Dosen Itu Suamiku

Dosen Itu Suamiku

Akhirnya Aku lulus SMA

Perkenalkan namaku Ara nama panjangnya Arasimah. Aku seorang siswi yang baru lulus SMA tahun ini, aku adalah anak tunggal dari seorang pengusaha mabel yang ternama di jakarta.

Aku pun selalu bisa menikmati barang mewah apapun semua yang aku butuhkan selalu tersedia. Orang tuaku juga selalu mengabulkan apapun yang aku minta asal masuk akal.

Kedua orang tuaku juga sangat menyayangiku karena aku anak tunggal mereka. Terkadang aku selalu merasa kesepian karena selalu sendirian jika sudah di rumah.

Terkadang orang tuaku selalu pergi ke luar kota tanpa mengajakku karena urusan bisnisnya. Aku selalu ditinggal jika menyangkut bisnis mereka.

Tapi orang tuaku selalu menghiburku supaya aku tidak kekurangan kasih sayang mereka disela sibuknya bisnis mereka. Walau terkadang aku selalu di lipahkan dengan kasih sayang yang banyak tidak membuatku besar kepala dan menjadi anak sombong.

Aku menikmati menjadi anak tunggal, dengan senang hati dan ke dua orang tuaku juga selalu mengajak jalan aku kemana pun yang aku mau. Teman - temanku selalu iri denganku yang selalu di manja oleh ke dua orang tuaku.

Kedua orang tuaku selalu meluangkan waktunya untuku, walau mereka hanya sekedar mengajak jalan atau pergi makan di luar sekeluarga.

Aku pun menjadi anak yang periang dan terkadang keras kepala sebab pendirianku yang agak keras. Tapi tidak menyurutkan kasih sayang kedua orang tuaku.

Kini Aku sedang menikmati menjadi siswa SMA dan akan berganti menjadi seorang mahasiwa segera. Rasanya aku sudah tak sabar ingin segera menjadi mahasiswa baru.

Apalagi kini dengan umurku yang sudah berusia tujuh belas tahun lebih delapan bulan.

Aku sedang berada di masa- masa puncaknya mencari cinta. Aku ingin merasakan cinta di bangku kuliah nanti. Sebab di bangku SMA aku tak merasakannya, makanya aku ingin menjadi mahasiswa yang ingin merasakan cinta nanti.

Empat bulan lagi aku akan berulang tahun yang ke delapan belas tahun. Aku sangat senang karena aku ingin kuliah dijurusan desain grafis di salah satu universitas bergengsi dan sempat viral dahulu pada masanya.

Aku ingin kuliah yang sesuai dengan bakat dan minatku. Apalagi sesuai dengan usaha mabel ayahku.

Setidaknya aku ingin berkarir terlebih dahulu sebelum menikah. Aku hanya ingin pacaran saja di bangku kuliah.

Kalau soal menikah maka aku lebih memilih kuliah lebih penting. Karena bisa mengubah masa depanku.

Saat ini aku sedang berada di sekolah bersama teman - temanku. Aku datang bersama ke dua temanku untuk melihat nama - nama yang lulus sekolah.

Aku melihat ke dalam papan yang berada di halaman sekolah yang terdapat nama - nama daftar siswa yang lulus sekolah.

Saat aku mencari namaku tapi namaku tidak ada satu pun dalam daftar. Sedangkan nama teman - temanku semuanya ada. Hanya namaku saja yang tidak ada dalam daftar siswa dan siswi yang lulus.

" Mika itu nama kamu dibawah nama Marko kelas dua belas B." Ucap Ara sambil menunjuk nama ke dua temannya.

Sedangkan namanya sendiri tidak ada dalam daftar." Apa aku salah ya masukin namanya saat ujian?." Ucap Ara.

" Ara, nama kamu tidak ada dalam daftar nama bagaimana ini?." ucap Mika temanku.

" Ara ayo kita tanya pada pak Budi mungkin dia tahu." ucap Marko

Temanku mengajak menemui pak Budi wali kelasku di kelas dua belas B. Tanganku pun ditarik Marko dan Mika anak kembar yang menjadi temanku selama kelas sepuluh sampai kelas dua belas.

Mereka pun selalu membela diri ini jika ada yang mulai mengangguku. Bahkan tak segan - segan melindungiku jika ada yang berniat jahat padaku. Makanya aku sangat menyayangi mereka.

Aku pun mengikuti Marko dan Mika ke ruang guru yang sudah ada beberapa anak yang tidak ada namanya dalam daftar kelulusan di papan depan.

Saat aku perhatikan ternyata itu adalah orang yang mempunyai nilai - nilai yang bagus semua. Kami selalu bersaing untuk memperebutkan nilai juara umum.

Aku penasaran kenapa kami mala yang tidak ada dalam daftar siswa yang lulus. Bingung aku bergumam sendiri.

Saat itu pak Budi memegang sebuah amplop berwarna putih yang ditunjukan padaku.

" Kamu kesini karena kamu tidak ada dalam daftar kan ?." Tanya Pak Budi.

Aku pun menganguk saja kemudian pak Budi memberikan aku amplop itu sambil berkata," kemungkinan kamu adalah salah satu siswa yang tidak lulus dalam tahun ini."

Aku pun terkejut memegang amplop putih yang diberikan langsung oleh pak Budi. Marko dan Mika pun memegangi ku.

Sambil menguatkanku agar aku kuat dan membuka amplopnya. Ternyata siswa lain pun sedang menangis sambil memegang amplop masing - masing yang belum sempat di buka. Aku pun jadi ragu untuk membukanya.

" Mik apa gue ga lulus ya?." Tanya Ara.

" Buka dulu ja Ra, baru tahu kamu lulus atau enggak." Jawab Mika

" Udah jangan berpikir buruk dulu siapa tahu lulus." Ucap Marko.

Aku pun mulai gemetaran dan menangis. Namun Mika menepuk pundakku dan menguatkanku supaya aku membuka amplop putih itu.

Tapi aku masuk ke dalam salah satu siswa yang mendapatkan amplop. Maka aku kini ingin membukanya sendirian sebab aku takut jika ternyata aku tidak lulus.

Aku pun menjadi takut karena ucapan pak Budi tadi. Makanya aku menjauh dari ke dua teman baikku.

Aku pun berlari keluar ruangan guru sendirian meninggalkan Mika dan Miko di ruang guru.

Aku mencari tempat di belakang gudang yang sepi untuk membuka amplopnya. Pelan - pelan aku buka amplopnya dengan tangan sedikit gemetar aku paksakan membuka amplop.

Jantungku berdetak lebih cepat, takut jika tidak lulus bagaimana hasilnya nanti apa kata orang tuaku nanti.

Jika aku tidak lulus maka aku akan mempermalukan kedua orang tuaku yang telah berharap padaku.

Aku bingung dan grogi padahal aku hanya sendiri di sini takut ketahuan teman.- teman jika. Aku mendapatkan amplop putih ini namun teman - temanku tidak.

Aku memberanikan membuka amplop putih ini. Perlahan - lahan aku buka dan aku baca dengan tangan gemetar. Aku pun terkejut dan menjerit setelah membaca isi amplop yang diberikan oleh pak Budi.

"Aakkkhhh" aku pun langsung menangis dan jatuh kebawa sambil menangis meraung - raung.

Mika dan Marko pun mengejar Ara serta mengikuti Ara kepersembunyiannya. Namun Marko dan Mika mendengar jeritan Ara temannya. sehingga memudahkan Makro dan Mika menemukan Ara.

" Apa yang kamu lakukan sekarang Ara?."

Namun Ara hanya diam saja sambil menangis bahagia.

Marko dan Mika langsung menemukan, Ara yang masih menangis. Namun Marko yang penasaran membaca hasilnya pun mendekati Ara.

Marko yang penasaran pun membuka amplop yang aku baca. Ternyata Ara telah lulus dengan nilai sempurna benaran tidak bisa dibayangkan.

Mika dan Makro pun memeluk Ara dengan bangga.

" Aku akan memberitahu ke dua orang tuaku dahulu. Aku pulang dulu ya?."

Aku pun merasa senang dengan semua ini karena orang tuaku mendukungku. Aku pun memegang surat kelulusan langsung segera pulang ke rumah.

Untuk memberitahukan kepada orang tuaku. Mirna adalah nama ibuku sedangkan ayahku bernama Marto mereka adalah asli jawa tengah.

Aku mengendarai sepeda motor kesayanganku untuk segera sampai dirumah.

Namun saat aku pulang tidak menemukan siapapun di rumah. Entah kemana perginya ke dua orang tuaku berada kini.

Aku hanya di rumah sendirian saja tidak ada yang menemani. Kubuka ponselku mencari nama ibuku lalu aku pencet tombol nya untuk menelpon ibuku.

Panggilan pertama berdering namun belum diangkat juga. Aku putuskan untuk menunggu panggilan berikutnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!