hari pertama

Didepan rumah sakit terbesar dikota S,aku berdiri saat ini.Setelah selama ini aku berjuang hari ini adalah hari pertama aku berkerja.Awalnya aku pesimis,mungkinkah aku bisa berdiri disini,tapi takdir ALLAH SWT begitu indah.Hingga akhirnya aku bisa berdiri disini,dengan bangga menggunakan jas putih kedokteran.Seputih niatku mengukir senyum diwajah anak-anak yang kelak menjadi pasienkku.

Akhirnya kugapai impianku selama ini,bukan demi apa?,tapi demi melihat senyum anak-anak.Kulangkahkan kakiku keruanganku,kulihat jam masih pagi!.Sengaja aku berangkat lebih pagi,agar aku bisa melihat suasana tempatku bekerja.

Aku ingin mengenal lebih dulu lingkungan tempatku bekerja.Tanpa aku sadari sahabat terbaikku yang juga kebetulan dinas disini menyapaku.Dwi Permatasari satu-satunya teman terbaikku,dikala suka dan dukaku.Dia selalu ada bersamaku.Dwi sudah seperti saudara bagiku.

"Assalammualaikum,dokter Nissa yang manis!.Masih pagi sudah ada disini!" sapanya dengan senyum selebar dan semanis mungkin.Dwi terkenal dengan pribadi yang periang dan mudah bergaul.Berbeda dengan diriku yang sedikit pendiam.

"Waalaikumsalam,dokter Dwi yang imut!.Aku sengaja berangkat pagi,sekedar ingin melihat situasi dan lingkungan kerjaku seperti apa?.Kamu sendiri kenapa sudah datang!,memangnya ada masalah,sehingga kamu datang sepagi ini?" ujarku tak kalah heboh dengannya.

"Aku sengaja berangkat pagi,sebenarnya juga ingin mengenal situasi disini.Namun tadi aku mendapat kabar kalau akan diadakan rapat dengan pemimpin sekaligus pemilik rumah sakit ini!.Dengar-dengar akan diadakan rapat koordinasi dengan semua staff!" ujar Dwi padaku.

"Memangnya jam berapa rapatnya dimulai,jika masih lama aku pergi ke taman rumah sakit dulu.Aku ingin melihat anak-anak di sana sebentar!" ujarku sembari telunjukku menunjuk beberapa anak yang sedang berkumpul di taman rumah sakit.

"Sebentar lagi,masih ada waktu 20 menit sebelum rapat dimulai.Nissa,apa kamu tidak penasaran dengan pemilik rumah sakit ini?" ujarnya padaku.Belun sempat dia melanjutkan perkataannya,aku sudah memotong.

"Aku tidak penasaran,untuk apa penasaran kenal saja tidak!" ujarku tenang.Dwi marah,karena aku memotong perkataannya.Dia langsung memukulku.

"Awwwwsss....!" teriakku dengan meringis.

"Dengarkan dulu aku bicara,setelah selesau kamu baru jawab." ujarnya padaku

"Baiklah aku minta maaf,habisnya kamu cerewet.Memangnya apa yang buat kamu penasaran?.Meski aku tidak tahu masalahnya,aku memang sedikitpun tidak penasaran!" ujarku pada Dwi.

"Baiklah aku maafin.Aku dengar pemilik rumah sakit ini DUREN (duda keren).Apa kamu tidak penasaran,ingin bertemu dengannya!.Secara dia laki-laki tampan dan kaya." ujar Dwi menggebu.Aku bingung memang hubungannya denganku apa?.

"Kamu pikir buat apa aku penasaran dengan dia.Memangnya ada manfaatnya untukku.Aku disini buat kerja,bukan kenalan dengan pemilik rumah sakit.Kadang-kadang bercandamu kelewatan!" ujarku pada Dwi.

"Sebenarnya yang penasaran,aku atau kamu!.Jangan bilang kamu ingin menjadi nyonya Direktur,makanya kamu penasaran dengan pemilik sekaligus pemimpin rumah sakit ini!" godaku pada Dwi.Aku lihat Dwi tersenyum tipis.

"Hhhmmm....!.Aku tidak berani berharap,dia seorang bos,sedangkan aku hanya bawahannya.Seandainya aku dan dia berjodoh,aku tidak akan menolak!" ujarnya padaku.

"Kamu sudah tahu perbedaan dia dengan kita.Untuk apa lagi kamu berpikir aku penasaran dengannya.Cukup aku tahu dia pimpinan kita,tidak lebih!" ujarku pada Dwi.

"Barangkali saja kamu mau berkenalan dengan dia,kamu memiliki jiwa keibuan!.Disamping itu kamu suka dengan anak-anak.Beliau memiliki putri cantik!" ujar Dwi lagi.

"Kamu mau menjodohkan aku dengan seorang duda.Tega sekali kamu Dwi!." godaku pada Dwi.

"Biar duda tapi tampan dan kaya.Barangkali kamu jodoh dengannya,kita tidak tahu siapa jodoh kita!" tutur Dwi padaku.Aku hanya tersenyum.

"Jarang sekali kamu berpkir bijak.Ada angin apa?,Apa kamu salah minum obat?." godaku pada Dwi.

"Sudah jangan bercanda terus,kita harus segera ke ruang rapat.Sebentar lagi sang DUREN datang,gawat kalau sampai telat.Secara ini hari pertama kita bekerja,bisa-bisa kita dipecat sebelum bekerja." tutur Dwi mengakhiri perdebatan yang tidak bermanfaat.

Akhirnya kami masuk ke dalam ruangan yang digunakan untuk rapat.Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit,sang pimpinan datang.Kami para dokter baru menunggu dengan gelisah.Kami penasaran seperti apa pemimpin sekaligus pemilik rumah sakit ini.Semua orang seolah takut dengan kedatangannya.Gosip yang beredar dia termasuk pemimpin yang arogant.Namun ketampanannya dan kekayaannya mampu menutupi sifat jeleknya itu.Aku awalnya sama sekali tidk peduli dengan kedatangannya.Malah sekaranga aku gelisah sendiri.

"Memangnya seperti apa sang duren?,sampai-sampai Dwi begitu penasaran.Setampan apa wajahnya,sehingga banyak wanita yang tertarik padanya?.Sekaya apa dirinya,sehingga banyak wanita yang tergila-gila padanya.Aku sekarang malah ikut deg-degan." monologku dalam hati.

Akhirnya sang pemilik rumah sakit sekaligus pemimpin rumah sakit datang.Dia datang bersama asisten pribadinya.Kharismanya benar-benar terpancar.Semua dokter baik yang senior maupun junior terlihat ketakutan.Mereka takut melakukan kesalahan.Tatapan matanya sangat tajam,menatap satu persatu para dokter.Saat dia menatapku,aku lansung menundukkan kepala.

"Selamat pagi dan selamat telah menjadi bagian dari rumah sakit ini.Saya ucapkan terima kasih,karena anda sekalian bersedia menyediakan waktu untuk menghadiri rapat pagi ini.Saya disini hanya mewakili tuan Dimas,selaku pemilik dan pemimpin rumah sakit ini.Selanjutnya saya persilahkan tuan Dimas memimpin rapat pagi ini." tutur asisten tuan Dimas.

"Selamat pagi semua,saya Dimas Putra Anggara.Saya pemimpin rumah sakit saat ini.Dalam rapat kali ini,saya hanya ingin menegaskan bahwa rumah sakit ini adalah rumah sakit terbaik.Jadi hanya dokter dengan kemampuan terbaik yang layak bekerja disini.Saya tidak akan mentolelir kesalahan sedikipun.Saya akan langsung memberikan sanksi tegas bila terbukti salah satu diantara kalian melakukan kesalahan.Saya bukan pribadi yang bisa diajak berkompromi.Jadi mohon diingat,kalian harus bekerja dengan baik dan sesuai prosedur." terangnya.Kami semua mendengarkan dengan seksama.Aku baru melihat pemimpin dengan gaya arogant yang jelas terlihat nyata.

Setelah hampir satu jam rapat berlangsung.Akhirnya rapat selesai,pak Dimas dan asistennya langsung keluar dari ruangan.Kami para dokter satu persatu keluar dari ruangan yang penuh dengan ketegangan.Baru pertama kali bertemu sudah dibuat tegang.Aku tidak penasaran untuk mengenalnya lebih jauh.Mungkin dia kaya dan tampan,tapi sifat arogantnya aku tidak suka.Aku sampai takut menatap matanya.

sudah dulu ya...

jangan lupa vote...maaf kalau ada salah kata.

maklum baru pertama nulis

Terpopuler

Comments

Risa Istifa

Risa Istifa

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2022-11-08

0

Risa Istifa

Risa Istifa

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2022-10-29

0

Bedahatibe

Bedahatibe

nyimaaak semoga suka sll kedepannya..bisa jado favorite

2021-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal baru
2 hari pertama
3 pertemuan pertama...
4 ketemu lagi....
5 KARTIKA PUTRI ANGGARA...
6 pertemanan...
7 rasa itu ada...
8 rinduku untukmu calon IMAMKU
9 Cemburu...
10 Bahagia itu sederhana...
11 Kembali ke kota...
12 Melepas rindu....
13 Sakitnya penolakan...
14 Menghindar...
15 Gadis cantik Bunda...
16 Ketulusan rasa sayangku...
17 Tuan Maulana Dwika Anggara...
18 Hari pertama...
19 Hari kedua...
20 Dimas Putra Anggara...
21 Bayangan kepergianmu
22 Tanah Asing...
23 Aku kembali...
24 Tempatku kembali...
25 Tajamnya tatapanmu...
26 Makan malam...
27 Sakit....
28 Ayah...
29 Nasehat ayah...
30 Imam pilihanku....
31 Keluarga kecilku....
32 Edward dan Dwi
33 Aku tersakiti....
34 Senja sore ini....
35 Kedatangan papa dan mama
36 Kesabaranku ada batasnya...
37 Ulang tahun Tika...
38 Jalan - jalan bersama....
39 Mengunjungi mama...
40 Kemarahanku....
41 Kesetianku untukmu...
42 Fahmi Al Faiz
43 Pondok Pesantren...
44 Kamu berubah...
45 Pertunangan Edward dan Dwi...
46 Calon buah hatiku...
47 Masa lalu Dimas....
48 Kebenaran terungkap...
49 Senja untuk Tika....
50 Fahmi dan Cintya...
51 Wanita hebat itu IBU...
52 Dimas imamku kini...
53 Kasih sayangmu untuknya...
54 Pertengkaran....
55 Pernikahan Edward dan Dwi....
56 Aku Memilih Pergi....
57 Kepulanganku....
58 Tiga Belahan Jiwaku...
59 Masa Kelam Tika....
60 Rasaku Masih Untukmu...Imamku.
61 Pulang Kampung....
62 Rumahku...Tempat Aku Kembali...
63 Bukan Achmad Zen Afrizal....Dihatiku!!!
64 Perayaan Ulang Tahun Pernikahan...
65 Amarah Dimas....
66 Dwi teman sejatiku....
67 Kania Hana Azaria....
68 Dalfa dan Dalfi Azmari Haqiqi....
69 Pertemuanku dengan nyonya Alenta...
70 Haruskah Aku Mengalah...
71 Mencintaimu butuh pengorbanan....
72 Kemarahan tuan Maulana....
73 Muhamad Affan Altaf...
74 Rasa Itu Pernah Ada...
75 Aku Bukan Sainganmu...
76 Aku Wanita Biasa..
77 Akhir Kisah Cintaku....
78 Kecelakaan...
79 Menjenguk Dimas...
80 Sayangnya Selalu Untukku....
81 Pertemuan Keluarga...
82 Kegelisahanku...
83 Jati diriku..
84 Pertemuan Dimas dan keluarga Ananta...
85 Kegalauanku...
86 Pertemuanku dengan Siska....
87 Masa Laluku...
88 Keputusanku....
89 Mengunjungi Assyifa....
90 Pertemuan Dwi dan Agam...
91 Kegelisahan Tika...
92 Menjenguk Nyonya Silla...
93 Bertemu Daffa Putraku....
94 Rinduku untuk mas Dimas....
95 Ikut ke Kantor Mas Dimas...
96 Acara Makan Malam....
97 Kehamilanku...
98 Amarah Siska...
99 Isi Hatiku...
100 Kesombongan Rasaku Untukmu....
101 Sehari di Kantor Mas Dimas...
102 Menagih Janji...
103 Adiyaksa Kakakku...
104 Pertemuanku denan Kakek Amin dan Nenek Imah...
105 Duduk Berdua di Taman Belakang...
106 Bertemu Dwi dan Fahmi...
107 Menyusul mas Dimas...
108 Makan Bersama di Tepi Pantai...
109 Keluarga Anggara..
110 Bertemu di Rumah Sakit...
111 Masuk Rumah Sakit...
112 Taman rumah sakit...
113 Pertemuan mas Dimas dan Bayu....
114 Hari Pertama bekerja..
115 Makan Bakso...
116 Berkumpul Bersama...
117 Bersatunya Sebuah Keluarga....
118 Rencana Liburan....
119 Liburan....
120 Rejeki yang Tertunda...
121 Kenangan Masa SMP...
122 Mama...Maafkan Aku...
123 Curahan Hati Agam...
124 Makan Siang...
125 Kedatangan Agam...
126 Tidak Bisa Tidur....
127 Berhenti Bekerja....
128 Aku Membutuhkanmu...
129 Hatiku Memilihmu...
130 Cinta itu Suci...
131 Cinta itu Keteguhan..
132 Ketegasanku....
133 Cinta Mereka Sederhana....
134 Kesempatan untuk Shaila...
135 Rencana Bayu...
136 Kepergian Tika....
137 Janji Suci Agam....
138 Dekapanmu yang Kurindukan...
139 Perhatian Bayu...
140 Cemburumu Manis...
141 Kunjungan di Pagi Hari...
142 Tantangan Cinta....
143 Malam Perpisahan...
144 Akhir Perjodohan,Awal kepastian...
145 Perpisahan yang Indah...
146 Mega Silvia Mahendra....
147 Gurauan Sore Hari....
148 Pertemuan tak Terduga...
149 Cintya Ngidam...
150 Bidadari Kecilku...
151 Kejutan Untukku...
152 Silvia Salah Paham...
153 Sarapan Bersama...
154 Maafku untuk Mama...
155 Keputusan Bayu...
156 Keributan di Meja Makan...
157 Pergi Bersama...
158 Pinangan Bayu.....
159 Aulia Izzatunnissa....
160 Cinta masa lalu miss Attikah....
161 Tika Cemburu....
162 Hari jadi 3D (Dalfa, Dalfi, dan, Daffa)
163 Pertemuan...
164 Silvia Masuk Rumah Sakit...
165 Cinta Segitiga...
166 Kedatangan Bayu...
167 Curhatku pada Dwi
168 Suaramu Pengobat Rinduku...
169 Pertemuan Agam dan Tika...
170 Bayu Kena Batunya...
171 Kebimbangan Silvia...
172 Kenangan Indah mas Dimas...
173 Rapat di Malam Hari....
174 Tidak Mudah Menggantikanku...
175 Kegelisahan Dwi...
176 Ikatan Seorang Ibu dan Anak....
177 Ketegaran Buah Hatiku....
178 Amarah Dwi
179 Seorang Ibu Takkan Pernah Kalah...
180 Cemburu itu Sakit...
181 Mas Dimas Frutasi...
182 Aku Bisa Melakukannya...
183 Aku Hanya Butuh Ijinmu...
184 Aku Bersalah Padamu...
185 Mudahnya Kamu Minta Maaf...
186 Aku Tidak Pernah Marah Padamu...
187 Aku Menghargaimu....
188 Makan siang....
189 Kecantikanku Milik Suamiku...
190 Aku Bahagia Bersamamu...
191 Penyemangat Hidupku...
192 Kamu Nyaris Sempurna....
193 Kamu pelindungku...
194 Jalan Bersama Dwi....
195 Bukan Salahmu...
196 Kamu Kebahagianku....
197 Pernikahan Agam dan Tika...
198 Hatiku Selalu Bersamamu...
199 Permintaan Siska...
200 Keributan Kecil...
201 Kesalahan Viona...
202 Keputusan Agam...
203 Keluguan Tika....
204 Kepercayaan Tika...
205 Cinta Tulus dr. Rina...
206 Silvia Merajuk....
207 Papa Irsyad...
208 Aku Pemimpin Perusahaan...
209 Perkelahian...
210 Aku Kecewa...
211 Bidadari Kecilku...
212 PENGUMUMAN... Terima Kasih...
213 Hujan Malam ini...
214 Dia terlalu Berharga...
215 Surga Dunia Akhiratku...
216 Kita tidak Selamanya...
217 Malam tak Terlupakan...
218 Bisikanmu...
219 Suara Hati....
220 Semalam bersamamu...
221 Aku tidak Sendiri...
222 Tiga Hati yang Berbeda...
223 Taruhan di Kantin....
224 Pergi ke Kantor...
225 Malam Pertemuan...
226 Di Bawah Hujan...
227 Pulang Bersama...
228 Rencana Menginap
229 Mogok Makan
230 Sebuah Janji
231 Menghindar...
232 Malam Perpisahan
233 Rencana Pinangan
234 Sebuah Kejujuran
235 Keputusan
236 Malam Pertama
237 Pergi ke Luar Kota
238 Rindu itu Sakit
239 Salah Paham
240 Bermain Hujan
241 Rencana Kuliah
242 Kisah Cinta Dalfi
243 Panda menyebalkan
244 Belum Saatnya
245 Sakit
246 Almaira yang Manja
247 Buah Hati
248 PENGUMUMAN PERMITAAN MAAF dan RASA TERIMA KASIH
249 Pesta Malam itu
250 Sikap Aneh Almaira
251 Kebimbangan Hati Dalfi
252 Sarapan Nasi Goreng
253 Aisyah yang Manja
254 Almaira Terjatuh
255 Faiqa Kania Mutia
256 Berenang Bersama
257 Rencana ke Luar Negeri
258 Malam Penghargaan
259 Hati yang Tersakiti
260 Akhir Sebuah Rasa
261 Penolakan
262 Pertemuan
263 Keajaiban Cinta
264 Bulan di Taman Kota
265 Rencana Mendaki
266 Panjat Tebing
267 Mengerjakan Tugas
268 Makan di tepi pantai
269 Senja Sore Itu
270 Aulia Sakit
271 Perjodohan Daffa
272 Azkia Ainun Rohmah
273 Daffa Ramdan Altaf
274 Aulia Tersadar
275 Duka seorang Ayah
276 Pertengkaran
277 Permainan Kartu
278 Fakhira Zahra
279 Si Gadis Manis
280 Aulia Cemburu
281 Pagi yang Mengharukan
282 Kisah Cinta Adam
283 Kesederhanaan Cinta
284 Rencana Menginap
285 Berkebun
286 Keyakinan yang Goyah
287 Masakan Kania
288 Aulia Terjatuh
289 Air Mata dalam Tidur
290 Melepas Rindu
291 Kelahiran Jagoan Kecil
292 Ketulusan yang Indah
293 Sebuah Keteguhan
294 Pernikahan yang Sederhana
295 Hari Penentuan
296 Penopang Hidupku
297 Curhat Author
298 Rindu yang Terbayar
299 Dua Jagoanku
300 END ( AKHIR KESABARAN CINTA )
Episodes

Updated 300 Episodes

1
Awal baru
2
hari pertama
3
pertemuan pertama...
4
ketemu lagi....
5
KARTIKA PUTRI ANGGARA...
6
pertemanan...
7
rasa itu ada...
8
rinduku untukmu calon IMAMKU
9
Cemburu...
10
Bahagia itu sederhana...
11
Kembali ke kota...
12
Melepas rindu....
13
Sakitnya penolakan...
14
Menghindar...
15
Gadis cantik Bunda...
16
Ketulusan rasa sayangku...
17
Tuan Maulana Dwika Anggara...
18
Hari pertama...
19
Hari kedua...
20
Dimas Putra Anggara...
21
Bayangan kepergianmu
22
Tanah Asing...
23
Aku kembali...
24
Tempatku kembali...
25
Tajamnya tatapanmu...
26
Makan malam...
27
Sakit....
28
Ayah...
29
Nasehat ayah...
30
Imam pilihanku....
31
Keluarga kecilku....
32
Edward dan Dwi
33
Aku tersakiti....
34
Senja sore ini....
35
Kedatangan papa dan mama
36
Kesabaranku ada batasnya...
37
Ulang tahun Tika...
38
Jalan - jalan bersama....
39
Mengunjungi mama...
40
Kemarahanku....
41
Kesetianku untukmu...
42
Fahmi Al Faiz
43
Pondok Pesantren...
44
Kamu berubah...
45
Pertunangan Edward dan Dwi...
46
Calon buah hatiku...
47
Masa lalu Dimas....
48
Kebenaran terungkap...
49
Senja untuk Tika....
50
Fahmi dan Cintya...
51
Wanita hebat itu IBU...
52
Dimas imamku kini...
53
Kasih sayangmu untuknya...
54
Pertengkaran....
55
Pernikahan Edward dan Dwi....
56
Aku Memilih Pergi....
57
Kepulanganku....
58
Tiga Belahan Jiwaku...
59
Masa Kelam Tika....
60
Rasaku Masih Untukmu...Imamku.
61
Pulang Kampung....
62
Rumahku...Tempat Aku Kembali...
63
Bukan Achmad Zen Afrizal....Dihatiku!!!
64
Perayaan Ulang Tahun Pernikahan...
65
Amarah Dimas....
66
Dwi teman sejatiku....
67
Kania Hana Azaria....
68
Dalfa dan Dalfi Azmari Haqiqi....
69
Pertemuanku dengan nyonya Alenta...
70
Haruskah Aku Mengalah...
71
Mencintaimu butuh pengorbanan....
72
Kemarahan tuan Maulana....
73
Muhamad Affan Altaf...
74
Rasa Itu Pernah Ada...
75
Aku Bukan Sainganmu...
76
Aku Wanita Biasa..
77
Akhir Kisah Cintaku....
78
Kecelakaan...
79
Menjenguk Dimas...
80
Sayangnya Selalu Untukku....
81
Pertemuan Keluarga...
82
Kegelisahanku...
83
Jati diriku..
84
Pertemuan Dimas dan keluarga Ananta...
85
Kegalauanku...
86
Pertemuanku dengan Siska....
87
Masa Laluku...
88
Keputusanku....
89
Mengunjungi Assyifa....
90
Pertemuan Dwi dan Agam...
91
Kegelisahan Tika...
92
Menjenguk Nyonya Silla...
93
Bertemu Daffa Putraku....
94
Rinduku untuk mas Dimas....
95
Ikut ke Kantor Mas Dimas...
96
Acara Makan Malam....
97
Kehamilanku...
98
Amarah Siska...
99
Isi Hatiku...
100
Kesombongan Rasaku Untukmu....
101
Sehari di Kantor Mas Dimas...
102
Menagih Janji...
103
Adiyaksa Kakakku...
104
Pertemuanku denan Kakek Amin dan Nenek Imah...
105
Duduk Berdua di Taman Belakang...
106
Bertemu Dwi dan Fahmi...
107
Menyusul mas Dimas...
108
Makan Bersama di Tepi Pantai...
109
Keluarga Anggara..
110
Bertemu di Rumah Sakit...
111
Masuk Rumah Sakit...
112
Taman rumah sakit...
113
Pertemuan mas Dimas dan Bayu....
114
Hari Pertama bekerja..
115
Makan Bakso...
116
Berkumpul Bersama...
117
Bersatunya Sebuah Keluarga....
118
Rencana Liburan....
119
Liburan....
120
Rejeki yang Tertunda...
121
Kenangan Masa SMP...
122
Mama...Maafkan Aku...
123
Curahan Hati Agam...
124
Makan Siang...
125
Kedatangan Agam...
126
Tidak Bisa Tidur....
127
Berhenti Bekerja....
128
Aku Membutuhkanmu...
129
Hatiku Memilihmu...
130
Cinta itu Suci...
131
Cinta itu Keteguhan..
132
Ketegasanku....
133
Cinta Mereka Sederhana....
134
Kesempatan untuk Shaila...
135
Rencana Bayu...
136
Kepergian Tika....
137
Janji Suci Agam....
138
Dekapanmu yang Kurindukan...
139
Perhatian Bayu...
140
Cemburumu Manis...
141
Kunjungan di Pagi Hari...
142
Tantangan Cinta....
143
Malam Perpisahan...
144
Akhir Perjodohan,Awal kepastian...
145
Perpisahan yang Indah...
146
Mega Silvia Mahendra....
147
Gurauan Sore Hari....
148
Pertemuan tak Terduga...
149
Cintya Ngidam...
150
Bidadari Kecilku...
151
Kejutan Untukku...
152
Silvia Salah Paham...
153
Sarapan Bersama...
154
Maafku untuk Mama...
155
Keputusan Bayu...
156
Keributan di Meja Makan...
157
Pergi Bersama...
158
Pinangan Bayu.....
159
Aulia Izzatunnissa....
160
Cinta masa lalu miss Attikah....
161
Tika Cemburu....
162
Hari jadi 3D (Dalfa, Dalfi, dan, Daffa)
163
Pertemuan...
164
Silvia Masuk Rumah Sakit...
165
Cinta Segitiga...
166
Kedatangan Bayu...
167
Curhatku pada Dwi
168
Suaramu Pengobat Rinduku...
169
Pertemuan Agam dan Tika...
170
Bayu Kena Batunya...
171
Kebimbangan Silvia...
172
Kenangan Indah mas Dimas...
173
Rapat di Malam Hari....
174
Tidak Mudah Menggantikanku...
175
Kegelisahan Dwi...
176
Ikatan Seorang Ibu dan Anak....
177
Ketegaran Buah Hatiku....
178
Amarah Dwi
179
Seorang Ibu Takkan Pernah Kalah...
180
Cemburu itu Sakit...
181
Mas Dimas Frutasi...
182
Aku Bisa Melakukannya...
183
Aku Hanya Butuh Ijinmu...
184
Aku Bersalah Padamu...
185
Mudahnya Kamu Minta Maaf...
186
Aku Tidak Pernah Marah Padamu...
187
Aku Menghargaimu....
188
Makan siang....
189
Kecantikanku Milik Suamiku...
190
Aku Bahagia Bersamamu...
191
Penyemangat Hidupku...
192
Kamu Nyaris Sempurna....
193
Kamu pelindungku...
194
Jalan Bersama Dwi....
195
Bukan Salahmu...
196
Kamu Kebahagianku....
197
Pernikahan Agam dan Tika...
198
Hatiku Selalu Bersamamu...
199
Permintaan Siska...
200
Keributan Kecil...
201
Kesalahan Viona...
202
Keputusan Agam...
203
Keluguan Tika....
204
Kepercayaan Tika...
205
Cinta Tulus dr. Rina...
206
Silvia Merajuk....
207
Papa Irsyad...
208
Aku Pemimpin Perusahaan...
209
Perkelahian...
210
Aku Kecewa...
211
Bidadari Kecilku...
212
PENGUMUMAN... Terima Kasih...
213
Hujan Malam ini...
214
Dia terlalu Berharga...
215
Surga Dunia Akhiratku...
216
Kita tidak Selamanya...
217
Malam tak Terlupakan...
218
Bisikanmu...
219
Suara Hati....
220
Semalam bersamamu...
221
Aku tidak Sendiri...
222
Tiga Hati yang Berbeda...
223
Taruhan di Kantin....
224
Pergi ke Kantor...
225
Malam Pertemuan...
226
Di Bawah Hujan...
227
Pulang Bersama...
228
Rencana Menginap
229
Mogok Makan
230
Sebuah Janji
231
Menghindar...
232
Malam Perpisahan
233
Rencana Pinangan
234
Sebuah Kejujuran
235
Keputusan
236
Malam Pertama
237
Pergi ke Luar Kota
238
Rindu itu Sakit
239
Salah Paham
240
Bermain Hujan
241
Rencana Kuliah
242
Kisah Cinta Dalfi
243
Panda menyebalkan
244
Belum Saatnya
245
Sakit
246
Almaira yang Manja
247
Buah Hati
248
PENGUMUMAN PERMITAAN MAAF dan RASA TERIMA KASIH
249
Pesta Malam itu
250
Sikap Aneh Almaira
251
Kebimbangan Hati Dalfi
252
Sarapan Nasi Goreng
253
Aisyah yang Manja
254
Almaira Terjatuh
255
Faiqa Kania Mutia
256
Berenang Bersama
257
Rencana ke Luar Negeri
258
Malam Penghargaan
259
Hati yang Tersakiti
260
Akhir Sebuah Rasa
261
Penolakan
262
Pertemuan
263
Keajaiban Cinta
264
Bulan di Taman Kota
265
Rencana Mendaki
266
Panjat Tebing
267
Mengerjakan Tugas
268
Makan di tepi pantai
269
Senja Sore Itu
270
Aulia Sakit
271
Perjodohan Daffa
272
Azkia Ainun Rohmah
273
Daffa Ramdan Altaf
274
Aulia Tersadar
275
Duka seorang Ayah
276
Pertengkaran
277
Permainan Kartu
278
Fakhira Zahra
279
Si Gadis Manis
280
Aulia Cemburu
281
Pagi yang Mengharukan
282
Kisah Cinta Adam
283
Kesederhanaan Cinta
284
Rencana Menginap
285
Berkebun
286
Keyakinan yang Goyah
287
Masakan Kania
288
Aulia Terjatuh
289
Air Mata dalam Tidur
290
Melepas Rindu
291
Kelahiran Jagoan Kecil
292
Ketulusan yang Indah
293
Sebuah Keteguhan
294
Pernikahan yang Sederhana
295
Hari Penentuan
296
Penopang Hidupku
297
Curhat Author
298
Rindu yang Terbayar
299
Dua Jagoanku
300
END ( AKHIR KESABARAN CINTA )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!