Kakakku Cintaku

Kakakku Cintaku

Saudara

Maafin kesalahan author ya sesungguhnya ini adalah karya pertama author jadi kalau ada kesalahan mohon dimengerti.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

AGUNG DAMANTARA adalah seorang pengusaha sukses di kota S, dia di kenal dengan pengusaha yang kejam dan dingin dia tidak akan mengampuni siapapun jika berani mengusik kehidupan orang orang yang dia sayangi.

Dia menikah dengan seorang wanita dari teman Ayahnya dari pernikahan tersebut dia mempunyai tiga orang anak satu orang laki laki dan dua orang anak perempuan kembar yang bernama.

REZA DAMANTARA, MAYA DAMANTARA DAN ADIN DAMANTARA ke tiga nya memiliki sifat yang sangat humoris dan hangat.

Namun pernikahannya telah di ujung tanduk, sebab sang istri mengetahui bahwa dirinya juga menikah dengan wanita lain yang tidak bukan adalah cinta pertamanya, anak dari hasil pernikahan diam diamnya dengan sang pujaan hati mempunyai dua orang putri.

Suatu malam yang sunyi terjadi sebuah pertengkaran hebat dengan berujung meninggalkan satu sama lain.

"Serapi apapun kamu menyembunyikan bangkai akan tetap tercium juga nantinya" ujar Bunda emosi.

"Bukankah kamu juga tau bahwa waktu kita nikah gue punya kekasih dan dia adalah cinta pertama dan terakhir saya" teriak Ayah.

"Saya tau, tapi kenapa harus kamu nikahi dia juga apa perlakuanku tidak baik padamu atau kau memang tidak puas dengan ku" teriak Bunda menahan air mata.

"Karena saya mencintainya sedangkan kamu karena saya dipaksa bukan keinginan saya, dan untung saja saya masih memperlakukanmu dengan baik" ujar Ayah tegas membuat Bunda menangis.

"Tega kamu Yah tega, selama tujuh belas tahun pernikahan kita selama itukah Ayah membohongiku sakit yah sakit" ujar Bunda menangis.

"Lebih sakit mana dengan meninggalkan orang yang sangat kita cintai untuk menikahi orang yang sama sekali gak saya kenal, dan melihatnya menangis saat saya mengucap ijab kobul" teriak Ayah.

"Ayah ada apa" tanya Adin yang berada di lantai dua yang terbangun dari tidurnya.

"Adin masuk" teriak Bunda.

"Tapi apa yang terjadi Bunda" tanya Adin pura pura tidak mengetahui apapun padahal dirinya belum tidur saat pertengkaran dimulai dan Adin juga mengetahui masalah yang menjadi dasar pertengkaran mereka.

"Adin kemas barang barang kamu dan ikut Ayah" teriak Ayah.

"Tidak ada yang boleh pergi dari rumah ini," teriak Reza yang baru saja turun ke lantai satu.

"Jadi kamu yang ikut Ayah" teriak Ayah menarik Reza.

"Jangan dia anakku dia tidak boleh bersama penghianat" teriak Bunda mempertahankan reza.

"Dia juga anakku dia adalah darah daging ku" teriak Ayah.

"Kalau begitu bawalah Adin bersamamu yah, Adin mempunyai seorang kaka yang bisa merawat Bunda tapi jangan bawa abang karena abang harus melindungi Bunda dan kakak selama jauh dari Ayah" ucap Adin tegas.

"Baiklah kemas barang kamu kita pergi sekarang" ujar Ayah.

"Bi tolong bawa semua barang yang ada di meja rias Adin dan bawa hanya beberapa pakaian sekolah dan pakaian ganti sebagian dan tinggalkan sebagian" perintah Adin lirih kepada seorang Maid.

Semua maid menganggukkan kepalanya lalu pergi ke kamar Adin untuk mengambil perlengkapan Adin.

"Bunda Bunda jaga diri baik baik Bunda, Adin pamit pergi Adin janji akan sering mengunjungi Bunda nanti" ujar Adin memeluk erat Bunda sedangkan Ayah sudah menunggu di dalam mobil.

"Jangan pergi sayang, tetaplah bersama Bunda jangan pergi" ucap Bunda menahan tangan Adin yang hendak melangkah pergi.

Adin melepaskan tangan sang Bunda dengan derai air mata namun segera dia usap, lalu berlari ke arah mobil dan menutup pintu mobil dengan cepat.

Selama perjalanan Adin terus saja melamun, dia bergelut dengan pikiran nya apakah keputusan yang dia ambil sudah tepat atau belum sampai dia tertidur pulas dalam mobil.

"Adin bangun kita sudah sampai sayang, turunlah" ujar Ayah membangunkan Adin pelan.

"Oh baiklah Ayah" ujar Adin turun dari mobil dan menatap ke segala penjuru rumah, terlihat seorang wanita seumuran sang Bunda menunggu di depan pintu utama.

"H**al baru nuansa baru bisa kah aku menjalani ini semua, Adin semangat kamu yang memilih jalan ini jadi kamu harus kuat" ujar Adin dalam hati.

"Sayang ini adalah Mama Ani" ujar Ayah memperkenalkan.

"Selamat malam tante" ujar Adin.

"Malam sayang" ujar Mama Ani memeluk Adin namun Adin tidak membalasnya.

"Adin panggil dia dengan sebutan Mama" ujar Ayah.

"Udah lah sayang dia juga butuh waktu untuk itu" ujar Mama Ani mengandeng tangan Ayah masuk ke dalam rumah.

"Sayang masuklah, apa kamu akan terus berdiri di situ" ujar Mama Ani.

"Ayah Adin ingin sekolah besok" ucap Adin menghentikan langkah Ayah.

"Kamu harus istirahat dulu baru kamu baru sampai sayang" ujar Mama Ani.

"Adin tidak ingin di bantah ini permintaan sepele kan buat Ayah" Adin menatap Ayahnya tajam tanpa melirik Mama Ani yang sedang berbicara.

"Baiklah girl, kamu besok sekolah di tempatnya Rani dan Ayah tidak ingin di bantah" ujar Ayah tegas.

"Baiklah saya mau tidur dimana tempat tidur saya, Bi" tanya Adin pada seorang Maid.

"Mari non" ucap Maid mengantar Adin ke kamar tamu.

"D**asar anak pelakor gak tau sopan santun, awas kamu bakal saya buat kamu menderita di sini" ujar Mama Ani dalam hati.

Adin tidak dapat tidur dengan nyenyak sehingga dia bangun saat hari masih gelap, dia kemudian merapikan pakaiannya ke dalam lemari kemudian menyapu kamarnya dan belajar, Adin yang mempunyai otak yang cerdas membuat dirinya dapat mengingat segala sesuatu dengan sangat baik.

tok.... tok.... tok...

Suara pintu membuyarkan lamunan Adin dan memaksanya untuk berdiri dan membuka pintu.

"Non waktunya sarapan" ujar Maid saat Adin sudah membuka pintu.

"Baik Bi sebentar lagi Adin turun" ujar Adin.

"Saya permisi Nona" ujar Maid pergi meninggalkan Adin.

"Pagi sayang, Mama masak kesukaan kalian bertiga" ujar Mama Ani semangat.

"Wah... ye terima kasih Mah" ucap dua gadis antusias.

"Adin kenalin sayang dia kaka Lusi dan dia Rani" ucap Mama Ani memperkenalkan.

Adin hanya fokus pada makanannya dan menghabiskan susu dan roti isi yang ada di meja.

"Pagi girl, apa kamu tidur nyenyak" tanya Ayah yang baru saja datang.

"Plis Yah jangan seperti itu Ayah tau Adin gak bisa tidur tadi malam" ujar Adin dingin.

"Baiklah kita sarapan lalu Ayah akan bawa kamu ke sekolah baru kamu" ujar Ayah sabar.

"Tidak perlu Yah, Adin sudah bicara dengan supir Ayah tidak perlu repot dengan sekolah Adin" ujar Adin dingin.

"Baiklah jika kamu memang tidak membutuhkan Ayah" ujar Ayah tak kalah dingin.

"Yah nanti Kaka Adin berangkat sama Rani aja dia kan satu sekolah sama Rani" ujar Rani yang merasa aura dingin mencekam.

"Oke" ucap Ayah singkat.

Adin menyelesaikan sarapannya cepat kemudian pergi meninggalkan meja makan terlebih dahulu.

"Adin hormati yang lain" ujar Ayah tegas.

"Sudah Ayah, Rani berangkat dulu Kaka berangkat awal biar gak ketinggalan pelajaran karena mengurusi per pindahan Yah" ujar Rani.

"Baiklah jaga Kakak mu" ujar Ayah kepada Rani.

Rani kemudian pergi menyusul Adin.

"Pak berangkat" ucap Rani pada supir saat sudah masuk mobil dan duduk di samping Adin.

Selama perjalanan Adin hanya melihat arah luar dan diam membatu.

"Ka sudah sampai mari Rani antar ke tempat Kepala sekolah" ujar Rani.

Adin tidak menjawab hanya mengikuti Rani dari belakang.

tok... tok... tok....

"Masuk" perintah dari dalam.

Adin masuk dan membiarkan Rani mengikutinya.

"Ya ada yang bisa saya bantu" ujar Kepala sekolah.

"Iya pak, ini Kakak saya mau sekolah di sini dia pindah dari kota S" ujar Rani.

"Oh jadi kamu ya anak pak agung, Ayah kamu sudah mengurus semuanya kamu sekarang bisa langsung belajar di sini kamu masuk kelas IX C5" ujar pak Kepala sekolah.

"Pak Andi apa kelas IXc 5 sekarang jam pelajaran anda" tanya Kepala sekolah pada seorang guru.

"Betul pak, ap ada yang bisa saya bantu" ujar pak Andi.

"Ini Adin damantara dia murid baru disini dan baru mulai kelas hari ini dia masuk ke kelas IX C5 jadi Adin ikutlah dengan pak Andi" ujar Kepala sekolah.

Adin menganggukkan kepalanya kemudian mengikuti pak Andi ke kelas.

"Pagi anak anak ini ada teman baru silahkan kamu perkenalkan diri kamu" ujar pak Andi saat sampai di dalam kelas.

"Nama saya Adin " ujar Adin.

"Pelit amat ngomongnya" ujar beberapa murid berbisik namun Adin tidak menghiraukannya.

"Oke kamu boleh duduk, anak anak buka halaman 35 dan kerjakan" ujar pak Andi.

Adin pergi ke meja yang dihuni oleh seorang cowo yang terlihat berpengaruh di kelas tersebut tapi Adin tidak menghiraukannya.

Adin mengerjakan tugas dengan santai dan benar.

Jam pelajaran berganti dan pak guru pergi dari dalam kelas seketika kelas menjadi gaduh dan berisik, sifat humoris Adin pun muncul.

"Hai gue Meta, dia Desi" ujar Meta mengulurkan tangan.

"Gue Adin salam kenal" ujar Adin lembut.

"Hai gue Joni dia Juna" ujar Joni.

"Apa lo liat yang bening dikit langsung maju" ujar Meta pada Joni.

"Jangan berantem nanti demen" ledek Adin.

"Apa an lo...," ujar Meta.

"Udah tinggal bilang iya juga, repot amat" ujar Desi.

"Lo juga ikut ikutan, nyebelin kalian" ujar Meta merajuk.

"Yah muka nya merah kenapa tu... hahaha" ujar Adin.

"Apa an si kalian semua ngeselin" ujar Joni dan Meta kompak.

"Cie.... kompak amat " ledek Juna.

"Diem lo " ujar Joni.

"Selamat siang anak anak" ucap bu guru yang baru datang.

"Siang bu" jawab semua murid kompak.

"Ya bu guru cuma mau bilang bahwa sebentar lagi kalian akan ujian sekolah jadi kalian harus mempersiapkan diri kalian" ujar Bu guru.

"Ujian cepet amat ya" ujar beberapa murid.

"Ya anak anak kalian ujian sekolah satu minggu lagi apa sudah jelas" ucap Bu guru

"Sudah bu" jawab semua murid.

"Baik lah kalian semua boleh pulang sekarang" ucap Bu guru.

Semua murid keluar gedung sekolah menuju rumah masing masing.

"Din lo kok bisa si pindah pas lagi mau ujian kaya gini"

tanya Meta.

"Iya biasanya kan kalau udah semester 2 udah gak boleh pindah pindah apa lagi mau ujian" imbuh Desi.

"Iya emang gak boleh pindah sama sekolah yang dulu tapi karna urusan yang bener bener gak bisa di tunda jadi harus pindah deh" jawab Adin.

"Oh gitu ya" ujar Meta

"Rumah lo dimana" tanya Desi.

"Deket kok dari sini di samping rumah pak RT" ujar Adin

"Oh bukan nya itu rumah kak Lusi ya" ujar Meta.

"Iya gue satu rumah sama dia" ujar Adin.

"Jadi lo saudara nya kak Lusi gitu" ujar Meta.

"Bisa di bilang gitu juga" ujar Adin

"Kok gitu si jawabannya" ujar Meta.

"la gue harus jawab apaan dong" ujar Adin.

"Ya yang jel..." ucap Meta terpotong.

"Eh Meta udah sampai di depan rumah lo ni, lo gak mau balik" ujar Desi.

"Eh iya... gue sampai gak engeh udah sampai aja" ujar Meta cengengesan.

"Orang lo kalo ngomong kagak inget jalan" ujar Desi.

"Hehe kalian mampir gak nih" ujar Meta.

"Gue enggak lah soalnya kan ini hari pertama gue sekolah gak mau aja kalau di omelin sama Ayah" ujar Adin

"Iya gue juga gak takut ibu negara ngamuk" ujar Desi.

"Ya udah bye... see. you" ujar Meta memeluk Adin dan Desi.

"Kaya teletubbies aja pake pelukan segala" ujar Adin membuat Meta terkekeh

"Ini kebiasaan gue sama Desi jadi karena lo udah jadi sahabat kita ya lo harus gue peluk juga lah" ujar Meta.

"Oh gitu, ok deh." ujar Adin memeluk Meta dan Desi.

"Eh udah yuk, kita pulang din" ujar desi.

"Oke kuy lah" jawab Adin.

"Meta kita pulang duluan ya" ujar Desi.

"Oke... sampai ketemu besok pagi" ujar Meta.

"Des rumah lo dimana " tanya Adin.

"Yang jelas rumah gue ngelewatin rumah lo" ujar Desi.

"Oh kalo gitu besok kalo lo berangkat lo panggil gue dong" ujar Adin

"Ok gak masalah lagian rumah kita gak jauh jauh amat dan kalo mau ke rumah gue harus lewatin jalan yang ada di depan rumah lo" ujar Desi.

"Oh oke lah kapan kapan gue boleh main dong" ujar Adin

"Boleh dong" ujar Desi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

***Jangan lupa beri dukungannya dong....

vote komen and like gak perlu suscribe ya🤭🤭🤭

Happy reader***....

Episodes
1 Saudara
2 Perkenalan
3 Adin
4 Pagar Beton
5 Tom And Jerry
6 Icip Icip
7 EP 7
8 Makan Malam
9 Kepergian Adin
10 Bertemu
11 Bekerja
12 EP 12
13 Bocil
14 Kebenaran Adin
15 Nona Muda
16 Kecelakaan
17 Hilang Ingatan
18 Impian
19 Pertandingan
20 Kemenangan
21 Nyaman
22 EP 22
23 Pertanyaan Aneh
24 Ada Yang Salah
25 EP 25
26 Hamil
27 pengumuman
28 Abang
29 Dokter William
30 Cyber
31 Good Job
32 Tetap Seperti Ini
33 Tega
34 Permintaan
35 Matre
36 Berwarna
37 So Sweet
38 London
39 Penasaran
40 Kurang Bahan
41 Cita Cita Momi
42 Kak Maya
43 Dag Dig Dug
44 Pergi Berdua
45 Terpesona
46 Dia Orangnya
47 Gak Ada Izin
48 EP 48
49 Gue Lelah
50 Jantung Berhenti
51 Barang Ori
52 Gila
53 Merahasiakan Sesuatu
54 Klara
55 Kadar Narsis
56 Gundah
57 Licik
58 Sudah Ku Duga
59 Salam Perpisahan
60 Marah Besar
61 Persiapan
62 Jangan Pergi
63 Jodohkan
64 Siapa
65 Calm
66 Ikhlas
67 Abang Takut
68 Ujian
69 Ujian
70 Salah Alamat
71 Gak Berubah
72 Riko
73 Tuan Muda
74 Kalah Pamor
75 Rindu
76 Perselisihan
77 Jas Spesial.
78 Adik
79 Adik kecilnya
80 Kayaknya
81 Tak Terduga
82 EP 80
83 Ungkapan
84 Gadis Manis
85 Kekasih
86 Tidak Tepat
87 Kekasih Kakak
88 Melupakan Sejenak.
89 Ungkapan
90 Sayang Kamu
91 Suka
92 Makin Akrab
93 Mommy Bohong
94 Gio
95 Permainan Takdir
96 Salah Orang
97 Eps 95
98 Salah Paham.
99 Antusias Aunty
100 Lihat Gue
101 Raya Angelista Putri
102 Eps 100
103 Penyerangan
104 Bolehkah
105 Ego
106 Gak Yakin
107 Ingin Menikah
108 Soo Cool
109 Sudah Ku Duga
110 Kekasih
111 Alergi
112 Eps 110
113 Eps 111
114 112
115 Eps 113
116 Melamar
117 Din
118 Gue inget
119 Kenapa Gak
120 Sugar Daddy
121 Eps 119
122 Bertemu dengan musuh
123 Eps 121
124 Kejujuran Adin
125 Saya Bukan Abangmu
126 Eps 124
127 Eps 125
128 Eps 126
129 Eps 127
130 Eps 128
131 Eps 129
132 Eps 130
133 Eps 131
134 Eps 132
135 Eps 133
136 Eps 134
137 Eps 135
138 Eps 136
139 Eps 137
140 Epa 138
141 Eps 139
142 Eps 140
143 Eps 141
144 Eps 142
145 Eps 143
146 Eps 144
147 Eps 145
148 Eps 146
149 Eps 147
150 Eps 148
151 Eps 149
152 Eps 150
153 Eps 151
154 Eps 152
155 Eps 153
156 Eps 154
157 Eps 155
158 Eps 156
159 eps 157
160 Eps 158
161 Eps 159
162 Eps 160
163 Eps 161
164 Eps 162
165 Eps 163
166 Eps 164
167 End
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Saudara
2
Perkenalan
3
Adin
4
Pagar Beton
5
Tom And Jerry
6
Icip Icip
7
EP 7
8
Makan Malam
9
Kepergian Adin
10
Bertemu
11
Bekerja
12
EP 12
13
Bocil
14
Kebenaran Adin
15
Nona Muda
16
Kecelakaan
17
Hilang Ingatan
18
Impian
19
Pertandingan
20
Kemenangan
21
Nyaman
22
EP 22
23
Pertanyaan Aneh
24
Ada Yang Salah
25
EP 25
26
Hamil
27
pengumuman
28
Abang
29
Dokter William
30
Cyber
31
Good Job
32
Tetap Seperti Ini
33
Tega
34
Permintaan
35
Matre
36
Berwarna
37
So Sweet
38
London
39
Penasaran
40
Kurang Bahan
41
Cita Cita Momi
42
Kak Maya
43
Dag Dig Dug
44
Pergi Berdua
45
Terpesona
46
Dia Orangnya
47
Gak Ada Izin
48
EP 48
49
Gue Lelah
50
Jantung Berhenti
51
Barang Ori
52
Gila
53
Merahasiakan Sesuatu
54
Klara
55
Kadar Narsis
56
Gundah
57
Licik
58
Sudah Ku Duga
59
Salam Perpisahan
60
Marah Besar
61
Persiapan
62
Jangan Pergi
63
Jodohkan
64
Siapa
65
Calm
66
Ikhlas
67
Abang Takut
68
Ujian
69
Ujian
70
Salah Alamat
71
Gak Berubah
72
Riko
73
Tuan Muda
74
Kalah Pamor
75
Rindu
76
Perselisihan
77
Jas Spesial.
78
Adik
79
Adik kecilnya
80
Kayaknya
81
Tak Terduga
82
EP 80
83
Ungkapan
84
Gadis Manis
85
Kekasih
86
Tidak Tepat
87
Kekasih Kakak
88
Melupakan Sejenak.
89
Ungkapan
90
Sayang Kamu
91
Suka
92
Makin Akrab
93
Mommy Bohong
94
Gio
95
Permainan Takdir
96
Salah Orang
97
Eps 95
98
Salah Paham.
99
Antusias Aunty
100
Lihat Gue
101
Raya Angelista Putri
102
Eps 100
103
Penyerangan
104
Bolehkah
105
Ego
106
Gak Yakin
107
Ingin Menikah
108
Soo Cool
109
Sudah Ku Duga
110
Kekasih
111
Alergi
112
Eps 110
113
Eps 111
114
112
115
Eps 113
116
Melamar
117
Din
118
Gue inget
119
Kenapa Gak
120
Sugar Daddy
121
Eps 119
122
Bertemu dengan musuh
123
Eps 121
124
Kejujuran Adin
125
Saya Bukan Abangmu
126
Eps 124
127
Eps 125
128
Eps 126
129
Eps 127
130
Eps 128
131
Eps 129
132
Eps 130
133
Eps 131
134
Eps 132
135
Eps 133
136
Eps 134
137
Eps 135
138
Eps 136
139
Eps 137
140
Epa 138
141
Eps 139
142
Eps 140
143
Eps 141
144
Eps 142
145
Eps 143
146
Eps 144
147
Eps 145
148
Eps 146
149
Eps 147
150
Eps 148
151
Eps 149
152
Eps 150
153
Eps 151
154
Eps 152
155
Eps 153
156
Eps 154
157
Eps 155
158
Eps 156
159
eps 157
160
Eps 158
161
Eps 159
162
Eps 160
163
Eps 161
164
Eps 162
165
Eps 163
166
Eps 164
167
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!