Ara pun mengangguk dan berjalan bersama ke kamar bibi Bulan. Marko dan Ara berjalan beriringan untuk mencapai kamar bibi bulan.
Sebab kamar bibi bulan ada di belakang rumah terpisah dari rumah lain. Selama sepuluh menit berjalan dari ruang tamu ke kamar bibi bulan.
Akhirnya sampai juga mereka di depan kamar bibi bulan. Ara pun langsung mengetuk pintu kamar bibi bulan.
Tok ... Tok.. Tok ...
Bibi bulan pun yang baru ingin merebahkan diri mengurungkan niatnya. Karena mendengar suara ketukan pintu kamarnya.
Bibi bulan pun bangkit dari tempat tidurnya kini menujuh pintu untuk membuka pintu kamarnya.
Ketukan ke tiga maka pintu baru dibuka oleh bibi bulan. Ketika membuka pintu ternyata ada non Ara dan Temannya nak Marko.
" Ada apa ya non?." Tanya Bibi Bulan membuka pintu kamarnya setengah.
" Maaf bi mengganggu, bisa tolong ambilkan kasur lantai, kami mau tidur di ruang tamu saja." Jelas Ara.
" Baik non, akan bibi ambilkan segera." jawab Bibi Bulan langsung menutup pintu kamarnya.
" Biar saya bantu ya bi." Ucap Marko menawarkan diri.
Bibi bulan pun mengangguk karena dia pun tidak bisa mengambil banyak jika tidak ada bantuan.
Marko pun mengikuti bibi bulan ke gudang penyimpanan barang setelah bibi bulan menutup pintu kamarnya. Sedangkan Ara diminta kembali lagi ke depan ruang tamu sendirian oleh Marko.
Ara pun menuruti kemauan Marko karena ada Mika didepan ruang tamu sendirian. Akhirnya dia kembali lagi ke ruang tamu.
Di ruang tamu Ara melihat Mika sedang menonton drama korea yang sedang memperlihatkan adegan bersedih sehingga membuat Mika menangis sesegukan. Ara yang baru tiba pun merasa heran kenapa Mika sampai menangis seperti itu apa karena di tinggalkan pikir Ara dalam hatinya.
Saat melihat ke arah tv Ara pun hanya tersenyum saja melihat Mika yang sedang menangis.
Ternyata karena sedang menonton film drama korea lagi adegan bersedih. Ara pun langsung menepuk pundak Mika yang sedang menangis mengeluarkan air mata.
" Kamu ngapain sampai nangis - nangis apa karena teringat sering patah hati?." ledek Ara sambil menepuk pundak Mika.
" Ih Ara apa si, orang lagi liat film kok." Jawab Mika mendorong Ara menjauh.
Ara pun tertawa terbahak - bahak karena membuat Mika sempat mengambek padanya. Dalam hati Ara senang sekali membuat Mika ngambek.
Tak lama Marko pun datang membawa dua kasur bersama bibi Bulan. Marko dan bibi bulan pun menaruhnya satu dekat kursi Mika dan Ara berada.
Sedangkan satu lagi di taruh di seberang meja samping bangku dekat tas Marko. Kini Marko pun langsung duduk dikursi.
Bibi bulan pun pamit undur diri dari ruangan itu untuk kembali kekamarnya lagi. Setelah membantu mengambilkan kasur untuk majikannya.
" Saya kembali lagi ke kamar ya non, kalau ada apa - apa panggil saja." Ujar bibi Bulan.
" Baik bi, terima kasih ya." jawab Ara melambai tak lupa dia pun mengucapkan terima kasih.
Ara dan Mika melanjutkan menonton film lagi sambil berpelukan tiduran dikasur. Sebab filmnya masih adegan bersedih. Sehingga mereka pun menangis bersama.
Sedangkan Marko memakan Pizza dan minum cola, sambil duduk di kursi sambil berkata," Mika, Ara itu tisu lama - lama habis oleh kalian rapihkan tu berantakan gitu nanti ada kecoa."
" Kakak apa si, ya aku rapihkan ni." Jawab Mika karena takut ancaman kakaknya soal kecoa.
Ara pun mengambil tisu dan memasukannya ke dalam kantong plastik. Sedangkan Marko masih asik minum kola.
Mika dan Ara pun lama - lama sangat mengantuk sehingga mereka pun tertidur juga sambil tv masih menyala. Sedangkan Marko masih menonton tv sendirian.
Drama korea pun telah berlalu sehingga kini Marko masih melihat film adegan perpisahan dengan kekasihnya untuk film ke dua.
Kini jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam Mika pun sudah tidur maka Ara pun menyusul tidur menarik selimutnya. Marko pun merebahkan dirinya di kasur mencoba untuk tidur.
Namun Marko tak bisa memejamkan matanya sama sekali. Marko pun bangkit dari kursi tempat dia tidur.
Marko melihat tv masih menyala sedangkan Mika adiknya dan Ara sudah tertidur nyenyak. kini Marko bangkit langsung mencari remot di meja lalu mematikan televisi yang sudah tidak di tonton lagi.
Setelah mematikan tv Marko pun merebahkan diri diatas kasur yang telah disediakan, Marko pun mencoba memejamkan matanya lagi. Akhirnya Marko pun tertidur lelap.
Kini jam sudah menunjukan pukul enam pagi bibi bulan sudah masak di dapur dan sedang mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci baju di dekat dapur belakang.
Namun belum ada tanda - tanda Ara dan dua temannya bangun. Bibi bulan pun melihat ke ruang tamu melihat non Ara dan dua temanya masih tertidur lelap.
Bibi jadi segan mau membuka jendela ruang tamu. Akhirnya bibi Bulan urungkan niatnya, bibi Bulan memutuskan mengerjakan pekerjaan lain saja.
Jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi akhirnya Marko pun bangun, namun melihat Mika dan Ara masih pulas tertidur.
Marko berjalan ke kamar mandi untuk bebersih diri sambil membawa tasnya. Setelah lima belas menit akhirnya selesai mandi Marko kembali lagi ke ruang tamu mendapatkan Ara juga sudah terbangun.
" Kamu sudah mandi Marko?." Tanya Ara.
" Iya." Jawab Marko.
" Maaf ya aku telat bangunnya, sudah sarapan dahulu sana pasti bibi bulan sudah membuat sarapan." Ujar Ara.
" Iya nanti saja bareng -bareng." Marko menaruh tasnya dan berjalan ke arah jendela untuk membuka jendela.
" Ya sudah aku mau bebersih dahulu." Ucap Ara sambil merapihkan selimut.
Setelah merapihkan selimut Ara membawa selimut tersebut ke dalam kamarnya untuk ditaruh dan mandi di kamarnya.
Setelah membuka jendela Marko mendekati Mika yang masih tertidur. Lalu mencoba membangunkan Mika dengan mengoyangkan pundaknya namun Mika masih belum bangun juga.
" Bangun Mika jam berapa ini kamu ga malu apa di rumah orang kok jam segini belum bangun juga si.!" Ucap Marko sedikit kesal adiknya yang tidur seperti kerbau.
" Ih Kakak apa si, aku masih ngantuk tau." Jawab Mika.
" Kalau kamu tidak bangun akan aku telepon ayah kalau mika jam segini belum bangun nginep di rumah orang." Ancam Marko.
Mika yang mendengarkan Marko mengancam akan menelepon ayahnya pun akhirnya bangkit dari kasur dan duduk sambil mengacak - acak selimut karena kesal.
Marko yang melihat kelakuan adiknya yang sedang ngambek pun hanya bisa geleng - geleng kepala saja. Mika berjalan mengambil tasnya dan menujuh kamar mandi di kamar Ara.
Marko pun merapihkan kasur dan selimut yang dipakai adiknya. Lalu menumpuk kasurnya menjadi satu, lalu mengembalikan kasur yang bekas pakai ke gudang lagi.
Marko membawa kasurnya sendirian saja, bibi bulan yang sedang menjemur baju pun melihat Marko berjalan membawa kasur pun langsung menghampiri.
" Ya Ampun nak Marko maaf ya sini bibi bantu." Ujar bibi Bulan berniat mengambil salah satu kasur.
" Tidak apa - apa bi." Jawab Marko menolak bantuan bibi Bulan.
Karena Marko menolak di bantu bibi Bulan pun hanya berjalan didepannya untuk membantu membuka pintu gudang.
Bibi bulan pun membukaan pintu gudang agar Marko bisa masuk. Marko menaruh kasurnya di dalam gudang lalu bibi bulan menutup pintu gudang lagi setelah Marko kekuar dari gudang.
Marko mengucapkan terima kasih begitu juga bibi Bulan.
Marko pun kembali lagi ke dalam rumah sedangkan bibi bulan melanjutkan lagi acara menjemurnya.
Ara dan Mika sudah menunggu di ruang tamu setelah selesai mandi. Mengajak Marko yang baru kembali untuk sarapan bersama.
Marko yang melihat jam sudah menunjukan pukul Tujuh pagi lewat tiga puluh menit. Mengikuti Ara dan Mika yang berjalan ke meja makan.
" Ayo Sarapan deh." Ajak Marko.
Mika dan Ara berjalan terlebih dahulu menujuh ruang makan sedangkan Marko mengikuti dibelakangnya.
Bibi bulan pun menujuh ruang tamu setelah rapih pekerjaanya di belakang. Kini bibi bulan menyapu dan mengepel ruang tamu yang sudah tidak ada orang.
Sedangkan Mika, Ara dan Marko sedang sarapan bersama di meja makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments