Didepan rumah sakit terbesar dikota S,aku berdiri saat ini.Setelah selama ini aku berjuang hari ini adalah hari pertama aku berkerja.Awalnya aku pesimis,mungkinkah aku bisa berdiri disini,tapi takdir ALLAH SWT begitu indah.Hingga akhirnya aku bisa berdiri disini,dengan bangga menggunakan jas putih kedokteran.Seputih niatku mengukir senyum diwajah anak-anak yang kelak menjadi pasienkku.
Akhirnya kugapai impianku selama ini,bukan demi apa?,tapi demi melihat senyum anak-anak.Kulangkahkan kakiku keruanganku,kulihat jam masih pagi!.Sengaja aku berangkat lebih pagi,agar aku bisa melihat suasana tempatku bekerja.
Aku ingin mengenal lebih dulu lingkungan tempatku bekerja.Tanpa aku sadari sahabat terbaikku yang juga kebetulan dinas disini menyapaku.Dwi Permatasari satu-satunya teman terbaikku,dikala suka dan dukaku.Dia selalu ada bersamaku.Dwi sudah seperti saudara bagiku.
"Assalammualaikum,dokter Nissa yang manis!.Masih pagi sudah ada disini!" sapanya dengan senyum selebar dan semanis mungkin.Dwi terkenal dengan pribadi yang periang dan mudah bergaul.Berbeda dengan diriku yang sedikit pendiam.
"Waalaikumsalam,dokter Dwi yang imut!.Aku sengaja berangkat pagi,sekedar ingin melihat situasi dan lingkungan kerjaku seperti apa?.Kamu sendiri kenapa sudah datang!,memangnya ada masalah,sehingga kamu datang sepagi ini?" ujarku tak kalah heboh dengannya.
"Aku sengaja berangkat pagi,sebenarnya juga ingin mengenal situasi disini.Namun tadi aku mendapat kabar kalau akan diadakan rapat dengan pemimpin sekaligus pemilik rumah sakit ini!.Dengar-dengar akan diadakan rapat koordinasi dengan semua staff!" ujar Dwi padaku.
"Memangnya jam berapa rapatnya dimulai,jika masih lama aku pergi ke taman rumah sakit dulu.Aku ingin melihat anak-anak di sana sebentar!" ujarku sembari telunjukku menunjuk beberapa anak yang sedang berkumpul di taman rumah sakit.
"Sebentar lagi,masih ada waktu 20 menit sebelum rapat dimulai.Nissa,apa kamu tidak penasaran dengan pemilik rumah sakit ini?" ujarnya padaku.Belun sempat dia melanjutkan perkataannya,aku sudah memotong.
"Aku tidak penasaran,untuk apa penasaran kenal saja tidak!" ujarku tenang.Dwi marah,karena aku memotong perkataannya.Dia langsung memukulku.
"Awwwwsss....!" teriakku dengan meringis.
"Dengarkan dulu aku bicara,setelah selesau kamu baru jawab." ujarnya padaku
"Baiklah aku minta maaf,habisnya kamu cerewet.Memangnya apa yang buat kamu penasaran?.Meski aku tidak tahu masalahnya,aku memang sedikitpun tidak penasaran!" ujarku pada Dwi.
"Baiklah aku maafin.Aku dengar pemilik rumah sakit ini DUREN (duda keren).Apa kamu tidak penasaran,ingin bertemu dengannya!.Secara dia laki-laki tampan dan kaya." ujar Dwi menggebu.Aku bingung memang hubungannya denganku apa?.
"Kamu pikir buat apa aku penasaran dengan dia.Memangnya ada manfaatnya untukku.Aku disini buat kerja,bukan kenalan dengan pemilik rumah sakit.Kadang-kadang bercandamu kelewatan!" ujarku pada Dwi.
"Sebenarnya yang penasaran,aku atau kamu!.Jangan bilang kamu ingin menjadi nyonya Direktur,makanya kamu penasaran dengan pemilik sekaligus pemimpin rumah sakit ini!" godaku pada Dwi.Aku lihat Dwi tersenyum tipis.
"Hhhmmm....!.Aku tidak berani berharap,dia seorang bos,sedangkan aku hanya bawahannya.Seandainya aku dan dia berjodoh,aku tidak akan menolak!" ujarnya padaku.
"Kamu sudah tahu perbedaan dia dengan kita.Untuk apa lagi kamu berpikir aku penasaran dengannya.Cukup aku tahu dia pimpinan kita,tidak lebih!" ujarku pada Dwi.
"Barangkali saja kamu mau berkenalan dengan dia,kamu memiliki jiwa keibuan!.Disamping itu kamu suka dengan anak-anak.Beliau memiliki putri cantik!" ujar Dwi lagi.
"Kamu mau menjodohkan aku dengan seorang duda.Tega sekali kamu Dwi!." godaku pada Dwi.
"Biar duda tapi tampan dan kaya.Barangkali kamu jodoh dengannya,kita tidak tahu siapa jodoh kita!" tutur Dwi padaku.Aku hanya tersenyum.
"Jarang sekali kamu berpkir bijak.Ada angin apa?,Apa kamu salah minum obat?." godaku pada Dwi.
"Sudah jangan bercanda terus,kita harus segera ke ruang rapat.Sebentar lagi sang DUREN datang,gawat kalau sampai telat.Secara ini hari pertama kita bekerja,bisa-bisa kita dipecat sebelum bekerja." tutur Dwi mengakhiri perdebatan yang tidak bermanfaat.
Akhirnya kami masuk ke dalam ruangan yang digunakan untuk rapat.Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit,sang pimpinan datang.Kami para dokter baru menunggu dengan gelisah.Kami penasaran seperti apa pemimpin sekaligus pemilik rumah sakit ini.Semua orang seolah takut dengan kedatangannya.Gosip yang beredar dia termasuk pemimpin yang arogant.Namun ketampanannya dan kekayaannya mampu menutupi sifat jeleknya itu.Aku awalnya sama sekali tidk peduli dengan kedatangannya.Malah sekaranga aku gelisah sendiri.
"Memangnya seperti apa sang duren?,sampai-sampai Dwi begitu penasaran.Setampan apa wajahnya,sehingga banyak wanita yang tertarik padanya?.Sekaya apa dirinya,sehingga banyak wanita yang tergila-gila padanya.Aku sekarang malah ikut deg-degan." monologku dalam hati.
Akhirnya sang pemilik rumah sakit sekaligus pemimpin rumah sakit datang.Dia datang bersama asisten pribadinya.Kharismanya benar-benar terpancar.Semua dokter baik yang senior maupun junior terlihat ketakutan.Mereka takut melakukan kesalahan.Tatapan matanya sangat tajam,menatap satu persatu para dokter.Saat dia menatapku,aku lansung menundukkan kepala.
"Selamat pagi dan selamat telah menjadi bagian dari rumah sakit ini.Saya ucapkan terima kasih,karena anda sekalian bersedia menyediakan waktu untuk menghadiri rapat pagi ini.Saya disini hanya mewakili tuan Dimas,selaku pemilik dan pemimpin rumah sakit ini.Selanjutnya saya persilahkan tuan Dimas memimpin rapat pagi ini." tutur asisten tuan Dimas.
"Selamat pagi semua,saya Dimas Putra Anggara.Saya pemimpin rumah sakit saat ini.Dalam rapat kali ini,saya hanya ingin menegaskan bahwa rumah sakit ini adalah rumah sakit terbaik.Jadi hanya dokter dengan kemampuan terbaik yang layak bekerja disini.Saya tidak akan mentolelir kesalahan sedikipun.Saya akan langsung memberikan sanksi tegas bila terbukti salah satu diantara kalian melakukan kesalahan.Saya bukan pribadi yang bisa diajak berkompromi.Jadi mohon diingat,kalian harus bekerja dengan baik dan sesuai prosedur." terangnya.Kami semua mendengarkan dengan seksama.Aku baru melihat pemimpin dengan gaya arogant yang jelas terlihat nyata.
Setelah hampir satu jam rapat berlangsung.Akhirnya rapat selesai,pak Dimas dan asistennya langsung keluar dari ruangan.Kami para dokter satu persatu keluar dari ruangan yang penuh dengan ketegangan.Baru pertama kali bertemu sudah dibuat tegang.Aku tidak penasaran untuk mengenalnya lebih jauh.Mungkin dia kaya dan tampan,tapi sifat arogantnya aku tidak suka.Aku sampai takut menatap matanya.
sudah dulu ya...
jangan lupa vote...maaf kalau ada salah kata.
maklum baru pertama nulis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Risa Istifa
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
2022-11-08
0
Risa Istifa
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
2022-10-29
0
Bedahatibe
nyimaaak semoga suka sll kedepannya..bisa jado favorite
2021-03-15
0