Adin

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=≠\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Adin hanya menganggukkan kepala nya tanpa memperkenal kan nama nya.

"Adin" ujar Reza memperhatikan adik nya yang dingin.

"Ya Bang" ujar Adin yang melihat sorot mata sang Abang yang seperti berkata perkenalkan diri kamu.

"Hai kak Rafa aku Adin adik nya bang Reza " ujar Adin terpaksa.

"Dasar Abang katanya jangan so deket sama orang baru malah di suruh kenalan" cibik Adin.

Walau sekecil apapun Adin mengecilkan suaranya Reza dan Rafa masih bisa mendengrnya karena Reza dan Rafa ada di sampingnya, saat Adin mencibik Reza dan Rafa hanya tersenyum mendengar Adin.

"Ternyata lo lain dari semua cewe yang pernah gue kenal." ujar Rafa dalam hati.

Adin yang merasa di perhatikan pun jadi salah tingkah dan itu di sadari oleh Reza yang sedari tadi melihat Rafa yang terus memandang Adin.

"Tadi dia sudah tau mana adek kenapa tanya" ujar Adin.

"Bang Adin duluan ya" ujar Adin meninggalkan meja makan dan pergi.

Adin pergi karena tidak tahan dengan mata Rafa yang selalu memandangnya, bukan karena malu tapi Adin merasa risih karena Rafa memandangnya dalam.

"Kenapa dia gak biasanya pergi tanpa menunggu yang lain selesai" ujar Reza dalam hati.

Reza bingung dengan tingkah Adin karena Adin tidak pernah meninggalkan meja makan sebelum yang lain selesai makan. Namun Reza menyadari sesuatu dn tersenyum, Reza terus memperhatikan Rafa yang melihat Adin dalam. "Mungkin karena Rafa gak berkedip" ujarnya.

"Hei jantung gak usah maraton juga kali saat deket dia lo belum tau siapa dia mau gue pecat jadi anggota tubuh gue lo" ujar Adin mencibik.

Adin duduk di ayunan yang ada di taman, Adin menikmati waktu sore harinya dengan tenang walaupun dalam hatinya ingin teriak dan berlari jauh dari keluarganya, namun Adin tidak dapat melakukan itu karena itu semua adalah keputusan yang telah Adin ambil.

"Ehem" suara seseorang yang membuyarkan lamunan Adin.

Adin hanya melirik tanpa ada niat untuk menyapa, Adin tau bahwa Rafa yang mendatanginya, namun Adin hanya diam.

"Boleh kakak duduk di sini" ujar Rafa

"Hm... silahkan gue juga numpang" ujar adin.

"Bener nih anak beda dengan yang lain, kayaknya dia juga menahan beban yang besar sampai dia begitu dingin dengan orang baru seperti ini" ujar Rafa dalam hati.

"Kamu kelas berapa sekarang" ujar Rafa memulai pembicaraan.

"Kelas IX" ujar Adin singkat.

"Oh.... udah punya pacar" ujar Rafa.

Adin hanya menengok tanpa berniat untuk menjawabnya baginya pertanyaan Rafa terlalu fulgar untuknya, karena di usianya yang ke lima belas Adin masih tidak mengerti tentang cinta seperti kebanyakan teman sebayanya.

"He sorry kalau pertanyaan nya buat kamu gak nyaman" ujar Rafa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gak papa, cuma Adin gak tau harus jawab apa pertanyaan kakak tadi, Adin gak tau apa maksud kaka dan Adin gak tau apa itu pacar" ujar Adin.

"Maksudnya apa, kamu belum punya pacar" ujar Rafa bertanya.

Adin hanya menganggukkan kepalanya tanpa bersuara.

"Eh kenalin nama gue Rafa nama lo siapa" tanya Rafa.

"Bukannya kaka sudah tau nama gue Adin tadi juga udah kenalan" ujar Adin.

"Iya tapi kan belum ikhlas kamu kenalan sama kaka tadi, kamu terpaksa kan tadi." ujar Rafa.

"Hehe, ya sorry sorry nama gue Adin, dan gue sudah tau nama kaka jadi tidak perlu memperkenalkan diri oke" ujar Rafa.

"Beneran gak mau kenalan sama kaka, gak mau pegang tangan kaka nih yakin nanti nyesel loh" ledek Rafa.

"Ih gak mungkin lah kaka kadar narsisnya tinggi banget" ledek Adin sembari tersenyum mendengar celoteh Rafa.

"Tapi ganteng kan" ledek Rafa.

Rafa adalah tipe orang yang tidak bisa membiarkan orang di sekelilingnya diam atau sedih, dia selalu berbuat nyeleneh demi membuat orang sekelilingnya tersenyum walaupun dalam keadaan hatinya sendiri todak bisa tersenyum.

"Narsis" ucap Adin tertawa.

"Nah gitu dong senyum kan cantik" ujar Rafa.

"Jadi maksudnya tadi gak cantik gitu" ujar Adin memanyunkan bibirnya.

"Gak perlu gitu juga tuh bibir gue gigit baru tau rasa lo" ujar Rafa bercanda.

"Ih siapa juga yang mau di gigit kan sakit" ujar Adin.

"Gak sakit lah, eh emang kamu udah pernah di gigit tuh bibir" tanya Rafa penasaran.

"Gak pernah ada yang nyentuh Adin dan gak akan pernah ada selain suami gue nanti" ujar Adin.

"Nah tuh tau sakit" ujar Rafa.

"Ya logika aja kalau digigit pasti sakit lah" ujar Adin.

"Iya juga ya, kenapa gue jadi oon gini" ujar Rafa.

"Gue percaya sama lo, karena Reza tidak akan membiarkan adiknya dalam masalah" ujar Rafa dalam hati.

"Lagian kaka kalau lihat cewe tuh jangan cantik dari wajah tapi dari hati nya, karena percumah cantik wajahnya hatinya busuk second lagi" ujar Adin.

"Iya girl, makasih nasehatnya kalau kaka suka sama kamu boleh gak" tanya Rafa serius.

"Maksud kaka apa" tanya Adin penasaran.

"Ya maksud kaka........." ujar Rafa terpotong.

"Adin Adin Adinda basket yuk" teriak seseorang dari arah gerbang.

Adin melihat ke arah gerbang lalu tersenyum kemudian pergi menghampiri teman temannya dengan bahagia.

"Gak usah teriak teriak kali ini rumah bukan hutan lo tau kan kalau gue numpang disini" ujar Adin teriak menghampiri Meta dan Desi

"Ih lo ma ini kan rumah lo ya kali lo numpang emang kosan" ledek Meta.

"Bisa jadi" ujar Adin berfikir.

Desi menyenggol tangan Meta yang nyerocos dan membuat Adin sedih, Adin yang sadar dengan tindakan Desi berbuat seolah dirinya dalam keadaan paling baik di dunia.

"Yaya sorry ,yuk basket daripada melamun sendiri di taman lo" ujar Desi yang tidak melihat ada orang lain yang terhalang sebuah pohon.

"Dia ma gak ngelamun tapi merenung terlalu banyak dosa.. hehehe" ujar Meta.

"Dosa gue udah abis dengan lo julid ke gue" ucap Adin

"Gak bakal abis tuh dosa lo gue julid juga karena julid gue gak pernah mengurangi dosa seseorang" ujar Meta tertawa.

"Gak mengurangi dosa tapi nambahin dosa lo" ujar Desi.

"Sue lo Des gue bukan teman lo" ujar Meta.

"Gak apa apa gue udah punya Adin yang jadi sahabat lo" ujar Desi.

"Eh kalian kenapa jadi berantem, jadi pergi gak nih" tanya Adin.

"Jadi dong ayok" ujar Meta

Adin tersenyum dan melihat ke arah Rafa yang terhalang pohon, seolah meminta maaf dan meminta izin dirinya oergi meninggalkan Rafa sendiri di taman.

"Pergilah" ujar Rafa pada Adin.

Adin menganggukkan kepala nya kepada Rafa dan meninggalkan Rafa sendiri di taman.

"Lo kenapa liat ke taman terus si kan gak ada orang di situ" ujar Meta.

"Eh enggak, siapa juga yang liat ke sana" ujar Adin.

"Ya udah ayok berangkat" ujar Meta.

"Eh bentar gue izin dulu sama Abang takut di cariin" ujar Adin meminta izin ke Meta dan Desi

Adin menghentikan langkah kakinya, kemudian berbalik dan berlari ke arah dalam rumah untuk menemui Reza dan meminta izin bahwa dirinya akan pergibermin agar Reza tidak menghawatirkan dirirnya.

"Abang lo, emang lo punya Abang" ujar Desi.

"Iya punya dia tinggal di tempat Bunda dan dia baru balik ke sini tadi pagi" ujar Adin.

"Oh. .... oke kita tunggu di sini" ujar Desi.

"Jangan pake lama" ujar Meta.

"Iya" ujar Adin meninggalkan Meta dan Desi di halaman depan.

"Abang" ucap Adin saat berpapasan dengan Reza yang hendak keluar.

"Ya ada apa dek" tanya Reza.

"Adin mau izin main basket sama Meta sama Desi" ucap Adin.

"Siapa mereka" tanya Reza.

"Temen temen baru Adin" ujar Adin.

"Ya tapi ati ati, dan pulang jangan terlambat oke"

ujar Reza.

"Oh ya kamu liat kak Rafa gak" tanya Reza yang menghentikan langkah Adin.

"Liat tadi kak Rafa ada di deket ayunan di taman kehalang pohon pohon coba samperin aja ke taman" jawab Adin.

"Oh gitu, ngapain tuh anak di ayunan sendiri" tanya Reza.

"Ya udah Bang asalamualaikum" ujar Adin

"Waalaikumsalam" jawab Reza

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=≠\=\=\=≠\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Jangan lupa vote dan komen nya ya.

Ini udah aku revisi lagi ya walaupun belum semuanya tapi author usahain selesaikan secepatnya.

Biar bisa cepet up lagi.

Happy reader.

Episodes
1 Saudara
2 Perkenalan
3 Adin
4 Pagar Beton
5 Tom And Jerry
6 Icip Icip
7 EP 7
8 Makan Malam
9 Kepergian Adin
10 Bertemu
11 Bekerja
12 EP 12
13 Bocil
14 Kebenaran Adin
15 Nona Muda
16 Kecelakaan
17 Hilang Ingatan
18 Impian
19 Pertandingan
20 Kemenangan
21 Nyaman
22 EP 22
23 Pertanyaan Aneh
24 Ada Yang Salah
25 EP 25
26 Hamil
27 pengumuman
28 Abang
29 Dokter William
30 Cyber
31 Good Job
32 Tetap Seperti Ini
33 Tega
34 Permintaan
35 Matre
36 Berwarna
37 So Sweet
38 London
39 Penasaran
40 Kurang Bahan
41 Cita Cita Momi
42 Kak Maya
43 Dag Dig Dug
44 Pergi Berdua
45 Terpesona
46 Dia Orangnya
47 Gak Ada Izin
48 EP 48
49 Gue Lelah
50 Jantung Berhenti
51 Barang Ori
52 Gila
53 Merahasiakan Sesuatu
54 Klara
55 Kadar Narsis
56 Gundah
57 Licik
58 Sudah Ku Duga
59 Salam Perpisahan
60 Marah Besar
61 Persiapan
62 Jangan Pergi
63 Jodohkan
64 Siapa
65 Calm
66 Ikhlas
67 Abang Takut
68 Ujian
69 Ujian
70 Salah Alamat
71 Gak Berubah
72 Riko
73 Tuan Muda
74 Kalah Pamor
75 Rindu
76 Perselisihan
77 Jas Spesial.
78 Adik
79 Adik kecilnya
80 Kayaknya
81 Tak Terduga
82 EP 80
83 Ungkapan
84 Gadis Manis
85 Kekasih
86 Tidak Tepat
87 Kekasih Kakak
88 Melupakan Sejenak.
89 Ungkapan
90 Sayang Kamu
91 Suka
92 Makin Akrab
93 Mommy Bohong
94 Gio
95 Permainan Takdir
96 Salah Orang
97 Eps 95
98 Salah Paham.
99 Antusias Aunty
100 Lihat Gue
101 Raya Angelista Putri
102 Eps 100
103 Penyerangan
104 Bolehkah
105 Ego
106 Gak Yakin
107 Ingin Menikah
108 Soo Cool
109 Sudah Ku Duga
110 Kekasih
111 Alergi
112 Eps 110
113 Eps 111
114 112
115 Eps 113
116 Melamar
117 Din
118 Gue inget
119 Kenapa Gak
120 Sugar Daddy
121 Eps 119
122 Bertemu dengan musuh
123 Eps 121
124 Kejujuran Adin
125 Saya Bukan Abangmu
126 Eps 124
127 Eps 125
128 Eps 126
129 Eps 127
130 Eps 128
131 Eps 129
132 Eps 130
133 Eps 131
134 Eps 132
135 Eps 133
136 Eps 134
137 Eps 135
138 Eps 136
139 Eps 137
140 Epa 138
141 Eps 139
142 Eps 140
143 Eps 141
144 Eps 142
145 Eps 143
146 Eps 144
147 Eps 145
148 Eps 146
149 Eps 147
150 Eps 148
151 Eps 149
152 Eps 150
153 Eps 151
154 Eps 152
155 Eps 153
156 Eps 154
157 Eps 155
158 Eps 156
159 eps 157
160 Eps 158
161 Eps 159
162 Eps 160
163 Eps 161
164 Eps 162
165 Eps 163
166 Eps 164
167 End
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Saudara
2
Perkenalan
3
Adin
4
Pagar Beton
5
Tom And Jerry
6
Icip Icip
7
EP 7
8
Makan Malam
9
Kepergian Adin
10
Bertemu
11
Bekerja
12
EP 12
13
Bocil
14
Kebenaran Adin
15
Nona Muda
16
Kecelakaan
17
Hilang Ingatan
18
Impian
19
Pertandingan
20
Kemenangan
21
Nyaman
22
EP 22
23
Pertanyaan Aneh
24
Ada Yang Salah
25
EP 25
26
Hamil
27
pengumuman
28
Abang
29
Dokter William
30
Cyber
31
Good Job
32
Tetap Seperti Ini
33
Tega
34
Permintaan
35
Matre
36
Berwarna
37
So Sweet
38
London
39
Penasaran
40
Kurang Bahan
41
Cita Cita Momi
42
Kak Maya
43
Dag Dig Dug
44
Pergi Berdua
45
Terpesona
46
Dia Orangnya
47
Gak Ada Izin
48
EP 48
49
Gue Lelah
50
Jantung Berhenti
51
Barang Ori
52
Gila
53
Merahasiakan Sesuatu
54
Klara
55
Kadar Narsis
56
Gundah
57
Licik
58
Sudah Ku Duga
59
Salam Perpisahan
60
Marah Besar
61
Persiapan
62
Jangan Pergi
63
Jodohkan
64
Siapa
65
Calm
66
Ikhlas
67
Abang Takut
68
Ujian
69
Ujian
70
Salah Alamat
71
Gak Berubah
72
Riko
73
Tuan Muda
74
Kalah Pamor
75
Rindu
76
Perselisihan
77
Jas Spesial.
78
Adik
79
Adik kecilnya
80
Kayaknya
81
Tak Terduga
82
EP 80
83
Ungkapan
84
Gadis Manis
85
Kekasih
86
Tidak Tepat
87
Kekasih Kakak
88
Melupakan Sejenak.
89
Ungkapan
90
Sayang Kamu
91
Suka
92
Makin Akrab
93
Mommy Bohong
94
Gio
95
Permainan Takdir
96
Salah Orang
97
Eps 95
98
Salah Paham.
99
Antusias Aunty
100
Lihat Gue
101
Raya Angelista Putri
102
Eps 100
103
Penyerangan
104
Bolehkah
105
Ego
106
Gak Yakin
107
Ingin Menikah
108
Soo Cool
109
Sudah Ku Duga
110
Kekasih
111
Alergi
112
Eps 110
113
Eps 111
114
112
115
Eps 113
116
Melamar
117
Din
118
Gue inget
119
Kenapa Gak
120
Sugar Daddy
121
Eps 119
122
Bertemu dengan musuh
123
Eps 121
124
Kejujuran Adin
125
Saya Bukan Abangmu
126
Eps 124
127
Eps 125
128
Eps 126
129
Eps 127
130
Eps 128
131
Eps 129
132
Eps 130
133
Eps 131
134
Eps 132
135
Eps 133
136
Eps 134
137
Eps 135
138
Eps 136
139
Eps 137
140
Epa 138
141
Eps 139
142
Eps 140
143
Eps 141
144
Eps 142
145
Eps 143
146
Eps 144
147
Eps 145
148
Eps 146
149
Eps 147
150
Eps 148
151
Eps 149
152
Eps 150
153
Eps 151
154
Eps 152
155
Eps 153
156
Eps 154
157
Eps 155
158
Eps 156
159
eps 157
160
Eps 158
161
Eps 159
162
Eps 160
163
Eps 161
164
Eps 162
165
Eps 163
166
Eps 164
167
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!