan menyukaiku. Akan kupastikan untuk mencintai, menjaga, dan membahagiakannya seumur hidupnya" ucap Jeffrin dengan santai dan mengangkat bahunya. Tangannya disilangkan ke depan dada, menampilkan senyum bangga diwajahnya.

Glenn dan Rayen menatap ke arah Jeffrin. Mereka berdua membeo mendengarkan ucapan pria itu. Lalu beberapa detik kemudian mereka berdua tertawa dan secara bersamaan mengucapkan, "JANGAN MIMPI!"

Terpopuler

Comments

Mathilde Siahaan

Mathilde Siahaan

diawal ceritanya bagus.Mudah mudahan sampai akhir bagus ceritanya

2020-12-29

0

Wiwien Caem

Wiwien Caem

dari awal baca ak sudah menambah ke favorit

2020-07-22

0

Hariroh Sri Rahayu

Hariroh Sri Rahayu

bagus pake banget, ceritanya 👍 dan bikin ikut ngakak,,, wkwk
jadi tambah penasaran,,, 😊

2020-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 I'm Home
2 Precious Baby Girl
3 Menyamar Sebagai Raline
4 Misunderstand
5 Play The Game
6 Pertanyaan Yang Tidak Diinginkan
7 Gadis Kecil Itu Adeline
8 Aku Sudah Di Rumah
9 Tante Rosaline
10 Wajah Yang Tidak Asing
11 Baby Untukmu
12 Rosaline Berbeda Dari Yang Lain
13 Gadis Yang Berhasil Menarik Perhatian Jeffrin
14 Ingin Bertemu
15 Menyembunyikan Identitas
16 Para Pewaris
17 Kekhawatiran Rosaline
18 Aku Bersedia
19 Ditemani Oleh Rosaline
20 Takdir Yang Mempertemukan
21 Halo Ayah, Halo Tante
22 Semua Terjadi Karena Adeline
23 Recalling an Accidental Encounter 1
24 Rahasia Dibalik Alasannya
25 Perfect Couple
26 Recalling an Accidental Encounter 2
27 Sosok Hela Dibalik Kecantikannya
28 Aku Tidak Mau Membuatmu Kecewa
29 Love, Doesn't Always End Well
30 Amarah William
31 Putri Tidur
32 Tuan William Membawa Pulang Nona Muda
33 Malam Keajaiban
34 Pagi Yang Heboh
35 Kita Sudah Berkirim Pesan
36 Mother And Daughter
37 PENGUMUMAN
38 Pertanyaan Yang Tidak Terjawab
39 Keluarga Bahagia
40 Aku Sangat Mencintainya
41 Merasakan Apa Yang Kamu Rasakan
42 Dia Kekasihku
43 Apa Kamu Ingin Aku Menunggumu?
44 Mimpi 1: Permainan Cinta
45 Mimpi 2: Goodbye
46 Pertarungan Di Dalam Keluarga
47 Ambassador Baru
48 Siapa Raline Sebenarnya?
49 Viral Online
50 Menyadari Perasaan
51 Mengharapkan Menjadi Istri Sesungguhnya
52 Kau Menyukai Raline?
53 Siapa Pria Itu?
54 Pemilik Hati Rosaline Yang Sebenarnya
55 Don’t Judge a Book by It’s Cover
56 Birthday Boy
57 Tak Mau Berhenti
58 Calon Mertua
59 Membangun Sebuah Keluarga
60 Kambing Hitam
61 Cucu Dari Heinan Group
62 Candle Light Dinner
63 Malam Yang Indah
64 Kabar Kehadiran Rosaline
65 Menjaga Rahasia Rosaline
66 Ros Bukanlah Raline
67 Tidak Salah Menilai
68 Aksi Heroik
69 Kecurigaan
70 Rahasia Rayen dan Rosaline
71 Kehebatan William
72 Menantikan Makan Malam
Episodes

Updated 72 Episodes

1
I'm Home
2
Precious Baby Girl
3
Menyamar Sebagai Raline
4
Misunderstand
5
Play The Game
6
Pertanyaan Yang Tidak Diinginkan
7
Gadis Kecil Itu Adeline
8
Aku Sudah Di Rumah
9
Tante Rosaline
10
Wajah Yang Tidak Asing
11
Baby Untukmu
12
Rosaline Berbeda Dari Yang Lain
13
Gadis Yang Berhasil Menarik Perhatian Jeffrin
14
Ingin Bertemu
15
Menyembunyikan Identitas
16
Para Pewaris
17
Kekhawatiran Rosaline
18
Aku Bersedia
19
Ditemani Oleh Rosaline
20
Takdir Yang Mempertemukan
21
Halo Ayah, Halo Tante
22
Semua Terjadi Karena Adeline
23
Recalling an Accidental Encounter 1
24
Rahasia Dibalik Alasannya
25
Perfect Couple
26
Recalling an Accidental Encounter 2
27
Sosok Hela Dibalik Kecantikannya
28
Aku Tidak Mau Membuatmu Kecewa
29
Love, Doesn't Always End Well
30
Amarah William
31
Putri Tidur
32
Tuan William Membawa Pulang Nona Muda
33
Malam Keajaiban
34
Pagi Yang Heboh
35
Kita Sudah Berkirim Pesan
36
Mother And Daughter
37
PENGUMUMAN
38
Pertanyaan Yang Tidak Terjawab
39
Keluarga Bahagia
40
Aku Sangat Mencintainya
41
Merasakan Apa Yang Kamu Rasakan
42
Dia Kekasihku
43
Apa Kamu Ingin Aku Menunggumu?
44
Mimpi 1: Permainan Cinta
45
Mimpi 2: Goodbye
46
Pertarungan Di Dalam Keluarga
47
Ambassador Baru
48
Siapa Raline Sebenarnya?
49
Viral Online
50
Menyadari Perasaan
51
Mengharapkan Menjadi Istri Sesungguhnya
52
Kau Menyukai Raline?
53
Siapa Pria Itu?
54
Pemilik Hati Rosaline Yang Sebenarnya
55
Don’t Judge a Book by It’s Cover
56
Birthday Boy
57
Tak Mau Berhenti
58
Calon Mertua
59
Membangun Sebuah Keluarga
60
Kambing Hitam
61
Cucu Dari Heinan Group
62
Candle Light Dinner
63
Malam Yang Indah
64
Kabar Kehadiran Rosaline
65
Menjaga Rahasia Rosaline
66
Ros Bukanlah Raline
67
Tidak Salah Menilai
68
Aksi Heroik
69
Kecurigaan
70
Rahasia Rayen dan Rosaline
71
Kehebatan William
72
Menantikan Makan Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!