Dimana orang tuaku

Namun saat aku pulang tidak menemukan siapapun di rumah. Entah kemana perginya ke dua orang tuaku berada kini.

Kini Aku hanya di rumah sendirian saja tidak ada yang menemani. Kubuka ponselku mencari nama ibuku lalu ku pencet tombol untuk menghubungi ibuku.

Panggilan pertama berdering namun belum diangkat juga. Aku putuskan untuk menunggu panggilan berikutnya, namun belum juga diangkat.

Akhirnya teleponku diabaikan, kini terpaksa aku di rumah sendirian, baru kali ini aku sendirian di rumah. Dan baru pertama kalinya orang tuaku pergi tak bisa dihubungi Aku jadi merasa khawatir.

Kemana perginya mereka ini tak seperti biasanya. Sekarang aku masih duduk diruang tamu, aku merebahkan diriku sambil melihat jam di dinding menunjukan pukul dua siang.

Aku pun tertidur dibangku selama satu jam kini jam sudah menunjukan pukul tiga sore hari namun belum juga ada tanda - tanda keberadaan ibuku dan ayahku.

Ku pencet lagi tombol telepon akhirnya telepon pun berdering tut .. Tut .. Tut ...

" Hallo sayang maafkan ibu ya baru bisa angkat telepon kamu. Maaf ya malam ini kamu di rumah sendirian dengan bibi, nanti bibi akan balik lagi katanya untuk menemani kamu."

" Bu, ibu dimana sama ayah sekarang?."

" Ibu la_, ibu lagi di luar kota sama ayah ada kerjaan mendadak nanti ibu kabarin lagi ya. Ya sudah dulu ibu mau menemani ayah dahulu ibu baru sampai soalnya."

Panggilan pun terputus begitu saja, entah kenapa rasanya seperti ada yang aneh namun apa aku juga tak tahu apa yang aneh.

Tok .. Tok .. Tok ..

Aku pun mendengar ada yang mengetuk pintu rumah di depan. Terpaksa aku bangkit dari sofa tempat aku duduk kini.

Berjalan ke depan pintu lalu ku buka pintu, ternyata si bibi bulan.

" Maaf ya non, saya baru datang habisnya ibu juga baru ngabarin kalau ada kerjaan di luar kota mendadak gini."

" Ya bi tidak apa - apa masuk saja."

Biasanya ibu selalu bilang jika akan pergi Jauh sebelumnya maka aku akan ditinggal di rumah bersama bibi bulan.

Bibi bulan adalah pembantu yang sejak aku kecil sudah ada, katanya rumahnya tidak jauh dari sini. makanya bisa pulang pergi, jika bibi ingin pulang atau ibu suka manggil mendadak.

Aku sudah terbiasa ditinggal sendiri tapi baru kali ini ibu dan ayah tidak bilang sama sekali. Pergi tanpa ngasih kabar sama sekali.

Bahkan pergi disaat aku akan menerima amplop kelulusan. Ibu dan ayah benar - benar lupa padaku.

Aku kecewa kenapa pergi tak bilang padahal kan seharusnya bilang dahulu. Ini tidak aku kesal terhadap mereka.

Aku pun meninggalkan bibi bulan begitu saja, menujuh kamarku dan menguncinya begitu saja.

Bibi bulan yang sudah biasa dengan kelakuanku pu pergi ke kamarnya biasa dia menginap jika di minta menginap.

Aku pun menjatuhkan diriku di kasur langsung menangis meraung - raung karena marah. Aku benci orang tuaku yang pergi tak tahu waktu.

Tak lama ponselku pun berdering ku raba - raba dan melihat nama si penelpon. Ternyata itu adalah Si Mika.

" Hallo Say, pasti ada makan malam enak ni. Anak ibu yang jenius."

" Hua....huuuuhuuu Mika nginep sini ibu dan bapak gue ga ada di rumah mereka ninggalin gue ke luar kota. Bahkan mereka ga tahu kalau anaknya lulus - lulusan."

" Aduh say, maaf ya gue ga tau kalau elu lagi sedih. gue bilang dulu ya ma bokap nyokap boleh nginep ga di tempat loe."

" Iya gue tunggu kabar secepatnya."

Aku pun mengakhiri panggilan teleponnya sambil menangis.

" Ibu ma ayah jahat banget si sama aku kenapa mereka pergi disaat aku sedang pengumuman kelulusan."

Aku pun tertidur lagi, hingga tiba - tiba ada Mika di samping aku membangunkan aku.

" Say bangun sudah sore kamu belum mandi."

Aku pun terbangun melihat ada Mika dan memeluknya langsung terus menangis di pelukannya.

Mika pun memelukku tanpa kata hanya diam saja tanpa suara, membiarkan aku menangis menumpahkan rasa sedihku.

Ponselku pun berbunyi ding.. Ding.. Ding ..

Aku melepaskan pelukan Mika dan mencari ponselku. Aku melihat Ternyata dari ayahku. Aku pun mengangkat telepon dari ayahku.

" Hallo Sayang, maafkan ayah ya yang pergi tanpa bilang - bilang dahulu sama Ara, ayah lagi di luar kota ada sedikit masalah dengan pemasokan kayu dari daerah ini. jadi ayah memutuskan ke daerah ini. Maafkan ayah ya?.

Ayah tahu hari ini adalah hari kelulusan anak ayah kan?. Ayah sudah pesankan pizza kesukaan Ara,dan spageti serta makanan ke sukaan Ara. Telepon Mika dan Marko buat main temenin kamu."

" Terima kasih ayah, Ara tidak marah kok hanya kesal saja. Ha .. Ha.. Ha .. Ha ayah yang terbaik."

Telepon pun sudah dimatikan ternyata ayah masih memikirkanku. Aku sudah berburuk sangka terlebih dahulu terhadap mereka.

" Ayo Mik, ada pizza sama minuman yang banyak kita pesta." Ajak Ara

" Ayo ayahmu yang terbaik ya Ra."Seru Mika

Aku pun ceria lagi tak merasa kesal lagi karena ayahku ternyata masih mengingat kalau hari ini ada pengumuman kelulusan.

Aku dan Mika berjalan ke luar kamar dan bibi bulan sedang menerima paket makanan pesanan ayahku. Aku dan Mika membantu bibi Bulan untuk menaruhnya di ruang tamu.

Marko pun membantu menata di meja, bibi bulan juga menaruh makana yang banyak di atas meja.

" Non ada perayaan apa ya?. Kok bibi tidak tahu."Tanya bibi Bulan.

" Ini bi, hari kelulusan kami " Jawab Mika

" Oh selamat ya non, mas Marko dan Non Mika."Ucap Bibi Bulan

" Ayo sini bi, kita makan."Ajak Ara

" Iya non, nanti saja saya masih beres - beres dulu di belakang."Jawab Bibi Bulan

" Ayo kita makan - makan " Seru Mika dengan gembira.

Air mata kecewa pun sudah lenyap di gantikan dengan senyuman yang mengembang kini. Walau terkadang ibu dan Ayah tak ada tapi mereka selalu mensupport aku dimana pun aku berada.

Kami pun makan - makan bersama, entah kenapa Marko lebih banyak diam. Mungkin sedang ada masalah pikirku, sebab Marko selalu agak tertutup dibandingkan kami.

Agak susah mengulik kejujuran dari Marco kalau dia sendiri tidak mau jujur pada kami.

Maka kami tidak akan memaksanya, sudah biasa Marko selalu melengkapi kami yang selalu ceria dan bersemangat.

" Kamu jadi kuliah di tempat kita test kemarin nanti Ra, setelah lulus."Tanya Mika

" iya jadi, kita akan kuliah di jakarta di Universitas yang tempat kita test kemarin yang kita datangi bersama kemarin." Jawab Ara

" Marko kamu mau kuliah dimana? ." Tanya Ara

" Sama ma kalian di univeristas yang sama cuma aku akan mengambil desain digital." Jawab Marko

" Wah senangnya kita satu sekolah lagi ya?." Ucap Mika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!