Kesabaran Cinta...
Di pagi yang indah,berdiri gadis manis dengan hijab syar'i yang menutup hampir semua badannya.Dia adalah Fitri Choirunnissa yang biasa dipanggil Nissa,gadis manis yang sengaja datang ke kota S untuk mengejar cita-citanya.Aku bertekad kuat menggapai semua cita-citaku,aku ingin menjadi dokter spesialis anak.
Sengaja aku datang ke kota ini,aku menempuh pendidikan di salah satu universiatas kedokteran di kota ini.Aku mendapat beasiswa penuh dari universitas.Sengaja aku mencari jalus beasiawa,karena kedua orang tuaku tidak mampu membiayai kuliahku.Mereka bukan orang tua kandungku,tapi mereka memberikan kasih sayang sepenuhnya padaku seperti anak sendiri.Ayah dan ibu pasangan suami - istri yang belum dikaruniai keturunan.
Aku memang sengaja menempuh pendidikan di kota ini,agar aku bisa menjadi dokter spesialis anak.Jika tidak ada hambatan,tahun ini adalah tahun terakhirku di universitas ini.Beberapa bulan lagi,kemungkinan aku akan koas.Kebetulan ada rekomendasi dari universitas untukku koas di salah satu rumah sakit terbaik di kota ini.
"Nissa,kenapa kamu melamun?.Apa yang sedang kamu pikirkan?" ujar Dwi teman satu angkatan sekaligus teman terbaikku.
"Assalammualaikum,aku tidak melamun.Aku sedang berpikir tentang sesuatu" ujarku pada Dwi.
"Waalaikummsalam,maaf lupa" ujar Dwi padaku.
"Biasakan salam dulu ,biar selalu diridhoi!" tuturku pada Dwi.
"Memang kamu sedang berpikir soal apa?" tanyanya lagi.
"Aku sedang bingung memikirkan rekomendasi pihak kampus soal tempat koasku nanti.Kamu sendiri tahu rumah sakit iti adalah rumah sakit terbaik dan terbesar di kota ini.Aku yakin biaya yang dibutuhkan juga pasti besar.Bagaimana caraku mendapatkan biaya untuk koas,sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari aku kerja part time di restoran.Hasil dari bekerja di restoran cukup untuk kebutuhan sehari-hari" tuturku pada Dwi.
"Terus letak permasalahannya dimana?.Kalau soal biaya bukankah pihak universitas yang akan menanggung.Aku dengar jika cara kerja kita kompeten,kita bisa ditarik langsung menjadi dokter tetap!" cerocos Dwi.
"Sudahlah dibahas juga kamu tidak akan mengerti.Lebih baik kiya segera menuju kelas.Sebentar lagi dosennya datang,kalau kita telat bisa mundur lagi nanti lulusnya.Memangnya kamu mau satu kelas dengan para juniormu" godaku pada Dwi.Aku lihat Dwi cemberut.Di kampus ini aku Dwi satu-satunya teman yang akan selalu mendukungku.
Aku dan Dwi berjalan menyusuri lorong kampus,menuju ruang kelasku.Kupercepat langkahku saat aku melihat dosen pengajar sudah berdiri tidak jauh dari ruangan.
Sekitar satu jam aku berada di ruangan kelas.Hari pun sudah semakin sore,Aku sengaja mengambil mata kuliah sore,karena dipagi hari aku harus kerja di restoran.Aku harus bekerja untuk mencukupi kebutuhanku sehari-hari.
Akhirnya setelah satu jam dalam ruangan,selesai juga mata kuliah hari ini.Aku bersyukur masih diberi kesehatan,sehingga mampu menyelesaikan semua tugas dan kewajibanku.
"Akhirnya selesai juga hari ini!" ujarku pada Dwi.
"Nissa,kamu mau tidak ikut aku pergi ke pusat perbelanjaan.Aku ingin membeli sesuatu,aku malas jika harus pergi sendiri!" ujarku Dwi padaku.
"Maaf Dwi aku tidak bisa,sebentar lagi adzan magrib.Kamu sendiri sudah tahu kalau sehabis magrib aku membantu mengajar mengaji di mushola dekat tempat kostku.Lagipula hari ini ada kajian keislaman setelah sholat isya!" ujarku pada Dwi.
"Baiklah kalau begitu,aku pulang saja.Aku tidak jadi ke sana." ujarnya padaku lirih.Aku tahu pasti Dwi kecewa atas penolakanku,tapi bagaimana lagi aku sudah terlanjur ada kegiatan yang harus aku lakukan.Aku takut anak-anak akan menungguku.
Aku dan Dwi berjalan beriringan menuju masjid kampus.Hari sudah semakin petang,bila kupaksakan pulang pasti saat magrib aku di jalan.Sampai di masjid kampus,aku memutuskan duduk di teras masjid.Sembari menanti adzan magrib,aku menatap lekat sang senja yang muncul.Warna jingga di langit mampu meneduhkan pikiranku yang sedang bingung.Sungguh indah kuasaNYA.
"Dwi aku mau menjadi senja bagi setiap anak,agar mereka tersenyum melihatku.Melupakan sejenak rasa sakit yang mereka rasakan!" ujarku pada Dwi.
"Kenapa harus menjadi senja?" ujar Dwi bingung.
"Lihatlah perpaduan warna langit biru dengan senja,menghasilkan guratan tinta emas warna jingga.Lukisan alam yang keindahannya tak tertandingi.Siapa pun yang melihatnya,pasti akan merasa bahagia?.Meski senja datang dalam sekejap,namun meninggalkan kesan yang dalam!" tuturku pada Dwi.
"Hubungannya dengan keinginanmu apa?" ujar Dwi lagi.
"Senja mampu memberikan kebahagian bagi yang melihatnya.Senja mampu meninggalkan kesan yang mendalam bagi yang mengenalnya.Sekejapnya senja muncul,tapi akan selalu kembali keesokan harinya.Aku ingin setiap orang yang melihatku merasa bahagia,tanpa mereka tahu rasa sakitku.Aku ingin orang yang mengenalku,selalu ceria karena senyum mereka alasan semangatku dalam hidup.Aku akan selalu datang ketika orang membutuhkanku,kembali pergi bila sudah tidak dibutuhakan tanpa sedikitpun terluka" terangku pada Dwi.
"Apa ini alasan mendasarmu ingin menjadi seorang dokter spesialis anak?" ujar Dwi.
"Mmmmm,aku ingin anak-anak merasa bahagia saat melihatku.Aku ingin mereka tetap tersenyum meski mereka sedang sakit. Aku ingin menjadi alasan senyum mereka" ujarku pada Dwi.
Tanpa terasa senja mulai menghilang,sayup terdengar kumandang suara adzan magrib menggema di seantero kota.Aku dan Dwi bergegas berwudhu,untuk segera melaksanakan sholat magrib.Aku harus bergegas pulang setelah sholat magrib,karena aku yakin anak-anak sudah menungguku di mushola dekat tempat kostku.
Aku berjalan menuju tempat parkir kampus.Kulajukan sepeda motor maticku,sengaja kupercepat laju sepeda motorku agar anak-anak tidak terlalu lama menunggu.Bagaimanapun aku punya kewajiban mengajar mereka mengaji.
"BISMILLAHHIRROHMANNIRROHIM" batinku dalam hati.
Aku harus selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari kemaren.Aku harus selalu berjuang menggapai semua cita-citaku.Aku ingin mewujudkan mimpiku sebagai seorang dokter anak.Sampai saat ini aku selalu berusaha dengan baik,aku yakin suatu hari nanti aku akan mendapatkan hasil yang lebih baik juga.Setiap usaha pasti akan mendapatkan hasil,tergantung cara apa yang kita gunakan.Jika kita menggunakan cara yanh baik maka hasil yang didapat juga baik.
Menjadi seorang dokter anak adalah keinginan terbesarku.Meski aku tahu jalan itu akan sulit,tapi selama aku yakin mampu menggapainya.Niat yang baik akan selalu menemukan jalan terbaik untuk memggapainya.Selama aku terus bersabar menghadapi setiap ujian dan selalu ikhlas menerima ketetapanNYA.Insyaallah semua akan tercapai sesuai yang aku harapkan.
hai2...autor baru belajar nulis,mohon maaf kalu ada yg salah.
jangan lupa vote ya....
trus ikuti yA....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Risa Istifa
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
2022-10-29
0
Dewifitriani
Nyimak
2021-05-20
0
Heny Ekawati
kayakx bagus nih
2021-02-23
0