3

" Airca...... Aku mencintaimu"

Semua orang kaget disana, Angel marah dia langsung beranjak dan menarik Antonsen agar berdiri, semua orang disana juga berdiri, sedangkan Airca mematung ditempat duduk nya, masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

" Ya Tuhan apa yang terjadi? Pria yang membuatku kesal tempo hari adalah calon kakak iparku, itu sudah membuat ku kaget setengah mati, apalagi sekarang dia malah bilang cinta padaku, ini gila"

" Antonsen apa yang kamu katakan? Kamu....kamu bilang cinta pada Airca" Angel berbicara dengan nada tidak percaya pada Antonsen, Antonsen hanya tersenyum remeh menanggapi perkataan Angel

" Antonsen kamu pasti bohong kan? Ini tidak mungkin, kalian baru bertemu hari ini, jadi itu tidak mungkin" Angel tidak terima dengan apa yang terjadi

" Antonsen jawab, kamu jangan diam saja" Mama Antonsen angkat bicara

Antonsen menatap Mamanya dan tersenyum, Angel kesal dan marah melihat semua orang terlihat tenang- tenang saja

"kenapa kalian hanya diam saja?

Dia baru saja mengatakan cinta pada calon adik iparnya"

"Aku memang mencintainya, mau bagaimana lagi?"

" Antonsen kamu jangan main- main, apa yang kamu lakukan?"

Papa Airca angkat bicara, ini sungguh buruk untuk keluarganya

"Maafkan putra kami Tuan Salnont" Papa Antonsen meminta maaf dengan apa yang Antonsen lakukan

" Antonsen, coba kamu jelaskan dengan benar, apa ini semua?"

Papa Antonsen menatap tajam anaknya, tapi Antonsen tidak terpengaruh sama sekali dan malah menggenggam tangan Airca, dan Airca dengan cepat menarik tangannya

"Aku ingin kalian semua duduk untuk mendengarkan alasanku"

Antonsen menatap Angel dengan senyuman sinisnya, Angel mengerutkan dahinya, dia takut Antonsen akan mengatakan tentang kejadian dihotel waktu itu.

Semua orang duduk untuk mendengarkan penjelasan Antonsen, Airca mencoba bersabar dengan semua sikap Antonsen, dia akan mendengarkan alasan pria tersebut, dia tidak bisa langsung marah-marah dan merusak semuanya.

"Aku memang tidak mengenal Airca dalam waktu yang lama, tapi saat waktu itu aku bertemu dengannya aku langsung jatuh cinta" Antonsen menatap Airca dengan mata penuh cinta, sedangkan Airca menatap aneh Antonsen yang menatapnya dengan penuh perasaan.

"Apa pria ini stress"

"kapan? Kapan kalian pernah bertemu? Kalian baru bertemu hari ini" Kata Angel tidak Terima, karena Airca selama ini di Paris dan itu tidak mungkin membuat Antonsen dan Airca dapat bertemu.

"Kalau jodoh kita tidak tahu, Tuhan sudah mengatur pertemuan kami, malam itu tidak sengaja taxi yang ditumpangi Airca menabrak mobilku, dan saat itulah aku terpesona dengannya"

"Gila!" Airca berkata spontan setelah mendengar perkataan Antonsen, semua orang menatap Airca setelah dia berkata dengan keras

"Maaf, sepertinya ini hanya salah paham" Kata Airca mencoba menjelaskan hal yang tidak benar ini

" Airca kamu jangan membohongi dirimu, malam itu kita saling jatuh cinta, dan kamu melakukan ini hanya untuk kakakmu kan?"

Airca menatap kesal Antonsen yang terlihat sekali sedang berakting didepannya

"Tidak....bukan seperti itu ceritanya, hei! Kamu.. Apa yang sedang kamu lakukan ini?" Airca menaikkan nada suaranya, dia sudah kesal melihat drama yang dilakukan Antonsen.

"Airca kita saling mencintai"

"Sudah cukup!! Hentikan semua ini! Airca aku tidak menyangka kamu akan melakukan ini padaku, aku ini kakakmu, tega kamu merebut calon suamiku"

"Kakak tidak....pria ini berbohong...aku sama sekali tidak kenal dengannya"

"Airca sudah hentikan ini semua, akui saja kalau kita saling mencintai"

"Aku tidak akan rela, aku benci kamu Airca!" Angel langsung pergi dari sana

"Kakak!!"

Airca mengejar kakaknya tapi sebelum itu dia menatap tajam Antonsen

"Kamu sungguh gila"

Antonsen hanya menatap datar Airca yang mengatakannya gila, lalu Airca pergi menyusul kakaknya, Antonsen menatap empat orang tua yang menatapnya dengan penuh pertanyaan.

" Antonsen" Papa Antonsen memanggil anaknya dengan tegas, dia sungguh marah pada anaknya.

"Papa, maaf...aku akan menjelaskannya nanti, tapi aku akan menyusul Airca dulu, aku takut terjadi apa- apa diantara mereka"

Antonsen langsung pergi untuk mencari kakak beradik tersebut, orang- orang yang tinggal diruang tamu hanya diam dalam kebisuan, mereka tidak menyangka hal ini akan terjadi.

Mama Airca menatap suaminya cemas, Papa Airca menggenggam tangan istrinya menenangkan.

"Maafkan putra kami" Mama Antonsen menangkap kecemasan diraut kedua orang tua Airca

"Tidak...kita tidak tahu apa yang akan terjadi, jadi kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa".

"Entah apa yang sudah terjadi?"

********

"Kakak tunggu!!" Airca mengejar kakaknya hingga halaman belakang rumah.

"Kakak! Aku mohon dengarkan aku dulu" Angel berhenti berjalan dan berbalik, dia menatap benci pada Airca yang mendekati nya.

Airca berhenti didepan Angel dan berusaha memegang tangannya tapi Angel menepisnya.

"Kakak... Jangan salah paham, aku tidak kenal pria itu"

"Tidak kenal katamu! Siapa yang tidak kenal dengan pengusaha sukses bernama Antonsen Carl, kamu sengaja merebutnya dariku".

"Kakak tidak....pria itu berbohong"

"Alaaaah...Airca aku tahu wanita seperti apa kamu, aku tahu kamu sengaja merayu Antonsen iya kan?".

"Kakak...apa yang kamu katakan ? Aku tidak seperti itu"

"Munafik....kamu pikir aku tidak tahu seperti apa kehidupanmu di Paris , kamu hanya sendiri disana tidak ada yang tahu apa yang kamu lakukan disana, bisa saja kamu tinggal bersama dengan seorang pria".

"Kakak! Ada apa denganmu?"

"Airca! Aku kasih tahu kamu ya! Aku itu benci sama kamu, sangat benci".

"Kakak"

"Jangan panggil aku kakak, karena aku bukan kakakmu, aku tidak sudi dipanggil kakak sama kamu".

"Kakak hentikan ! Kamu hanya sedang emosi saja" Airca berusaha kembali memegang tangan kakaknya dengan air mata yang sudah mengalir.

Angel menepis tangan Airca dan mendorongnya dengan kuat, Airca yang keget tidak bisa menahan keseimbangannya, dia pikir dia akan jatuh tapi sebuah tangan menahannya, Airca mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang menolong nya

"Sayang....kamu baik- baik saja?" Kata Antonsen dengan khawatir

Airca langsung melepaskan diri dari pelukkan Antonsen dan menatap pria tersebut dengan tajam.

"Kamu cepat jelaskan pada kak Angel bahwa semuanya hanya bohong! tidak ada hubungan diantara kita! "

"Airca, Airca baiklah, bagaimana kalau aku menjelaskan dengan sejelas- jelasnya disini" Kata Antonsen sambil menatap Angel dengan dingin

"Antonsen kita sudah dijodohkan, kamu tidak bisa menghentikan ini semua, aku tidak akan membiarkannya".

Antonsen berjalan mendekati Angel dan menatapnya tajam.

"Wanita tidak tahu diri, seharusnya kamu bersyukur dan berteriama kasih padaku, karena aku tidak mengungkapkan semuanya"

Airca berjalan dengan cepat mendekati Antonsen dan Angel setelah mendengar Antonsen menghina kakaknya.

"Kamu yang pria berengsek! Beraninya kamu menghina kakakku".

Antonsen tersenyum sinis menatap Airca, Airca mengerutkan dahinya dalam melihat senyum tersebut

"Dengar nya, kamu pikir aku bilang cinta padamu itu karena aku cinta, aku tidak cinta padamu se...di..kit...pun"

Antonsen berbicara dengan senyum merendahkan menatap penampilan Airca, Airca kesal dan berniat memukul Antonsen tapi pria tersebut dengan cepat menahan tangannya.

"Kamu mau tahu alasan sebenarnya kenapa aku melakukan ini? kakakmu ini yang kamu kira sangat baik....." Antonsen menatap Angel dengan senyuman, Angel khawatir Antonsen akan mengatakan yang tidak-tidak pada Airca.

"Apa maksudmu?" Tanya Airca tidak senang

"Wanita ini....suka mabuk dan tidur dengan banyak pria"

Plakkk

Airca menampar Antonsen dengan keras saat dia mendengar perkataan Antonsen yang menghina, dia menatap Antonsen dengan penuh kemarahan tapi Antonsen lebih menatap marah Airca yang telah menampar nya

"Kamu! beraninya kamu menamparku!" Kata Antonsen dengan penuh kemarahan

"Kenapa? kamu tidak terima?"

"Wanita gila! aku punya buktinya"

Antonsen mengeluarkan ponselnya dengan kasar dari saku dengan mata menatap tajam Airca dan memperlihatkan video Angel bersama seorang pria dikamar hotel.

Airca menutup mulutnya menggunakan tangan dan menatap kakaknya dengan air mata berlinang.

"Kakak ? Apa i-ini...benar?"

Angel membuang wajahnya tidak mau menatap Airca, Airca berjalan mendekati Angel untuk memastikan apa ini sungguh benar.

"Kakak...tolong katakan kalau ini tidak benar " Airca memegang kedua bahu kakaknya dengan tubuh bergetar

"Kakak....tolong...katakan sesuatu"

Angel menatap kesal Airca dan menepis tangan Airca dibahunya

"Iya iya itu memang aku, lalu kamu mau apa hah? Kamu senang kan sekarang? "

Airca menangis hingga matanya sudah mulai sakit karena air matanya yang tidak bisa berhenti mengalir.

"Hiks...hiks...ini tidak mungkin"

Airca menangis dan terduduk dilantai, dia sungguh tidak percaya dengan apa yang terjadi, Antonsen menatap Airca yang menangis hingga terseguk, lalu Antonsen menatap Angel yang masih berdiri dengan angkuh

"Kamu harus mengatakan pada kedua orang tuaku dan orang tua mu untuk membuat Aku dan Airca menikah"

Angel langsung menatap garang Antonsen .

"Aku tidak akan melakukannya, aku tidak akan rela, aku akan bilang kalau kalian sudah berselingkuh "

"Kamu jangan lupa dengan apa yang aku punya, kalau kamu tidak dapat membuat aku dan Airca menikah, aku akan buka semua kebusukkan mu di hadapan semua orang "

" Antonsen... " Kata Angel menatap Antonsen dengan kesal

"Kamu tinggal pilih saja"

Airca berdiri dari lantai dan menatap tajam Antonsen.

"Aku tidak akan mau menikah denganmu"

Angel tersenyum saat mendengar Airca menolak, Antonsen langsung mengeraskan rahangnya dan menatap tajam Airca yang berdiri didepan nya

"Kamu tinggal pilih saja, kamu mau menikah denganku atau aku akan membuat perusahaan Papamu hancur, kamu tahu bahwa Papamu mempunyai hutang budi yang besar pada Papaku dan sekarang aku yang mengambil Alih perusahaan, aku bisa dengan mudah menghancurkan keluargamu"

"Hutang budi apa yang kamu maksud?" Airca tidak tahu apa pun tentang masalah hutang budi keluarganya .

"Waktu kamu masih kecil...Papamu datang pada Papaku dan meminjam banyak uang untuk menutupi semua hutang dan kerugian yang terjadi pada perusahaannya, dan karena Papa ku dan Papamu teman kuliah, dia membantu Papamu hingga sekarang".

Antonsen menatap remeh Airca yang menatap nya kaget, Angel merasa takut dengan apa yang dikatan Antonsen.

"Tidak...tidak...aku tidak mau jadi miskin dan tidak mempunyai apa- apa, lebih baik aku mati saja daripada aku menjadi orang miskin"

"Aku akan bicara pada kedua orang tuaku agar kalian bisa menikah "

"Kakak" Airca menatap tidak percaya pada perkataan kakaknya, sedangkan Antonsen tersenyum sinis mendengarnya.

Terpopuler

Comments

Aisyah Hayati

Aisyah Hayati

bisa jadi, er. 😆

2022-09-15

0

Nana effendy

Nana effendy

wes angel 😂

2021-09-25

0

Vidya Mega

Vidya Mega

airca ta baca arica 😄

2021-07-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!