Sudah beberapa hari ini aku sibuk di rumah sakit,kebetualan akan diadakan pemeriksaan gratis tentu saja aku orang yang pertama kali mendaftar untuk ikut.Sudah seminggu juga aku tidak pernah bertemu dengan pak Dimas,entah sadar apa tidak ada rasa kecewa tapi langsung aku tepis.Aku sadar perasaan ini hanya akan membuat luka dihatiku.
Perbedaan kami begitu besar,mulai dari status soaial yang latar belakangnya berbeda.Dimas yang seorang ayah tunggal,bukan karena aku tidak mau merawat putrinya tapi aku takut akan penolakan putrinya.Ditambah lagi pertemuan kami yang selalu aneh dan lebih terlihat seperti pertengkaran.
kulangkahkan kakiku menuju ruangaku,itupun setelah semua rutinitasku,mengunjungi beberapa pasienku dan bermain dengan anak-anak di taman rumah sakit.tiba-tiba aku kaget dengan jeritan gadis remaja di depanku.
"aaawwww....awaw!!!",ringisnya sambil teriak.
mungkin sakit karena jatuh bertabrakan dengan OB rumah sakit.langsung aku berlari ingin menolongnya,kuangkat tubuhnya yang tertunduk di lantai.tapi tiba-tiba dia berkata.
"haai...kalau jalan pakai mata.ndak liat orang sebesar ini!!",makinya pada sang OB.Jujur aku kaget,gadis ini bisa marah padahal dia yang salah berlari di rumah sakit malah orang lain yang salah malah orang lain yang disalahkan.
"adek cantik tidak apa-apa?",tanyaku agar marahnya reda dan langsung ku suruh sang OB pergi setelah berkali-kali minta maaf.
"tanganku sakit,pinggangku juga...!!!",rengeknya manja padaku.wow aku dibuat kaget lagi,barusan galaknya minta ampun,sekarang manja pusing aku.
"kalau begitu ikut doktet yuk...kita obati memarnya trus kita ke kantin makan!!!,tawarku padanya.
"ndak mau di obati,pasti perih",rengeknya lagi.
"kata siapa???kalau tidqk di obati bisa infeksi!!!mau nanti di rawat disini",kataku setengah menakuti agar mau aku obati.
"ta....tapi nanti perih",ucapnya lirih dengan nada takut.
"ya udah gini nanti kalau diobati perih,doktet akan tiup sampek tidak perih trus doktet traktir makan bakso..mau???",ucapku supaya cepat diobati lukanya.
"maaaaauuuu...!",jawabnya senang.
"kalau begitu ayo ke ruangan doktet dulu",ajakku.
Aku berfikir anak ini seperti pemarah dan sombong,terlihat dia bukan anqk biasa mungkin orang tuanya kaya.tapi kenapa aku berfikir dia seperti kurang kasih sayang.biarlah toh dia tidqk aku kenal,yang penting dia bisa tetsenyum denganku saat ini.
setelah kubersihkan lukanya,langsung ku obati dan ku plester agar tidak terkena debu.kami berdua berjalan bersama ke kantin.sepanjang perjalanan dia bercerita tentang dirinya yang ternyata anak tunggal broken home.papa dan mamanya berpisah sejak dia kecil,mangkanya aku tau kenapa aku merasa kalau dia kurang kasih sayang.
setelah mendapatkan tempat duduk dan memesan bakso yang kujanjikan,tiba-tibq telponnya berbunyi...
dert dert dert....
"halo...papa!!!",jawabnya
"......... ",
"aku lagi di kantin, sama doktet cantik!!!!",jawabnya lagi.
"....... ",
"iya...sampai ketemu di sini,!!!",ucapnya lagi.
setelah memetikan hpnya,aku tebak pasti papanya yang telpon.ku coba tanya padanya...
"kalau boleh tau...cantik namanya siapa???",tanyaku.
"oh ya lupa dokter....aku KARTIKA PUTRI ANGGARA biasa dipanggil tika!!!",ucapnya sambil menyodorkan tangannya mengajak bersalaman.ku raih tangan kecil.
"senang berkenalan dengamu cantik,aku dokter Nissa!!!",kataku dengan senang hati.
tiba-tiba dari belakangku datang laki-laki,dengan cepat tika memanggilnya.
"pa...papa!!!",teriaknya.aku langsung menoleh ke belakang.
DEG DEG DEG
jantungku berdetak cepat,"pak Dimas,apa dia papa tika???jadi tika putri pak Dimas.aduh bagaimana ini",gumamku dalam hati entah kenapa aku seperti ini.kenapa aku gelisah.tepat dihadapanku aku melihatnya,ku tersenyum menyapanya.
"dokter Nissa,senang bertemu denganmu lagi.jadi doktet cantik yang tika bilang barusan itu anda!!!",tuturnya dengan mengulurkan tangan padaku,ku blas dengan menangkupkan tanganku ke depan dada maklum bukan mukhrim.langsung dimas mengamgkat tangannya seolah paham maksutku.
akhirnya kami bertiga makan siang bersama,dengan sedikit bercanda dan tertawa kecil.ku lirik sekitarku banyak mata memandang heran,bagaimana tidak heran pak.Dimas ada dikantin rumah sakit.
jangan lupa vote ya...
udah dulu ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Risa Istifa
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
2022-11-08
0
Randi Rifki
wah,wah tambah semangat bacahnya
2021-02-24
0
Umrida W. Dongoran
Semangat thor
2021-02-10
1